Anda di halaman 1dari 9

APA PERUNDUNGAN (BULLYING)

ITU ?
Senin, 23 Januari 2023 05:47 WIB
6173 | 0

Apa perundungan itu?

Sebelumnya, perlu diketahui apa itu perundungan. Perundungan


atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik,
ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Perundungan juga membuat
seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh
perorangan ataupun kelompok. Terjadi atau dianggap perundungan pada
seseorang jika orang itu merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan
orang lain padanya. Perundungan bisa diibaratkan sebagai benih dari banyak
kekerasan lain, misalnya: tawuran intimidasi pengeroyokan, pembunuhan, dan
lain-lain. Sebagai benih kekerasan, perundungan bisa ditekan, maka kekerasan
yang lebih parah akan bisa dicegah.

Bentuk-bentuk perundungan:

1. Verbal : membentak berteriak memaki bergosip menghina meledek


mencela mempermalukan.
2. Fisik : menampar mendorong mencubit menjambak menendang meninju .
3. Sosial : mengucilakan membeda-bedakan mendiamkan.
4. Dunia maya (cyber bullying) : memperolok di media sosial (mengirimkan
berbagai pesan yang menyakiti, menghina, mengancam), pesan teror :
menyebarkan kabar bohong, mengubah foto tidak semestinya, perang kata-
kata dari dunia maya (flaming), membuat akun palsu untuk merusak
reputasi seseorang, memperdaya seseorang untuk melakukan sesuatu
yang memalukan, mengucilkan seseorang dari grup daring.

7 ( tujuh ) Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Sebagai Cara Mencegah Bullying

Bullying adalah masalah yang serius dan bisa dialami oleh siapa saja. Tak hanya
dialami oleh siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah saja, perundungan juga bisa
terjadi di lingkungan kuliah, kerja, maupun tetangga. Agar tidak menjadi
korban bullying, ada beberapa cara mencegah bullying yang bisa kamu lakukan.

1. Tunjukkan Prestasi

Orang yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri maupun dengki.
Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh
orang yang menindasnya. Yang harus dilakukan oleh para korban bullying adalah
tak ragu menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan kerja.
Lama kelamaan si pelaku bully akan mundur dengan sendirinya karena merasa
korbannya tidak terkalahkan.

2. Jalin Pertemanan dengan Banyak Orang

Pernahkah kamu memperhatikan bahwa korban bullying umumnya suka menyendiri


dan jarang memiliki teman? Cara mencegah bullying adalah menjalin pertemanan
dengan banyak orang. Pastikan bahwa circle pertemananmu ini sehat dan tidak
suka melakukan bully. Ketika korban bullying memiliki banyak teman, maka
pelaku bully akan berpikir dua kali untuk menindasnya.
3. Tumbuhkan Rasa Percaya Diri

Pelaku bully akan semakin bersemangat ketika mengetahui bahwa korbannya


merasa minder dan semakin terpuruk. Untuk mencegah sekaligus memberikan efek
jera pada pelaku bully, bangun rasa percaya diri agar tidak terlihat minder atau takut
kepada si pelaku. Percayalah, pelaku bully akan malas menindas orang yang berani
dan percaya diri.

4. Tidak Terpancing untuk Melawan

Emosi terkadang memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Akhirnya
banyak korban bullying yang melakukan perlawanan. Boleh-boleh saja melakukan
perlawanan, tapi kamu juga harus memikirkan bahwa pelaku akan semakin gencar
menindasmu ketika kamu melawannya. Cara mencegah bullying bisa dimulai
dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan
perlawanan.

5. Jadikan Bully-an Sebagai Penyemangat untuk Sukses

Sebagian korban bully akan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, untuk
mencegah bullying yang menghancurkan dirimu sendiri, sikapi dengan positif semua
perundungan tersebut. Jadikan bully-an sebagai sarana penyemangat agar kamu
bisa meraih suksesmu. Ingat, balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan
jahat mereka, tetapi dengan membuktikan bahwa dirimu bisa menjadi sukses dan
lebih baik dari mereka yang pernah mem-bully kamu.

6. Jangan Menunjukkan Sikap Takut atau Sedih

Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya sedih,
takut, dan semakin terpuruk. Cara mencegah bullying yang paling efektif adalah
tidak menunjukkan sikap takut atau sedih di depan pelakunya. Jika kamu terus
berkonsisten menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully lama kelamaan akan
mundur karena takut.

7. Laporkan pada Pihak yang Berwenang

Perundungan adalah masalah yang cukup serius, apalagi jika pelakunya dibiarkan
tanpa sanksi yang berarti. Apabila kamu atau orang-orang di sekitarmu menjadi
korban perundungan, saatnya kamu menyuarakan isi hatimu dengan melaporkan
tindak perundungan ini ke pihak yang berwenang. Biarkan masalah tersebut
diselesaikan oleh pihak yang berwenang untuk menghentikan bullying.

10 ( sepuluh ) cara hadapi perundungan

Apa yang harus dilakukan jika mengalami perundungan?

Ini 10 hal yang bisa kamu lakukan.

1. Tetaplah bersikap tenang, misalnya dengan ambil nafas dalam-dalam selama 1


menit kemudian hembuskan keluar.
2. Sembunyikan kemarahan atau kesedihanmu di depan perundung (pelaku/orang
yang melakukan perundungan).
3. Berdiri tegak, angkat kepalamu, pandang pelaku dengan tegas, hadapi pelaku
dengan tenang atau tinggalkan perundung.
4. Tanyakan permasalahan atau tolak permintaan pelaku dengan sopan.
5. Segera menyingkir bila kamu dalam bahaya.
6. Cari bantuan untuk menghentikan perilaku perundungan yang kamu alami.
7. Blok akun media sosial pembully bila kamu mengalami perundungan siber dan.
8. Simpan perilaku perundungan yang kamu terima sebagai barang bukti.
9. Ceritakan atau laporkan perilaku perundungan yang kamu terima.
10. Hindari bersikap mendendam dan membalas perilaku perundungan yang kamu
terima.

Apa yang harus guru lakukan ketika seorang siswa memberi tahu bahwa
dia di-bully atau dilecehkan?

1. Tanggapi kejadian itu dengan serius.


2. Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena telah melapor kepada
Anda.
3. Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya.
4. Tunjukkan empati.
5. Bantu anak yang di-bully untuk membela dirinya sendiri, bahwa dia bisa
mengatakan tidak suka jika dikerjai oleh temannya.
6. Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia
merasa aman.
7. Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah.
Hindari menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki di depan wajah mereka.
Dorong dan hargai nilai kejujuran.
8. Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya. Bullying terkadang
dilakukan oleh kelompok. Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan
bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus
menanggung konsekuensinya bersama, terutama agar mengetahui dampak
perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf.
9. Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beritahu si anak, orang tuanya, dan
kelas mengenai perkembangan kasusnya, dengan tetapi menghormati semua
pihak.
10. Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang
dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.
11. Jika perlu, carilah bantuan dari pihak eksternal. Ketika Anda menghadapi
masalah yang parah atau signifikan yang tidak Anda ketahui cara mengatasinya,
laporkan kepada guru konseling sekolah, atau pekerja sosial, atau psikolog.
Anda mungkin perlu menghubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di
1500771.

Bagaimana cara menghadapi anak-anak yang menjadi pelaku bullying ?

1. Dengarkan cerita versi mereka.


2. Soroti perilaku yang tidak pantas dan tidak dapat diterima dan ingatkan mereka
akan aturan dan pedoman anti-bullying yang dibuat di tingkat sekolah / kelas.
3. Bantu mereka dengan memahami alasan di balik perilaku bullying mereka
(seperti apakah mereka punya masalah di rumah, kurangnya perhatian,
pengalaman bullying sebelumnya, dll.)
4. Tunjukkan empati dan kasih sayang dengan membagikan perasaan anak yang
di-bully.
5. Terapkan konsekuensi tertentu untuk membantu mereka belajar dari situasi ini.
Konsekuensi yang diberikan harus berhubungan dengan kesalahan mereka,
tetap menghormati anak sebagai pelaku, masuk akal dan logis, serta dapat
diterima untuk mengajarkan anak agar berperilaku lebih baik.
6. Anak harus memperbaiki kesalahannya. Misalnya, dengan meminta maaf
kepada anak yang di-bully, melakukan sesuatu yang baik padanya agar dia
merasa lebih baik, membantunya menyelesaikan sesuatu yang sedang dia
kerjakan, memperbaiki atau mengganti sesuatu yang mereka hancurkan atau
curi, dll.
7. Menghargai dan mengenali segala perubahan perilaku yang positif, termasuk
mengakui kesalahan.
8. Jelaskan bahwa untuk menerima hak di kelas/sekolah, mereka harus mematuhi
peraturan. Hak tersebut misalnya untuk berpartisipasi dalam acara sekolah,
bergabung dalam ekskul, perjalanan study tour, pelajaran olahraga, kegiatan
pentas seni, atau apa pun yang dianggap sesuai dan menarik oleh anak agar
mereka tetap berusaha berbuat baik.
9. Bicaralah kepada orang tua mereka dan saling menyetujui rencana agar berbuat
baik.

Di dalam kelas saya (guru), apa yang dapat saya (guru) lakukan untuk mencegah /
mengurangi bullying dan kekerasan pada teman sebaya?

1. Mendidik diri sendiri tentang bullying dan kekerasan antar sebaya dengan
membaca dan berbagi konten informasi dengan sesama rekan guru.
2. Membangun pedoman yang tegas dan jelas terhadap bullying, serta buat
kesepakatan dengan siswa Anda tentang konsekuensi dari bullying secara
partisipatif dengan mereka (alih-alih memberi hukuman).
3. Ciptakan suasana yang hangat, hubungan yang saling mendukung, iklim positif,
dan pelibatan semua siswa di ruang kelas Anda.
4. Perhatikan anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying; termasuk anak-anak
yang baru atau pindahan, anak-anak yang secara fisik lebih lemah, anak-anak
dengan disabilitas, atau anak-anak yang sering mengeluh karena di-bully oleh
orang lain.
5. Berikan dorongan kepada anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying untuk
berinteraksi secara lebih aktif dan ingatkan teman-temannya untuk membantu ia
agar dapat melakukannya dengan baik.
6. Libatkan siswa untuk bermain peran (role play) mengenai situasi bullying dan
cara mengatasi masalah ini. Rencanakan bersama mereka cara
melawan bullying dan penindasan.
7. Yakinkan siswa Anda bahwa Anda bersedia membantu mereka jika dan ketika
mereka di-bully.
8. Berikan bantuan dan perlindungan yang memadai kepada siswa yang di-bully.
Pastikan bahwa pelaku bullying tidak mengancam lagi.

Apa yang harus saya (guru) lakukan jika saya (guru) menyaksikan
kejadian bullying?

1. Tanggapi segera dengan melepaskan atau memisahkan anak-anak dari satu


sama lain. Pastikan semua orang tetap aman. Jika diperlukan, minta guru lain
untuk membantu Anda.
2. Tetap tenang dan yakinkan anak-anak bahwa masalah ini sudah terkendali.
3. Tunjukkan perilaku tidak agresif yang tegas tanpa membuat pelaku terluka.

Apa yang bisa kita lakukan di sekolah untuk melawan bullying?

1. Tingkatkan kesadaran di antara anak-anak.


2. Tekankan perilaku yang baik, empati, dan capaian prestasi bersama di sekolah.
3. Latihlah guru dan staf sekolah tentang bagaimana mengatasi bullying.
4. Libatkan orang tua & siswa dalam meningkatkan kesadaran dan cara mengambil
tindakan yang disepakati terhadap bullying.

Cara Menghentikan Perundungan

Perundungan (bullying) dapat dilakukan dalam banyak cara, tetapi semuanya tetap
berbahaya. Meskipun tidak ada kontak fisik antara pelaku dengan korbannya, orang-
orang yang mengalami perundungan dapat membawa sakit hati atau luka emosional
atas apa yang dialami seumur hidupnya. Inilah mengapa penting bagi kita untuk
menghentikan perundungan. Jika kamu mengalami perundungan, ada beberapa hal
yang bisa dilakukan untuk menghadapi pelaku. Jika kamu melihat perundungan yang
terjadi, ada pula beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membela korban
perundungan. Kamu juga bisa berusaha untuk meningkatkan kesadaran di antara
teman-teman dan mempelajari beragam cara untuk meminta pertolongan.

Langkah :

Metode 1 : Menghadapi Pelaku Perundungan .


1. Menjauhlah darinya. Jika situasi yang ada tampak mengancam atau
berbahaya, ada baiknya kamu menjauh darinya. Meskipun kamu tidak berada di
situasi yang berbahaya, ingatlah bahwa kamu tidak perlu mendengarkan
ucapan-ucapan kasar yang orang lain lontarkan kepadamu. Hal terbaik yang
perlu dilakukan adalah berjalan menjauh dengan tenang dari pelaku. Hal ini akan
menunjukkan kepadanya bahwa kamu tidak mau membiarkan perlakuannya
begitu saja.
a. Cobalah berjalan ke arah orang-orang, seperti guru atau orang lain yang
tidak akan terlibat atau membiarkan terjadinya perundungan.

2. Beri tahu orang lain agar pelaku berhenti melakukan perundungan. Penting
bagimu untuk segera melaporkan perundungan yang terjadi agar dapat
dihentikan. X Teliti sumber Dengan melaporkan perundungan yang dialami
kepada seseorang, kamu bisa membela atau melindungi diri dan menunjukkan
kepada pelaku bahwa kamu tidak akan tinggal diam dengan kekerasan yang ia
tunjukkan.
a. Carilah guru, orang tua, konselor sekolah, atau seseorang yang bisa
membantumu dan segera laporkan kepada mereka apa yang pelaku
katakan atau lakukan kepadamu.
b. Cobalah katakan, misalnya, “Jono menindasku. Ia tetap mengolok-olok
berat badanku dan tidak mau berhenti. Aku sudah memintanya untuk
berhenti, tetapi ia masih tetap mengolok-olokku. Kurasa aku
membutuhkan bantuan agar ia bisa menghentikan sikapnya.”
c. Kamu juga bisa menulis pesan untuk menjelaskan apa terjadi dan
mengirimkannya kepada guru, konselor sekolah, atau kepala sekolah.
d. Beri tahu orang lain jika orang pertama yang kamu beri tahu tidak
melakukan tindakan apa pun terhadap pelaku. Jangan biarkan
perundungan terjadi begitu saja.

3. Tataplah pelaku di matanya dan mintalah ia untuk berhenti. Penggunaan


komunikasi dan bahasa tubuh yang tegas dan langsung merupakan cara terbaik
untuk menghadapi pelaku perundungan. Jika pelaku tetap mengganggumu,
bahkan setelah kamu menjauh, tunjukkan kepadanya bahwa kamu tidak akan
membiarkan atau menerima perilaku tersebut. Berbaliklah dan hadapi ia,
kemudian perintahkan ia untuk berhenti mengganggumu.

a. Untuk menggunakan bahasa tubuh yang tegas, berdirilah dengan tegak dan
hadapi pelaku. Tataplah ia di matanya ketika kamu berbicara. Jangan menunduk
dan membuat dirimu tampak “kecil”, seperti melipat kedua lengan atau
merapatkan kedua lututmu. Tegakkan tubuhmu agar tampak tinggi, biarkan
kedua lengan tetap berada di samping tubuh, dan berdirilah dengan posisi kedua
kaki yang terpisah oleh jarak sepanjang bahu.
b. Pastikan permintaan atau perintahmu tetap singkat dan tidak bertele-tele. Kamu
bisa mengatakan, “Hentikan, Jojo!” atau “Berhenti menggangguku, Badu!”
Sambil mengatakan hal tersebut, pastikan kamu melihatnya tepat di matanya
dan berbicara dengan suara yang tenang dan jelas.
c. Jangan memuji atau menghina pelaku. Jika kamu mengatakan hal-hal baik
kepadanya setelah ia menghinamu, merendahkanmu, atau mengancammu
secara fisik, hal tersebut hanya akan meningkatkan “kekuasaan”-nya
terhadapmu. Di sisi lain, membalasnya dengan hinaan juga hanya akan
membuatnya semakin marah dan meningkatkan usahanya untuk melukaimu.
4. Cobalah untuk tetap tenang. Tujuan pelaku perundungan adalah mendapatkan
tanggapan emosional darimu sebagai korbannya. Oleh karena itu, usahakan
kamu tetap tenang dan jangan tunjukkan kepadanya apa yang kamu rasakan.
Usahakan juga kamu tidak menunjukkan kemarahan, kesedihan, atau
ketakutanmu. Pelaku dapat merasa puas ketika melihat emosi-emosi seperti itu
dan semakin meningkatkan usahanya untuk mengganggumu.
a. Tarik napas dalam-dalam dan pikirkan tentang hal-hal yang membuatmu
bahagia, seperti nilai bagus yang kamu dapatkan di ujian, bermain
bersama anjingmu, atau hal menyenangkan lainnya yang kamu
rencanakan bersama keluargamu di akhir pekan. Hal ini membantumu
untuk “mundur sejenak” dari situasi yang ada dan tidak menunjukkan
reaksi atas emosi yang kamu rasakan. Pastikan kamu tetap membuka
mata dan menjaga kontak mata dengan pelaku sambil memikirkan hal-hal
tersebut.
b. Tanggapi pelaku dengan tenang. Sebagai contoh, kamu bisa
mengatakan, “Jojo, aku tahu kamu merasa bahwa tindakanmu lucu, tetapi
hal tersebut tidak lucu. Hentikan.” atau “Hentikan sikapmu sekarang atau
aku akan meminta tolong kepada guru untuk menjauhkanmu dariku."
c. Pastikan kamu menceritakan kepada orang lain tentang apa yang kamu
rasakan ketika pelaku mengganggumu. Bicaralah dengan orang tua,
konselor sekolah, atau gurumu.

Metode 2

Membantu Seseorang yang Mengalami Perundungan

Segera ambil langkah. Jangan menunda menghadapinya. Jika kamu melihat atau
mendengar bahwa seseorang mengalami perundungan, segera lerai kedua pihak
untuk menghentikan perundungan yang terjadi. Jika kamu tidak bisa melerai
sendiri, carilah orang lain yang bisa melakukannya. Orang dewasa yang ingin
melerai atau menghentikan perundungan juga mungkin perlu bantuan dari orang
dewasa lainnya.

a. Kamu bisa mencoba membela korban dan mengatakan, misalnya, “Hentikan,


Lono!” Jangan menghina pelaku atau menggunakan kekuatan fisik untuk
menghentikan kekerasan pelaku terhadap korban perundungan.
b. Jika kamu tidak bisa menengahi (atau langkah yang kamu ambil tidak berhasil),
mintalah bantuan dari orang lain. Sebagai contoh, jika kamu melihat seseorang
mengalami perundungan di taman bermain, carilah guru atau pengawas sekolah
dan beri tahu apa yang terjadi.
c. Jangan menunggu untuk memberi tahu orang lain. Jika kamu hanya menunggu,
korban perundungan mungkin mengalami luka.
d. Beri tahu guru atau konselor sekolah mengenai kasus perundungan yang kamu
ketahui. Beberapa bentuk perundungan, seperti pengucilan atau hinaan-hinaan
tak langsung, mungkin tidak terpantau oleh para guru.

2. Pisahkan pelaku dengan korbannya. Penting bagimu untuk menjauhkan


pelaku dari orang yang ia tindas. Jangan paksa kedua pihak untuk berada di
ruangan yang sama atau saling berjabat tangan dan berbaikan. Tempatkan
kedua pihak di ruangan yang berbeda, kemudian bicaralah dengan setiap pihak
secara perseorangan.

a. Tanyakan kepada setiap pihak apa yang terjadi.


b. Kamu juga bisa berbicara kepada anak-anak lain yang menyaksikan
perundungan tersebut, tetapi jangan lakukan hal tersebut di depan pelaku atau
korban.
c. Luangkan waktu untuk memikirkan detail kejadian. Jangan mencoba untuk
langsung menentukan atau mengambil kesimplan. Bicaralah dengan kedua
pihak, ajukan pertanyaan kepada para saksi, dan pertimbangkan informasi-
informasi tersebut.

3. Tanggapi perundungan secara serius. Perundungan merupakan masalah serius


yang bisa memuncak dan menimbulkan bahaya jika tidak dihentikan. Tanggapi kasus
perundungan apa pun yang kamu dengar dengan serius.[5] X Teliti sumber Kamu
mungkin perlu menghubungi polisi atau layanan darurat dalam beberapa situasi.
Terkadang, kamu perlu melibatkan polisi atau mencari penanganan medis untuk
korban jika:

a. Pelaku menggunakan senjata.


b. Pelaku memberikan ancaman.
c. Kekerasan atau ancaman yang dilakukan didorong oleh rasa benci, seperti
rasisme atau homofobia.
d. Korban mengalami luka/cedera serius akibat perbuatan pelaku.
e. Pelaku melakukan kekerasan seksual.
f. Pelaku melakukan tindakan ilegal, seperti pemerasan atau perampokan.

Metode 3 :

Menjadi Contoh yang Baik

1. Pastikan kamu tidak menunjukkan perilaku menindas atau memulai


perundungan di sekolah. X Teliti sumber Perhatikan caramu memperlakukan
teman-teman sekelasmu. Apakah ada seseorang yang kamu tindas atau
ganggu, bahkan secara tidak sengaja? Selama ini, setiap orang mungkin
memang saling melemparkan ucapan-ucapan pedas kepada satu sama lain,
tetapi jika ada seseorang yang cenderung lebih sering kamu ganggu, hentikan
ucapan atau tindakanmu, bahkan ketika kamu merasa kamu tidak
mengganggunya. Buatlah kebiasaan dan peraturan kepada diri sendiri untuk
bersikap ramah dan baik kepada orang lain, meskipun kamu tidak begitu
menyukai orang tersebut.

a. Jangan menggoda atau menjahili orang lain, kecuali kamu sudah mengenalnya
cukup baik dan memahami selera humornya.
b. Jangan menyebarkan kabar miring atau menggunjingkan orang lain. Hal tersebut
merupakan salah satu bentuk perundungan.
c. Jangan meninggalkan atau mengabaikan seseorang dengan sengaja.
d. Jangan pernah menyebarkan foto atau informasi mengenai orang lain di internet,
tanpa seizin orang yang bersangkutan.

2. Bela orang lain yang mengalami perundungan. Jika kamu melihat ada
seseorang yang mengalami perundungan di sekolah, bela orang tersebut. Tidak
terlibat dalam perundungan saja belum cukup. Pastikan kamu secara aktif
membela korban agar ia tidak sampai mengalami luka yang lebih serius. Kamu
bisa menengahi situasi dengan berbicara kepada pelaku (jika situasinya cukup
aman), atau memberi tahu dewan/pihak sekolah mengenai kasus perundungan
yang kamu lihat.
3. Jika teman-temanmu mulai membicarakan seseorang, tegaskan bahwa kamu
tidak suka untuk terlibat dalam hal-hal seperti itu. Cobalah katakan, misalnya,
“Aku tidak suka bergosip. Bisa gak kita membicarakan hal lain saja?”
4. Jika kamu merupakan bagian dari kelompok yang secara sengaja meninggalkan
atau menjauhi seseorang, beri tahu kepada anggota kelompok/teman-temanmu
bahwa kamu ingin melibatkan siapa pun dalam pertemanan di kelas karena hal
tersebut merupakan hal yang tepat. Cobalah katakan, misalnya, “Kurasa kita
harus bersikap lebih baik kepada Cantika. Pasti dia kesulitan menjadi siswa baru
di sekolah kita.”
5. Jika kamu melihat seseorang yang diganggu/dijahili dan mengkhawatirkan
keselamatannya, segera beri tahu pihak sekolah. Kamu bisa mengatakan,
misalnya, “Saya mengkhawatirkan Daud. Saya sempat lihat ada beberapa senior
yang mengganggunya ketika ia pulang sekolah.”

3. Sebarkan anjuran untuk menghentikan perundungan. Banyak sekolah yang


mencanangkan kampanye antiperundungan yang dipimpin oleh para siswa yang
ingin menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah. Bergabunglah
dengan kelompok seperti itu (atau cobalah buat kelompok tersebut) untuk
menyebarkan kesadaran mengenai masalah perundungan dan mencari cara
untuk menyelesaikannya.

a. Cobalah mengobrol dengan teman-temanmu mengenai perundungan. Kamu


bisa mengatakan, misalnya, “Apakah kalian sadar bahwa perundungan masih
terjadi di sekolah kita? Kurasa ini hal yang buruk dan aku ingin melakukan
sesuatu untuk menghentikannya.”
b. Bicaralah dengan guru atau konselor sekolah mengenai langkah-langkah yang
bisa diambil untuk menghentikan perundungan. Sebagai contoh, kamu mungkin
diundang untuk memberikan presentasi mengenai perundungan di kelasmu.
Kamu juga mungkin bisa membantu mengelola acara untuk meningkatkan
kesadaran mengenai bahaya perundungan.

Metode 4 :

Meminta Pertolongan

1. Bicaralah dengan dewan/pihak sekolah. Oleh karena perundungan


merupakan kasus yang cukup lazim, setiap sekolah memiliki kebijakan sendiri
untuk menangani kasus tersebut secara efisien dan efektif. Bicaralah dengan
kepala sekolah atau konselor sekolah mengenai situasi/kasus perundungan yang
ada agar perundungan dapat dihentikan sesegera mungkin. Beberapa langkah
harus diambil untuk menghukum pelaku atau melakukan mediasi untuk
menyelesaikan masalah yang ada.

a. Ketahuilah bahwa ada anak-anak lain di sekolahmu yang mengalami masalah


yang sama. Selain itu, sadarilah bahwa peraturan dan prosedur ditetapkan oleh
pihak sekolah untuk alasan yang baik.
b. Untuk orang tua, adakan pertemuan dengan pihak sekolah daripada menangani
sendiri situasi yang ada.

Laporkan perundungan di internet (cyberbullying) ke pihak penyedia layanan


internet/pengelola situs. Bentuk perundungan ini menjadi semakin lazim sehingga
pihak penyedia layanan telepon dan layanan lainnya (mis. internet atau pengelola situs)
juga memiliki program/peraturan untuk menangani kekerasan yang terjadi. Hubungi
pihak penyedia layanan internet atau pengelola situs untuk melaporkan perundungan
yang terjadi agar pelaku dapat segera ditindak dan akunnya diblokir sehingga ia tidak
bisa lagi menghubungimu. Selain itu, kamu juga bisa mengirimkan rekaman telepon
atau surel kepada pihak penyedia layanan.

3. Hubungi pihak berwenang di kotamu. Beberapa bentuk perundungan tertentu


cukup membahayakan. Bahkan, ada beberapa bentuk perundungan yang
dikategorikan sebagai tindakan kriminal. Jika perundungan yang kamu alami
melibatkan salah satu unsur di bawah ini, segera hubungi pihak kepolisian.
4. Kekerasan fisik. Perundungan dapat mendorong terjadinya kekerasan fisik. Jika
kamu khawatir bahwa kesehatan atau keselamatanmu berada dalam bahaya,
segera hubungi polisi.
5. Pengintaian dan intimidasi. Jika seseorang merusak ruang pribadimu dan
menindasmu, hal tersebut sudah termasuk ke dalam bentuk tindak kriminal.
6. Ancaman kematian atau ancaman kekerasan.
7. Penyebaran foto atau video memalukan tanpa izin, termasuk foto atau video
yang menampilkan unsur seks yang jelas.
8. Tindakan atau ancaman yang berkaitan dengan kebencian.

Ambil langkah hukum. Perundungan yang terus terjadi (dan menimbulkan luka
emosional dan fisik) dapat menjadi alasan yang tepat untuk mengambil langkah
hukum. Jika langkah-langkah yang diambil pihak sekolah dan orang tua pelaku
tidak cukup untuk menyelesaikan masalah, kamu bisa melibatkan pengacara untuk
menanganinya. (ekoborneo)

Anda mungkin juga menyukai