BAHAN AJAR
PRILAKU AGRESIF
ANAK USIA DINI
Nama Penulis
AISYAH, S.Pd
Pusbang PPG
1
dan Sertifikasi
LP3 Unnes 2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan…………………………………………………………… 3
1. Deskripsi ………………………………………………………………. 3
2. Capaian Perkembangan ………………………………………………… 4
B. Inti ……………………………………………………………………… 5
1. Permasalahan…………………………………………………………… 5
2. Kajian Teoristik ……………………………………………………….. 5
3. Pemecahan Masalah …………………………………………………… 10
C. Penutup ……………………………………………………………….. 13
1. Rangkuman …………………………………………………………….. 13
2. Tes Formatif ……………………………………………………………. 15
3. Daftar Pustka …………………………………………………………… 17
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Prilaku Agresif pada Anak Usia Dini saat ini masih menjadi kendala dan
tantangan, bagi guru PAUD atau TK. Beragam permasalahan yang dihadapi guru
saat menghadapi anak yang agresif, penyebab anak agresif antara lain : 1) Pola
asuh yang keliru (melakukan kekerasan terhadap anak, otoriter terhadap anak dan
terlalu protektif, terlalu memanjakan anak, orang tua selalu mengijinkan atau
membenarkan permintaan anak. 2). Reaksi emosi terhadap frustasi banyaknya
larangan yang di buat guru atau orang tua (kecemasan yang berlebihan) sementara
anak melakukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya. 3). Tingkah laku
agresif sebelumnya (tingkah laku agresif) yang pernah dilakukan anak mendapat
penguatan dari keluarga atau guru.
3
mulai dari permasalahan yang ringan sampai berat. Untuk itu, guru perlu
mendapatkan pengetahuan yang cukup terhadap deteksi dini tumbuh kembang
anak dan melakukan diagnose sederhana diawal kemunculan permasalahan
perkembangan tersebut.
Petunjuk Belajar
Capaian Perkembangan
2. Anak mampu menjalin kerjasama dengan anak yang lain dalam kegiatan
belajar
3. Guru mampu menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
anak.
4
BAB II
1. Permasalahan
2. Kajian Teori
A. Perilaku Agresif
5
Hal tersebut merupakan tindakan yang biasa dilakukan oleh anak sebagai
hasil dari kemarahan atau frustasi. Paparan di atas dapat disimpulkan bahwa
agresif merupakan bentuk ekspresi marah yang di wujudkan melalui prilaku yang
dilakukan dengan sengaja untuk menyakiti orang lain dan menimbulkan
konsekuensi yang serius.
Secara umum agresivitas merupakan sebuah gangguan psikologis, dimana
agresif itu adalah sebuah keinginan yang memandang orang lain hanya bisa
menghambat, menghalangi dan juga membuatnya kecewa.
6
Gambar Prilaku Anak Agresif 1
7
C. Penyebab Prilaku Agresif
Penyebab Prilaku Agresif pada Anak antara lain:
1. Anak mendapat prilaku kekerasan dari orang tuanya atau teman
sebayanya.
Anak suka meniru prilaku orang yang berada disekitarnya, sehingga
apabila ia mendapat prilaku kekerasan otomatis ia akan meniru prilaku
tersebut.
2. Kesulitan atau Perselisihan Keluarga.
Anak-anak dapat bertindak menjadi agresif apabila terjadi masalah di
keluarga atau keluarga sedang mengalami kesulitan. Seperti, keluarga yang
tiba-tiba bangkrut, orang tua yang selalu bertengkar, saudara yang selalu
mengganggu anak, dan lain-lain. Jika anak mengalami hal ini tentunya
anak cenderung akan mengeluarkan prilaku agresifnya, terlebih lagi apabila
ada anggota keluarga yang berprilaku agresif.
3. Gangguan Belajar.
Jika anak mengalami masalah yang membuatnya sulit untuk membaca,
menulis, atau memahami bahasa lisan, ia mungkin melampiaskan
frustasinya secara fisik.
4. Masalah Neorologis.
Terkadang kerusakan atau ketidak seimbangan kimiawi di otak
menyebabkan prilaku agresif.
5. Gangguan Prilaku.
Hampir separuh dari seluruh anak yang di diagnosis dengan attention
deficit / atau hyperactivity disorder (ADHD) juga memiliki prilaku agresif.
Anak-anak ini membutuhkan perawatan khusus untuk dapat berprestasi
disekolah, berteman atau menerima perintah dari orang tua mereka.
6. Trauma Emosional.
Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan seksual dapat menciptakan
kecemasan, ketakutan, kemarahan, dan depresi yang tidak memiliki tempat
untuk melampiaskan emosinya.
7. Paparan acara televisi dan film kekerasan.
Sebagian besar ahli percaya bahwa menyaksikan kekerasa di layar dapat
menimbulkan agresi sementara pada anak-anak sebaiknya sebagai orang
tua kita memantau apa yang anak tonton agar menghindari anak dari
prilaku agresif.
8
8. Permainan kekerasan.
Zaman sekarang banyak permainan yang menunjukkan aksi kekerasan
seperti GTA (Grand Theft Auto), Mafia, Sleeping Dog, dan lain-lain.
Tugas orang tua adalah mengontrol anak dalam memilih mainan yang anak
mainkan. Jangan sampai anak mempraktekkan apa yang ia mainkan sampai
ke dunia nyata.
Para ahli mengemukakan penyebab prilaku agresif pada anak, agresi pada
anak berkaitan dengan keluarga yang pengangguran, kelaparan, kriminalitas dan
gangguan fisikiater (Linwood, 2006:1) penyebab prilaku agresif terdiri dari
sosial, personal, kebudayaan, situsional, sumber daya, media massa, dan
kekerasan dalam rumah tangga (Wirawan, 2009: 94-97).
9
9. Anak berdebat atau berkelahi terus – menerusdengan anggota keluarga dan
tidak akan menerima otoritas orang tua.
10. Anak sering menantang otoritas dan menolak untuk mematuhi aturan yang
diberikan.
11. Anak tidak bertanggung jawab atas kelakuan buruknya dan selalu
menyalahkan orang lain.
12. Selalu menimbulkan rasa tegang dan juga rasa sakit
13. Selalu mengutamakan perasaanya sendiri
14. Menyampaikan sesuatu pada orang lain dengan cara yang meledak-ledak dan
juga rasa amarah.
15. Sangat sulit mempertahankan hubungan persahabatannya
16. Melemparkan barang dan juga menghancurkan barang milik orang lain
17. Selalu menggungkapkan isi hatinya dengan cara yang tidak tepat
3. Pemecahan Masalah
Masalah yang muncul di TK-SD SATAP Urung Barat Kecamatan Kundur Utara
Mengatasi anak yang memiliki sifat agresif, sebenarnya tidaklah sulit,hanya perlu
peranan orang tua dan guru yang bisa membuat anak lebih bisa mengendalikan apa
yang dirasakannya. Diantaranya beberapa langkah dan cara yang bisa di ambil
adalah :
a. Hal pertama yang harus guru lakukan adalah, guru tidak boleh menunjukkan
prilaku agresif di depan anak.
Dalam usisnya yang masih kecil anak suka meniru prilaku guru di sekolah,
sehingga jika guru marah-marah, melempar barang, atau membentak dan
menunjukkan prilaku agresif lainnya maka akan ada kemungkinan besar anak
meniru prilaku tersebut.
b. Segera nasehati jika anak melakukan kesalahan.
Jangan tunggu sampai anak memukul temannya untuk ketiga kalinya untuk
mengatakan “Oke itu sudah cukup!” anak harus tau kapan ia melakukan
kesalahan, hentikan apa yang anak lakukan , dan minta anak untuk duduk
bersama dengan kita. Pegang atau sentuh anak tersebut dengan penuh kasih
sayang.
Setelah beberapa menit kedamaian, diskusikan secara singkat apa yang terjadi.
c. Diskusikan apa yang terjadi dengan tenang.
Dengan tenang dan lembut tinjau kembali keadaan yang menyebabkan anak
10
berprilaku agresif. Minta anak untuk menjelaskan apa yang memicu itu. Tekan
kan bahwa sangat normal memiliki perasaan marah tetapi tidak baik untuk
menunjukkan nya dengan memukul, menendang, atau menggigit. Sarankan cara
yang lebih baik untuk menunjukkan kemarahannya misalnya, dengan
mengungkapkan emosinya (saya merasa sangat marah karena kamu mengambil
mainan saya) atau dengan berjalan menjauh dari situasi atau orang yang
membuatnya kesal. Sehingga ia memiliki waktu untuk menenangkan diri dan
memikirkan apa yang harus dia lakukan.
d. Disiplin secara konsisten.
Sebisa mungkin, setiap anak menunjukkan prilaku agresif tanggapi dengan cara
yang sama. Seiring waktu, respon guru yang konsisten akan menetapkan pola
yang akan dikenali oleh anak. Akhirnya anak akan mengenali pola ini dan
mengantisipasi konsekuensi sebelum bertindak.
e. Ajarkan anak pengendalian diri yang baik.
Tekankan bahwa pengendalian diri adalah keterampilan yang ia perlukan untuk
berhasil dan di sukai di masa depan. Jika anak mengalami kesulitan dalam hal
ini, guru harus menghadiahinya setiap kali anak berhasil mengendalikan
emosinya.
f. Ajarkan anak untuk bertanggung jawab.
Jika anak merusak barang sesesorang, ajarkan anak untuk memperbaiki atau
menggantinya dengan uang saku yang ia peroleh. Ingatkan kepada anak bahwa
ini bukan hukuman melainkan konsekuensi karena ia merusak barang orang
lain.
g. Ajarkan alasan moral untuk tidak bertindak agresif.
Beri tahu anak bahwa bertingkah secara fiski tidak benar karena menyakiti
orang lain. Untuk menembangkan empati dan etika anak membutuhkan guru
untuk menjabarkan beberapa prinsip seperti tindakan yang ia lakukan akan
mempengaruhi orang lain.
h. Menyelidiki Penyebab Agresif Pada Anak.
Agar kita bisa mengendalikan anak-anak yang memiliki sifat agresif yang
berlebihan, sebaiknya yang harus kita fahami adalah dengan menyelidiki
sebenarnya apa yang menjadi penyebab anak tersebut mengalami sifat
agresifitas.
11
i. Memberikan Masukan Tanpa Hukuman Fisik
Langkah berikut ini yang harus dilakukan adalah dengan memberikan masukan
kepada anak tanpa harus memberinya hukuman fisik. Tugas kita sebagai guru
tidak harus memberikan hukuman fisik kepada anak yang mengalami prilaku
agresif, karena hukuman fisik tersebut tidak akan memberikan efek jera
terhadap anak itu. Yang ada hanyalah anak tersebut akan merasa harus
membalas atau mengulangi lagi prilaku tersebut terhadap guru yang
memberikan hukuman fisik itu.
j. Menyalurkan Energi Anak Dengan Baik.
Sikap Agresif pada anak biasanya di pengaruhi oleh beberapa hal, bisa jadi hal
tersebut karena rasa frustasi dan juga kesepian yang terjadi pada anak.sehingga
untuk mengatasi hal yang demikian sebagai orang tua atau guru kita juga harus
faham betul mengenai cara untuk bisa membuat anak mengalihkan energinya
tersebut. Salah satunya bisa mengajak anak bermain, olahraga dan juga
melakukan permainan yang bisa membuat otaknya lebih terangsang.sehingga
pada akhirnya fikiran anak pun akan mulai teralihkan.
k. Lebih Pengertian dan Sabar Pada Anak
Membuat anak memiliki sikap disiplin memang tidak mudah, dalam hal ini juga
ada energi yang harus guru keluarkan. Apabila guru sudah memberikan
kesabaran sepenuhnya dan membuat anak lebih damai dan juga nyaman di dekat
lingkungan sekolah dan teman-temannya, setidaknya hal tersebut sudah bisa
sedikit meringankan pekerjaan guru. Dengan kedamaian dan kenyamanan pada
lingkungannya akan membuat anak mengurangi sifat agresifnya.
Hal ini juga karena anak merupakan peniru yang ulung, sehingga segala sesuatu
yang dilakukannya akan tercermin dan terlihat dari apa yang dilihatnya juga.
Pengaruh agresifitas pada umumnya bisa datang dari mana saja , tidak sedikit
juga anak-anak yang memiliki sikap agresif ini muncul karena apa yang pernah
dilihatnya.
12
BAB III
PENUTUP
RANGKUMAN
13
Guru terkadang tidak konsisten dalam menerapkan hukuman, dan
ditemukan adanya pemberian hukuman fisik oleh guru pada siswa. Bentuk
kerjasama yang dijalankan sekolah dan orang tua hanyalah memanggil orang
tua ke sekolah saat anak melakukan perilaku agresif dan mendiskusikan cara
menanganinya.
14
TES FORMATIF
1.Tingkah laku yang menyerang baik secara fisik maupun verbal atau melakukan
ancaan sebagai pernyataan adanya rasa permusuhan,merupakan pengertian dari....
A. penakut
B. pemalu
C. pemarah
D. pembohong
E. agresif
15
5. Berikut ini adalah langkah – langkah untuk menangani anak yang berprilaku
agresif, kecuali…
A. Segera nasehati jika anak melakukan kesalahan
B. Diskusikan apa yang terjadi dengan tenang
C. Disiplin secara konsisten
D. Membiarkan anak larut dalam kemarahannya
E. Ajarkan anak untuk bertanggung jawab
16
DAFTAR PUSTAKA
Myers seorang penulis Amerika pembuat tes kepribadian (MBTI) (Sumber Internet)
Lancelotta dan Vaughn menyatakan ada 4 tipe prilaku agresi dan reaksi anak-anak
terhadap penerimaan sosial (Sumber Internet)
Sigmund Freud dan konrad Lorenz Prilaku agresi merupakan bawaan dari lahir
17