Anda di halaman 1dari 21

Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman untuk Sekolah di Negeri Kita

Mengatasi Perilaku Bullying


Tujuan Kegiatan

Peserta dalam kegiatan akan:


 Menggali ide untuk merespon perilaku bullying.
 Membekali diri dengan strategi spesifik untuk mengatasi
bullying ketika terjadi.

2
Apa yang Harus Dilihat dalam
Perilaku Bullying

1. Perilaku agresif, tidak diinginkan


2. Ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan
yang nyata (atau dirasakan) antara siswa yang
melakukan bullying dan siswa yang dibully
3. Perilaku yang diulang-ulang, atau memiliki potensi
untuk terus diulang sepanjang waktu

3
Apa yang Anda Lihat?

atau

Katak? Kuda?

4
Hal yang TIDAK DAPAT mengatasi
perilaku bullying

5
Penanganan Secara Kelompok untuk Anak
yang Melakukan Bully

 Kelompok anak yang melakukan bully dapat saling berbagi


cerita mereka saat melakukan perilaku bully
 Anggota kelompok justru akan menunjukkan contoh peran
negatif yang dilakukan terhadap satu sama lain
 Anggota kelompok cenderung dapat meniru satu sama lain
mengenai perilaku bully yang telah dilakukan, dan saling
bertukar pikiran mengenai siapa saja yang memang pantas
dibully

6
Solusi Bersifat Jangka Pendek

 Bullying merupakan masalah jangka panjang, yang sering


diulang-ulang
 Membutuhkan waktu dan dukungan untuk mempraktikkan
dan menguasai kemampuan untuk mengatasi perilaku
bullying
 Bullying pada dasarnya merupakan masalah hubungan
antar siswa, strategi jangka panjang dibutuhkan untuk
membuat iklim sekolah yang aman dan nyaman melalui
hubungan yang suportif dan saling peduli
 Solusi bersifat jangka pendek (seminar atau lokakarya satu
hari) tidak akan berhasil
7
Penanganan Konflik dengan
Strategi Mediasi Sebaya

 Bullying merupakan bentuk penyalahgunaan relasi antar sebaya—bukan


konflik antar teman sebaya yang memiliki kekuatan atau kekuasaan
yang seimbang.
 Strategi yang tidak tepat justru dapat memicu pendapat bahwa siswa
harus menyelesaikan masalahnya sendiri, karena kasus yang terjadi
dialami antar teman.
 Strategi lebih lanjut yang muncul dapat mengorbankan siswa yang telah
dibully dan secara tidak sengaja memberikan kesan kepada siswa
bahwa ia-lah yang memancing perilaku bullying.
 Sesi seperti ini dapat menjadi kesempatan lain bagi siswa untuk
mengulang perilaku bullying.

8
Kebijakan ‘Tidak Ada Toleransi untuk
Bullying’

 Perilaku bullying tidak bisa ditoleransi, namun strategi ini gagal untuk
melihat bahwa perilaku bullying bukanlah suatu karakter yang permanen
(dan sebenarnya dapat diubah).
 Karena bullying merupakan sebuah perilaku, maka hal tersebut dapat
diubah dan digantikan dengan perilaku yang lebih positif. Jangan
menggunakan hukuman.
 Sekitar 20 persen siswa terlibat dalam perilaku bullying dengan siswa
lain—rasanya tidak realistis jika kita mencoba untuk mencari sejumlah 20
persen anak tersebut, menanganinya bahkan ‘menghukum’ anak-anak
tersebut satu per satu.
 Para siswa yang terlibat dalam perilaku bullying akan mendapatkan
perubahan perilaku ketika sebagian besar anak mulai menerapkan
model perilaku positif dan membentuk iklim sekolah aman dan nyaman.

9
Hal yang DAPAT mengatasi perilaku
bullying

10
Mengintervensi Perilaku Bullying

1. Hentikan bullying di tempat saat itu juga.


2. Cari tahu apa yang terjadi.
3. Berikan dukungan kepada siswa.

11
Teknik Mengurangi Bullying
Kendalikan Emosi Anda
LAKUKAN: Tampil tenang, rileks, dan percaya diri; gunakan nada rendah
dengan suara yang tenang. Sadari pilihan kata. Tetaplah hargai perasaan
anak. Jika Anda merasa kehilangan kontrol, panggillah rekan Anda, guru
lain, satpam, atau (dalam kasus yang lebih serius) polisi.
JANGAN LAKUKAN: Defensif atau menunjukkan emosi jika komentar atau
penghinaan ditujukan pada Anda.
Berkomunikasi Secara Efektif (Tunjukkan Bahasa Tubuh)
LAKUKAN: Berikan ruang fisik antara Anda dan siswa, posisikan
tatapan mata Anda sejajar (berlutut, duduk, atau membungkuk jika
diperlukan), jaga tangan Anda agar tidak berada di dalam saku, dan
berdiri serong di depan siswa.
JANGAN LAKUKAN: Membalikkan punggung Anda, berdiri secara
penuh di depan siswa, mempertahankan kontak mata secara konstan,
senyum, atau berdebat.
Berdiskusilah
LAKUKAN: Percaya pada insting Anda, berempati dengan perasaan
tapi tidak ditunjukkan dengan perilaku (ikut menangis, marah, dsb),
menyarankan alternatif, dan jelaskan dengan nada tegas tapi hormat.
JANGAN LAKUKAN: Bersuara keras, berteriak, menjerit,
berpendapat, atau menganalisis.
12
Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman untuk Sekolah di Negeri Kita

5 Langkah Tepat
Langkah 1: Respon

Re ✚

14
Langkah 2: Riset (Teliti & Amati)

Ri ✚

15
Langkah 3: Catat

✚ at
16
Langkah 4: Laporan

✚ oran

17
Langkah 5: Kunjungi

*adakan kunjungan ke rumah siswa (jika diperlukan)

18
Unsur Membuat Pelaporan yang Baik

 Isi laporan lengkap dan terbaca.


 Laporkan hanya apa yang Anda yakin terjadi.
 Hindari komentar pribadi.
 Dalam kasus dimana Anda melihat perilaku bullying, tuliskan apa
yang Anda lihat secara akurat dan sedetail mungkin.
 Kecuali dilarang oleh kebijakan sekolah, baik juga untuk
menuliskan apa yang sebenarnya dikatakan oleh siswa, termasuk
kata-kata ejekan yang diungkapkan, sehingga kepala sekolah dan
orang tua memahami apa yang terjadi.

19
Refleksi

Hal apa yang Anda pelajari dalam kegiatan ini yang


menegaskan sesuatu yang telah Anda lakukan
selama di sekolah dengan siswa?

Ide, strategi, atau pembelajaran apa yang Anda


rasa bisa diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan dan/atau pengalaman Anda sebagai
pendidik?

Terima Kasih sudah Berpartisipasi!

20
21

Anda mungkin juga menyukai