Anda di halaman 1dari 91

 

PROSES BERKARYA KERAJINAN TANGAN BERBAHAN KAIN FLANEL


DI KELAS VII SMP NEGERI 3 BUA PONRANG KABUPATEN LUWU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh


Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

NURAINUN
105411103216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021 
ii 
 
iii 
 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurainun
Stambuk : 105411103216
Jurusan : Pendidikan Seni Rupa
Judul Skripsi : Proses Pembelajaran Kerajinan Tangan Gantungan Kunci Berbahan
Kain Flanel Melalui Pembelajaran Daring di Kelas VII SMPN 3 Bua
Ponrang Kab.Luwu

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim penguji

adalah hasli karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2021


Yang Membuat Pernyataan

NURAINUN

iv 
 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurainun
Stambuk : 105411103216
Jurusan : Seni Rupa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan menyusun
sendiri skripsi ini (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi saya, akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing
yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian ini seperti pada butir 1, 2, 3, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, September 2021`


Yang Membuat Perjanjian

NURAINUN


 
MOTTO:
“ Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan dia sebaik-baik pelindung.”

(QS.Ali Imran: 173)

“ Dorongan terbesar adalah dorongan yang timbul dari diri sendiri” (Penulis)

PERSEMBAHAN:

“skripsi ini ku persembahkan kepada Ayahanda, Ibunda, kakakku dan adekku

tercinta, keluargaku, serta semua sahabat-sahabatku yang sudah mensupport saya

sampai di tahap ini, sehingga memotivasi untuk tidak pernah putus asa dalam

berusaha hingga sukses kelak”

“ Teman-teman SENI RUPA 2016 Kelas B, serta seluruh pihak yang selalu

mendukungku”

vi 
 
ABSTRAK

Nurainun 2021. Proses Berkarya Kerajinan Tangan Berbahan Kain Flanel di Kelas
VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Seni
Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Dr. Andi Baetal
Mukaddas, M.Sn dan yang menjadi dosen pembimbing II Nurul Inayah Anis Kamah,
S.Pd.,M.Sn

Masalah utama dalam penelitian ini bagaimana proses berkarya dan kualitas hasil
karya kerajinan tangan berbahan kain flanel di kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang
Kabupaten Luwu? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah
proses berkarya kerajinan tangan dan bagaimana kualitas yang dihasilkan oleh siswa.
Objek penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, Teknik pengumpulan data adalah yaitu
dengan melakukan observasi (pengamatan), melakukan dokumentasi (foto),
wawancara, teks praktik dan sebagainya. Sehingga peneliti dapat merangkum data-
data yang dianggap penting. Hasil penilitian yakni ada beberapa tahapan dan proses
berkarya kerajinan tangan oleh siswa kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang yaitu
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti kain flanel, dakron, jarum dan
benang. Guru juga menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP), silabus, dan buku
mata pelajaran seni budaya. Dalam proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain
flanel di kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang sudah tergolong cukup baik. Selain itu hasil
karya kerajinan tangan berbahan kain flanel di kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang
sudah dapat dinyatakan memiliki kualitas yang baik, ini dapat dilihat dari karya yang
mereka ciptakan mendapat nilai diatas rata-rata. Aspek yang menjadi indikator
penilaian kualitas yaitu kerapihan, desain, perpaduan kombinasi warna, dan nilai
estetika.

Kata Kunci : Proses Berkarya Kerajinan Tangan Berbahan Kain Flanel di Kelas VII
SMPN 3 Bua Ponrang Kab. Luwu

vii 
 
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wataala berkat

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis masih diberikan nikmat hidup

berupa nikmat kesehatan, kekuatan, kesempatan, dan nikmat iman sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta taslim semoga tetap

tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihiwassallam beserta

sahabat dan keluarga beliau yang selalu setia menemani hingga takdir-takdir

berkehendak atas diri-diri mereka.

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai

pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang setulusnya

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, arahan dan

bimbingan, sejak awal pembuatan sampai selesainya skripsi ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr. Erwin Akib, M.Pd.,Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

viii 
 
3. Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, M.Sn., Ketua Program Studi Pendidikan

Seni Rupa FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar, Sekaligus Dosen

Pembimbing I.

4. Bapak Makmun, S.Pd.,M.Pd Sekertaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ibu Nurul Inayah Anis Kamah, S.Pd., M.Sn., Dosen Pembimbing II.

6. Bapak/ibu Dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas

Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan banyak bantuan dan

masukannya, baik dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi.

7. Orang tua saya, Ayahanda Andi Ashar, Ibunda Ratna Dewi, S.Pd yang telah

tulus memberikan cinta dan kasih sayangnya yang tiada henti untuk saya

anaknya dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan semangat dan

dukungannya kepada saya

8. Bapak Drs. Mukhlis Kepala Sekolah SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu

yang telah memberikan izin penelitian.

9. Ibu Harni guru mata pelajaran seni budaya SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten

Luwu yang telah memberikan bantuan serta arahan selama penelitian.

10. Meri Sumarnis, Risda Marsal, Ita Puspitasari, Najimah, Zulfandi sahabat

seperjuangan saya yang luar biasa.

11. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa pendidikan seni rupa angkatan 2016

(Chameleon) dan semua pihak yang tidak sempat disebut satu demi satu yang

telah ikut membantu penulis dalam rangka penyelesaian studi.

ix 
 
Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk menyelesaikan skripsi

dengan sebaik mungkin, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penyusunan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya

membangun guna penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan

saran dan kritikan dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya

membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama

sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para pembaca,

terutama bagi diri pribadi penulis. Amin.

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khaerat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, September 2021

Penulis


 
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 7

B. Kerangka Pikir .............................................................................................. 17

xi 
 
BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian .................................................................................... 19

B. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 20

C. Defenisi Operasional Variabel ...................................................................... 21

D. Instrument Penelitian .................................................................................... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 26

F. Teknik Analisa Data...................................................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 29

B. Pembahasan ................................................................................................... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................... 46

B. Saran.............................................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 48

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii 
 
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Contoh Gantungan Kunci Akrilik ....................................... 11

Gambar 2.2 Contoh Gantungan Kunci Karakter.................................... 12

Gambar 2.3 Contoh Gantungan Kunci Dompet...................................... 12

Gambar 2.4 Contoh Gantungan Kunci Kulit .......................................... 13

Gambar 2.5 Contoh Gantungan Kunci Kayu .......................................... 13

Gambar 2.6 Contoh Gantungan Kunci Karet .......................................... 14

Gambar 2.7 Contoh Gantungan Kunci Flanel......................................... 14

Gambar 3.8 Denah Lokasi Penelitian ..................................................... 20

Gambar 4.9 Gunting ................................................................................ 29

Gambar 4.10 Jarum dan Benang ............................................................. 30

Gambar 4. 11 Lem Tembak .................................................................... 31

Gambar 4. 12 Kain Flanel ....................................................................... 31

Gambar 4. 13 Dakron .............................................................................. 32

Gambar 4. 14 Pensil ................................................................................ 32

Gambar 4. 15 Membuat Pola ................................................................. 33

Gambar 4. 16 Menjahit Pola ................................................................... 34

Gambar 4.17 Mengisi Dakron ................................................................ 34

Gambar 4.18 Hasil Karya Siswi .............................................................. 35

xiii 
 
 

 

PBAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkarya seni merupakan salah satu perwujudan proses kreatif manusia.

Proses dalam berkarya seni memiliki beberapa tahapan. Tahapan yang pertama

kali dilakukan oleh penulis adalah memunculkan ide, gagasan atau inspirasi

menggunakan perasaannya dan melihat dokumentasi dari kejadian-kejadian

yang telah lalu. Hal tersebut dapat didukung oleh fenomena serta peristiwa-

peristiwa penting dan berpengaruh yang terjadi di masyarakat. Suatu karya seni

rupa tercipta dari sebuah konsep. Konsep merupakan suatu pemikiran

mendalam untuk menciptakan sebuah karya seni rupa.

Ada banyak ahli yang mendefenisikan arti kata seni. Tinjauan tentang

seni yang dipakai oleh para ahli berbeda-beda sehingga defenisi tentang seni

pun beragam. Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam Susanto 2002: 101) bahwa

seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaanya dan

bersifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia. Sedangkan

menurut Rondhi (2002: 4), seni atau kesenian merupakan salah satu ungsur

kebudayaan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia atau

masyarakat terhadap nilai-nilai keindahan. Berdasarkan kedua pernyataan

tersebut ada kesamaan bahwa seni berkaitan dengan manusia dan keindahan.

Manusia hidup di dalam suatu masyarakat yang memiliki kebudayaan.

Kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia yang diwariskan dari generasi

ke generasi melalui proses belajar.



 

Pendidikan seni, sebagai bagian dari mata pelajaran yang harus dikuasai

oleh siswa untuk menumbuhkan kepekaan rasa keindahan (estetika) dan aristik

sehingga membentuk sikap kreatif, apresiatif dan kritis. Pendidikan seni rupa

yang masuk dalam mata pelajaran Kertangkes memiliki aspek kognitif,

psikomotorik dan apresiatif. Namun, sebagian besar pelaksanaan

pembelajarannya lebih banyak praktik dan mengabaikan apresiasi. Padahal,

diharapkan harus melibatkan ketiga aspek tersebut secara integral. Akibatnya

siswa tidak memiliki peningkatan kepekaan atau sensitivitas yang diharapkan.

Kondisi seperti ini jelas bukan merupakan pertanda positif karena akan

menghambat proses pembelajaran yang benar dan tidak tercapainya tujuan

akhir. Masalah pembelajaran apresiasi tentunya merupakan persoalan yang

perlu mendapatkan amatan secara khusus untuk tercapainya kompetensi

menilai keunikan gagasan karya seni rupa.

Seni rupa merupakan salah satu bagian dari seni. Seni rupa dapat

dinikmati melalui indera penglihatan. Seperti yang dijelaskan dalam Bastomi

(1985: 25) bahwa seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang

pengamatannya melalui indera mata karena seni rupa adalah seni yang

manifestasinya kasat mata. Karya seni rupa selain dapat dilihat, dapat pula

diraba wujudnya untuk dinikmati keindahannya. Keberadaan seni seiring

dengan lahirnya sebuah kebudayaan.

Seni rupa modern terbagi atas dua dua kelompok besar yaitu seni murni

dan seni terapan. Seni terapan terdiri dari desain dan kriya. Desain dan Kriya

bertujuan untuk mengisi kebutuhan masyarakat akan bidang estetis terapan.



 

Perkembangan keilmuan seni rupa dalam beberapa tahun terakhir ini

mengalami perluasan ke arah wahana besar yang kita kenal sebagai budaya

rupa. Lingkup sesungguhnya tidak hanya cabang-cabang seni rupa yang kita

kenal saja, seperti lukis, patung, keramik, grafis dan kriya, tapi juga meliputi

kegiatan luas dunia desain dan kriya (kerajinan), multimedia, fotografi. Bahkan

muncul pula teori dan ilmu sejarah seni rupa, semantika produk, semiotika

visual, kritik seni, metodeologi desain, manajemen desain, sosiologi desain,

dan seterusnya.

Dalam kehidupan seni rupa modern, dari dua kelompok besar seni murni

dan seni terapan, terdapat pembagian tiga jenis seni rupa yang telah lazim,

yaitu seni murni lebih mengkhususkan diri dari proses penciptaan karya

seninya dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin

senimannya. Sedangkan, desain di zaman modern segala benda dan bangunan

yang dibutuhkan manusia, umumnya merupakan karya desain, baik dengan

pendekatan estetis, maupun pendekatan fungsional. Dan, kriya perkembangan

dalam dunia seni rupa adalah munculnya kriya sebagai bagian tersendiri yang

terpisah dari seni rupa murni.

Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 3 Bua Ponrang

Kabupaten Luwu. Adapun alasan peneliti memilih kelas VII menjadi subjek

penelitian adalah motivasi siswa dan hasil belajar siswa yang belum

memuaskan sehingga diperlukan penggunaan serta perlu perhatian khusus. Dan

adapun alasan peneliti memilih sekolah SMP Negeri 3 Bua Ponrang adalah

kepala sekolah beserta guru menerima kegiatan penelitian yang akan



 

dilaksanakan di sekolah tersebut, siswa-siswi yang ada di sekolah tersebut bisa

diajak bekerja sama.

Pada masa pandemi Covid-19 ini juga menghambat proses penyusunan

mahasiswa tingkat akhir. Adanya larangan berkerumun, pembatasan sosial dan

menjaga jarak membuat mahasiswa tingkat akhir mendapatkan tantangan

tersendiri. Mahasiswa tingkat akhir dituntut untuk kreatif dalam menghadapi

masa pandemi covid-19. Faktor ini yang mengalami kesulitan dalam

mendapatkan data, menghambat penyusunan skripsi pada masa pandemi covid-

19, meliputi penggunaan instansi tertentu (sekolah) dan fasilitas yang memadai

seperti perpustakaan yang dibatasi jumlah pengunjungnya

Manfaat kain flanel seringkali digunakan sebagai bahan aksesoris wanita

seperti jepitan rambut, bros, gantungan kunci hingga kalung. Kain flanel juga

bisa dipakai untuk membuat hiasan kamar, tatakan gelas, hiasan pohon natal

dan banyak lagi benda yang bernilai jual tinggi.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti termotivasi untuk meneliti tentang

“Proses Berkarya Kerajinan Tangan Berbahan Kain Flanel di Kelas VII SMP

Negeri 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu”.



 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan dalam penelitian ini maka

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain flanel di kelas

VII SMP Negeri 3 Bua Ponrang Kab. Luwu ?

2. Bagaimana kualitas hasil karya kerajinan tangan berbahan kain flanel di

kelas VII SMP Negeri 3 Bua Ponrang Kab. Luwu?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab masalah pokok yang

telah dirumuskan diatas yaitu :

1. Mendeskripsikan proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain flanel di

kelas VII SMP Negeri 3 Bua Ponrang Kab. Luwu

2. Mendeskripsikan kualitas hasil karya kerajinan tangan berbahan kain

flanel di kelas VII SMP Negeri 3 Bua Ponrang Kab. Luwu



 

D. Manfaat Penelitian

1. Diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa Program Studi

Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan menambah

wawasan tentang berkarya kerajinan tangan berbahan kain flanel.

3. Diharapkan bisa menjadi bahan acuan dan sekaligus mampu memberikan

stimulasi untuk peneliti lain yang tertarik meneliti topik yang terkait

sehingga studi seni rupa mampu berpartisipasi mempertahankan kerajinan

tradisional yang ada disekitar.

4. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan

masukan untuk menetapkan langkah yang lebih baik untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran kerajinan tangan berbahan kain flanel di kelas VII

SMP Negeri 3 Bua Ponrang Kab.Luwu



 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan landasan teoritis dan menggunakan literatur

yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu beberapa

hal yang merupakan data ilmiah yang dijadikan sebagai bahan penunjang

dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut.

1. Penelitian yang relevan

Pertama, jurnal penelitian oleh Ulfa Andriani dengan judul “Proses

Pembuatan Boneka Dari Kain Flanel “ Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni

Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar (2018). Persamaan dengan penelitian Ulfa Andriani ini yaitu meneliti

bahan kain flanel, Sdangkan perbedaanya yaitu , pada penelitian Ulfa Andriani

meneliti boneka berbentuk baju bodo dan penulis meneliti tentang gantungan

kunci dari kain flanel.

Kedua, penelitian oleh Shinta Nur Riftisia dengan judul “Analisis

Pembelajaran Ekstarkurikuler Kerajinan Tangan Berbahan Baku LImbah di

SMP Negeri 5 Banguntapan” Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kriya Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (2017). Persamaan penelitian

Shinta Nur Riftisia sama-sama meneliti kerajinan tangan. Perbedaan penelitian

tersebut peneliti menggunakan bahan limbah sedangkan penelitian yang saya

lakukan menggunakan bahan kain flanel.

 7

 

Adapun Tujuan penelitian ini yaitu untuk menggembangkan kreativitas dalam

menciptkan boneka yang beraneka ragam dan layak untuk dipasarkan sehingga

memiliki nilai jual yang tinggi. Namun, tema dari boneka dari kain flanel

tersebut dibuat hanya berbentuk baju bodo etnis Bugis Makassar. Padahal akan

sangat memungkinkan jika membuat boneka dari etnis yang ada di nusantara,

bahkan pakaian khas seluruh Negara di dunia.

2. Pengertian Proses

Menurut Sakri (1990: 3) proses adalah urutan kerja dari suatu

pekerjaan, maksudnya rangkaian-rangkaian kegiatan yang didalam suatu

perubahan yang dilakukan dalam mengembangkan sesuatu. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, pengertian proses adalah suatu rangkaian kegiatan,

tindakan, pembuatan atau pengetahuan yang menghasilkan produk. Jadi

proses dapat diartikan sebagai suatu tahap awal dari suatu kegiatan

sehingga tercapai dari tujuan kegiatan tersebut. Proses dapat diartikan pula

suatu aktivitas kegiatan dari awal sampai akhir atau masih berjalan yang

memberikan nafas dengan tercapainya tujuan.

Menurut W.J.S Poerwadarminta (1984: 769) memandang bahwa

proses adalah tuntutan perubahan peristiwa dalam perkembangan sesuatu.

Maksudnya adalah rangkaian kegiatan dalam suatu perubahan yang

dilakukan dalam perubahan mengembangkan sesuatu.

Menurut Gustami (2007: 329), melahirkan sebuah karya seni

khususnya seni kriya secara metodologis melalui tiga tahapan utama yaitu

 

Eksplorasi (pencarian sumber, ide, konsep dan landasan penciptaan),

perancangan (rancangan desain karya), dan perwujudan (pembuatan karya).

Proses berkarya seni kriya gantungan kunci menggunakan kain flanel

secara umum untuk mengetahui proses pembelajaran seni rupa pada siswa

kelas VII SMP Negeri 3 Bua Ponrang dalam membuat seni kriya gantungan

kunci menggunakan kain flanel. sedangkan secara khusus penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh data tentang proses berkarya siswa dalam

membuat seni kriya gantungan kunci menggunakan kain flanel. Penelitian

ini merupakan strategi belajar mengajar yang bertujuan untuk

menumbuhkan semangat dan memotifasi peserta didik dan

menggembangkan retifitas belajar peserta didik dalam berkarya seni kriya

dan dapat mendorong peserta didik belajar secara sistematis.

3. Gantungan Kunci
Ada bebrapa hal mengenai gantungan kunci :

a. Pengertian gantungan kunci

Gantungan kunci adalah sebuah hiasan kunci yang biasanya

dihubungkan dengan rantai kecil dengan ukuran dan bentuk yang

bervariasi. Sehingga mudah dikenal oleh pemiliknya. Gantungan kunci juga

merupakan salah satu pernak-pernik yang sangat unik. Selain sebagai

hiasan kunci, gantungan kunci juga dapat dijadikan sebagai cinderamata.

Dengan bentuk-bentuk desain yang menarik dan unik, maka akan lebih

menarik perhatian para konsumen.


10 
 

Demikian juga dengan gantungan kunci yang akan didesain dengan

menggunakan media acrylic. Kualitas bahan baku yang digunakan dalam

berproduksi akan sangat mempengaruhi kualitas produk. Demi kepuasan

para konsumen maka bahan baku yang dipakai selalu berkualitas tinggi.

Proses produksi yang cermat dan tepat sangat diperlukan pula untuk

menghasilkan gantungan kunci yang sesuai dengan permintaan pasar,

dengan hasil yang memuaskan. Selain itu penentuan target pasar juga

memberi dampak yang sangat besar, selain sebagai peluang, juga

merupakan salah satu cara untuk meningkatkan angka penjualan.

b. Fungsi gantungan kunci

Fungsi gantungan kunci yang pertama sebagai souvenir. Souvenir

disini bisa diartikan bermacam-macam, mulai dari souvenir pernikahan,

ulang tahun, kegiatan khusus, perpisahan sekolah, oleh-oleh setelah liburan

dan lain sebagainya. Akan lebih unik semisal souvenir pernikahanan anda

memiliki keunikan tersendiri dibandingkan yang lain misalnya berisi foto

anda dengan pasangan. Dan kedua sebagai media promosi, Banyak tempat

wisata yang memiliki gantungan kunci yang unik yang menonjolkan

kawasan wisatanya, Gantungan kunci ini juga umumnya berisi foto atau

tulisan yang menggambarkan tempat wisata tersebut, atau bahkan beberapa

tempat milik pemerintah menjadikan gantungan kunci sebagai souvenir

kantornya.
11 
 

4 . Macam-macam Gantungan Kunci


Dilihat dari bentuk dan cara pemakaiannya dikenal beberapa jenis

gantungan kunci, antara lain:

1. Gantungan kunci dari akrilik


Gantungan kunci yang terbuat dari bahan akrilik menjadi salah satu

gantungan kunci yang biasanya ditawarkan. Karena gantungan kunci ini

memiliki harga yang bisa dibilang rendah. Sehingga gantungan kunci bisa

menjadi salah satu alternatif gantungan kunci bagi mereka yang ingin

memiliki gantungan kunci dengan harga rendah.

Gambar 01. Contoh Gantungan Kunci Dari akrilik

2. Gantungan kunci dengan bentuk karakter


Pada saat kita ingin memesan gantungan kunci dalam bentuk karakter

tersebut biasanya mereka akan bisa melakukan custom bentuk. Mulai dari

bentuk boneka hewan, lalu ada juga bentuk dengan pakaian adat nusantara,

lalu jika kalian penggila superhero pada seperti avenger kalian juga bisa

mendapatkan bentuk gantungan kunci tersebut.


12 
 

Gambar 02. Contoh Gantungan Kunci Karakter

3. Gantungan kunci dalam bentuk dompet


Jika kebingungan dalam menyimpan surat penting seperti surat-surat

kendaraan bermotor, kartu ATM, dan surat-surat lainnya yang notabene

surat tersebut itu kecil. Maka kamu bisa memesan gantungan kunci dalam

bentuk dompet.

Gambar 03. Contoh Gantungan Kunci Dari Dompet

4. Gantungan kunci dari kulit


Saat ingin sesuatu yang berbeda gantungan kunci yang akan anda

gunakan. Kamu bisa memesan gantungan kunci yang terbuat dari bahan

kulit. Untuk bahan kulit sendiri biasanya akan dibentuk seperti dalam

bentuk tokoh pewayangan. Tokoh pewayangan tersebut akan dijadikan

gantungan kunci. Bayangkan bahan kulit yang terlihat mewah akan diubah
13 
 

menjadi sebuah karya seni yang sangat artistik, sungguh memiliki nilai

yang sangat indah.

Gambar 04. Contoh Gantungan Kunci Dari Kulit

5. Gantungan kunci dalam karet


Gantungan kunci yang dibuat dari karet ini memiliki sebuah

keistimewaan tersendiri yaitu seperti tahan lama,tidak gampang pudar dan

juga memiliki bahan yang aman.

Gambar 05. Contoh Gantungan Kunci Dari Karet

6. Gantungan kunci dari kayu


Bahan kayu yang notabene mudah untuk didapatkan, menjadikan

peluang usaha bagi para produsen kerajinan gantungan kunci tersebut

dengan berbagai macam bentuk seperti miniatur mobil, lalu juga ada

miniatur motor.
14 
 

Gambar 06. Contoh Gantungan Kunci Dari Kayu

7. Gantungan kunci dari flanel

Jika suka dengan bahan flanel kalian tidak perlu khawatir karena bisa

membuat gantungan kunci dengan bahan tersebut, ukurannya yang kecil

memberikan kesan lucu dan juga unik.

Gambar 07. Contoh Gantungan Kunci Dari Flanel

5. Kain Flanel
Kain flanel atau felt adalah jenis kain yang dibuat dari serat wol, tanpa

ditenun. Proses pembuatan kain flanel disebut juga wet felting, yaitu proses

pemanasan dan penguapan sehingga menghasilkan jenis kain flanel atau felt
15 
 

yang beragam tekstur dan jenisnya, tergantung dari campuran bahan

pembuatnya.

Seiring berjalannya waktu, flanel semakin banyak dikenal orang.

Terutama, kalangan perajin aksesoris. Salah satu hal yang menarik dari kain

flanel adalah warnanya yang beragam dan lengkap, selain itu tekstur kainnya

yang lembut.

Digunakan untuk membuat kerajinan tangan atau handicraft. Aneka

kerajinan tangan dari kain flanel bisa bermacam-macam, antara lain

gantungan kunci, gantungan hp, tempelan kulkas, bross kudung, jepitan

rambut, kalung, bando. Untuk mendapatkan kain flanel ada di toko-toko

perlengkapan jahit. Yang menarik dari kain flanel, menurut saya adalah

warnanya yang bermacam-macam dan lembut. Dan, karena lembut itu kain

flanel aman bagi anak-anak apabila dibuat menjadi mainan.(Sumber: Buku

Pintar Berkreasi Dengan Kain Flanel).

Salah satu tujuan keterampilan tangan ini, dapat mengasah kreativitas

ibu-ibu dimana kreativitas sangat diperlukan bagi keberhasilan. Kreativitas

bukan hanya milik seniman, tetapi semua aspek kehidupan akan memerlukan

kemampuan kreativitas untuk mengatasi masalah dan mendapatakan ide-ide

yang memperbaiki karir, bisnis, dan hidupnya. Kreativitas menjaga gairah

hidup dan kreativitas menjadikan hidup terus melaju (Rahmat, 2011:7).

Melalui kreativitas dalam pembuatan kerajinan tangan diharapkan akan

dihasilkan produk-produk yang bernilai jual tinggi. Menurut Sari dan Wajdi

(2017:137) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru


16 
 

dan berbeda entah sifatnya yang masih imajiner (gagasan) atau sudah

diekspresikan dalam bentuk karya.

6. Kualitas

Pengertian konsep kualitas telah diberikan oleh banyak pakar dengan

berbagai sudut pandang yang berbeda, sehingga menghasilkan defenisi-

defenisi yang berbeda pula. Goesh dan Davis yang dikutip Tjiptono,

mengemukakan bahwa kualitas diartikan “sebagai suatu kondisi dinamis di

mana yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. ”(Tjiptono, 2004: 51)

Kemudian Triguno juga mengungkapkan hal yang senada tentang

kualitas, yang dimaksud dengan kualitas adalah. ”Suatu standar yang harus

dicapai oleh seseorang atau kelompok atau lembaga atau organisasi mengenai

kualitas sumber daya manusia, kualitas cara kerja, proses dan hasil kerja atau

produk yang berupa barang dan jasa. ”(Triguno. 1997: 76). Pengertian

kualitas tersebut menunjukan bahwa kualitas itu berkaitan erat dengan

pencapaian standar yang diharapkan.

Pengertian kualitas menurut kadir (2001: 19), menyatakan kualitas

adalah tujuan yang sulit dipahami, karena harapan para konsumen akan selalu

berubah. Setiap standar baru yang lain lebih baru dan lebih baik. Dalam

pandangan ini, kualitas adalah proses dan bukan hasil (meningkatkan kualitas

kontinuitas).

Menurut Monroe Beardsley dalam Ashari (2016: 85) Bentuk dari sebuah

estetis adalah jumlah dan seluruh jaringan hubungan diantara bagian-


17 
 

bagiannya. Jika pengalaman estetis atau perhatian percetual terhadap seluruh

jaringan, maka dapat seni yang berhasil. Berikut ada beberapa aspek yang

bisa dijadikan ukuran untuk dapat dinilai kualitas dan sebuah karya seni rupa

terapan. Aspek –aspek atau ukuran penilian itu adalah:

1.Kesatuan

Yang menyatakan benda estetis ini tersusun secara baik atau

bentuknya sempurna.

2.Kerumitan

Benda estetis atau karya yang bersangkutan tidak sederhana

sekali, melainkan karya akan isi maupun unsur-unsur yang saling

berlawanan atau mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.

3.Kesungguhan
Suatu benda yang estetis yang baik yang harus mempunyai

suatu kualitas tertentu yang menonjol bukan sekedar sesuatu yang

kosong.

B. Kerangka Pikir
Seperti yang kita ketahui bahwa membuat gantungan kunci termasuk seni

kriya dimana dijelaskan sebelumnya bahwa seni kriya merupakan keterampilan

yang dikaitkan dengan profesi yang terlihat dalam pengrajin (crafstworker). Pada

kenyataannya seni kriya sering dimaksudkan sebagai karya yang dihasilkan

karena skill atau keterampilan yang termasuk dari karya seni rupa terapan

nusantara. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pencipta karya seni kriya (gantungan
18 
 

kunci) tidak hanya didasarkan pada asfek fungsionalnya (kebutuhan fisik) tetapi

juga untuk pemenuhan terhadap keindahan (kebutuhan emosional).

Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian

pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai

acuan konsep berpikir tentang ”Proses Berkarya Kerajinan Tangan Berbahan

Kain Flanel di Kelas VII SMP Negeri 3 Bua Ponrang Kab.Luwu”. Dengan

melihat konsep yang telah disebutkan di atas maka skema kerangka berpikir

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut ;

SMP Negeri 3 Bua Ponrang Kab.Luwu

Berkarya Kerajinan Tangan


Berbahan Kain Flanel

Proses berkarya kerajinan Kualitas Hasil karya


Tangan berbahan kain Kerajinan Tangan
flanel Berbahan Kain Flanel

Penilaian Hasil

Skema 1.Kerangka Pikir


 
19 
 

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan tertentu. Metode diperlukan untuk mempermudah peneliti dalam

melakukan penelitian yang sistematik dan sesuai dengan prosedur, juga

menghasilkan hasil dalam bentuk tulisan yang baik. Beberapa metode dalam

penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

A . Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu bentuk penelitian yang dapat

memberikan gambaran secara luas diantara faktor-faktor yang saling berkaitan.

Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara

deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2016: 6).

Bogdan dan taylor (Moleong, 2007: 3) mengemukakan bahwa metodologi

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati. Deskriptif kualitatif ialah berusaha mengungkapkan sesuatu atau

memberikan gambaran secara objektif sesuatu dengan kenyataan sesungguhnya.

19 
20 
 

2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bua Ponrang Desa

Lanipa Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu. Adapun jarak dari lokasi

penelitian dengan Kabupaten Luwu sekitar 2,3 km sedangkan jarak dari

Kabupaten Luwu dengan kota Makassar sekitar 341,7 km.

POS 
SMPN 3 BUA PONRANG
POLISI 

Jl. Poros Palopo-Makassar

Jl. Olang
Mesjid

Gambar 08. Denah Lokasi Penelitian

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018:119) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterstik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP

Negeri 3 Bua Ponrang Kab.Luwu yang berjumlah 32 orang peserta didik

(18 laki-laki dan 14 perempuan).

2. Sampel

Sugiyono (2018:120) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakterstik yang dimiliki oleh populasi tersebut untuk dijadikan sebagai


21 
 

bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil dari populasi

tersebut dapat mewakili (representative) terhadap populasinya” oleh karena

itu sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII

SMP Negeri 3 Bua Ponrang Kab Luwu

C. Defenisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Berdasarkan variabel di atas maka perlu dilakukan pendefenisian

operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu

kesalahan. Serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan

baik. Adapun defenisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:

Proses berkreasi seni kriya dengan menggunakan kain flanel pada siswa

kelas VII SMP Negeri 3 Bua Ponrang Kab.Luwu

b. Penelitian yang dimaksud dalam proses berkreasi seni kriya dengan

menggunakan kain flanel adalah tindakan belajar yang dinilai dari

pemahaman dan penguasaan siswa terhadap praktik berkarya seni dengan

menggunakan kain flanel. Adapun prosesnya

1.) Tahap awal (Materi ajar yang berkaitan dengan seni kriya dengan

menggunakan kain flanel). Didalamnya terdapat materi yang

berkaitan dengan tingkat apresiasi siwa terhadap karya seni kriya.

2.) Tahap berkarya (praktik berkarya siswa). Pada bagian ini,

pembelajaran tentang kreasi siswa dalam menciptkan karya seni

kriya dilakukan berdasarkan acuan pembelajaran.


22 
 

3.) Hasil karya siswa sebagai hasil ketuntasan penciptaan karya seni

kriya, sesuai dengan pedoman penugasan yang diberikan dalam

proses pembelajaran.

c. Hasil akhir pembelajaran seni kriya yang dimaksud adalah nilai akhir

ketuntasan yang dihasilkan oleh siswa berkarya yang diperoleh

melalui evaluasi yang dilakukan oleh guru.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat

memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

peneliti dan mempermudah untuk memulai penelitian karna telah terstruktur

dengan baik. Adapun bentuk desain penelitian ini digambarkan dalam skema

seperti dibawah ini :

Proses berkarya kerajinan tangan berbahan


kain flanel

Kualitas hasil karya kerajinan tangan


berbahan kain flanel

Pengumpulan Data

Analisis Data

Kesimpulan

Skema 2. Desain Penelitian


23 
 

D. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah :

1. Observasi

Observasi menurut Nasation adalah dasar semua ilmu pengetahuan.

Observasi adalah melakukan pengamatan langsung dilapangan secara

sengaja dan sistematis mengenai fenomena yang ingin diteliti dengan gejala-

gejala psikis yang kemudian dilakukan pencatatan. Observasi salah satu

teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden

(wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam

berbagai fenomena yang terjadi, teknik ini digunakan bila penelitian

ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala

alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Observasi

dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

langsung terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

observasi di SMP Negeri 3 Bua Ponrang.

2. Wawancara

Percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dengan

mengadakan pertemuan secara langsung. Wawancara terbagi menjadi dua

jenis, Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal semacam yakni :

a).Wawancara mendalam (in-depth interview), di mana peneliti menggali

informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan

informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaaan yang

disiapkan sebelumnya sehingga suasanannya hidup, dan dilakukan berkali-


24 
 

kali. b).Wawancara terarah (guided interview) dimana peneliti menanyakan

kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan

wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan, yakni

suasana tidak hidup, karena peneliti terikat dengan pertanyaan yang telah

disiapkan sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih

memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap muka

dengan informan, sehingga suasana terasa kaku. Jadi wawancara, yaitu

pengumpulan data dengan jalan mengadakan tanya jawab kepada pihak

yang terkait untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian

ini yang menjadi objek atau sasaran untuk mengadakan wawancara dengan

guru pendidikan seni budaya yang ada di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 3 Bua Ponrang dengan memberikan beberapa pertanyaan yang telah

di susun oleh peneliti.

3. Dokumentasi

Tekhnik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi merupakan

semua kegiatan yang berkaitan dengan photo, dam menyimpan photo.

Dokumentasi berkaitan dengan mengumpulkan, mengelolah, menyimpan

dan menyebarluaskannya. Tehnik pengumpulan data dengan dokumentasi

ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh data yang sudah tersedia

dalam catatan dokumen (data sekunder). Tujuannya sebagai pendukung dan

pelengkap data primer yang diperoleh dari observasi dan wawancara.


25 
 

Maka dokumentasi yaitu cara pengumpulan data melalui aktivitas

penelitian dan pencatatan terhadap catatan dan keterangan tertulis dokumen

yang berisi data dan informasi yang ada katanya dengan permasalahan

tentang penerapan teknik evaluasi guru dalam pembelajaran seni budaya

atau cara menilai seorang guru. Salah satu kegiatan dalam perencanaan suatu

objek penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati cara mengajar guru

pendidikan Seni Budaya yang ada di SMP Negeri 3 Bua Ponrang

Kabupaten Luwu.

2. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang

dibutuhkan peneliti. Adapun jenis wawancara yaitu wawancara

terstruktur pada wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi yang akan diperoleh. Sedangkan, wawancara tidak

terstuktur maksudnya adalah wawancara yang bebas di mana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.


26 
 

3. Tes dan Praktik

Praktik adalah pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori

pelaksanaan pekerjaan (tentang dokter, pengacara, dan sebagainya) atau

perbuatan menerapkan teori (Keyakinan dan sebagainya) atau dalam kata

lain praktik adalah kegiatan melaksanakan atau melakukan sesuatu yang

sesuai dengan tori.

4. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah seperti

profil sekolah, keadaan guru, keadaan sarana dan prasarana sekolah.

Jenis dokumentasi yang digunakan yaitu foto pada saat wawancara

ataupun meliputi silabus, RPP dan profil sekolah.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulisan

mengolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut :

1. Proses analisa ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah

seluruh data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian

diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

2. Kategori data dan membuat rangkuman dari data yang dianggap penting

yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

3. Data tersebut diatas disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-uraian

dengan struktur data yang diperoleh.

4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari

responden untuk kemudian diadakan penafsiran.


27 
 

a. Reduksi Data

Menurut Hanggara (2015: 27) Reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok

yang sesuai dengan fokus peneliti. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu,

dan mengorganisasikan data-data yang direduksi ini telah dilakukan peneliti

untuk mencari sewaktu-waktu diperlukan. Kegiatan reduksi ini telah

dilakukan peneliti setelah kegiatan pengumpulan dan pengecekan data yang

valid. Kemudian data ini akan digolongkan menjadi lebih sistematis.

Sedangkan data yang tidak perlu akan dibuang kedalam bank data karena

sewaktu-waktu data Ini mungkin bisa digunakan kembali.

Reduksi yang dilakukan peneliti mencakup banyak data yang telah

didapatkannya di lapangan. data di lapangan masih umum kemudian

disederhanakan difokuskan kembali dalam permasalahan utama penelitian.

b. Penyajian Data

Menurut Hasan dkk. (2003: 171) penyajian data dimaksudkan agar

memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau

bagaian-bagian tertentu dari penelitian. Data yang sudah disederhanakan

kemudian disederhanakan secara deskriptif, setelah ini ditarik kesimpulan

untuk mendapatkan sebuah temuan.

c. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Menurut Miles, Mattew B & A. Michael Huberman (1992: 18)

Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah menarik kesimpulan dari

semua hal yang ada dalam reduksi data maupun sajian data kesimpulan
28 
 

yang diambil benar dan kokoh. Peneliti berusaha mencari pola, model,

tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul, hipotesis dan

sebagainya. Jadi dari data tersebut peneliti mencoba mengambil

kesimpulan.
29 
 

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat

digambarkan tentang proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain

flanel di kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. Data yang

telah diolah dan dianalisis disajikan dalam bentuk deskriftif kualitatif,

yaitu berusaha mengungkapkan sesuatu atau membeeri gambaran secara

objektif sesuai dengan kenyataan sesungguhnya, sesuai dengan indikator

dan variabel penelitian.

Berdasarkan rincian masalah yang telah diajukan peneliti meliputi

bagaimana proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain flanel di kelas

VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu.

1. Deskripsi Proses Berkarya Kerajinan Tangan Berbahan Kain


Flanel di Kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kab.Luwu

a. Eksplorasi(Pencarian sumber ide, konsep, dan landasanpenciptaan)


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa
kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kab.Luwu siswa dapat dituntut
untuk menggali sumber penciptaan baik secara langsung
dilapangan maupun pengumpulan data refrensi mengenai gambar
yang berhubungan dengan karya yang siswa akan terapkan dalam
pembuatan karya. Subjek memperoleh refrensi melalui beberapa
media baik cetak maupun elektronik (media sosial) ataupun hasil
diskusi bersama teman kelompok.
b. Perancangan
Pada tahap ini, perancangan melalui beberapa tahapan
diantaranya rancangan desain alternatif (sketsa) dari beberapa
sketsa tersebut dipilih beberapa sketsa yang terbaik yang dijadikan
sebagai desain terpilih yang diterapkan oleh subjek pada penelitian
ini. Pemilihan tersebut tentunya mempertimbangkan beberapa
aspek, seperti teknik, bahan, bentuk, dan alat yang digunakan.

29
30 
 

c. Perwujudan (Pembuatan Karya)


Pada tahap ini, subjek mewujudkan ide, konsep, landasan
dan rancangan menjadi karya yang dibuat subjek. Mulai dari
persiapan alat dan bahan, pemberian pola atau desain (sketsa)
diatas media kain flanel.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan khususnya dalam

proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain flanel di kelas VII

SMPN 3 Bua Ponrang Kab.Luwu, maka dapat disajikan data hasil

penelitian yaitu sebagai berikut:

1.) Menyediakan Alat dan Bahan

Menyediakan alat dan bahan merupakan tahap awal yang harus

dilakukan dalam pelaksanaan berkarya kerajinan tangan. Alat

yang harus disiapkan antara lain gunting, jarum dan benang,

lem tembak, dacron, kain flanel dan pensil.

Alat yang digunakan dalam proses berkarya kerajinan tangan

diantara lain:

a. Gunting d. Jarum dan benang


31 
 

b. Lem Tembak e. Kain Flanel

                       

c. Dacron f. Pensil

Gambar 09. A,b,c,d,e,f alat dan bahan yang digunakan


(Foto: Ainun, 2021)

2.) Membuat pola

Bentuk pola gantungan kunci pada kain flanel kemudian

salin dan gunting pola pada kain flanel sesuai dengan warna

yang diinginkan.
32 
 

Gambar 10. Siswi sedang membuat pola


(Foto: Ainun, 2021)

3.) Menjahit Pola Gantungan Kunci

Gabungkan kedua lembar kain dan jahit beberapa sisinya

terlebih dahulu, kamu bisa menjahit dari sisi bawah dan

samping lalu biarkan sisi atasnya terbuka.

Gambar 11. Siswi sedang menjahit pola gantungan kunci


(Foto: Ainun, 2021)
33 
 

4.) Mengisi flanel dengan dacron

Sebelum menjahit semuanya terlebih dahulu mengisi

dacron pada bagian boneka yang belum dijahit.

Gambar 12. Siswi sedang mengisi flanel dengan dacron


(Foto:Ainun, 2021)

5.) Finishing

Pada tahap penyelesaian yaitu pemasangan aksesoris untuk

menghasilkan gantungan kunci yang utuh dan memiliki nilai

estetis.

Gambar 13. Hasil karya siswi SMPN 3 Bua Ponrang


(Foto: Ainun, 2021)
34 
 

Gambar 14. Hasil karya siswi SMPN 3 Bua Ponrang


(Foto: Ainun, 2021)

2. Kualitas Hasil Karya Kerajinan Tangan Berbahan Kain Flanel di


Kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu.

Kriteria kualitas dalam proses berkarya kerajinan tangan

berbahan kain flanel di kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten

Luwu harus memperlihatkan beberapa aspek yang harus dipenuhi

sebagai dasar penelitian ada empat yaitu, kerapihan, desain, perpaduan

kombinasi warna, dan nilai estetika.

Hasil penelitian kriteria kualitas proses berkarya kerajinan

tangan dengan berpatokan kepada indikator pencapaian kompetensi

dapat dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:


35 
 

1. Hasil Penilaian Karya Kerajinan Tangan Gantungan Kunci

Tabel 1. Hasil Penilaian Karya Siswa Kelompok 1

Hasil Penilaian Siswa Kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang

No. Indikator Penilaian Karya Sangat Baik Cukup Kurang

Gantungan Kunci Baik

(90-100) (80-89) (70-79) (50-69)

1. Kerapihan 80

2. Desain 88

3. Perpaduan/ kombinasi 90

warna

4. Nilai Estetika 92

Hasil Penilaian 80+88+90+92=87 Baik

1.Qian

2.Puput Ikzan

3.Saena Dipa

4. Syakila Kirania Kasri

Berdasarkan tabel diatas hasil karya kelompok 1 dari tiga aspek yang

dinilai dalam hasil karya siswa pada seni kriya gantungan kunci berbahan kain

flanel yaitu : Kerapihan, Desain, Kombinasi warna dan nilai estetika.


36 
 

Tabel 2, Hasil Penilaian Karya Siswa Kelompok 2

Hasil Penilaian Siswa Kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang

No. Indikator Penilaian Karya Sangat Baik Cukup Kurang

Gantungan Kunci Baik

(90-100) (80-89) (70-79) (50-69)

1. Kerapihan 90

2. Desain 88

3. Perpaduan/ Kombinasi 92

warna

4. Nilai Estetika 80

Hasil Penilaian 90+88+92+88=89,5 Baik

1.Nur dzakiyyah Az-zahra

2. Bella

3.Amanda Saputri

Berdasarkan tabel diatas hasil karya kelompok 2 dari tiga aspek yang

dinilai dalam hasil karya siswa pada seni kriya gantungan kunci berbahan kain

flanel yaitu : Kerapihan, Desain, Kombinasi warna dan nilai estetika.


37 
 

Tabel 3, Hasil Penilain Karya Siswa Kelompok 3

Hasil Penilaian Siswa Kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang

No. Indikator Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang

Karya Gantungan Kunci Baik

(90-100) (80-89) (70-79) (50-69)

1. Kerapihan 90

2. Desain 88

3. Perpaduan/ Kombinasi 92

Warna

4. Nilai Estetika 80

Hasil Penilaian 90+88+92+88=89,5 Baik

1.Anggun

2.Siti Kirani Zaskia

3.Sesy Aziska

Berdasarkan tabel diatas hasil karya kelompok 3 dari tiga aspek yang

dinilai dalam hasil karya siswa pada seni kriya gantungan kunci berbahan kain

flanel yaitu : Kerapihan, Desain, Kombinasi warna dan nilai estetika.


38 
 

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Dalam pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil kegiatan

penelitian tentang proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain flanel di

kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu, yang berdasarkan

penyajian hasil analisa data yang telah dikemukakan sebelumnya. Adapun

pembahasan hasil yang telah dikemukakan sebelumnya.

1. Proses Berkarya Kerajinan Tangan Gantungan Kunci Berbahan Kain


Flanel di Kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu.

Proses membuat karya kerajinan tangan gantungan kunci berbahan

kain flanel di kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu diantara

lain sebagai berikut:

a.) Eksplorasi (pencarian sumber ide, konsep, landasan penciptaan)

Pada tahap ini guru menjelaskan materi pelajaran seni rupa tentang

proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain flanel di kelas VII

SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. Sebelum masuk pada proses

pembuatan karya, guru terlebih dahulu menjelaskan tahapan-tahapan

dalam berkarya kerajinan tangan mulai dari membantu siswa

menemukan ide, membantu siswa menemukan konsep mereka sebelum

berkarya serta menjelaskan kepada siswa alat dan bahan apa saja yang

perlu disiapkan sebelum masuk berkarya.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan siswa kelas VII SMPN

Bua Ponrang Kab.Luwu dalam proses berkarya kerajinan tangan yaitu:

1. Setiap kelompok menentukan ide atau konsep yang akan

dikerjakan secara bersama-sama.


39 
 

2. Konsep atau ide yang akan di kerja dipindahkan ke kain flanel

dalam bentuk sketsa dikerja bersama anggota kelompok.

3. Gunakan pensil biasa terlebih dahulu dalam menyeket refrensi

4. Kemudian menjahit pola dan memberikan manik-manik

Adapun alat yang digunakan siswa kelas VII SMPN 3 Bua

Ponrang Kabupaten Luwu yaitu gunting, jarum dan benang, kain

flanel, lem tembak dacron dan pensil.

b.) Perancangan

Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti rencana

persiapan pembelajaran (RPP), silabus, media mengajar, buku mata

pelajaran seni budaya, lembar penilaian dan lembar kerja siswa peserta

didik (LKPD). Guru mata pelajaran harus menyiapkan dengan baik

semua perangkat pembelajaran demi berlangsungnya proses belajar

mengajar yang efektif dan efesien.

Ditahap ini juga, guru mengantar siswa merancang desain yang

sesuai dengan hasil diskusi dari peserta didik. Guru sangat terbantu

dengan model pembelajaran kelompok sehingga memudahkan dalam

memberi arahan dan menyampaikan materi bahan ajar.

c.) Perwujudan Karya

perwujudan karya ini merupakan akumulasi dari tahap awal yakni

persiapan bahan, pemberian pola atau desain pada kain flanel dan

terakhir pada tahap finishing.


40 
 

2. Kualitas Hasil Karya Kerajinan Tangan Berbahan Kain Flanel di


Kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu

Penilaian akan hasil berkarya kerajinan tangan berbahan kain flanel

di kelas VII SMPN Bua Ponrang kabupaten Luwu ada beberapa aspek

penilaian yaitu kriteria proses berkarya kerajinan tangan yaitu kerapihan,

desain, perpaduan/kombinasi warna, dan nilai estetika. Untuk mengetahui

hasil pembelajaran dalam proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain

flanel dikelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu , kualitas

penjelasannya dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Keindahan

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada setiap

kelompok memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, dimana

kelompok yang memiliki tingkat nilai yang sangat baik dipengaruhi

karena aspek keindahan. Seperti yang diketahui bahwa seorang

pencipta karya seni harus tahu sifat dan karakter yang digunakan,

karena menentukan keindahan dalam sebuah karya memiliki peran

yang vital. Aspek keindahan secara keseluruhan dari kelompok satu

sampai dengan tiga sudah mencerminkan keindahan yang baik, rapih

dan bersih.

b. Desain

Pada penilaian aspek desain setiap kelompok juga mendapat nilai

yang berbeda-beda seperti yang telah dikemukakan pada tabel

sebelumnya. Desain dalam sebuah karya sangat memberikan pengaruh

yang besar terhadap hasil suatu karya yang diciptakan. Desain karya
41 
 

kerajinan tangan yang dibuat oleh siswa dari kelompok satu sampai

tiga sudah menampilkan pencapaimn desain yang kreatif. Desain yang

mereka kerjakan didapat dari hasil diskusi dengan teman kelompok

dan media cetak.

c. Perpaduan/ kombinasi warna

Hasil penilain untuk kombinasi warna juga mendapatkan nilai yang

berbeda-beda. Kombinasi warna yang siswa mainkan dalam karya

kerajinan tangan yang mereka buat menampilkan hasil dari proses

kreatif mereka. Mereka berani memadupadakan warna-warni kain

flanel .

d. Nilai estetika

Nilai esteika menonjol pada kelompok dua dengan pemilihan tema

yang berbeda dan desain yang sangat bagus. Hal ini bukan berarti

kedua kelompok lainnya tidak memiliki nilai estetika dalam karyanya.

Karya mereka yang buatpun memiliki nilai estetika yang baik dan

indah.
42 
 

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah diuraikan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain flanel di kelas VII SMPN

3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu, terdiri dari beberapa tahapan penting

yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, membuat pola,

menjahit pola, mengabungkan dua kain flanel, memasang aksesoris sesuai

dengan kebutuhan.

2. Kualitas karya kerajinan tangan berbahan kain flanel di kelas VII SMPN 3

Bua Ponrang Kabupaten Luwu dapat dinyatakan memiliki tingkat kualitas

yang baik, ini dapat dilihat dari hasil karya yang mereka buat, dimana

mereka sudah mampu berkarya gantungan kunci dengan baik. Penilainnya

diukur dari aspek keindahan, desain, perpaduan/kombinasi warna, dan

nilai estetika.

42
43 
 

B. Saran

Setelah mengurai tentang proses berkarya kerajinan tangan berbahan kain

flanel di kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu maka penulis ini

menyarankan beberapa hal:

1. Untuk sekolah, sarana dan prasarana dalam aktivitas proses belajar

mengajar perlu diperhatikan lagi guna menunjang pembelajaran yang

efektif dan efesien.

2. Untuk para guru, kiranya bisa mengembangkan potensi para peserta didik

sesuai dengan bakat dan karakter mereka masing-masing, karena setiap

siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Terkhusus guru mata

pelajaran seni budaya untuk mempunyai wawasan seni dan aktivitas

kesenian yang lebih luas lagi, kreatif, dan inovatif.

3. Untuk siswa, semangat untuk belajar di rumah dan di sekolah perlu

ditingkatkan bukan hanya pelajaran seni budaya tetapi untuk semua mata

pelajaran.
44 
 

DAFTAR PUSTAKA
Ashari Meisar (2016). Kritik Seni Sarana Apresiasi dalam Wahana Kontemplasi
Seni. Makassar:Media Qita Founation
Abdul, Kadir.2001. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Bastomi, S. 1985 Berapresiasi Pada Semarang: UNNES Press.Seni Rupa.

2003. Kritik Seni. Bahan Ajar. Semarang: Jurusan Seni Rupa,


Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
Badudu J.S dan Zain, Sutan Muhammad, Kamus Umum Bahasa Indonesia.
(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996, 1092.
Budi Utomo, Kamsijo. 2009. Silabus, Handout, dan Media Pembelajaran Strategi
Pembelajaran Seni Rupa
Gustami,SP.2007. Butir-Butir Mutiara Estetika Timur Ide Dasar Penciptaan Seni
Kriya Indonesia.Yogyakarta: Prasista
Hanggara.2015. “Studi Tentang Kerajinan Kuningan di Central Of Bronzes
Milik H.Istoni “Skripsi.Universitas Negeri Malang.
Hasan dkk.2003.”Studi Tentang Kerajinan Kuningan di Central Of Bronzes Milik
H.Istoni”Skripsi.Universitas Negeri Malang.
Kadir 2001:19.Pengertian Kualitas. 
https://karyatulisilmiah.com/pengertian_kualitas/(diakses 10 september
2017)
Kardila Riska Rizki. 2014.Bisnis Aksesoris yang Terbuat dari Kain Flanel.
Skripsi. Malang.
Lexy & Moleang, (2016), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung; PT Remaja
Miles,Mattew B & A Michael Huberman. 1992. ”Studi Tentang Kerajinan
Kuningan di Central Of Bronzes Milik H.Istoni”Skripsi. Universitas Negeri
Malang.
Moleong, Lexy J.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Popham dan baker (1992).Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Rohendi Rohidi,Tjetje. (2011) Metode Penelitian Seni.Semarang: Cipta Prima
Nusantara Semarang.
45 
 

Rohidi, Tjetjep Rohendi.1998.”Fungsi Seni dan Pendidikan Seni dalam


Pendidikan Serta Implikasi dalam Pengembangan Kebudayaan”. Makalah
Disajikan Dalam Seminar Pendidikan Tinggi Seni Rupa Dalam Realitas
Lokal Dalam Konteks Global. 12-13 September 2001. ITB Bandung.
2016. Pendidikan Seni : Isu dan Paradikma. Semarang
Jawa Tengah:Cipta Prima Nusantara.
Rahmat. 2011. 7 Tip Mengasah Kreativitas. http//www.motivasi-islami.com/7-tip-
mengasah kreativitas/

Sakri, Ajat. 1990. Pendidikan Seni Rupa SLTB untuk Guru. Jakarta: Depdikbud 

Salam,  Sofyan.  2019  Pendidikan  Seni  Rupa  di  Sekolah  Dasar.  Makassar: 
Universitas Negeri Makassar 

Sali Ismayati .2015.Meningkatkan Keterampilan Kerajinan Tangan.Melawi


Kalimantan Barat.
Shinta Nur Riftisia, 2017. Analisis Pembelajaran Ekstrakulikuler Kerajinan
Soedarso, Sp. 2006. Trilogi Seni Penciptaan, Eksistensi, Dan Kegunaan Seni.
Yogyakarta : Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

                          tt. Apresiasi Seni Rupa Tradisional. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI 
Yogyakarta 

Suyanto dan Jihad, A. (2013). Menjadi Guru Profesional (Strategi meningkatkan


Kualifikasi dan kualitas Guru di Era Global). Jakarta: Esensi Erlangga
Group.

Sari, D. E.,& Wadji, M. B. N.,2017. The Effectiveness Of The Method of GI With


Electronic Workbench Study To Improve Acitivies and Results Student.
Educatio: Journal of Education, 2(1), 136-150

Susanto, Mikke. 2002. Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta:
Kanisius.

Soewarno. 2007. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen Jakarta Haji
Masagung

Sofyan & Abdul.2019. Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp Pada


Kelas Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun. Jurnal
Nasional Pendidikan Teknik Informatika.8.1,81-86

Sugiyono.2018. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, Dan Kombinasi


Bandung: Alfabeta
46 
 

Sakri, Ajat. 1990. Ilmu Pengetahuan Teknologi Anyam. Jakarta

Trisuno.1997. Budaya Kerja Menciptakan Iklim Yang Kondusif Untuk


Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT.Golden Terayon Press.

https://azizahflanel.wordpress/2012/06/05defenisi-kain-flanel/di akses24/12/17
LAMPIRAN
A. Lampiran 1

Format Observasi

Teknik Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap

objek. Pada penelitian ini objek yang akan diamati adalah proses pembelajaran

kerajinan tangan gantungan kunci berbahan kain flanel melalui pembelajaran daring

di kelas VII SMPN 3 Bua Ponrang Kabupaten Luwu, Adapun hal-hal yang harus

diamati terdiri atas :

No. Proses Pembelajaran Deskripsi

Kerajinan Tangan

Gantungan Kunci

Berbahan Kain Flanel

1. Eksplorasi (pencarian sumber Eksplorasi meliputi langkah pengembaraan

ide,gagasan, dan landasan jiwa dan penjelajahan dalam menggali

penciptaan). sumber ide. Langkah-langkah tersebut

meliputi penggalian sumber penciptaan baik

secara langsung dilapangan maupun

pengumpulan data refrensi mengenai tulisan-

tulisan dan gambar berhubungan dengan

karya. Dari kegiatan ini akan ditemukan

tema dan berbagai persoalan.Langkah kedua

adalah menggali landasan teori, sumber dan


refrensi serta acuan visual untuk

memperoleh konsep pemecahan masalah

secara teoritis, yang dipakai nanti sebagai

tahap perancangan.

2. Perancangan Guru menyiapkan perangkat pembelajaran

seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Silabus, media mengajar, Lembar

Kerja Pserta didik (LKPD), dan materi

bahan ajar. Tahap perancangan pada siswa

terdiri atas kegiatan menuangkan ide dari

hasil analisis yang telah dilakukan dalam

bentuk dua deminsional atau desain. Hasil

perancangan tersebut selanjutnya

diwujudkan dalam bentuk karya.

Perancangan meliputi beberapa tahapan,

diantaranya rancangan desain alternatif

(sketsa). Dari beberapa sketsa tersebut

dipilih beberapa sketsa tersebut tentunya

mempertimbangkan beberapa aspek seperti

teknik, bahan, bentuk dan alat yang

digunakan. Kemudian tahapan


menyempurnakan sketsa terpilih menjadi

desain sempurna, sesuai ukuran, skala,

bentuk asli dan penempatannya. Kemudian

tahapan terakhir membuat gambar kerja,

terdiri dari tampak depan, tampak samping,

tampak atas, potongan, dan perlengkapan

lainnya yang terdapat dalam karya.

3. Perwujudan Karya Tahap perwujudan merupakan tahap

perwujudan ide, konsep landasan, dan

rancangan menjadi karya. Dari semua

tahapan dan langkah yang telah dilakukan

perlu dilakukan evaluasi untuk secara

menyeluruh terhadap kesesuai antara

gagasan dengan karya yang diciptakan.

Tahapan dalm proses berkarya seni kriya

misalnya ada beberapa tahapan diantaranya:

persiapan alat dan bahan, pemberian pola

atau desain, dan memindahkan pola atau

desain diatas kain flanel, begitupun juga

dengan perwujudan karya seni kriya lainnya.

4. Kualitas Karya Kualitas karya seni kriya gantungan kunci


yang dibuat oleh siswa kelas VII SMPN 3

Bua Ponrang Kabupaten Luwu diukur dari

aspek kerapihan, desain, kombinasi warna,

dan nilai estetika. Dari keempat indicator

tersebut yang menentukan karya berkualitas

baik atau perlu ditingkatkan lagi.


B. Lampiran 2

WAWANCARA DENGAN GURU BIDANG STUDI SENI BUDAYA

Nama Responden : Harni, S.Pd

Tamggal wawancara :

1. Menurut ibu bagaimanakah proses pembelajaran di kelas VII SMPN 3

Bua Ponrang Kab. Luwu?

Jawab : Berjalan lancer dan disiplin

2. Metode apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran seni budaya dan

keterampilan?

Jawab : Saya lebih suka dengan metode diskusi dan kelompok.

3. Bagaimana sikap peserta didik terhadap metode pembelajaran yang ibu

gunakan?

Jawab : Antusias, terutama pelajaran yang berbasik praktek.

4. Media pembelajaran apa saja yang biasa ibu gunakan dalam proses

pembelajaran?

Jawab : Lembar kerja siswa (LKS) dan buku piket.

5. Bagaimana minat peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran?

Jawab : Minat cukup besar, terbukti dengan tugas yang dikumpulkan.

6. Bagaimana kemampuan siswa dalam menggambar?

Jawab : Cukup baik.

7. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran yang ibu gunakan

dengan kemampuan siswa dalam menggambar?


Jawab : Ya, selalu ada.

8. Kendala apa saja yang sering dihadapi dalam proses belajar mengajar?

Jawab : Ketersedian alat dan bahan

9. Upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut?

Jawab : Mengkondisikan, dengan memanfaatkan bahan dan alat yang ada.

10. Apa sajakah yang mempermudah ibu dalam proses belajar mengajar?

Jawab :Kesiapan/motivasi siswa dalam menerima pelajaran kebijakan

kepala sekolah.

11. Apakah pesan ibu untuk siswa-siswi disekolah SMPN 3 Bua Ponrang

Kab.Luwu?

Jawab: Semangat belajar dan harus ditingkatkan lagi, menghargai dan

menghormati guru harus dibangun lagi


Lampiran 3

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMPN 3 Bua Ponrang


Mata Pelajaran : Seni Budaya
Nama Guru : Harni, S.Pd
Tangga/Pukul :12 April 2021/08.00-09.30
Kelas : VII A
Pokok Bahasan : Seni Kriya

Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut kegiatan belajr mengajar seni budaya
yang dikelola guru di dalam kelas. Berdasarkan aspek tersebut pengamat
diminta untuk:

1. Memberikan Tanda (√) pada kolom yang sesuai, menyangkut


pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
2. Membderikan Penilaian tentang kemampuan guru mengelola
pembelajaran berdasarkan skala penilaian berikut:
1. Kurang 3. Baik
2. Cukup 4. Sangat Baik

ASPEK PENGAMATAN Skor

I. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR 1 2 3 4

A. PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan √

mengucapkan salam.

2. Guru meminta ketua kelas untuk mengajak √

teman-temannya berdoa sebelum memulai

pelajaran
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar √

siswa pada hari ini, serta mengecek

kehadiran siswa

4. Guru melakukan apresiasi kepada siswa √

terkait masalah materi sebelumnya yang

akan dikoneksikan pada pelajaran hari ini.

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

6. Guru mempersiapkan siswa dengan √

memberikan motivasi

B. KEGIATAN INTI

1. Guru menyampaikan/mempresentasikan √

materi dan memberikan contoh-contoh

gambar.

2. Memberi kesempatan kepada siswa yang √

belum memahami materi untuk bertanya

3. Guru memberikan tugas materi seni kriya √

kepada siswa dan siswa harus mampu

menyelesaikannya.

4. Memberikan motivasi kepada siswa untuk √

tetap bersemangat dalam menyelesaikan

tugasnya.
5. Guru membimbing siswa jika menemukan √

masalah

C. KEGIATAN AKHIR

1. Guru membimbing siswa membuat √

kesimpulan

2. Guru memberikan tugas tambahan untuk √

dikerjakan di rumah (PR).

3. Guru menutup pelajaran dengan √

mengucapkan salam.

Makassar, 12 April 2021 Pengamat

Nurainun
D. Lampiran 4
INSTRUMENT PENILAIAN

Hasil Penilaian
No Indikator Penilaian
Karya Seni Kriya Sangat
Baik Baik Cukup Kurang Sangat
Kurang

1. Kerapihan

Desain
2.

3. Peraduan/
Kombinasi warna
4. Nilai Estetika

Hasil Penilain

Kreteria Penilaian :

Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


Pencapaian Kompetensi
Sangat Baik 4
90-100
80-89 Baik 3

70-79 Cukup 2

50-69 Kurang 1
E. Lampiran 5

Dokumentasi Hasil Kerajinan Tangan Gantungan Kunci Siswa Kelas VII SMPN 3
Bua Ponrang Kabupaten Luwu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah : SMP Negeri 3 Bua Ponrang

Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )

Kelas / Semester : VII/1

Topik :Berkarya Seni Kriya

Alokasi Waktu : 3x3 JP@ 45 menit

Tahun Pelajaran : 2021/2022

Pertemuan : Ke-1 sampai ke-3

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa

ingin tahu, percaya diri, dan motivasi internal, toleransi, pola hidupsehat,ramah

lingkungan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungansosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam

Ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasankebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan

kejadianyang tampak mata

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan,mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan abstrak (menulis,membaca,

menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajaridi sekolah dan dari

berbagai sumber lainnya yang sama dalam sudutpandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR

1.1 Menerima, menanggapi, dan menghargai keragaman dan keunikankarya

seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.

2.1 Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesnian

2.2 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, peduli, dan santun terhadapkarya

seni rupa dan pembuatnya

2.3 Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian

terhadaplingkungan dalam berkarya seni

3.1. Memahami konsep dan prosedur pembuatan seni kolase

4.1. Mendesain gambar atau rancangan

C. INDIKATOR

4.1.1 Pembuatan proses seni kriya gantungan kunci dengan menggunakan kain

flanel

4.1.2.Mempraktikan hasil karya dari pembuatan seni kriya gantungan kunci

dengan menggunakan kain flanel


D.MATERIPEMBELAJARAN

1.Senikriya

seni kriya” berasal dari akar kata “krya” (bahasa Sanskerta) yang berarti

“mengerjakan”; dari akar kata tersebut kemudian menjadi kata: karya, kriya,

kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan

benda atau objek.Dalam pengertian berikutnya semua hasil pekerjaan

termasauk berbagairagam keteknikannya disebut seni kriya dalam bahasa

Indonesia kata “kriya” berarti pekerjaan (kerajinan tangan). Didalam bahasa

inggris disebut craft yang mengandung arti: energi atau kekuatan, arti lain

suatu keterampilan mengerjakan atau membuat sesuatu. Istilah itu diartikan

sebagai keterampilan yang dikaitkan dengan profesi seperti yang terlihat

dalam pengrajin (craftsworker). Pada kenyataannya seni kriya sering

dimaksudkan sebagai karya yang dihasilkan karena skill atau keterampilan

seseorang; sebagaimana diketahui bahwa semua kerja dan ekspresi seni

membutuhkan keterampilan.

E. PENDEKATAN / STRATEGI /METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific

Metode : diskusi, demonstrasi dan pemberian tugas

Model : Kooperati fNumbered Heads Together (NHT)


F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

- contoh karya dari seni kriya

- Buku Seni Budaya

- Referensi

2. Alat dan bahan

- kain flanel

- dakron

- lem tembak

- referensi desain

3. Sumber Pembelajaran

a. Buku Seni Budaya SMP/ MTS kelas VIII 2016

b. Lembar Kerja

c. Lingkungan Sekolah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan  Guru mengawali pelajaran dengan 15 Menit

1. Penentuan pertanyan mengucapkan salam dan

mendasar membimbing peserta didik berdoa

berlsnjut mengecek kehadiran siswa.

 Guru memulai pembelajaran dengan

bertanya “pernahka kalian

menjumpai karya seni kriya

 Guru meminta peserta didik

membaca buku tentang pengertian

2. Mendesain perancanan seni kriya.

proyek  Guru menyampaikan tujuan dan

manfaat mempelajari topic dengan

tema seni kriya.

 Peserta didik melakukan observasi


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Inti  Dilakasanakan di dalam kelas 90 Menit

3. Menyusun Jadwal selama jam pelajaran seni budaya

4. Memonitor peserta berlangsung

didik dan kemajuan  Guru memonitor pelaksanaan

proyek kegiatan proyek peseta didik mulai

dari observasi, mengumpulkan

informasi tentang pengertian seni

kriya

 Peserta didik mendesain tema

 Mempresentasikan hasil tentang

pengertian seni kriya mulai dari

pemilihan tema sampai ke proses

pembuatan.

5. Menguji Hasil
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Penutup  Peserta didik dan guru mereview hasil

6. Pengevaluasi Pengalaman kegiatan pembelajaran

 Guru memberikan tugas individu untuk

membawa alat dan bahan yang 15 Menit

digunakan.

 Untuk pertemuan berikutnya contoh

seni kriya gantungan kunci diambil di

internet

PERTEMUAN KE 2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan  Guru mengawali pelajaran dengan
5 Menit
1. Penentuan mengucapkan salam dan membimbing

Pertanyaan peserta didik berdoa dilanjutkan mengecek

Mendasar kehadiran siswa.

 Guru memulai pembelajaran dengan

mengingatkan kepada peserta didik tugas

yang diperintahkan minggu lalu dan

bertanya tentang materi yang dipelajari.


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

 Guru menyampaiakan tujuan

pembelajaran
23 Menit
2. Mendesain  Dilaksanakan didalam kelas

perencanaan

proyek

3. Menyusun

jadwal

Inti  Guru memonitor pelaksanaan kegiatan

4. Memonitor peserta didik mulai dari kegiatan

peserta didik observasi, mengumpulkan informasi,

dan kemajuan pengolahan informasi, menjawab

proyek pertanyaan sampai menyusun laporan

 Peseta didik mengumpul hasil tugasnya.

5. Menguji Hasil  Peserta didik beserta guru mereview hasil 35 Menit

kerjanya.

 Guru memberikan penghargaan dan

meminta peserta didik untuk memberi

aplosan bagi siswa yang berkinerja baik.


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

 Sebelum menutup pelajaran guru meminta

peserta didik untuk mempelajari kembali

6. Mengevaluasi pelajarannya di rumah 10 Menit

Pengalaman  Guru mengucapkan salam kepada peserta

didik sebelum meninggalkan kelas.

H. PENILAIAN
1. Jenis/ teknik penilaian

Meode Bentuk Instrument


Sikap Lembar pengamatan dan sikap rubric

Tes penilaian kinerja dan potofolio


Tes Unjuk Rasa

2 Bentuk Instrument dan Instrument

a. Lembar Penilain Sikap

Lembar penilaian sikap saat melakukan tugas proyek oleh peserta

didik
No Nama Peserta Tanggung Disiplin Jujur Santun Jumlah Nilai

didik Jawab Skor

1.

2.

3.

4.

PEDOMAN PENSKORAN

Skor 1, Jika tidak pernah berprilaku dalam Pedoman

Skor 2, Jika kadang-kadang berprilaku dalam kegiatan.

Skor 3, Jika sedang berprilaku dalam kegiatan

Skor 4, Jika selalu berprilaku dalam kegiatan

Kreteria Penilaian
Nilai= skor perolehan x 100
Skor maksimun

Luwu, April 202


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs, Mukhlis Harni, S.Pd


NIP.19621211 1998021002
 
 
 
 

 
 
 
RIWAYAT HIDUP

Nurainun, lahir di Kera Kabupaten Wajo, Pada tanggal 11

juli 1998 .Penulis merupakan anak kedua dari 3 bersaudara,

dari pasangan Ayahanda Andi Ashar dengan Ibunda Ratna

Dewi,S.Pd yang beralamat di Desa Lampuara Kecamatan

Ponrang Selatan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.Pendidkan yang ditempuh

yaitu masuk SD 366 Leppangeng dan tamat pada tahun 2010, pada tahun yang

sama melanjutkan pendidikan di SMPN 3 Bua Ponrang dan tamat pada tahun

2013, dan pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Bua

Ponrang dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun 2016 terdaftar di Universitas

Muhammadiyah Makassar Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Strata I (S1). Pada tahun 2021 penulis

menyelesaikan studi dengan menyusun karya ilmiah yang berjudul”Proses

Pembelajaran Kerajinan Tangan Gantungan Kunci Berbahan Kain Flanel di Kelas

VII SMPN 3 Bua Ponrang Kab.Luwu”

Anda mungkin juga menyukai