Anda di halaman 1dari 4

Bullying?

SIAPA YANG HARUS


DISALAHKAN?
Karya:

Bullying Anak Sekolah, Salah Siapa?

Pergaulan anak sekoah sekarang ini sedang menjadi perbincangan


dikalangan masyarakat. Terlebih lagi karena banyak video pembullyan
dikalangan anak sekolah. Bahkan pelaku dan korban kasus pembullyan
merupakan anak sekolah itu sendiri. Kebanyakan kasus ini terjadi dikalangan
senior dan junior (siswa baru). Siswa senior tersebut memiliki anggapan bahwa
dirinya memperoleh respect dari juniornya. Bahkan siswa siswa tersebit tidak
segan untuk melakukan berbagai cara dalam mempermalukan juniornya
seperti pemberian hukuman secara fisik maupun tindakan yang bersifat negatif
lainnya.

Kasus bullying yang terjadi dikalangan anak sekolah memang sudah


bersifat turun temurun. Bahkan telah menjadi budaya dikalangan senior dalam
memberi pelajaran dikalangan juniornya meski dengan cara yang salah. Lalu,
siapa yang patut disalahkan dalam hal ini?
Penyebab bullying dapat datang dari beberapa faktor:

1. Penampilan fisik

Penyebab bullying pertama yang paling umum adalah akibat dari penampilan
fisik.

Ketika seorang anak memiliki penampilan fisik yang dianggap berbeda dengan
anak lain pada umumnya, para bully dapat menjadikannya bahan untuk
mengintimidasi anak tersebut.

Penampilan fisik berbeda dapat meliputi kelebihan atau kekurangan


berat badan, menggunakan kaca mata, menggunakan behel, menggunakan
pakaian yang dianggap tidak keren seperti anak-anak lainnya.
2. Ras

Perbedaan ras juga sering kali menyebabkan seorang anak terkena bullying.

Hal ini umumnya terjadi ketika seorang anak dengan ras berbeda memasuki satu
lingkungan dan dianggap sebagai minoritas. Beberapa survey dan penelitian
juga telah menunjukkan bahwa bullying akibat ras yang berbeda memang cukup
sering terjadi.

3. Orientasi seksual

Orientasi seksual seseorang berbeda-beda dan umumnya seorang anak baru


menyadari orientasi seksual yang berbeda memasuki usia remaja.

Bahkan di beberapa negara yang sudah tidak asing dengan isu LGBT, seseorang
yang teridentifikasi sebagai lesbian, gay, dan transgneder sering kali
mendapatkan perilaku bullying. Hal ini yang membuat seseorang cenderung
menyembunyikan orientasi seksualnya.

4. Terlihat lemah

Penyebab bullying lainnya adalah ketika seorang anak dianggap lebih lemah dan
terlihat tidak suka melawan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa bullying melibatkan


ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan juga korban. Pelaku tentunya
merasa sebagai pihak yang lebih kuat dan dapat mendominasi korban yang lebih
lemah.

5. Terlihat tidak mudah bergaul

Selain karena lemah, terlihat tidak mudah bergaul dan memiliki sedikit teman
juga menjadi salah satu penyebab menjadi korban bullying.

Individu yang terlihat tidak mudah bergaul dan memiliki sedikit teman juga
dapat terlihat lebih lemah dan membuat bully berpikir dapat mendominasi
mereka. Sekelompok bully juga berpotensi melakukan bullying pada kelompok
yang dianggap lebih lemah dari kelompok mereka.

Meskipun karakteristik di atas dapat menjadi penyebab bullying, tapi tentu tidak
semua anak dengan karakteristik tersebut menjadi korban bullying. Kondisi
tersebut hanyalah merupakan beberapa gambaran umum penyebab bullying dari
sisi korban.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa anak yang memiliki


salah satu kriteria yang dapat memicu bullying tidak selalu menjadi korban
bullying. Hal ini disebabkan juga karena terdapat faktor penyebab bullying juga
dapat berasal dari sisi pelaku.

Berikut adalah beberapa penyebab bullying dari sisi pelaku:

 Memiliki masalah pribadi


 Pernah menjadi korban bullying
 Pernah menjadi korban bullying
 Kurangnya pemahaman
 Mencari perhatian
 Kesulitan mengendalikan emosi
 Berasal dari keluarga yang disfungsional
 Merasa bahwa bullying menguntungkan
 Kurangnya empati

Apabila kita lihat beberapa tahun ke belakang, kegiatan Masa Orientasi


Siswa (MOS) merupakan sarana pembullyan anak sekolah, baik dalam tingkat
SMP, SMA, dan perkuliahan. Tujuan MOS sebenarnya untuk mengenalkan
lingkungan sekolah kepada siswa baru, melatih kekompakan antar siswa, serta
hal hal positif lainnya. Namun kenyataannya malah disalah gunakan untuk hal
hal yang bersifat negatif seperti kekerasan fisik.

Sekarang ini kegiatan MOS sudah ditiadakan bahkan telah dirubah


sistemnya. MOS sekarang dilakukan oleh pihak guru untuk membekali siswa
siswa baru sesuai peraturan Permendikbud Nomor 18 tahun 2016 mengenai
Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru. Tetapi masih ada sisa sisa
pembullyan yang terjadi dikalangan anak sekolah. Siapa yang patut disalahkan?
Apabila tindakan pembullyan terjadi dilingkup sekolah maka yang patut
disalahkan adalah pihak sekolah karena telah lalai dalam mengawasi kegiatan
siswanya. Namun jika bullying dilakukan diluar sekolah maka yang patut
disalahkan ialah pelaku serta pihak orang tua karena kurang mengawasi
tindakan anak anaknya.

Dalam video bullying yang sedang viral sekarang ini, peristiwa tersebut
terjadi diluar jam sekolah dan diluar lingkup sekolah. Maka dari itu pihak yang
perlu disalahkan ialah orang tua dari pelaku itu sendiri. Namun pihak sekolah
juga harus menanggapi hal hal yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Terlepas dari hal hal tersebut, tindakan bullying memang patut diperhatikan
oleh seluruh lapisan masyrakat. Hal ini dilakukan untuk membimbing anak
menjadi lebih baik agar tidak terjadi hal hal seperti ini lagi.

Anda mungkin juga menyukai