Yang terhormat bapak ibu dewan guru serta murid-murid sekalian yang saya cintai dan
banggakan. Pertama-tama, marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala
kenikmatan yang sampai hari ini masih melekat Bersama kita. Sholawat serta salam
juga marilah kita sanjungkan kepada nabi yang agung, Nabi Muhammad
SAW. (Allahuma sholi wasalim ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina
Muhammad)
Tema pidato pada hari ini sangat penting untuk kita simak. Sangat penting untuk kita
terapkan. Bahwa ini menyangkut hubungan kita dengan sesama. Yakni
tentang perundungan atau bullying. Jangan sampai kita jadi pelaku, dan jangan sampai
ada korban lagi.
Terbaru, menutut data dari yang dipublikasi oleh Gramedia menyatakan bahwa hasil penelitian
menunjukkan bahwa satu dari tiga anak di seluruh dunia mengaku pernah mengalami bullying.
Baik itu di sekolah, di lingkungannya, atau pun online. Tentu ini bukan hal yang baik.
Hadirin, gangguan psikologis terebut dapat berupa depresi serta gangguan kecemasan,
gangguan tidur, hingga berbagai penurunan prestasi di sekolah maupun tempat kerja.
Sedangkan, mari kita tengok pelakunya. Pelakukanya tidak merasakan dampak buruk
itu. Mereka bersenang-senang atas dosa yang mereka lakukan. Ini terjadi dikalangan
remaja kita.
Maka, saatnya kita tumpas yang Namanya bullying. Kita berikan peringatan kepada
para pelaku bullying agar mereka jera dan tidak mengulangnya lagi. Pertama, pahami
apa saja jenis-jenis bullying.
Jika ada, berikan nasihat kepada si pelaku. Beri arahan, pendekatan secara agama
akan lebih baik. Selanjutnya adalah berikan konseling pada anak yang menjadi
korban bullying.
Jika pelaku bullying masih saja tidak henti, maka buat peraturan bertahap. Peraturan
tinggi adalah sanki skorsing dari sekolah atau pengurangan nilai semua mata pelajaran.
Hal tersebut karena akhlak si pelaku sudah tidak bisa dimaafkan lagi.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain,
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-
olok).
Hadirin yang saya hormati, baik dewan guru maupun para adik-adik semua. MARI
KATAKAN TIDAK UNTUK BULLYING. Mari kita katakana Bersama : KATAKAN TIDAK
UNTUK BULLYING.
Hadirin, sebagai umat muslim, marilah kita berprilaku yang baik sebagaimana yang
diajarkan Rasulullah. Jadilah umat yang baik, yang tidak menggangu orang lain.
Sungguh, yang memperolok-olok itu belum tentu lebih baik daripada yang diolok-olok.
Surah al-Hujurat ayat 11 mengajarkan agar kita senantiasa introspeksi diri lebih dulu
sebelum menilai baik buruknya orang lain. Bagi masyarakat yang tidak bisa bersikap
bijak akan sangat mudah ikut merundung dan pada akhirnya ikut menjadi pelakunya
tanpa disadari. Padahal Alquran telah memberi peringatan, “boleh jadi mereka (yang
diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok).”
Surah al-Hujurat ayat 11 mengajarkan agar kita senantiasa introspeksi diri lebih dulu
sebelum menilai baik buruknya orang lain. Bagi masyarakat yang tidak bisa bersikap
bijak akan sangat mudah ikut merundung dan pada akhirnya ikut menjadi pelakunya
tanpa disadari. Padahal Alquran telah memberi peringatan, “boleh jadi mereka (yang
diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok).”
Hadirin, demikian yang bisa saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan ini
dapat kita pahami Bersama. Saya memohon maaf apabila ada kesalahan kata, kepada
Allah saya memohon ampun. Saya akhiri, Wasalamuaikum Warahmatulahi
Wabarakatuh.