MK : Advokasi Sosial
1. Dianisa Putri Widianti (10040320084)
Tentu saja peran ini sangat penting untuk proses penyembuhan dari
korban kekerasan seksual pada anak yang telah terjadi. Dinas
pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak Kota Kotamobagu
sudah melaksanakan peran dengan baik yaitu pada proses
pembimbingan pada korban, dapat dilihat dari tahapan awal yang
dilakukan yang berkoordinasi dengan Unit pelaksana teknis daerah
dari proses pengaduan, penjangkauan, pengelolaan kasus,
pendampingan sampi tahap pemulihan yang dimulai pengobatan
psikologi hingga pencerahan tokoh agama.
Kelebihan Dari model dan program advokasi sosial yang telah dilakukan oleh
Dinas pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak Kota
Kotamobagu, mencakup hal – hal berikut :
1. Menangani korban dengan prosedur dengan baik dan
didampingi hingga masa pemulihan
2. Pendampingan yang dilakukan dari pengobatan psikolog agar
korban dapat pulih dan ada pencerahan rohani dengan tokoh
agama.
3. Memberikan akses dan perlindungan terhadap korban.
Kekurangan Dan pastinya dari semua hak yang sudah dilakukan tetap ada
kekurangannya. Kekerungan tersebut Dinas pemberdayaan Perempuan
dan perlindungan anak Kota Kotamobagu harus bisa lebih
memperhatikan kesembuhan trauma secara total yang dirasakan oleh
korban agar bisa berdamai. Agar proses bimbingan tersebut harus
lebih cepat tanpa harus menunggu penyelesaian dari proses
adminstrasi terlebih dahulu.
Diskusi/ Pada kajian tersebut memiliki beberapa rekomendasi yang dapat
rekomendasi dipertimbangkan, yaitu :
1. Meningkatkan dan mengimplementasikan kembali nilai-nilai
moral dan adat istiadat dengan melalui berbagai kegiatan
seperti kampanye, seminar, dan edukasi dari pemerintah dinas.
2. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat agar
tidak terjadinya kesengsaraan yang menjadi faktor eksternal
seseorang dalam melakukan tindak pidana kekerasan seksual
terhadap anak dibawah umur melalui program pelatihan dan
pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dan
fungsi di bidang pengarusutamaan gender secara berkala di
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
4. Meningkatkan pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan di
bidang pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan,
tumbuh kembang anak dan perlindungan anak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak meningkatkan perlindungan perempuan, tumbuh
kembang anak dan perlindungan anak pada Kabupaten/Kota
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melalui implementasi dari rekomendasi ini, diharapkan peran Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat menjadi
wadah dan alat yang digunakan dan membantu bagi anak terutama
melindungi anak dari tindak kekerasan dan perlakuan yang tidak
menusiawi dari orang dewasa dan membantu anak-anak untuk
memperoleh hak nya sebagai anak-anak.