Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sri Riski Amelia

Nim : 1905096066

Kelas : BK B 2019

Matkul : Teori Konseling

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Bagaimana memahami Juminten dalam perspektif rasional emotif behavior ?


Jawaban :
konselor harus mencoba memahami klien dan apa yang dikemukakan tanpa menilai
atau mengkritiknya. Dalam kegiatan konseling, konselor memegang peranan aktif dan
langsung. Konselor behavioral yang efektif beroperasi dengan perspektif yang luas
dan terlibat dengan klien dalam setiap fase konseling. Jadi peran konselor dalam
konseling behaviour sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis tingkah
laku yang maladaptif dan dalam menentukan prosedur-prosedur yang diharapkan,
mengarah pada tingkah laku yang baru dan mau untuk bersikap menerima dan
memahami klien.

2. Apa tujuan dan teknik konseling rasional emotif behavior yang dilakukan dalam
merubah keyakinan Juminten ? * jelaskan minimal 600 kata
Jawaban :
Hal ini bertujuan agar konselor dapat menggunakan pengetahuan ilmiah untuk
menemukan masalah- masalah klien sehingga diharapkan kepada perubahan perilaku
baru klien.
Teknik konseling yang dilakukan dalam mengubah keyakinan juminten yaitu :
1) Teknik Desensitisasi sistematik
Desensitisasi sistematik yaitu teknik yang digunakan untuk menghapus
perilaku yang diperkuat secara negatif biasanya berupa kecemasan, dan ia
menyertakan respon yang berlawanan dengan perilaku yang akan dihilangkan.
2) Terapi implosif atau pembanjiran. 
Dalam terapi implosif, konselor memunculkan stimulus-stimulus penghasil
kecemasan, klien membayangkan situasi, dan konselor berusaha
mempertahankan kecemasan klien. Alasan yang digunakan oleh tekhnik ini
adalah bahwa jika seseorang secara berulang-ulang membayangkan stimulus
sumber kecemasan dan konsekuensi yang diharapkan tidak muncul, akhirnya
stimulus yang mengancam tidak memiliki kekuatan dan neurotiknya menjadi
hilang.  Dalam tekhnik ini klien dihadapkan pada situasi penghasil kecemasan
secara berulang-ulang dan konsekuensi-konsekuensi yang menakutkan tidak
muncul, maka kecemasan tereduksi atau terhapus.
3) Latihan asertif
Pendekatan behavioral yang dengan cepat mencapai popularitas adalah latihan
asertif yang biasa diterapkan terutama pada situasi-situasi interpersonal
dimana individu mengalami kesulitan untuk menerima kenyataan bahwa
menyatakan atau menegaskan diri adalah tindakan yang layak atau benar.
Latihan asertif digunakan untuk melatih sehingga terdapat kesempatan untuk
memperoleh tingkah laku alternative yang adaptif dan yang akan terbukti
memperkuat dirinya sendiri. 

3. Jelaskan bagaimana id, ego, dan superego berperan dalam kehidupan Jamila, jelaskan
pula bagaimana psikoanalisa memandang masa lalu Jamila.
Jawaban :
Id : jamila melakukan hubungan seks dengan pacarannya karena jamila berpikir hanya
pacarnya lah yang dapat mengerti tentang keadaannya sekarang dan jamila sangat
menyayangi pacarnya.
Ego : jamila merasa sangat tertekan karena karena ia selalu dikucilkan oleh teman-
temannya dan juga Di rumahnya, sejak ia kecil selalu melihat ibunya dipukuli oleh
ayahnya. Dan mulai dari situ jamila membenci laki-laki seharusnya jamila menahan
ego nya karena tidak semua laki-laki akan berperilaku sama seperti ayahnya.
Superego :jamila sedang merasa tertekan tetapi tidak seharusnya jamila melakukan
hubungan seks dengan pacaranya karena pasti jamila tahu bahwa yang ia lakukan
adalah sebuah kesalahan besar.

Pada dasarnya Sigmund Freud menganggap bahwa manusia itu pesimistik,


deterministic, mekanistik, dan reduksionistik. Di mana manusia ini dideterminasi
dengan kekuatan irasional, motivasi tak sadar, dan kebutuhan serta dorongan
biologisnya serta peristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari
kehidupannya. Pengalaman tunggal hanya dapat dipahami dengan melihat
keseluruhan pengalaman seseorang. Masa lalu, masa kini dan masa keseluruhan
pengalaman seseorang. Masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang adalah saling
berhubungan dalam satu kesatuan. Apa yang terjadi pada seseorang pada saat ini
dihubungkan pada sebab-sebab di masa lampaunya dan memotivasi untuk mencapai
tujuan-tujuan di masa yang akan datang. Hanya saja apa yang dilakukan atau cara
berfikirnya jamila itu salah karena dia terlalu mempercayakan semuanya ke pacarnya.
4. Bagaimana teknik behavior memandang terbentuknya perilaku Sumiati saat ini, dan
bagaimana anda sebagai seorang konselor membantu mengatasi masalah Sumiati dari
perspektif teknik behavior ? *jelaskan minimal 500 kata
Jawaban :
Dari pandangan behavioristik perilaku sumiati terbentuk karena orang tua nya yang
sejak sumiati kecil selalu mencari kebenaran agar ia tidak menangis lagi. Manusia di
pandang sebagai individu yang pada hakikatnya bukan individu yang baik atau yang
jahat, tetapi sebagai individu yang selalu berada dalam keadaan sedang mengalami,
yang memiliki kemampuan untuk menjadi sesuatu pada semua jenis perilaku.
Manusia mampu mengkonseptualisasikan dan mengontrol perilakunya sendiri.
Manusia mampu memperoleh perilaku yang baru. Manusia bisa mempengaruhi
perilaku orang lain sama halnya dengan perilakunya yang bisa dipengaruhi orang lain
seperti sumiati yang mengkambing hitamkan orang lain untuk menutupi
kesalanannya.

Jika saya sebagai konselor cara mengatasi masalah sumiati dengan menggunakan
teknik Pencontohan karena Dalam kehidupan sosial perubahan perilaku terjadi karena
proses dan peneladanan terhadap perilaku orang lain yang disenangi dan dikagumi.
Prinsip ini dikemukakan oleh Albert Bandura yang menunjukkan bahwa selain unsur
rangsang dan reaksi, juga unsur si pelaku sendiri sangat menentukan perubahan
perilaku. Dalam pencontohan individu akan mengamati seorang model dan kemudian
diperkuat untuk mencontoh tingkah laku sang model. dari penjelasan tersebut sama
saja dengan sumiati yang mengikuti atau terpengaruh perilaku orang tua nya sehingga
membuat ia tidak disenangi oleh teman-temannya.
5. Bagaimana teknik family systems memandang kasus Sumiati ? apa hubungannya
dengan delapan lensa terapi keluarga ?
Jawaban :
Dalam keluarga ini, kita menemukan siapa kita; kami mengembangkan dan
mengubah; dan kami memberi dan menerima dukungan yang kita butuhkan untuk
bertahan hidup. Perspektif sistem keluarga menyatakan bahwa individu terbaik
dipahami melalui menilai interaksi anggota keluarga. Pengembangan dan perilaku
salah satu anggota keluarga yang erat saling berhubungan dengan orang lain dalam
keluarga. karena keluarga merupakan unit interaksional, memiliki menetapkan sendiri
sifat unik. Hal ini tidak mungkin untuk secara akurat menilai kekhawatiran individu
tanpa memperhatikan interaksi dari anggota keluarga lainnya, serta konteks yang
lebih luas di mana orang dan keluarga hidup. Di sini yang dipentingkan adalah pada
hubungan interpersonal.

Hubungannya dengan delapan lensa terapi keluarga adalah karena Keluarga adalah
sistem berlapis-lapis yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sistem yang lebih
besar di mana mereka tertanam. Keluarga dapat digambarkan dalam hal anggota
mereka individu dan berbagai peran yang mereka mainkan, hubungan antara anggota,
dan pola sekuensial dari interaksi. Kekuatan sistem makro ini berpengaruh  untuk 
kehidupan   keluarga-terutama   di  bidang  gender   dan budaya adalah signifikan.
Mengingat prasangka kita tentang keluarga dan sistem yang lebih besar di mana
keluarga yang tertanam, pendekatan multilensed terapi keluarga sangat penting.
6. Sebagai penganut person centered therapy, apa yang seharusnya anda lakukan sebagai
seorang konselor, dalam menyadarkan Rendra mengenai kemampuannya sendiri ?
Jawaban :
Yang saya lakukan jika sebagai seorang konselor yang pertama adalah membangun
hubungan yang terapeutik atau menciptakan kondisi fasilitatif dan hubungan yang
substansif seperti jujur dan empati lalu membimbing dan membantu atau
mengarahkan rendra pada pengaktualisasian diri untuk memecahkan atau mengatasi
masalahnya dan juga mencapai kebahagiaan atau mengarahkan rendra menjadi orang
yang sangat berguna.
7. Anda sebagai konselor, membantu Melati agar bisa sadar dengan kemampuan dan
tanggung jawabnya. Silahkan gunakan prosedur want, doing, evaluation, and planing
(WDEP) dari realita terapi untuk membantu Melati.
Jawaban :
W= Wants (Keinginan) menanyai melati terkait keinginan, kebutuhan, persepsi dan
tingkat komitmennya.
D= Doing and Direction (Melakukan dan Arah) di sini mencakup eksplorasi
terhadap seluruh komponen perilaku total: tindakan, pikiran, perasaan,dan fisiologi.
Informasi yang spesifik, teliti, dan unik seperti itu memberi tingkat pemahaman yang
lebih mendalam bagi terapis dan terutama kesadaran yang lebih besar bagi melati
mengenai perilakunya sendiri (secara menyeluruh).
E = Evaluation (Evaluasi) menolong melati untuk mengevaluasi diri sendiri.
P = Planning (Rencana) membantu melati untuk membuat rencana tindakan. Proses
teknik WDEP mencapai puncaknya saat membantu klien membuat rencana tindakan.
Fokusnya lebih pada tindakan karena tindakanlah komponen perilaku total (tindakan,
pikiran, perasaan, dan fisiologi) yang bisa kita kontrol.
8. Bagaimana teknik transactional analysis memandang perilaku syarifuddin ?
Jawaban :
pengambilan keputusan di awal yang dilakukan syarifuddin dan menekankan pada
kapasitas konseli untuk membuat keputusan baru, menekankan pada aspek kognitif,
rasional dan tingkah laku dari kepribadian, dan berorientasi pada meningkatnya
kesadaran sehingga syarifuddin dapat membuat keputusan baru dan mengganti arah
hidupnya agar ia tidak merasa tertekan dengan keputuan yang ia ambil sebelumnya.

9. Jelaskan bagaimana anda sebagai seorang konselor membantu Bento dengan


menggunakan teknik intensi paradoksikal dan teknik derefleksi dari logo terapi
Jawaban :
Teknik intensi paradoksal, yang mampu menyelesaikan lingkaran neurotis yang
disebabkan kecemasan anti sipatori dan hiper-intensi. Intensi paradoksal adalah
keinginan terhadap sesuatu yang ditakuti. bento yang selalu . bento merasa depri,
marah, kesal dan malu dengan keadaannya yang sekarang. Wajar saja bento
merasakan kesal, marah dan depresi itu adalah hal wajar hanya saja tidak boleh terlalu
berlebihan atau berlarut-larut dalam kesedihan.
Teknik derefleksi. Frankl percaya bahwa sebagian besar persoalan kejiwaan berawal
dari perhatian yang terlalu terfokus pada diri sendiri. Dengan mengalihkan perhatian
dari diri sendiri dan mengarahkannya pada orang lain, persoalan-persoalan itu akan
hilang dengan sendirinya. Dengan penjelasan tersebut seharusnya bento tidak perlu
terlalu memperdulikan kondisi fisiknya yang sekaran karena jika ia terlalu fokus
dengan kekurangan nya ia akan makin depresi dan marah.
10. Ada dua teknik yang akan dilakukan oleh konselor, dalam waktu yang berbeda dan
suasana yang berbeda (tidak berlanjut) yaitu terapi singkat berbasis masalah, dan
naratif terapi. Dalam membantu Bento, Apa yang seharusnya anda (konselor) lakukan
dengan menggunakan dua teknik tersebut ?
Jawaban :
Yang pertama saya akan mendengarkan cerita bento apa yang sedang ia alami
sekarang untuk mencari tahu kehidupan klien. Menggunakan pertanyaan sebagai cara
untuk melibatkan dan memfasilitasi mereka bereksplorasi, untuk menghindari
diagnosis dan pelabelan bento atau menerima sepenuhnya berdasarkan deskripsi
masalah; untuk membantu bento dalam pemetaan pengaruh masalah yang dimiliki
dalam kehidupannya dan untuk membantu ia memisahkan diri dari cerita-cerita yang
dominan yang telah diinternalisasi sehingga hati atau pikiran yang sering kali disebut
sebagai ruang dapat dibuka untuk menciptakan kisah kehidupan alternatif

Anda mungkin juga menyukai