Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 3:

-Braen S.
-Cherine G. W.
-Cherish F. L.
-Steven

Stop Bullying
Selamat pagi semuanya. Yang saya hormati, kepala sekolah dan guru-guru SMPK Tadika
Mesra, serta adik-adik yang saya kasihi. Pertama-tama, izinkan saya untuk memperkenalkan
diri. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, perkenalkan nama kakak Steven. Puji
syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya, sehingga kita dapat
berkumpul di tempat ini dan saya mendapatkan kesempatan untuk berdiri disini dan
menyampaikan pidato dengan tema ‘Stop Bullying’ dalam rangka memperingati hari anti
bullying sedunia.
Hadirin yang saya hormati, tentu kita sudah tidak asing dengan kata bullying, yang
merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan tujuan untuk
menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Dari pengertian ini, kita sudah dapat menilai
sendiri bahwa tindakan bullying merupakan tindakan yang tidak terpuji. Setiap tahunnya, kasus
bullying selalu ada di sekitar kita. Dari lingkungan sekolah hingga lingkungan masyarakat.
Contoh kasus bullying yang akhir-akhir ini terjadi adalah seperti yang dialami oleh seorang
anak laki-laki asal Malang yang diduga menjadi korban bullying oleh teman-temannya.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Kota Malang, Jawa Timur, pada pertengahan Juli 2022. Anak
tersebut masih berusia sekitar 14 tahun dan ia ditendang serta dipukul oleh para terduga pelaku
yang jumlahnya sekitar empat orang. Akibat dari tindakan yang tidak terpuji ini, anak tersebut
sampai mengalami trauma psikologis selama 2 bulan dan korban bullying itu bahkan enggan
masuk sekolah karena ia merasa takut dan malu. Parah sekali, bukan?
Bullying tidak hanya dilakukan secara fisik tetapi bullying juga dapat dilakukan secara
verbal, sosial, bahkan bisa dilakukan secara online. Banyak sekali kasus bullying yang terjadi
terutama di lingkungan sekolah. Dikutip dari Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah
Karakter tahun 2014, hampir setiap sekolah di Indonesia memiliki kasus bullying, meski hanya
penindasan verbal dan psikologis. Tidak hanya di sekolah, kasus bullying juga banyak terjadi
di lingkungan online. Salah satu contohnya adalah kasus yang terjadi pada Sulli yang
merupakan artis kelahiran Korea Selatan. Ia mengalami cyberbullying dimana ia dihujat oleh
banyak orang di sosial media salah satunya instagram. Hal tersebut mengakibatkan Sulli
mengalami depresi berat hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada
tahun 2019 lalu.
Jika dilihat dari kasus-kasus sebelumnya dampak bullying ini sangat berbahaya bukan?
Dampak tersebut dapat timbul di saat itu juga maupun berpuluh-puluh tahun setelahnya.
Dampak-dampak yang dirasakan seperti masalah kesehatan, gangguan kecemasan, gangguan
tidur, hingga penurunan prestasi di sekolah dan bahkan yang paling parah adalah bunuh diri.
Psikolog Trisa Genia C. Zega, M.Psi mengatakan sebanyak 40% anak-anak di Indonesia
meninggal bunuh diri akibat tidak kuat terhadap bullying. Dimana 38.41% mengaku pernah
menjadi pelaku tindakan cyberbullying, sedangkan 45.35% mengaku pernah menjadi korban.
Dapat disimpulkan bahwa tidak hanya korban bullying yang mendapatkan dampak, tetapi
pelaku bullying juga merasakan dampaknya.
Ciri-ciri dari pelaku bullying dapat dilihat dari sifat, pemikiran, dan fisik. Pelaku bullying
cenderung memiliki temperamen yang sulit dan masalah pada konsentrasi serta hanya peduli
terhadap keinginan sendiri. Pelaku bullying juga cenderung tidak melihat sudut pandang orang
lain dan memiliki rasa empati yang kurang disertai dengan adanya perasaan iri, benci, marah.
Biasanya juga menutupi rasa malu dan gelisah, serta memiliki pemikiran bahwa “permusuhan”
adalah sesuatu yang positif. Selain itu, mereka juga cenderung memiliki fisik yang lebih kuat
atau lebih dominan dari pada teman sebayanya.
Selain ciri-ciri dari pelaku bullying, kita juga dapat mengetahui korban bullying dari ciri-
cirinya yang dapat dilihat secara fisik maupun non fisik seperti cenderung sulit bersosialisasi
atau yang seringkali disebut dengan “culun”, fisik yang berbeda dengan yang lain (terlalu
kurus, terlalu gemuk, mempunyai ciri fisik yang menonjol, dan lainnya), serta cenderung
berbeda dengan yang lain misalnya berasal dari keluarga yang sangat kaya, sangat sukses,
sangat miskin, sangat terpuruk, dan lain sebagainya. Korban bullying juga akan sulit untuk
terbuka kembali terhadap orang lain.
Adapun cara mengatasi bullying disekolah seperti melaporkan tindakan bullying kepada
orang yang lebih dewasa. Dengan begitu, guru dan pihak sekolah akan dapat segera mengambil
tindakan untuk menghentikan pembully-an. Solusi bullying yang harus dilakukan adalah
memberikan dukungan kepada korban bullying. Korban bullying biasanya merasakan
ketakutan dan kecemasan berada di lingkungan di mana ia mengalami bullying, sehingga kita
harus mendukung dan menjadi tempat dimana mereka dapat merasa nyaman.
Maka dari itu, marilah kita semua hentikan perbuatan bullying dan belajar untuk saling
merangkul sesama kita jika mereka membutuhkan bantuan dan dukungan dari kita. Kita juga
harus mengajak mereka agar dapat berani menghadapi tindakan bullying tersebut dengan
melaporkan tindakan tersebut dan lain sebagainya agar kelak tindakan bullying ini dapat
berkurang setiap tahunnya sehingga semua orang dapat merasakan keadilan, kebahagiaan,
kedamaian dalam hidupnya dan diharapkan agar dunia ini akan terus menjadi lebih baik tanpa
adanya tindakan bullying ini. Hadirin sekalian, itulah ceramah yang dapat kakak sampaikan
hari ini, sebelum menutup kegiatan ceramah hari ini, kakak ingin mengucapkan maaf jika ada
salah dalam penyampaian kata dan jika ada kata-kata yang menyinggung atau kurang berkenan,
terakhir kakak ucapkan terima kasih atas perhatiannya. Kalau ada sumur di ladang, boleh kita
menumpang mandi, kalau ada umur yang panjang, boleh kita berjumpa lagi.

Anda mungkin juga menyukai