Anda di halaman 1dari 6

STOP BULLYING DI SEKOLAH

Pada kasus ini, pelaku senang melakukan kekerasan menggunakan berbagai


cara seperti memukul, menendang, hingga melukai korban dengan memakai
suatu benda. Akibat dari bentuk kekerasan ini adalah korban mengalami trauma
yang berkepanjangan. Mereka akan merasakan luka tidak hanya pada fisik namun
juga secara mental.
Kasus tersebut merupakan memiliki dampak negatif dari bullying.
Apa itu Bullying? Bullying atau perundungan merupakan tindakan penggunaan
kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal,
fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak
berdaya.
Selain itu, bullying merupakan salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan
kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
tujuan mengganggu anak lain. Pelaku bullying memiliki sasaran korban yang lebih
lemah darinya, memiliki sedikit teman dan tidak dapat bersosialisasi dengan baik.
Ada banyak jenis penindasan yang dapat dialami oleh anak-anak maupun
orang dewasa. Secara garis besar, perundungan dapat dibagi dalam beberapa
jenis, berikut jenis-jenis bullying atau perundungan yang patut diwaspadai.
• Jenis - jenis bullying
1. Physical Bullying
Physical Bullying atau perundungan fisik adalah penindasan yang dilakukan
dengan cara melibatkan fisik seperti melukai tubuh seseorang yang dapat
menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang.
Perundungan fisik mencakup memukul, menendang, mencubit, mendorong, dan
menghancurkan barang orang lain.
2. Bullying verbal
Bullying verbal adalah intimidasi yang melibatkan kata-kata baik secara tertulis
atau terucap. Perundungan secara verbal meliputi menggoda, memanggil nama
yang tidak pantas, mengejek, menghina, dan mengancam.
3. Bullying sosial
Bullying sosial adalah penindasan yang mengakibatkan merusak reputasi atau
hubungan seseorang. Intimidasi sosial ini mencakup berbohong, menyebarkan
rumor negatif, mempermalukan seseorang, dan mengucilkan seseorang.
4. Cyberbullying atau Bullying di dunia maya
Perundungan di dunia maya adalahperilaku intimidasi yang dilakukan
menggunakan teknologi digital.
Perundungan di dunia maya ini meliputi mengunggah gambar atau video yang
tidak pantas, menyebar gosip secara online, dan menggunakan informasi orang
lain di media sosial.
5. Bullying seksual
Bullying seksual adalah tindakan yang berbahaya dan memalukan seseorang
secara seksual. Intimidasi seksual ini termasuk pemanggilan nama seksual atau
cat-calling, gerakan vulgar, menyentuh, dan materi pornografi.
•Bentuk - Bentuk Bullying
a. Secara langsung, contohnya memukul, mendorong, menendang,memalak,
mencubit, merusak barang milik orang lain mengambil barang milik orang lain
secara paksa serangan fisik langsung lebih sering terjadi pada anak laki laki,
sedangkan bentuk tidak langsung lebih umum terjadi pada anak perempuan.
b. Secara tidak langsung, contohnya berkata kasar, mengejek, menertawakan,
memanggil dengan nama julukan yang tidak di senangi (name calling) dan
mengancam.
c. Bullying mental, misalnya mengucilkan, mengabaikan, menyebarkan gosip yang
tidak benar, memandang sinis, mencibir dan meneror.
Apa alasan anak jadi pelaku Bullying?
1. Mengalami Masalah di Rumah
Anak yang sering menyaksikan keributan kedua orang tua berisiko jadi pelaku
bullying. Ini juga membuat anak kurang kasih sayang dan perhatian. Alhasil, anak
melakukan bullying untuk menarik perhatian orang di sekitarnya.
2. Alasan Kesenangan
Anak pelaku bullying kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan orang tua.
Ini juga berdampak pada kurangnya rasa empati sehingga senang menyakiti orang
lain. Bullying cenderung anak lakukan sebagai pelampiasan guna mendapatkan
perhatian. Mirisnya, bullying terkadang menjadi ajang untuk sekadar cari hiburan
semata.
3. Ingin Meraih Popularitas
Terkadang, perundungan anak lakukan agar orang lain menganggapnya ‘keren’
dan kemudian teman lainnya akan segan. Mereka menganggap ini bisa
meningkatkan status sosial guna mendapatkan popularitas. Anak yang populer
karena keburukan ini cenderung menindas anak yang terlihat ‘cupu’. Tindakan
yang ia lakukan memang bertujuan untuk menyakiti orang lain lewat kata-kata
atau fisik.
4. Ajang Balas Dendam
Balas dendam kerap korban bullying lakukan. Tapi, targetnya bukan Si Pelaku,
melainkan orang lain yang mereka anggap lebih lemah. Korban menganggap
tindakan ini lumrah, karena mereka juga pernah merasa dibully. Setelah balas
dendam ini selesai, akan muncul perasaan lega dan puas.
5. Ingin Mendapatkan Kekuasaan
Anak pelaku bullying melakukan aksinya karena ingin tampak menonjol dan
berkuasa di lingkungan sekolahnya. Akhirnya, mereka berusaha mendapatkan
melalui cara yang salah. Pola asuh yang tepat membentuk kepribadian baik dalam
dirinya.
Bullying memiliki banyak dampak bagi pelaku,korban maupun saksi. Berikut
beberapa dampak yang terjadi ketika seseorang melakukan bullying.

•Dampak Bullying bagi pelaku


1.Gangguan emosi.
2.Berisiko menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang.
3.Sulit mendapatkan pekerjaan saat beranjak dewasa.
4.Berisiko menjadi pelaku kekerasan dalam lingkungan sosial dan rumah tangga
(KDRT).
•Dampak Bullying bagi Korban
1. Memicu Masalah Mental
2. Gangguan Tidur
3. Penurunan Prestasi
4. Trust Issue
5. Memiliki Pikiran untuk Balas Dendam
6. Memicu Masalah Kesehatan
•Dampak Bullying bagi saksi
1. Mengalami perasaan yang tidak menyenangkan
2. Mengalami tekanan secara psikologis
3. Merasa terancam dan ketakutan
•Tips mengatasi dan mencegah bullying
Bullying bisa berdampak pada kesehatan mental korbannya. Karena itu, sebagai
upaya meminimalkan dampak bullying terhadap mental, berikut merupakan tips
mengatasi dan mencegah Bullying.
1) Mengedukasi tentang pemahaman bullying.
2) Menciptakan ruang aman untuk teman sebaya.
3) Adanya pendampingan untuk pencegahan maupun tindakan tegas untuk
korban dan pelaku bullying
4) Membangun kesadaran kolektif sebaya.
5) Mengingatkan bahwa balas dendam bukan solusi yang tepat.

Terkadang, tindakan sepele seperti menggoda atau menghina sesama dapat


memiliki dampak yang merusak, merobek harapan, dan menghancurkan
kepercayaan diri. Bullying adalah masalah serius yang tidak boleh diabaikan.
Namun, kita memiliki kekuatan untuk mengubah arahnya.
Dengan meningkatkan kesadaran, mendukung korban, dan mengajar generasi
muda tentang empati dan penghargaan terhadap perbedaan, kita dapat
membangun dunia yang lebih aman, penuh kasih, dan inklusif. Kita semua
memiliki peran dalam menghentikan bullying. Jika kita bersatu sebagai individu,
komunitas, dan masyarakat, kita dapat menciptakan perubahan yang positif.

Anda mungkin juga menyukai