Bullying atau perundungan merupakan fenomena yang saat ini banyak terjadi. Lantas,
apa sebenarnya bullying itu?Bullying biasanya terjadi di lingkungan akademik, namun tidak
menutup kemungkinan bisa terjadi di rumah atau di lingkungan sekitar. Tindakan tersebut
sangat beragam bahkan terkadang seseorang tidak sadar akan tindakan bullying yang sedang
terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memahami tentang bullying agar tindakan tersebut
bisa diatasi. Nah untuk lebih jelasnya, berikut pengertian bullying, jenis, dampak, hingga cara
mencegahnya.
Jenis Bullying
Melansir dari laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA),
ada 6 jenis tindakan bullying yang kerap terjadi, yaitu:
Tindakan bullying ini berupa pengabaian, pengucilan, dan segala bentuk tindakan untuk
mengasingkan seseorang.
5. Cyber Bullying
Tindakan ini menyakiti orang lain melalui dunia maya. Jenis bullying ini marak terjadi seiring
dengan perkembangan teknologi.
Ngerinya, tindakan cyber bullying bahkan dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. Contoh
tindakan bullying ini seperti mengomentari postingannya seseorang dengan kata-kata tidak
sopan, menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan di
media sosial.
6. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual atau sexual bullying ini merupakan bullying yang tindakannya bisa berupa
fisik atau verbal. Contoh sexual bullying adalah komentar kasar, gerakan vulgar, sentuhan
tanpa persetujuan kedua belah pihak, hingga memanggil seseorang dengan nama yang tak
pantas.
Dampak Bullying
Bullying merupakan perilaku tidak baik dan tentu saja menimbulkan dampak yang tidak baik.
Namun, tidak hanya bagi korban, ternyata bullying juga bisa berdampak bagi pelaku bahkan
bagi yang menyaksikannya.Berikut dampak bullying:
a. Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah seperti orang tua yang sering
menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan
permusuhan. Hal tersebut yang menyebabkan anak melakukan bullying.
b. Sekolah
Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya, anak-anak sebagai
pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan
intimidasi terhadap anak lain.
Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah. Sering memberikan masukan
negatif pada siswa, misalnya berupa hukuman yang tidak membangun sehingga tidak
mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama anggota sekolah.
Beberapa anak melakukan bullying karena ingin membuktikan bahwa mereka bisa masuk
dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku
tersebut.
Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja demi memenuhi kebutuhan
hidupnya, sehingga tidak heran jika di lingkungan sekolah sering pemalakan antar siswanya.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bullying seperti dilansir dari
Buku Panduan Melawan Bullying yang diterbitkan oleh Komunitas Antibullying "Sudah
Dong":