Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menyampaikan pesan lisan secara efektif sebagai bentuk
komunikasi kita dengan orang lain sebaiknya kita harus memiliki
keterampilan berbicara atau yang disebut sebagai retorika merupakan seni
berbicara yang bisa dimiliki seseorang. Jika di sekolah seorang guru harus
bisa memiliki keterampilan berbicara untuk bisa menyampaikan ide,
materi, fikiran, dan yang lainya untuk anak didiknya agar mudah di
fahami.
Sebagai seni, keterampilan berbicara merupakan seni keterampilan
yang elegan, ekpresif, dan kreatif. Di dalam keseharian kita, kita selalu
melihat orang orang bertemu dan berbicara dengan orang lainya dengan
mudah. Beberapa orang memang terlahir dengan bakat berbicara yang
baik. Tapi untungnya, bagi kita yang tidak dilahirkan dengan bakat
tersebut, keterampilan berbicara bisa dipelajari dan di kuasai.
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu keterampilan berbicara dan mendengar dalam komunikasi ?

2. Bagaimana cara mengembangkan keterampilan berbicara ?

3. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan mendengar ?

4. Apa itu mendengarkan aktif ?


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keterampilan berbicara dan mendengar dalam
komunikasi
2. Untuk mengetahui cara meningkatkan keterampilan berbicara dalam
komunikasi
3. Untuk mengetahui cara meningkatkan keterampilan mendengar
4. Menciptakan komunikasi yang baik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian keterampilan berbicara


Keterampilan berbicara atau yang disebut sebagai retorika
merupakan seni berbicara yang bisa dimiliki seseorang yang bertujuan
untuk menyampaikan pesan lisan secara efektif, sebagai bentuk
komunikasi kepada orang lain.
Berbicara dapat diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide,
pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa
lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami orang lain.
Sebagai seni, keterampilan berbicara merupakan seni keterampilan
yang elegan, ekpresif, dan kreatif. Di dalam keseharian kita, kita selalu
melihat orang-orang bertemu dan berbicara dengan orang lainnya dengan
mudah. Beberapa orang memang terlahir dengan bakat berbicara yang
baik. Tapi untungnya, bagi kita yang tidak dilahirkan dengan bakat
tersebut, keterampilan berbicara bisa dipelajari dan dikuasai.
Mayoritas pemimpin dunia dan orang-orang sukses adalah orang-
orang yang terampil dalam berbicara. Keterampilan dalam berbicara
sangat penting dalam kehidupan kita, karena berbicara merupakan proses
pertukaran informasi antarindividu maupun antarkelompok. Tidak adanya
keterampilan berbicara yang baik akan menghalangi seseorang, bukan saja
dalam hal berkarir, tetapi juga dalam hubungan sosial dan pribadi. Sebuah
pesan dapat berubah menjadi sebuah kesalahpahaman, frustasi, bahkan
bencana bila terjadi kesalahan dalam penyampaian, ataupun kesalahan
interpretasi dari orang yang diajak bicara.

2
1. Cara menegembangkan keterampilan berbicara
a. Tingkatkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar, perbanyak
kosakata dengan banyak membaca dan menulis. Cari kosakata yang
belum atau kurang dikenal. Semakin kita bisa mengekspresikan diri,
semakin baik kemampuan kita dalam berkomunikasi, seperti di
sebutkan dalam firman allah berikut :
QS. An Nisa ayat 9

‫ض َعافًا خَافُوا َعلَ ْي ِه ْم فَ ْليَتَّقُوا هَّللا َ َو ْليَقُولُوا قَوْ ال َس ِديدًا‬


ِ ً‫ش الَّ ِذينَ لَوْ تَ َر ُكوا ِم ْن خ َْلفِ ِه ْم ُذ ِّريَّة‬
َ ‫َو ْليَ ْخ‬

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya


mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang
mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraannya)nya. Oleh sebab itu,
hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka
berbicara dengan tutur kata yang benar (qaulan sadida)”.
b. Latih kemampuan mendengar. Perhatikan apa yang dikatakan
pembicara lain sebelum kita mengutarakan pendapat. Resapi apa yang
didengar sebelum merespon.
c. Belajar untuk mengerti dan menghargai cara pandang orang lain
dengan pemikiran terbuka dan berusahalah melihat sesuatu dari
perspektif yang lain. Sebagai hasilnya, kita akan lebih bisa bekerja
sama dan lebih pengertian terhadap pemikiran orang lain.
d. Hindari komunikasi di situasi yang emosional. Kita akan kehilangan
objektifitas dan cenderung mengatakan sesuatu yang nantinya akan
disesali. Ambil waktu untuk memikirkan posisi kita sebelum
berbicara.
e. Ikut serta dalam organisasi yang mendorong meningkatkan berbagai
keterampilan berbicara kita, dan yang memungkinkan kita bertemu
dengan orang-orang baru yang menarik.

3
Keberhasilan seseorang berkomunikasi dalam masyarakat
menunjukkan kematangan atau kedewasaan pribadinya. Ada empat aspek
keterampilan utama yang merupakan ciri pribadi dewasa, yakni:
1) Keterampilan Sosial
Kemampuan berpartisipasi secara efektif dalam hubungan-
hubungan masyarakat. Keterampilan ini menuntut agar kita mengetahui apa
yang harus dibicarakan, bagaimana cara mengatakannya, kapan
mengatakannya, dan kapan tidak mengatakannya.
2) Keterampilan Semantik
Kemampuan menggunakan kata-kata dengan arti yang tepat dan
penuh pemahaman. Untuk itu kita harus memiliki pengetahuan yang luas
mengenai makna yang terkandung dalam kata-kata serta ketetapan dan
kepraktisan dalam penggunaannya. Karena dengan cara inilah kata-kata
dengan cepat dan mudah masuk ke dalam pikiran.
3) Keterampilan Fonetik
Kemampuan membentuk unsur-unsur fonetik bahasa secara tepat.
Keterampilan ini bertanggungjawab menentukan persetujuan atau penolakan
sosial.
4) Keterampilan Vokal
Kemampuan menciptakan efek emosional yang diinginkan dengan
suara. Suara yang jelas, bulat, bergema menandakan orang yang berbadan
tegap dan terjamin. Sedangka suara yang melengking, berisik, atau serak
parau memperlihatkan kepribadian yang kurang menarik atau kurang
meyakinkan.

4
B. Pengertian mendengarkan aktif

Allah subhanahu wata’ala berfirman:


ِ ‫ ) وَِإ َذا قُ ِرَئ ْالقُرْ آنُ فَا ْستَ ِمعُوا لَهُ َوَأ ْن‬204/‫األعراف‬
( َ‫صتُوا لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬

“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan


perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” QS. Al-A’raf: 204.
Disini disebutkan seseorang jika mendengarkan al-qur’an dengan baik akan
mendapat rahmat, tapi kita juga bisa mengibaratkan ketika kita mendengar
seseorang berbicara apabila sedang berbicara mau itu resmi atau tidak kita
seharusnya mendengarkan dengan cermat agar orang yang berbicara merasa
senang dan kita mengerti apa yang dia bicarakan dan jika yang di bicarakan itu
merupakan suatu ilmu, maka ilmu kita akan bertambah karena mendengarkan
dengan baik.
Mendengarkan aktif, di sisi lain, berarti mengabdikan perhatian penuh kita
kepada pembicara dan memberikan respons yang bijaksana terhadap apa yang
mereka katakan sesudahnya.
Tapi kebanyakan orang mendengarkan dengan dua cara. Mendengarkan
musik sambil mengemudi, mendengarkan ceramah sambil mencatat, adalah
contoh dari mendengarkan pasif. Kita mendengarkan tetapi kita tidak punya niat
untuk merespons, dan pikiran kita mengembara dari waktu ke waktu.

1. Cara menjadi pendengar yang aktif dan efektif

a. Mendengar penuh konsentrasi

b. Menangkap pesan-pesan yang penting atau inti pembicaraannya

c. Mencatat hal yang dirasakan penting


Dengan melakukan ketiga cara diatas keterampilan mendengar akan
menjadi efektif. Sehingga point penting pada saat seseorang mendengar tidak
akan terlewatkan. Karena beberapa jenis pembicaraan ada yang tidak bisa
terulang kembali.

5
Mendengarkan secara aktif menarik kita keluar dari apa yang terjadi di
kepala kita sendiri ke gagasan dan emosi yang dibagikan pembicara, sehingga
kita dapat menggunakan informasi ini untuk merespons dengan lebih baik.

2. Komponen untuk Mendengarkan Aktif

a. Memahami.

b. Menahan. Pendengar mencoba mengingat poin kunci dari pesan pembicara


menggunakan ingatan mereka atau melalui pencatatan.

c. Menanggapi. Kita merespons pembicara untuk mengkonfirmasi pemahaman


kita tentang pesan mereka dan untuk melanjutkan diskusi kita tentang masalah
tersebut.

3. Beberapa teknik mendengar aktif

a. Senyum dan Mengangguk


Tersenyum dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa kita setuju
dengan pesan pembicara. Jika kita menggabungkan ini dengan anggukan dan
sesekali "uh-ya," orang yang berbicara dengan kita akan merasa bahwa kita
memperhatikan pesan mereka.

b. Lakukan Kontak Mata


Melakukan kontak mata dengan orang lain menunjukkan bahwa kita
mendengarkan dan mencoba untuk memahami topik yang sedang dibicarakan.
Hal yang penting untuk dilakukan adalah jangan sampai cara kita melakukan
kontak mata terlalu tegas dan terkesan mengintimidasi. Penting untuk
memperhatikan durasi saat akan melakukan kontak mata, sebab tidak semua
orang percaya diri untuk melakukan kontak mata dalam jangka waktu yang
lama.

6
c. Mengangguk dan Tersenyum
Kedua sikap ini memperlihatkan kepada orang lain bahwa kita setuju
dengan apa yang sedang mereka sampaikan dan semua orang sangat menyukai
jika ada orang yang setuju dengan mereka. Bahasa tubuh yang sangat
sederhana, namun memberikan dampak yang positif kepada kita.

d. Berlatih Empati
Tempatkan diri kita pada posisi orang lain. Cobalah rasakan apa yang
orang lain rasakan saat mereka berbicara dengan kita. Bayangkan diri kita
dalam situasi mereka. Apa yang akan kamu rasakan? Bagaimana reaksi kita?
Ini adalah praktik empati

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
“Kita memiliki dua telinga dan satu mulut, karena itu kita bisa
mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara.”
~ Epictetus
Tuhan menciptakan manusia dengan 2 telinga dan 1 mulut, Itu
artinya Tuhan menginginkan manusia untuk selalu menjaga lisannya. Tuhan
lebih senang dengan hambaNya yang tidak banyak berbicara.
Dengan mendengarkan secara aktif, maka kita bisa terlihat menjadi
jauh lebih pintar. Mendengarkan membuat seseorang bisa memberikan
umpan balik yang konstan dan inilah yang membuat rekan dan keluarga
menilai bahwa kita cukup pkitai untuk memberikan respon yang tepat. Aktif
mendengarkan apa yang disampaikan orang lain juga bisa membuat kita
menjadi sosok yang karismatik.
B. Saran
Untuk memperoleh pembelajaran dalam komunikasi baik itu di
dunia pendidikan atau di masyarakat, maka sebaiknya kita mempelajari
dan membiasakan ilmu mendengar dan berbicara dalam berkomunikasi
agar tercipta komunikasi yang baik dan efektif.

8
DAFTAR
PUSTAKA

Halim, A. (2020). Berbicara dengan tutur kata yang baik. Al-Qur’an surat
An Nisa : 9 .

Mufti, A. (2020). Mendengar dengan baik. Al-Qur’an Surat Al-A’raf : 204.


Robiah, S. (2020).keterampilan berbicara. [online]. Tersedia
di:http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/3/keterampilan-berbicara (diakses
pada 4 Desember 2020)

Fauzi,A.(2020).keterampilan mendengar dalam komunikasi. [online].


Tersedia di:https://yusrintosepu.wixsite.com/publication/post/pentingnya-
keterampilan-mendengarkan-dalam-menciptakan-komunikasi-yang-efektif
(diakses pada 4 Desember 2020)

Anda mungkin juga menyukai