Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syahnora Dwi Permata

NPM : A1G019026

Semester : 5A

Post Test tanggal 29/11

1. Apa arti perilaku bermasalah


Jawab:

Perilaku bermasalah adalah suatu persoalan yang harus menjadi kepedulian guru,
bukan semata-mata perilaku itu menggangyu proses pembelajaran melainkan suatu bentuk
perilaku agresif maupun pasif yang dapat menimbulkan kesulitan dalam bekerjasama dengan
teman. Guru perlu memahami perilaku bermasalah ini sebab *murid yang bermasalah"
biasanya tampak di dalam kelas bahkan anak menampakkan perilaku bermasalah it dalam
keseluruhan interaksi dengan lingkungannya.
Pada dasarnya setiap peserta didik memiliki masalah-masalah emosional dan
penyesuman sosial walaupun masala itu tidak selamanya menimbulkan perilaku bermasalah
yang kronis. Terhadap peserta didik yang menunjukkan perilaku bermasalah in seringkali
guru memberikan perlakuan »eeara langsung dan drastis yang tidak jarang dinyatakan dalam
bentuk hukuman fisik. Cara atau pendekatan seperti in seringkali tidak membawa hasil yang
diharapkan karena perlakuan tersebut tidak didasarkan kepada pemahaman pa yang ada
dibalik perilaku bermasalah., Bagaimanapun, bukanlah tugas yang mudah dan scringkals
diperlukan bantuan dari pakar dibidang pekerjaan-pekerjaan psikologis. Sekalipun demikian
pemahaman terhadap perilaku bermasalah bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan
guru.

2. Sebutkan jenis-jenis perilaku bermasalah


Jawab:

 Rasionalisasi
Mekanisme perilaku rasionalisasi ditunjukan dalam bentuk memberikan penjelasan
atas perilaku yang dilakukan oleh individu, penjelasan yang tampak biasanya cukup
logis dan rasional tetapi pada dasarnya apa yang didasarkan bukan merupakan
penyebab nyata karena sebenarnya individu bermaksud menyembunyikan latar
belakang perilakunya.
 Sikap Bermusuhan
Sikap ini tampak prilaku agresif menyerang, menganggu, bersaing, dan mengecam
lingkungan.
 Menghukum diri sendiri
Perilaku ini tampak dalam wujud mencela diri sebagai penyebab utama kesalahan
atau kegagalan. Perilaku ini terjadi karena individu cemas bahwa orang lain tidak
akan menyukai seseorang yang sekiranya seseorang mengkritik orang lain. Orang
seperti ini memiliki kebutuhan untuk diakui dan disukai yang amat kuat.
 Represi
Perilaku represi ditunjukkan dalam bentuk menyembunyikan dan menekan penyebab
yang sebenarnya ke luar batas kesadaran. Individu berupaya melupakan hal-hal yang
menimbulkan penderitaan hidupnya.
 Komformitas
Perilaku ini ditunjukan dalam menyelamatkan diri dengan atau terhadap harapan-
harapan orang lain. Dengan memenuhi harapan orang lain, maka dirinya akan
terhindar dari kecemasan. Orang seperti ini memiliki harapan sosial ketergantungan
yang tinggi.
 Sinis
Perilaku sinis ini mucul dari ketidakberdayaan individu untuk berbuat atau berbicara
terhadap kelompok. Ketidakberdayaan ini membuat dirinya khawatir dan penilaian
orang lain terhadap dirinya. Perilaku sinis merupakan perilaku menghindar dari
penilaian orang lain.
 Proyeksi
Individu yang menggunakan teknik proyeksi ini, biasanya sangat cepat dalam
memperlihatkan ciri pribadi individu lain yang tidak anak sukai dan apa yang anak
perhatikan itu akan cenderung dibesar-besarkan. Teknik ini mungkin dapat digunakan
untuk mengurangi kecemasan karena dia harus menerima kenyataan akan keburukan
dirinya sendiri.
 Intelektualisasi
Apabila individu menggunakan teknik intelektualisasi, maka anak akan menghadapi
situasi yang seharusnya menimbulkan perasaan yang amat menekan dengan cara
analitik, intelektual dan sedikit menjauh dari persoalan. Dengan kata lain, bila
individu menghadapi situasi yang menjadi masalah, maka situasi itu akan
dipelajarinya atau merasa ingin tahu apa tujuan sebenarnya supaya tidak terlalu
terlibat dengan.

Anda mungkin juga menyukai