PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Untuk mengetahui kondisi siswa sebenarnya, mengetahui penyebab dan
memberikan penangananlebih lanjut untuk mengembalikan kondisi yang
semestinya.
3
a. Sasaran jangka pendek.
Siswa menjadi sadar akan perilaku yang kurang baik tersebut, dan berusaha
berpikirrasional. Namun disini tetap menjadi peran guru untuk memantau dan
menjaga perilakusiswanya agar tidak terulang lagi
1. Intervensi minor
Beberapa masalah hanya membutuhkan intervensi minor atau kecil. Masalah-
masalah yang kerap muncul biasanya mengganggu aktifitas belajar di kelas.
Misalnya, murid mungkin ribut sendiri, meninggalkan tempat duduk tanpa ijin,
bercanda sendiri, atau memakan permen di kelas. Strategi yang efektif antara lain
adalah:
Jalin kontak mata dengan murid. Kemudian beri isyarat dengan meletakkan
telunjuk jari di bibir anda, menggeleng kepala, atau menggunakan isyarat tangan
untuk menghentikan perilaku tersebut.
Biasanya terjadi suatu jeda dalam transisi aktifitas dalam kegiatan belajar
mengajar, dimana pada jeda tersebut murid tidak melakukan apa-apa. Pada situasi
ini, murid mungkin akan meninggalkan tempat duduknya, mengobrol, bercanda
4
dan mulai ribut. Strategi yang baik adalah bukan mengkoreksi tindakan mereka
tetapi segera melangsungkan aktifitas baru berikutnya.
c. Mendekati murid
d. Arahkan perilaku
Jika murid mengabaikan tugas yang kita perintahkan, ingatkan mereka tentang
kewajiban itu. Anda bisa berkata, “Baiklah, ingat, semua anak harus
menyelesaikan soal matematika ini.”
Jalin kotak mata dengan murid, bersikap asertif, dan suruh murid
menghentikan tindakannya. Buat pernyataan, singkat dan pantau situasi sampai
murid patuh. Strategi ini bisa dilakukan dengan mengkombinasikan strategi
mengarahkan perilaku murid.
Berilah murid tanggung jawab dengan memilih dua pilihan, bertindak benar
atau menerima konsekuensi negatif. Beri tahu murid apa tindakan benar itu dan
apa konsekuensi bila melanggar.
2. Intervensi moderat
5
Berikut adalah strategi yang bisa dilakukan:
Buatlah perjanjian yang bisa disepakati oleh semua murid. Perjanjian ini
harus merefleksikan masukan dari kedua belah pihak yaitu guru dan murid. Jika
muncul problem dan murid tetap keras kepala, guru bisa merujuk pada
kesepakatan bersama yang telah dibuat.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermasalah adalah suatu persoalan yang harus menjadi kepedulian guru,
bukansemata-mata perilaku itu mengganggu proses pembelajaran, melainkan
suatu bentuk perilakuagresif maupun pasif yang dapat menimbulkan kesulitan
dalam bekerjasama dengan teman. Halitu merupakan perilaku yang dapat
menimbulkan masalah belajar peserta didik, dan hal itumerupakan perilaku
bermasalah.Perilaku bermasalah yang baru nampak sekilas merupakanindikator
bahwa murid memiliki masalah. Guru hendaknyaresponsif dalam menyikapi
perilakuyang nampak, agar memiliki pemahaman tentangkarakteristik perilaku
murid yangsesungguhnya.
B. Saran
Kami harap dengan adanya makalah ini dapat membantu agar para pengajar
khususnya guru dapat mengerti dan memahami strategi menghadapi perilaku
bermasalah siswa di dalam pendidikan atau pun di masyarakat.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/362554009/Makalah-Mengelola-Perilaku-
Bermasalah
http://konselorindonesia.blogspot.com/2010/11/mengatasi-perilaku-bermasalah-
siswa_15.html?m=1