Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sri Riski Amelia

Nim : 1905096066

Kelas : BK B 2019

Matkul : Psikologi Assesment Teknik Non Tes

UJIAN AKHIR SEMESTER

TUJUAN : Untuk mengatasi kejenuhan belajar mahasiswa selama daring

FOKUS : mengatasi kejenuhan belajar mahasiswa

VARIABEL : Mengatasi kejenuhan belajar

INDIKATOR :

A. Pengertian kejenuhan belajar


Kejenuhan belajar adalah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat
apapun. Selain itu, jenuh juga berarti jemu atau bosan. Dalam belajar, selain siswa
mengalami kelupaan, ia sering mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut
jenuh belajar. Peristiwa jenuh ini kalau dialami seseorang siswa yang sedang dalam
proses belajar dapat membuat siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya.
Siswa merasa pengetahuan dan kecapaan yang diperoleh dari belajar
tidakmemperoleh kemajuan.
Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa bosan
dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa enggan lesu,
tidak bersemangat, atau tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar.
B. Aspek-aspek kejenuhan belajar
1. Menurut Maslach dan Leiter 1997:17-18 kejenuhan burnout terdiri dari tiga
aspek, sebagai berikut:
1) Exhaustion Kelelahan emosi dan keletihan yang dialami oleh individu
sehingga individu akan cenderung menunda-nunda suatu pekerjaan,
melemparkan tugas pekerjaan kepada individu lain, dan tidak dapat
menemukan kembali semangatnya.
2) Cynicism Kesenjangan antara individu dengan lingkungan pekerjaanya yang
akan mengakibatkan sikap-sikap negatif semakin berkembang sehingga
individu cenderung menarik diri dari lingkungan pekerjaanya.
3) Ineffectiveness Individu merasa tidak mampu atau tidak berguna serta
kehilangan rasa percaya diri untuk melakukan sesuatu sehingga terjadi
kejenuhan.
2. Terkait dengan belajar Penko Slivar, 2001: 26 mendeskripsikan aspek
kejenuhan belajar menjadi tiga, yaitu:
1) Emotional Exhaustion, terjadi karena tugas sekolah yang semakin meningkat
sehingga peserta didik menjadi semakin terbebani.
2) Depersonalisation, sinisme yang terjadi pada peserta didik sehingga
meremehkan kemampuan yang dimiliki oleh teman-temannya.
3) Lack of Personal Accomplishment, peserta didik merasa tidak berdaya dan
kehilangan kemampuan pada dirinya.
3. Pines dan Aronson menyebutkan tiga aspek kejenuhan burnout yaitu physical,
emotional, dan mental exhaustion
C. Ciri-ciri kejenuhan belajar
Kejenuhan merupakan bagian dari masalah dimana indikatornya adalah hasil belajar
yang rendah, lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya, menunjukan
sikap-sikap kegiatan yang tidak wajar, seperti acuh tak acuh, menentang, berpura-
pura, dusta dan sebagainya, menunjukan perilaku yang berkelainan sperti sering
membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, menggaggu dalam
atau luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar.
D. Faktor Penyebab Kejenuhan
Slivar 2001: 22-23 berusaha mendeskripsikan faktor penyebab kejenuhan belajar,
sebagai berikut:
1. Tugas sekolah semakin meningkat Tuntutan tugas dan pemahaman mengenai
mata pelajaran yang disampaikan oleh guru yang terjadi secara terus menerus
dan semakin hari semakin meningkat dengan waktu yang terbatas akan
membebani peserta didik.
2. Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
monoton dan tidak melibatkan peserta didik sehingga akan mengakibatkan
peserta didik merasa tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran dapat
menyebabkan siswa mudah jenuh.
3. Kurangnya penghargaan atas tugas yang diberikan kepada peserta didik
Kurangnya pemberian penghargaan terhadap peserta didik yang mengerjakan
tugas dengan baik atau peserta didik yang memperoleh prestasi sehingga siswa
kurang termotivasi. Selain itu, sekolah kurang memberikan penguatan
terhadap peserta didik untuk lebih mengahargai diri sendiri atas apa yang telah
dicapai.
4. Hubungan sosial di sekolah kurang baik Hubungan interpersonal yang kurang
baik antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan teman sebayanya,
dan peserta didik dengan karyawan di sekolah dapat mengakibatkan peserta
didik tidak mendapatkan kenyamanan di sekolah.
5. Kurangnya keadilan di sekolah Peserta didik sering merasa khawatir
mengalami kegagalan karena banyaknya tuntutan dari orang-orang di
sekitarnya keluarga. Sedangkan, di sekolah sering terjadi ketidakadilan yang
dialami oleh peserta didik terutama pada proses penilaian.
6. Kesenjangan nilai-nilai di lingkungan sekolah dengan di lingkungan keluarga
Perbedaan nilai-nilai di sekolah dengan nilai-nilai di keluarga atau antara
peserta didik dengan guru dapat menyebabkan peserta didik mengalami
sebuah kejenuhan belajar.

Sumber:
https://www.academia.edu/41245948/MAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN_K
EJENUHAN_DALAM_BELAJAR
Nama :

Kelas :

Tanggal :

Petunjuk :

Silahkan Anda mengisi dengan memberikan tanda centang(√) pada kolom yang sesuai
dengan diri Anda

1. Setuju
2. Kadang-kadang
3. Tidak setuju
4. Sangat tidak setuju

No Pertanyaan 1 2 3 4
1. ketika dosen menjelaskan terlalu banyak saya merasa
bosan
2. Ketika dosen menjelaskan secara berulang-ulang
saya merasa jenuh
3. Ketika dosen saya kurang menarik dalam
menjelaskan materi saya merasa jenuh
4. Ketika jam kuliah siang saya sering merasa ngantuk
5. Ketika cape saya tidak bersemangat untuk mengikuti
pelajaran
6. ketika dosen terlalu lama menjelaskan saya suka
keluar room zoom
7. Ketika saya cape saya tidak memahami materi yang
dijelaskan dosen
8. Ketika dosen terlalu banyak menjelaskan dan offcam
saya sering tertidur
9. Saya sering tidak menanggapi pertanyaan yang
diberikan dosen
10. Ketika dosen mejelaskan saya bermain handphone

TABULASI DATA RATING SCALE


NO. Jumlah Rerata
Respo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (Resp) (Resp)
n
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2,00
2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 16 1,60
3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 26 2,60
4 3 2 2 2 1 3 2 1 3 1 20 2,00
5 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 16 1,60
6 1 3 1 4 3 4 1 3 1 1 19 1,90
7 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 34 3,40
8 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 17 1,70
9 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2 20 2,00
10 2 2 2 2 1 4 1 3 3 2 22 2,20
11 2 1 2 2 1 4 2 3 1 1 19 1,90
12 2 2 3 1 2 3 3 4 2 3 25 2,50
13 2 3 2 3 1 3 1 3 2 2 22 2,20
14 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 20 2,00
15 1 2 3 4 1 3 2 3 1 2 22 2,20
Jumlah Total 340
Rerata Total 2,12

KETERANGAN :

(10 BUTIR PERTANYAAN)

Skor minimal 1 dan skor maximal 4 , nilai minimal responden (1) di kali dengan jumlah
pertanyaan (10) hasilnya (10)

Skor maximal responden (4) di kali dengan jumlah pertanyaan (10) hasilnya (40)

Jadi skor maximal di kurang dengan jumlah pertanyaan kemudian hasilnya di bagi 3

Maka (40 - 10 = 30 ) selanjutnya (30 : 3 = 10 )

Apabila instrument tersebut di sebar ke 15 responden maka nilai minimal ( 15 x 10 = 150)


sedangkan nilai maximal nya (15 x 40 = 600)
Apabila disusun klasifikasi kerja dengan 3 kelas internal memiliki jarak kelas interval (600 –
150 = 450) selanjutnya (450 : 3 = 150)

KLASIFIKASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA

Jumlah skor Rerata Skor Kualifikasi


Individu Kelompok
31 s/d 40 451 s/d 600 3.0 S/D 3.6 Tinggi
21 s/d 30 301 s/d 450 2.03S/D 2.9 Sedang
10 s/d 20 150 s/d 300 1.60 S/D 2.2 Rendah

REKOMENDASI STRATEGI LAYANAN

No Responden Strategi Layanan Materi Layanan


1 Responden 1 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
2 Responden 2 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
3 Responden 3 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
4 Responden 4 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
5 Responden 5 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
6 Responden 6 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
7 Responden 7 Bimbingan Klasikal Aspek-aspek kejenuhan belajar
8 Responden 8 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
9 Responden 9 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
10 Responden 10 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
11 Responden 11 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
12 Responden 12 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
13 Responden 13 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
14 Responden 14 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar
15 Responden 15 Bimbingan Klasikal Mengatasi kejenuhan belajar

Anda mungkin juga menyukai