0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan8 halaman
Ringkasan dokumen:
1. Terjadi insiden bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung dimana seorang siswa dipasangkan helm dan ditendang berulang kali oleh teman-temannya hingga jatuh.
2. Kepala dinas pendidikan Bandung mengklarifikasi peristiwa tersebut dan memberikan pendampingan psikologis bagi korban.
3. Polisi memanggil saksi dan orang tua korban untuk membuat laporan terkait insiden tersebut
Ringkasan dokumen:
1. Terjadi insiden bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung dimana seorang siswa dipasangkan helm dan ditendang berulang kali oleh teman-temannya hingga jatuh.
2. Kepala dinas pendidikan Bandung mengklarifikasi peristiwa tersebut dan memberikan pendampingan psikologis bagi korban.
3. Polisi memanggil saksi dan orang tua korban untuk membuat laporan terkait insiden tersebut
Ringkasan dokumen:
1. Terjadi insiden bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung dimana seorang siswa dipasangkan helm dan ditendang berulang kali oleh teman-temannya hingga jatuh.
2. Kepala dinas pendidikan Bandung mengklarifikasi peristiwa tersebut dan memberikan pendampingan psikologis bagi korban.
3. Polisi memanggil saksi dan orang tua korban untuk membuat laporan terkait insiden tersebut
Bandung, CNN Indonesia -- Pada bulan November 2022 viral video perundungan sesama siswa di media sosial Twitter. Dalam video yang tersebar disebutkan bullying terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung, Jawa Barat. Dalam video yang diunggah, terlihat seorang siswa laki-laki memasang helm pada korban. Kemudian secara bergantian pelaku menendang kepala korban hingga akhirnya korban terjatuh. Wali Kota Bandung Yana Mulyana membenarkan peristiwa tersebut ada di wilayahnya. Ia merasa prihatin dengan perundungan yang terjadi tempo hari. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengaku pihaknya langsung berkomunikasi dengan sekolah dan menugaskan pengawas pembina ke lokasi. Hikmat mengatakan, pengawas sekolah telah bertemu dengan para siswa yang terlibat didampingi polsek setempat. Namun, terkait tindak lanjut lainnya secara hukum masih menjadi pertimbangan lebih lanjut. "Sekolah sudah diberi teguran. Prioritas kita sekarang memberikan pendampingan secara psikologis ke korban," tuturnya. Ia berharap, kejadian perundungan di lingkungan sekolah tidak akan terjadi lagi, khususnya di Kota Bandung. Polisi juga memanggil lima orang saksi untuk dimintai keterangan terkait aksi perundungan yang viral di media sosial itu. "Baik korban, saksi lain, termasuk yang diduga pelaku sudah kami minta keterangan di Polsek. Saksi sementara empat sampai lima orang," ujar Karyaman. Menurut Karyaman, orang tua korban juga akan membuat laporan agar kasus ini bisa diselidiki lebih lanjut. Pihaknya sejauh ini juga telah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan kepada pihak terkait, termasuk mendatangi sekolah yang menjadi lokasi perundungan. "Orang tua korban hari ini membuat laporan soal kejadian ini," ucapnya. Terkait kondisi korban, Karyaman menjelaskan korban tidak mengalami luka serius dari kekerasan yang dialami. Korban juga sudah menjalani visum di rumah sakit pada Jumat (18/11) kemarin. "Korban tidak luka serius dari pukulan. Pada Jumat kemarin korban sudah dibawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan visum," ucapnya. Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221119152133-20-875899/viral- bullying-smp-kota-bandung-korban-dipakaikan-helm-dan-ditendang. Pertanyaan 1. Coba saudara uraikan fokus perhatian kriminologi dari perspektif viktimologi berdasarkan permasalahan diatas? Jawab : Viktimologi merupakan istilah bahasa Inggris Victimology yang berasal dari bahasa latin yaitu “Victima” yang berarti korban dan “logos” yang berarti studi / ilmu pengetahuan. Secara terminologis, viktimologi berarti suatu studi yang mempelajari tentang korban penyebab timbulnya korban dan akibat- akibat penimbulan korban yang merupakan masalah manusia sebagai suatu kenyataan sosial. Viktimologi juga adalah suatu pengetahuan ilmiah/studi yang mempelajari suatu viktimalisasi (criminal) sebagai suatu permasalahan manusia yang merupakan suatu kenyataan sosial. Pengertian viktimologi mengalami tiga fase perkembangan. Pada awalnya, viktimologi hanya mempelajari korban kejahatan saja. Pada fase ini dikatakan sebagai penal or special victimology. Pada fase kedua, viktimologi tidak hanya mengkaji masalah korban kejahatan saja tetapi meliputi korban kecelakaan. Pada fase ini desebut sebagai general victimology. Fase ketiga, viktimologi sudah berkembang lebih luas lagi yaitu mengkaji permasalahan korban penyalahgunaan kekuasaan dan hak-hak asasi manusia, pada fase ini dikatakan sebagai new victimology. Manfaat viktimologi pada dasarnya berkenaan dengan tiga hal utama dalam mempelajari manfaat studi korban yaitu: a) Manfaat yang berkenaan dengan usaha membela hak-hak korban dan perlindungan hukum. b) Manfaat yang berkenaan dengan penjelasan peran korban dalam suatu tindak pidana. c) Manfaat yang berkenaan dengan usaha pencegahan terjadinya korban. Viktimologi memberikan pengertian yang lebih baik tentang korban kejahatan sebagai hasil perbuatan manusia yang menimbulkan penderitaan mental, fisik, dan sosial contohya pada kasus bullying diatas . Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan mengenai peran yang sesungguhnya para korban dan hubungan mereka dengan para korban serta memberikan keyakinan dan kesadaran bahwa setiap orang mempunyai hak mengetahui bahaya yang dihadapi berkaitan dengan lingkungannya, pekerjaannya, profesinya dan lainlainnya. Pada saat berbicara tentang korban kejahatan, cara pandang kita tidak dilepaskan dari viktimologi. Berdasarkan kasus bullying diatas Melalui viktimologi dapat diketahui berbagai aspek yang berkaitan dengan korban, seperti : faktor penyebab munculnya kejahatan (bullying), bagaimana seseorang dapat menjadi korban, upaya mengurangi terjadinya korban kejahatan, hak dan kewajiban korban kejahatan (bullying). Viktimologi meneliti topik-topik tentang korban, seperti peranan korban pada terjadinya tindak pidana, hubungan antara pelaku dengan korban, rentannya posisi korban dan peranan korban dalam sistem peradilan pidana. Ruang lingkup atau objek studi viktimologi dan kriminologi dapat dikatakan sama, yang berbeda adalah titik tolak pangkal pengamatannya dalam memahami suatu viktimisasi kriminal, yaitu viktimologi dari sudut pihak korban sedangkan kriminologi dari sudut pihak pelaku. Masing-masing merupakan komponenkomponen suatu interaksi (mutlak) yang hasil interaksinya adalah suatu viktimisasi kriminal atau kriminalitas. Berdasarkan kasus permasalahan diatas dapat kita lihat bersama adanya suatu tindakan bullying yang terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung, Jawa Barat. Fokus perhatian kriminologi dalam pandangan perspektif viktimologi adalah bagaimana anak tersebut bisa menjadi korban tindakan Bullying. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tindakan Bullying yang dilakukan oleh korban, dimana awal mulanya sejumlah siswa tersebut bermain game tebak-tebakan. Dan salah seorang siswa dipasangkan helm, kemudian dipukul oleh temannya dari belakang. Siswa kemudia menebak siapa yang memukul. Tetapi game yang dimainkan oleh siswa tersebut kebablasan karena sampai menendang kepala siswa yang dipasangi helm. Dan game yang dimainkan oleh siswa tersebut lama-kelamaan bukan dengan tangan memukulnya tetapi dengan kaki salah seorang siswa sampai 3 kali pukulan kaki. Dan siswa yang dipukul dan ditendang itu pun jatuh dari kursinya, kemudian siswa yang mukul menindihnya. Dengan kejadian tersebut, sehingga video perundungan siswa tersebut viral dimedia sosial twitter. Berdasarkan faktor-faktor yang telah diuraikan diatas, ada sebab akibat yang terjadi dalam permasalahan diatas sehingga menimbulkan kekerasan dan tindakan bullying kepada korban.
2. Buatlah argumentasi saudara mengenai faktor penyebab terjadinya
tindakan bulliying terhadap anak? Jawab : Bullying yaitu aktivitas sadar yang tujuannya untuk melukai dan menyakiti seseorang dan dilakukan secara berulang-ulang. Perilaku bullying ini tidak lepas dari yang namanya keinginan untuk berkuasa dan juga menjadi seseorang yang ditakuti di lingkungannya. Menurut Siswati dan Widayanti (2009) perilaku bullying merupakan salah satu bentuk dari perilaku agresi. Seperti ejekan, hinaan, dan ancaman seringkali merupakan sebagai suatu pancingan yang dapat mengarah ke agresi. Menurut Coloroso (Siswati & Widayanti, 2009) bullying akan selalu melibatkan adanya ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk mencederai, ancaman agresi lebih lanjut, dan teror. Menurut Smith dan Thompson (Yusuf & Fahrudin, 2012) bully diartikan sebagai seperangkat tingkah laku yang dilakukan secara sengaja dan menyebabkan kecederaan fisik serta psikologikal yang menerimanya. Sehingga dapat diartikan bahwa pelaku bullying ini menyerang korban secara sadar dan sengaja tanpa memikirkan kondisi korban. Beberapa faktor penyebab terjadinya tindakan bulliying terhadap anak, antara lain yaitu : Faktor Keluarga Anak yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang terlalu emosional, dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya dapat menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang, salah satunya bullying. Akan tetapi, tidak semua orang tua mampu menjalankan perannya sebagai pembentuk sikap bagi anak-anaknya sendiri karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurangnya perhatian terhadap anaknya sendiri. Anak bisa menjadi pelaku bullying diantaranya karena: kemampuan adaptasi yang buruk, pemenuhan eksistensi diri yang kurang (biasanya pelaku bullying nilainya kurang baik), harga diri yang rendah, adanya pemenuhan kebutuhan yang tidak terpuaskan di aspek lain dalam kehidupannya, hubungan keluarga yang kurang harmonis, bahkan bisa jadi si pelaku ini juga merupakan korban bullying sebelumnya atau di tempat lain. Faktor Teman Sebaya Pada usia remaja, anak lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah. Pada masanya, remaja memiliki keinginan untuk tidak lagi terlalu bergantung pada keluarganya dan mulai mencari dukungan dan rasa aman dari kelompok sebayanya. Menurut Santrock (2007 : 205) teman sebaya adalah orang dengan tingkat umur dan kedewasaan yang kira-kira sama.Pengaruh teman sebaya ini cukup dominan karena rata-rata dari para remaja ini lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah bersama teman- temannya. Hal ini yang kemudian menimbulkan kelompok-kelompok (genk) teman sebaya. Oleh karena itu, salah satu faktor yang sangat besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara memberikan ide baik secara aktif maupun pasif bahwa bullying tidak akan berdampak apa-apa dan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan. Faktor Media Massa Di tengah gempuran arus globalisasi yang semakin tak terbendung, media massa adalah salah satu bentuk kemajuan globalisasi di bidang informasi dan komunikasi. Berbagai macam informasi dapat dengan mudah tersebar ke seluruh lapisan termasuk juga hal-hal negatif yang termuat di dalamnya. Makanya penggunaan media massa dikalangan remaja dapat dengan mudah mempengaruhi perilaku mereka. Kebanyakan remaja akan meniru apa yang biasa mereka konsumsi di media massa kemudian diterapkan pada kegiatan sehari-harinya. Sehingga perilaku buruk yang terjadi pada remaja saat ini bukan hanya timbul dari lingkungan dekat saja, namun kenakalan tersebut dapat diperoleh dari meniru contoh-contoh yang buruk yang ada di luar sana. 3. Berdasarkan ilustrasi diatas upaya apakah yang dapat dilakukan untuk menanggulangi tindakan bulliying dengan menggunakan pendekatan Utilitarian prevention deterrence? Jawab : Utilitarian Prevention Deterrence yaitu pencegahan pelanggaran hukum dengan manfaat melalui penolakan. Seorang pelaku kejahatan potensial diharapkan akan mengurungkan niatnya karena melihat begitu kerasnya hukuman yang dijatuhkan pada para pelanggar hukum. Oleh sebab itu hukuman diharapkan mempunyai aspek pencegahan kejahatan dalam arti seseorang yang berniat melakukan pelanggaran hukum akan mengurungkan niatnya karena takut akan hukuman yang begitu keras. Teori ini menekankan pada pertimbangan untung rugi yang mungkin saja terdapat dalam diri pelanggar hukum potensial (calon pelangggar hukum). Teori ini percaya bahwa pelanggar hukum potensial (calon pelanggar hukum) akan menimbang dengan seksama sebelum melakukan perbuatannya, lebih menguntungkan mana melakukan pelanggaran hukum atau tidak dengan resiko jika perbuatannya tidak diketahui dia akan untung tetapi jika perbuatannya diketahui dia akan diancam hukuman yang menakutkan sehingga dia akan merugi. Salah satu dasar teori Utilitarian Prevention,Deterrence ini yaitu teori yang dikemukakan oleh Bentham yang menyatakan bahwa manusia itu sebenarnya bersifat hedonistik dan rasional. Jadi, manusia, kalau dia tahu bahwa bagi perbuatan tertentu ia akan menerima hukuman maka ia akan menimbang untung ruginya, kalau untungnya lebih besar dari ruginya maka perbuatan tersebut akan dilakukannya, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan pendapat saya mengenai upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan kesadaran awal tentang dampak dari kasus bullying dilingkungan keluarga dan masyarakat dengan saling menghormati hak dan kewajiban satu sama lain. Serta melalui peranan pendekatan orang tua dan sekolah dalam memberikan pemahaman dan informasi kepada anak tentang apa itu bullying, dampak yang timbul dari perbuatan bullying dan hukuman yang akan di dapatkan apabila melakukan tindakan bullying ,agar anak takut dan tidak akan melakukan perbuatan bullying kepada anak di sekitarnya. Selanjutnya dalam upaya penindakan, aparat penegak hukum sebaiknya lebih teliti dalam mengamati dan memperingatkan kasus yang menjadi sebab akibat Tindakan bullying serta merumuskan aturan pidana yang tegas bagi pelanggarnya. Referensi : 1. Modul SOSI4302 TEORI KRIMINOLOGI 2. Viktimologi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 3. Ani Sarifah Hidayat, 2019, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Bullying Di Kalangan Peserta Didik Era Milenial, Surakarta. 4. Rena Yulia, 2010, Viktimologi Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan, Graha Ilmu, Yogyakarta. 5. Arif Gosita, 1993, Masalah Korban Kejahatan Kumpulan Karangan, Akademika Pressindo, Jakarta. 6. Dr. J.E. Sahetapy S.H., 1987, Viktimologi Sebuah Bunga Rampai, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. 7. https://www.kompas.tv/article/350077/viral-video-bullying-siswa-smp-plus- baiturrahman-kepala-sekolah-mereka-main-gim-tebak-tebakan
Donald Winnicott di milenium baru: Strategi, prinsip, dan model operasional yang mendasari pemikiran Donald Winnicott dan teori-teori perkembangan manusia