SOSIOLOGIKOMUNIKASI
OLEH
1903050097
KUPANG
2021
1. Lemah Konsep Diri Sebabkan Anak Jadi Pelaku atau Korban Bully
Persamaan baik dari pelaku maupun korban bully adalah sama-sama tak
memiliki konsep diri yang kuat. Konsep diri adalah cara seseorang memandang
dirinya sendiri, misalnya potensi, kemampuan, dan posisi di masyarakat. "Ini
semua terbentuk sedari kecil dari orangtua. Ada yang menyebutkan ucapan
orang tua seperti doa. Jadi, berdoa yang baik-baik untuk anak. Konsep diri
terbentuk dari peran atau sumbangan anak terhadap masyarakat,"ujar Liza”
2. Berita di atas merupakan Kasus yang berkaitan dengan interaksi simbolik yaitu
konsep diri, Konsep diri terbentuk ketika seseorang bereaksi terhadap orang lain
dan melalui persepsi atas perilaku tersebut. Kasus di atas merupakan bullying
atau penindasan yang terjadi di sekolah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Itu
kembali lagi kepada si pelaku, Karena si pelaku penindasan ini kurangnya
didikian dari orang tua atau keluarga yang memyebabkan si pelaku ini
melakukan tindakan penindasan terhadap teman nya di sekolah. Atau bahkan si
pelaku tersebut memiliki masalah psikologis yakni anak tersebut merasa Stres
dan ia melaimpiaskan nya di sekolah hal tesebut yang membuat anak tersebut
tidak memiliki konsep diri yang kuat,
Begitu juga dengan si korban penindasan yang sama tidak memiliki konsep
diri yang kuat,di karenakan korban sering menyendiri, tidak mampunyai
teman,dan tidak banyak melawan, hal ini lah yang membuka kesempatan kepada
orang lain untuk melakukan penindasan, terkait dengan materi Self-concept
[konsep diri], yakni gambaran yang kita punya tentang siapa dan bagaimana diri
kita yang dibentuk sejak kecil melalui interaksi dengan orang lain.
Menurut George Herbet Mead membagi perkembangan diri manusia
dikelompokkan menjadi beberapa bagian yakni:
• Di tahap Persiapan ini adalah tahap utama dimana manusia di lahirkan dan di
bentuk, dalam kasus di atas si anak ( pelaku) bullying belum mendapakatkan
apa yang seharusnya orang tua/keluaga ajarkan dan lingkunagn sekitar pun juga
ikut berpengaruh terhadap perkembangan anak tersebut.
• Tahap meniru ini si anak menirukan peran yang di lakukan oleh orang dewasa
pada kasus di atas si anak (pelaku) mulai menyadari akan apa yang orang tua
lakukan contohnya seperti broken home yang mambuata anak menjadi stress.
• Tahap Siap Bertindak ini adalah memukinkan si anak mulai bermain secara
bersama – sama dengan teman sebaya di luar rumah kasus di atas lebih
berkaitan dengan si korban Bullying yang mungkin saja tidak sempat bermain
bersama dengan teman sebaya nya contohnya orang tua mengalagi anaknya
untuk bermain bersama dengan anak tetangga.
• Tahap penerima Norma kolektif, tahap ini dimana, seseorang dianggap telah
dewasa. Dia dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas.
Dengan kata lain, dia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang
yang berinteraksi dengannya, tetapi juga dengan masyarakat secara luas.
REFERENSI
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/01/17/153300320/
Lemah.Konsep.Diri.Sebabkan.Anak.Jadi.Pelaku.atau.Korban.Bully.
http://e-journal.iainsalatiga.ac.id/index.php/pustabiblia/article/download/
953/pdf