Anda di halaman 1dari 2

Bullying di Sekolah

Bullying adalah bentuk penindasan/kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh orang
yang lebih kuat / berkuasa terhadap orang yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti.
Perilaku bullying sering terjadi di lingkungan sekolah dengan bentuk beragam seperti
bullying fisik, bullying verbal, cyber bullying, dan bullying relasional. Tindakan yang
termasuk bullying secara fisik misalnya memukul, menampar, menendang. Bullying verbal
dilakukan dengan mengejek/ memanggil seseorang dengan sebutan yang menghina.
Sementara itu bullying relasional misalnya menyebarkan gossip/ mempermalukannya di
depan banyak orang. Di era teknologi, Tindakan bullying juga dapat dilakukan dengan
meggunakan media sosial untuk menjatuhkan korba, seperti menyebar foto atau video tentang
korban. Tindakan bullying yang sering terjadi di sekolah, seperti memaksa teman
membelikan makanan di kantin dengan menggunakan uangnya sendiri,
Bullying dapat memberi dampak negatif bagi korban bully, misalnya seperti membuat korban
menjadi trauma, menurunkan kepercayaan diri hingga menimbulkan efek samping bunuh diri.
Terjadinya bullying membuat korban melampiaskan emosinya dengan ikut membully orang
lain. Dengan begitu kasus bullying terus berlanjut dan menjadi rantai permasalahan yang
tidak terselesaikan.
Bullying juga berdampak bagi pelaku bully, tindakan tersebut dapat membuat nama baik
pelaku dan keluarganya rusak serta dicap buruk oleh seluruh warga sekolah. Pelaku dapat
diberi sanksi seperti dikerluarkan dari sekolah. Jika sekolah dan keluarga tidak mengambil
tindakan yang tepat, pelaku dapat tumbuh menjadi pribadi yang kasar. Hal tersebut dapat
menyebabkan permasalahan menjadi semakin besar.
Dengan adanya dampak negative dari bullying bagi semua pihak, sudah jelas bullying adalah
hal yang bertentangan dengan etika terutama bagi para pelajar. Pelajar harus menanamkan
sifat anti bullying dalam diri mereka sehingga mereka tidak menjadi pelaku bullying. Di sisi
lain, peran orang tua dibutuhkan untuk mengawasi anaknya dalam bertindak dan berperilaku.
Pihak sekolah juga perlu mengambil Langkah apabila ada kasus bullying dan melaporkannya
kepada orang tua yang bersangkutan . Kontribusi teman teman juga dibutuhkan nutuk
menyemangati dan membantu korban agar terhindar dari kasus bullying.
Untuk menanggulangi kasus bullying , dapat dilakukan berbagai hal . Pihak sekolah perlu
mengedukasi pelajar , seperti mengadakan seminar dan mengajarkan anak untuk tidak
membully sejak dini . Bagi murid menyaksikan kasus pembullyan , dapat melaporkan
tindakan tersebut kepada pihak sekolah, dan pihak sekolah perlu mengambil langkah tegas
dalam menghadapinya. Peran orangtua dibutuhkan untuk membantu memulihkan kondisi
mental anak yang dibully. Orangtua juga harus mengawasi dan memberi kasih sayang serta
perhatian yang cukup bagi anaknya agar tidak menjadi pelaku bullying .
Berdasarkan hal tersebut , dapat disimpulkan bahwa tindakan bullying tidak dapat dihentikan
tanpa adanya kerja sama dari semua pihak . Orang tua , keluarga , guru , semua murid ,
bahkan pribadi sendiri harus berkontribusi untuk menghentikan tindakan bullying . Bullying
bukanlah hal yang mudah ditangani karena banyaknya factor yang dpaat menyebabkan
bullying . Namun , factor yang paling utama tentunya berasal dari diri sendiri . Oleh karena
itu , penanaman moral perlu dilakukan sejak dini . Pribadi kita sendiri juga harus memiliki
kesadaran untuk tidak melakukan tindakan bullying .

Kelompok diskusi 1:
- Andi Rusli 1
- Angela Aurellia 2
- Aurellia Lucyana 3
- Axel Cedric 4
- Benedicta Ivana 5

Anda mungkin juga menyukai