ITU ?
Senin, 23 Januari 2023 05:47 WIB
6173 | 0
Bentuk-bentuk perundungan:
7 ( tujuh ) Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Sebagai Cara Mencegah Bullying
Bullying adalah masalah yang serius dan bisa dialami oleh siapa saja. Tak hanya
dialami oleh siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah saja, perundungan juga bisa
terjadi di lingkungan kuliah, kerja, maupun tetangga. Agar tidak menjadi
korban bullying, ada beberapa cara mencegah bullying yang bisa kamu lakukan.
1. Tunjukkan Prestasi
Orang yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri maupun dengki.
Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh
orang yang menindasnya. Yang harus dilakukan oleh para korban bullying adalah
tak ragu menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan kerja.
Lama kelamaan si pelaku bully akan mundur dengan sendirinya karena merasa
korbannya tidak terkalahkan.
Emosi terkadang memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Akhirnya
banyak korban bullying yang melakukan perlawanan. Boleh-boleh saja melakukan
perlawanan, tapi kamu juga harus memikirkan bahwa pelaku akan semakin gencar
menindasmu ketika kamu melawannya. Cara mencegah bullying bisa dimulai
dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan
perlawanan.
Sebagian korban bully akan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, untuk
mencegah bullying yang menghancurkan dirimu sendiri, sikapi dengan positif semua
perundungan tersebut. Jadikan bully-an sebagai sarana penyemangat agar kamu
bisa meraih suksesmu. Ingat, balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan
jahat mereka, tetapi dengan membuktikan bahwa dirimu bisa menjadi sukses dan
lebih baik dari mereka yang pernah mem-bully kamu.
Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya sedih,
takut, dan semakin terpuruk. Cara mencegah bullying yang paling efektif adalah
tidak menunjukkan sikap takut atau sedih di depan pelakunya. Jika kamu terus
berkonsisten menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully lama kelamaan akan
mundur karena takut.
Perundungan adalah masalah yang cukup serius, apalagi jika pelakunya dibiarkan
tanpa sanksi yang berarti. Apabila kamu atau orang-orang di sekitarmu menjadi
korban perundungan, saatnya kamu menyuarakan isi hatimu dengan melaporkan
tindak perundungan ini ke pihak yang berwenang. Biarkan masalah tersebut
diselesaikan oleh pihak yang berwenang untuk menghentikan bullying.
Apa yang harus guru lakukan ketika seorang siswa memberi tahu bahwa
dia di-bully atau dilecehkan?
Di dalam kelas saya (guru), apa yang dapat saya (guru) lakukan untuk mencegah /
mengurangi bullying dan kekerasan pada teman sebaya?
1. Mendidik diri sendiri tentang bullying dan kekerasan antar sebaya dengan
membaca dan berbagi konten informasi dengan sesama rekan guru.
2. Membangun pedoman yang tegas dan jelas terhadap bullying, serta buat
kesepakatan dengan siswa Anda tentang konsekuensi dari bullying secara
partisipatif dengan mereka (alih-alih memberi hukuman).
3. Ciptakan suasana yang hangat, hubungan yang saling mendukung, iklim positif,
dan pelibatan semua siswa di ruang kelas Anda.
4. Perhatikan anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying; termasuk anak-anak
yang baru atau pindahan, anak-anak yang secara fisik lebih lemah, anak-anak
dengan disabilitas, atau anak-anak yang sering mengeluh karena di-bully oleh
orang lain.
5. Berikan dorongan kepada anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying untuk
berinteraksi secara lebih aktif dan ingatkan teman-temannya untuk membantu ia
agar dapat melakukannya dengan baik.
6. Libatkan siswa untuk bermain peran (role play) mengenai situasi bullying dan
cara mengatasi masalah ini. Rencanakan bersama mereka cara
melawan bullying dan penindasan.
7. Yakinkan siswa Anda bahwa Anda bersedia membantu mereka jika dan ketika
mereka di-bully.
8. Berikan bantuan dan perlindungan yang memadai kepada siswa yang di-bully.
Pastikan bahwa pelaku bullying tidak mengancam lagi.
Apa yang harus saya (guru) lakukan jika saya (guru) menyaksikan
kejadian bullying?
Perundungan (bullying) dapat dilakukan dalam banyak cara, tetapi semuanya tetap
berbahaya. Meskipun tidak ada kontak fisik antara pelaku dengan korbannya, orang-
orang yang mengalami perundungan dapat membawa sakit hati atau luka emosional
atas apa yang dialami seumur hidupnya. Inilah mengapa penting bagi kita untuk
menghentikan perundungan. Jika kamu mengalami perundungan, ada beberapa hal
yang bisa dilakukan untuk menghadapi pelaku. Jika kamu melihat perundungan yang
terjadi, ada pula beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membela korban
perundungan. Kamu juga bisa berusaha untuk meningkatkan kesadaran di antara
teman-teman dan mempelajari beragam cara untuk meminta pertolongan.
Langkah :
2. Beri tahu orang lain agar pelaku berhenti melakukan perundungan. Penting
bagimu untuk segera melaporkan perundungan yang terjadi agar dapat
dihentikan. X Teliti sumber Dengan melaporkan perundungan yang dialami
kepada seseorang, kamu bisa membela atau melindungi diri dan menunjukkan
kepada pelaku bahwa kamu tidak akan tinggal diam dengan kekerasan yang ia
tunjukkan.
a. Carilah guru, orang tua, konselor sekolah, atau seseorang yang bisa
membantumu dan segera laporkan kepada mereka apa yang pelaku
katakan atau lakukan kepadamu.
b. Cobalah katakan, misalnya, “Jono menindasku. Ia tetap mengolok-olok
berat badanku dan tidak mau berhenti. Aku sudah memintanya untuk
berhenti, tetapi ia masih tetap mengolok-olokku. Kurasa aku
membutuhkan bantuan agar ia bisa menghentikan sikapnya.”
c. Kamu juga bisa menulis pesan untuk menjelaskan apa terjadi dan
mengirimkannya kepada guru, konselor sekolah, atau kepala sekolah.
d. Beri tahu orang lain jika orang pertama yang kamu beri tahu tidak
melakukan tindakan apa pun terhadap pelaku. Jangan biarkan
perundungan terjadi begitu saja.
a. Untuk menggunakan bahasa tubuh yang tegas, berdirilah dengan tegak dan
hadapi pelaku. Tataplah ia di matanya ketika kamu berbicara. Jangan menunduk
dan membuat dirimu tampak “kecil”, seperti melipat kedua lengan atau
merapatkan kedua lututmu. Tegakkan tubuhmu agar tampak tinggi, biarkan
kedua lengan tetap berada di samping tubuh, dan berdirilah dengan posisi kedua
kaki yang terpisah oleh jarak sepanjang bahu.
b. Pastikan permintaan atau perintahmu tetap singkat dan tidak bertele-tele. Kamu
bisa mengatakan, “Hentikan, Jojo!” atau “Berhenti menggangguku, Badu!”
Sambil mengatakan hal tersebut, pastikan kamu melihatnya tepat di matanya
dan berbicara dengan suara yang tenang dan jelas.
c. Jangan memuji atau menghina pelaku. Jika kamu mengatakan hal-hal baik
kepadanya setelah ia menghinamu, merendahkanmu, atau mengancammu
secara fisik, hal tersebut hanya akan meningkatkan “kekuasaan”-nya
terhadapmu. Di sisi lain, membalasnya dengan hinaan juga hanya akan
membuatnya semakin marah dan meningkatkan usahanya untuk melukaimu.
4. Cobalah untuk tetap tenang. Tujuan pelaku perundungan adalah mendapatkan
tanggapan emosional darimu sebagai korbannya. Oleh karena itu, usahakan
kamu tetap tenang dan jangan tunjukkan kepadanya apa yang kamu rasakan.
Usahakan juga kamu tidak menunjukkan kemarahan, kesedihan, atau
ketakutanmu. Pelaku dapat merasa puas ketika melihat emosi-emosi seperti itu
dan semakin meningkatkan usahanya untuk mengganggumu.
a. Tarik napas dalam-dalam dan pikirkan tentang hal-hal yang membuatmu
bahagia, seperti nilai bagus yang kamu dapatkan di ujian, bermain
bersama anjingmu, atau hal menyenangkan lainnya yang kamu
rencanakan bersama keluargamu di akhir pekan. Hal ini membantumu
untuk “mundur sejenak” dari situasi yang ada dan tidak menunjukkan
reaksi atas emosi yang kamu rasakan. Pastikan kamu tetap membuka
mata dan menjaga kontak mata dengan pelaku sambil memikirkan hal-hal
tersebut.
b. Tanggapi pelaku dengan tenang. Sebagai contoh, kamu bisa
mengatakan, “Jojo, aku tahu kamu merasa bahwa tindakanmu lucu, tetapi
hal tersebut tidak lucu. Hentikan.” atau “Hentikan sikapmu sekarang atau
aku akan meminta tolong kepada guru untuk menjauhkanmu dariku."
c. Pastikan kamu menceritakan kepada orang lain tentang apa yang kamu
rasakan ketika pelaku mengganggumu. Bicaralah dengan orang tua,
konselor sekolah, atau gurumu.
Metode 2
Segera ambil langkah. Jangan menunda menghadapinya. Jika kamu melihat atau
mendengar bahwa seseorang mengalami perundungan, segera lerai kedua pihak
untuk menghentikan perundungan yang terjadi. Jika kamu tidak bisa melerai
sendiri, carilah orang lain yang bisa melakukannya. Orang dewasa yang ingin
melerai atau menghentikan perundungan juga mungkin perlu bantuan dari orang
dewasa lainnya.
Metode 3 :
a. Jangan menggoda atau menjahili orang lain, kecuali kamu sudah mengenalnya
cukup baik dan memahami selera humornya.
b. Jangan menyebarkan kabar miring atau menggunjingkan orang lain. Hal tersebut
merupakan salah satu bentuk perundungan.
c. Jangan meninggalkan atau mengabaikan seseorang dengan sengaja.
d. Jangan pernah menyebarkan foto atau informasi mengenai orang lain di internet,
tanpa seizin orang yang bersangkutan.
2. Bela orang lain yang mengalami perundungan. Jika kamu melihat ada
seseorang yang mengalami perundungan di sekolah, bela orang tersebut. Tidak
terlibat dalam perundungan saja belum cukup. Pastikan kamu secara aktif
membela korban agar ia tidak sampai mengalami luka yang lebih serius. Kamu
bisa menengahi situasi dengan berbicara kepada pelaku (jika situasinya cukup
aman), atau memberi tahu dewan/pihak sekolah mengenai kasus perundungan
yang kamu lihat.
3. Jika teman-temanmu mulai membicarakan seseorang, tegaskan bahwa kamu
tidak suka untuk terlibat dalam hal-hal seperti itu. Cobalah katakan, misalnya,
“Aku tidak suka bergosip. Bisa gak kita membicarakan hal lain saja?”
4. Jika kamu merupakan bagian dari kelompok yang secara sengaja meninggalkan
atau menjauhi seseorang, beri tahu kepada anggota kelompok/teman-temanmu
bahwa kamu ingin melibatkan siapa pun dalam pertemanan di kelas karena hal
tersebut merupakan hal yang tepat. Cobalah katakan, misalnya, “Kurasa kita
harus bersikap lebih baik kepada Cantika. Pasti dia kesulitan menjadi siswa baru
di sekolah kita.”
5. Jika kamu melihat seseorang yang diganggu/dijahili dan mengkhawatirkan
keselamatannya, segera beri tahu pihak sekolah. Kamu bisa mengatakan,
misalnya, “Saya mengkhawatirkan Daud. Saya sempat lihat ada beberapa senior
yang mengganggunya ketika ia pulang sekolah.”
Metode 4 :
Meminta Pertolongan
Ambil langkah hukum. Perundungan yang terus terjadi (dan menimbulkan luka
emosional dan fisik) dapat menjadi alasan yang tepat untuk mengambil langkah
hukum. Jika langkah-langkah yang diambil pihak sekolah dan orang tua pelaku
tidak cukup untuk menyelesaikan masalah, kamu bisa melibatkan pengacara untuk
menanganinya. (ekoborneo)