Anda di halaman 1dari 9

12 Cara Mengatasi Bullying di Sekolah yang Penting Diketahui

Bullying di sekolah bisa terjadi akibat seorang anak ingin mencari perhatian atau sering
bermain game dengan unsur kekerasan. Untuk mengatasinya, orangtua dan guru perlu
mengenali ciri-ciri korban bullying, mengajarkan sifat baik dan tegas, hingga meminta
anak untuk tidak diam saat di-bully.

Bullying adalah tindakan penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang bertujuan untuk


merugikan orang lain secara fisik, sosial, maupun psikologis. Tindakan ini dapat terjadi di
mana saja, termasuk di sekolah. Artikel tentang bullying berikut akan menjelaskan
seputar bullying di sekolah, mulai dari penyebab, cara mengatasi, hingga contoh kasusnya.

Penyebab bullying di sekolah

Tidak ada satu alasan yang bisa menjawab mengapa anak-anak dapat merundung anak
lainnya. Namun, para ahli percaya, terdapat beberapa hal yang bisa menjadi
penyebab bullying di sekolah, seperti:

 Ekspresi amarah dan frustrasi akibat adanya masalah di rumah atau sekolah

 Tidak dididik untuk peduli dengan perasaan orang lain

 Sering bermain game yang mengandung unsur kekerasan

 Gemar menonton film yang penuh dengan unsur kekerasan

12 cara mengatasi bullying di sekolah

Anda tentunya tidak mau anak menjadi korban bullying di sekolah.


Menurut studi, bullying dapat menyebabkan banyak kerugian pada murid yang menjadi
korban, salah satunya menurunkan prestasi akademis.

Sudah saatnya orangtua mengambil peran penting dalam mencegah bullying di sekolah.


Maka dari itu, pahami berbagai tips untuk mencegah perundungan di lingkungan belajar
ini.

1. Mulailah dari rumah

Salah satu hal terpenting untuk mencegah bullying di sekolah adalah memastikan bahwa
anak mengetahui apa itu bullying.
Selain menjelaskan definisinya, Anda juga disarankan untuk memberi tahu ciri-
ciri bullying dan seperti apa rasanya di-bully. Mulailah pembicaraan dengan menyinggung
arti persahabatan yang sehat dan mana yang toxic.

Untuk memancing anak agar mau menjawab pertanyaan dengan terbuka, cobalah
menanyakan beberapa hal umum di bawah ini:

 Dengan siapa ia makan siang hari ini?

 Apa yang ia lakukan di jam istirahat?

 Apakah ada hal seru yang terjadi saat sedang perjalanan pulang?

Setelah itu, Anda juga dapat menanyakan tentang kasus-kasus bullying yang terjadi di


sekolah.

2. Kenali ciri-ciri anak korban bullying di sekolah

Menurut riset, anak yang menjadi korban bullying di sekolah tidak mau memberi tahu


bahwa mereka telah di-bully. Maka dari itu, kenali ciri-cirinya berikut ini:

 Menghindari sekolah dan segala aktivitas yang terkait dengan sekolah

 Perubahan pada pola makan

 Perubahan pada kebersihan tubuh

 Penurunan nilai di sekolah

 Sakit kepala

 Sakit perut

 Perubahan suasana hati dan kepribadian.

Jika berbagai hal di atas terjadi pada anak, bicaralah secara baik-baik dengan mereka dan
tanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

3. Ajarkan si kecil dengan sifat baik dan tegas

Tidak selamanya anak menjadi korban bullying. Bisa saja ia menjadi pelaku bullying di


sekolah. Untuk mencegah hal ini terjadi, orangtua harus memperkenalkan sifat baik dan
tegas kepadanya.
Tegaskan kepada anak untuk tidak memukul atau mengejek orang lain. Tidak hanya
tindakan fisik saja, mereka juga harus tahu bahwa perkataannya juga bisa menyakiti hati
anak lain.

Jika sifat-sifat ini sudah ditanamkan sejak dini, diharapkan ia akan tumbuh sebagai pribadi
yang baik dan disenangi oleh orang-orang di sekitarnya.

4. Ajari anak untuk tidak diam saat di-bully

Jika tidak dibekali pengetahuan mengenai cara menghadapi bullying di sekolah,


kemungkinan besar anak akan diam saja saat menjadi korbannya. Untuk mencegahnya,
orangtua disarankan untuk meminta anak untuk mengambil tindakan saat menjadi
korban bullying di sekolah.

Saat sedang di-bully, ajarkan mereka untuk pergi jauh dan segera melapor pada orang
dewasa (guru) atau menegaskan kepada pelaku bully untuk berhenti.

Selain itu, penting juga bagi anak untuk mengetahui cara melaporkan
tindakan bullying saat ia menjadi korban atau saksi.

5. Kenali kebijakan sekolah mengenai bullying

Sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui kebijakan mengenai kasus bullying di


sekolah.

Cobalah untuk mengenal siapa yang harus dihubungi saat anak Anda menjadi
korban bullying. Selain itu, kenali juga bagaimana sekolah menangani masalah ini.

6. Laporkan kasus bullying di sekolah segera

Jika anak Anda menjadi korban bullying, segeralah menghubungi pihak sekolah atau wali
kelas dan ajak mereka bertemu secara langsung.

Dengan bertatap muka dengan pihak sekolah, Anda akan menunjukkan komitmen untuk
memastikan bahwa kasus bullying yang terjadi pada anak Anda ditangani secara serius.

Tidak hanya itu, jangan lupa untuk mencari bukti dan saksi dari peristiwa bullying yang
terjadi pada anak Anda. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri jika pihak yang
berwenang turut menangani masalahnya.
7. Bekerja sama dengan pihak sekolah

Selain menyuarakan keinginan Anda untuk menghilangkan tindakan bullying di sekolah,


penting bagi orangtua untuk bekerja sama dengan pihak sekolah dalam menciptakan
program anti-bullying.

Jika sekolah sudah memiliki program tersebut, tawarkan bantuan Anda untuk turut serta
menjalaninya.

8. Rekrut orangtua murid untuk membantu sekolah

Salah satu cara mencegah bullying di sekolah yang dinilai penting adalah merekrut
orangtua murid untuk membantu sekolah dalam memerangi perundungan.

Saat banyak orangtua murid yang berkomitmen untuk mencegah bullying, program anti-
bullying sekolah pun dapat berjalan lebih lancar dan efektif.

Cobalah untuk mengadakan pertemuan secara rutin untuk memunculkan ide-ide baru
dalam menangkis kasus perundungan di sekolah. Setelah itu, bagikan ide tersebut kepada
pihak sekolah.

9. Sempatkan waktu di sekolah bersama anak

Selain bisa berkenalan dengan teman-teman anak, orangtua murid, dan pihak sekolah,
keberadaan Anda di sekolah dinilai dapat mencegah tindakan bullying.

Sebab, para pelaku bullying akan memiliki peluang yang sangat kecil untuk mem-
bully teman-temannya di saat ada orangtua yang menemani.

10. Berbicara dengan korban bullying di sekolah

Salah satu cara ampuh untuk mencegah perundungan di sekolah adalah berbicara tatap
mata dengan korban bullying.

Tunjukkan sifat empati Anda sebagai orangtua atau teman kepadanya agar ia merasa tidak
sendirian dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Namun ingat, jangan sampai Anda berbicara dengan korban bullying di depan pelakunya.
Hal ini dapat membuat si korban menjadi takut untuk mengutarakan kejadian yang
sebenarnya.
Selain bisa membantu korban bullying agar tidak takut, tindakan ini juga dipercaya bisa
mencegah kasus perundungan di sekolah.

11. Berbicara dengan pelaku bullying di sekolah

Kini saatnya Anda sebagai orangtua, guru, atau teman berbicara dengan pelaku bullying.
Jangan biarkan mereka malah menyalahkan korbannya.

Justru sebaliknya, mintalah pelaku bullying di sekolah untuk mengintrospeksi diri agar


tidak melakukan perbuatan itu.

Jika Anda seorang guru, berilah mereka hukuman yang membuatnya bisa berperilaku baik
dan tidak mengulangi perundungannya lagi.

12. Dukung anak untuk mengikuti ekstrakurikuler favoritnya

Dikutip dari situs Stop Bullying, salah satu cara mengatasi bullying di sekolah yang bisa
dicoba adalah mendukung anak untuk mengikuti ekstrakurikuler favoritnya.

Di dalam kegiatan ekstrakurikuler, anak kemungkinan akan bertemu dengan teman-teman


dengan hobi yang sama. Mereka pun dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan
sambil mengasah bakatnya.

Hal ini mampu membangun rasa percaya diri dan membuka pertemanan baru yang
diharapkan dapat mencegah anak dari tindakan perundungan.

Contoh bullying di sekolah

Terdapat beberapa macam contoh bullying di sekolah yang perlu dipahami anak, di


antaranya:

 Bullying verbal

Contoh bullying di sekolah ini dapat berupa mengejek, menertawai siswa, membuat


candaan yang merugikan orang lain, hingga menyebarkan rahasia seseorang di depan
publik.

 Bullying fisik

Mendorong, memukul, meludahi, merusak properti, atau mencoret-coret barang di sekolah


dapat menjadi contoh perilaku bullying di sekolah.
 Bullying sosial

Bullying sosial di sekolah dapat berupa menyebarkan rumor yang tidak benar, hanya ingin
bermain dengan teman-teman tertentu, atau bersikap eksklusif dan tidak ingin mengajak
orang-orang tertentu saat bermain atau belajar.

 Cyberbullying

Cyberbullying  adalah tindakan perundungan yang menggunakan internet untuk


mengintimidasi, mengejek, atau menyebarkan informasi yang sifatnya pribadi.

Keempat contoh kasus bullying di sekolah perlu diwaspadai oleh orangtua. Jangan sampai
anak Anda menjadi korban atau pelakunya.

Dampak buruk bullying di sekolah

Anak-anak yang mengalami perundungan dapat mengalami kerugian, baik secara fisik,
sosial, akademis, hingga mental.

Beberapa hal buruk ini dapat terjadi pada murid yang mengalami bully di sekolahnya:

 Depresi

 Gangguan kecemasan

 Merasa sedih dan kesepian

 Perubahan pola tidur

 Perubahan pola makan

 Keluhan medis

 Menurunnya prestasi akademis

 Menurunnya partisipasi di sekolah

 Lebih sering bolos

 Berisiko drop out dari sekolah.

Beberapa hal buruk ini dapat dirasakan oleh anak-anak hingga dewasa. Itulah mengapa
orangtua harus menjadikan isu bullying sebagai hal yang serius.
Catatan dari SehatQ

Bullying di sekolah dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak-
anak Anda. Maka dari itu, stop bullying di sekolah dan segeralah ambil tindakan untuk
mencegahnya.

Jika Anda punya pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi
dengan bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis.
Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
7 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Sebagai
Cara Mencegah Bullying
Bullying adalah masalah yang serius dan bisa dialami oleh siapa saja. Tak hanya
dialami oleh siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah saja, perundungan juga bisa
terjadi di lingkungan kuliah, kerja, maupun tetangga. Agar tidak menjadi
korban bullying, ada beberapa cara mencegah bullying yang bisa kamu lakukan.
Yuk, simak cara-caranya di bawah ini.

1.    Tunjukkan Prestasi


Orang yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri maupun dengki.
Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh
orang yang menindasnya. Yang harus dilakukan oleh para korban bullying adalah
tak ragu menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan kerja.
Lama kelamaan si pelaku bully akan mundur dengan sendirinya karena merasa
korbannya tidak terkalahkan.

2.    Jalin Pertemanan dengan Banyak Orang


Pernahkah kamu memperhatikan bahwa korban bullying umumnya suka
menyendiri dan jarang memiliki teman? Cara mencegah bullying adalah menjalin
pertemanan dengan banyak orang. Pastikan bahwa circle pertemananmu ini sehat
dan tidak suka melakukan bully. Ketika korban bullying memiliki banyak teman,
maka pelaku bully akan berpikir dua kali untuk menindasnya.

3.    Tumbuhkan Rasa Percaya Diri


Pelaku bully akan semakin bersemangat ketika mengetahui bahwa korbannya
merasa minder dan semakin terpuruk. Untuk mencegah sekaligus memberikan efek
jera pada pelaku bully, bangun rasa percaya diri agar tidak terlihat minder atau
takut kepada si pelaku. Percayalah, pelaku bully akan malas menindas orang yang
berani dan percaya diri.

4.    Tidak Terpancing untuk Melawan


Emosi terkadang memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Akhirnya
banyak korban bullying yang melakukan perlawanan. Boleh-boleh saja melakukan
perlawanan, tapi kamu juga harus memikirkan bahwa pelaku akan semakin gencar
menindasmu ketika kamu melawannya. Cara mencegah bullying bisa dimulai
dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan
perlawanan.

 
5.    Jadikan Bully-an Sebagai Penyemangat untuk
Sukses
Sebagian koran bully akan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, untuk
mencegah bullying yang menghancurkan dirimu sendiri, sikapi dengan positif semua
perundungan tersebut. Jadikan bully-an sebagai sarana penyemangat agar kamu
bisa meraih suksesmu. Ingat, balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan
jahat mereka, tetapi dengan membuktikan bahwa dirimu bisa menjadi sukses dan
lebih baik dari mereka yang pernah mem-bully kamu.

6.    Jangan Menunjukkan Sikap Takut atau Sedih


Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya sedih,
takut, dan semakin terpuruk. Cara mencegah bullying yang paling efektif adalah
tidak menunjukkan sikap takut atau sedih di depan pelakunya. Jika kamu terus
berkonsisten menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully lama kelamaan akan
mundur karena takut.

7.    Laporkan pada Pihak yang Berwenang


Perundungan adalah masalah yang cukup serius, apalagi jika pelakunya dibiarkan
tanpa sanksi yang berarti. Apabila kamu atau orang-orang di sekitarmu menjadi
korban perundungan, saatnya kamu menyuarakan isi hatimu dengan melaporkan
tindak perundungan ini ke pihak yang berwenang. Biarkan masalah tersebut
diselesaikan oleh pihak yang berwenang untuk menghentikan bullying.
Cara mencegah bullying ini dapat dilakukan untuk menghindari diri sendiri atau
orang lain dari kasus perundungan. Jangan biarkan diri sendiri maupun orang
terdekatmu menjadi depresi karena dijadikan korban bullying.
Penyandang disabilitas juga sering dijadikan korban bullying. Mari  duku teman-
teman disabilitas dengan cara ikut #GerakTakTerbatas, sebuah campaign yang akan
mengajak kita memberi support pada penyandang disabilitas agar semangat
menjalani hidup. Download juga aplikasi Gerak by Rexona di smartphone untuk
mendapat kesempatan berbagai kursi roda bagi penyandang disabilitas yang
membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai