Anda di halaman 1dari 2

Jenis Bullying di Lingkungan Sekolah

Tindakan perundungan sekarang sudah sering terjadi di lingkungan sekolah, dan


harus segera diatasi. Bullying, selain membuat suasana belajar menjadi tidak
nyaman, dampaknya yang lebih besar bisa membuat siswa yang bersangkutan
melakukan tindakan berbahaya akibat rasa malu dan depresi.

Supaya bisa meminimalisir terjadinya perundungan, ketahui jenis-jenis bullying yang


sering terjadi, termasuk di sekolah berikut ini:

1. Bullying Verbal

Physical bullying atau perundungan secara verbal bisa dikatakan yang paling sering
terjadi. Bahkan seringkali bullying verbal tidak disadari oleh pelakunya sendiri,
karena menganggapnya hanya sebagai candaan saja. Bullying verbal ini dapat
menyebabkan korbannya menjadi insecure. Contoh dari bullying verbal misalnya,
mengolok-olok teman ketika nilainya tidak bagus, menyebut teman dengan julukan
yang tidak baik dan sebagainya. 

2. Bullying Fisik

Selanjutnya ada jenis bullying fisik, yang sangat berpotensi membuat korbannya
menjadi trauma. Bullying fisik lebih mudah dikenali daripada yang verbal, karena
bisa dilihat kasat mata, baik tindakannya maupun akibatnya. Contoh dari tindakan
perundungan fisik, misalnya melempari teman dengan alat tulis, menghadang teman
saat akan lewat, bahkan tindakan yang lebih parah adalah memukul, menonjok dan
sejenisnya.

3. Bullying Sosial

Berikutnya ada perundungan secara sosial yang dampaknya tidak kalah


menakutkan. Bullying sosial ini biasanya akan menyebabkan korbannya menjadi
tidak mau bergaul dengan orang lain. Sayangnya, tindakan perundungan sosial ini
justru kerap ditampilkan dalam drama-drama televisi yang disukai anak remaja.
Perundungan sosial adalah tindakan bullying yang dilakukan sekelompok orang
kepada orang lain.

4. Bullying Dunia Maya

Tindakan perundungan tidak hanya terjadi di dunia nyata saja, tetapi juga pada
media sosial. Perundungan seperti ini dinamakan cyber bullying, yang kerap dialami
oleh para selebritis oleh hatersnya. Meskipun mungkin korban tidak mengenal
pelaku, namun dampak dari cyberbullying ini sama buruknya.

Komentar yang tidak menyenangkan, menyindir atau mengintimidasi merupakan


contoh dari tindakan perundungan siber. Perundungan jenis ini tidak hanya terjadi
pada orang-orang terkenal saja, tetapi juga pada orang biasa, termasuk siswa
sekolah. Apalagi saat ini hampir semua pelajar pasti menggunakan media sosial.
Artinya, semakin besar juga peluang untuk melakukan perundungan melalui media
sosial.

5. Bullying Seksual

Yang tidak kalah mengerikan dan sering terjadi belakangan ini adalah perundungan
secara seksual. Contoh yang paling sering terjadi yaitu pelecehan seksual
atau sexual harassment. Dampak paling buruk yang bisa terjadi adalah korban
berpotensi menjadi pelaku di masa depan. Contoh dari tindakan pelecehan seksual
misalnya menyentuh bagian-bagian terlarang seseorang. Bentuk pelecehan seksual
yang cukup memprihatinkan yaitu pemerkosaan.

Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya
bullying tersebut. Solusi yang dimaksud antara lain memberikan edukasi tentang
bahaya bullying, membuat sanksi yang tegas bagi pelaku, memberikan teladan yang
baik dan lain-lain.

Dengan adanya tindakan antisipasi dari guru dan orang tua, diharapkan berbagai
jenis bullying dapat dicegah, terutama di sekolah. Lingkungan sekolah yang kondusif
juga berperan untuk mencegah adanya bullying, seperti SMA Dwiwarna (Boarding
School), dimana siswa dan guru saling mendukung sebagai sebuah keluarga besar.

https://www.smadwiwarna.sch.id/jenis-bullying/

Anda mungkin juga menyukai