Terlalu sering memberi ancaman (lebih-lebih pada anak yang pandai) karena ia
malah akan balik menantang.
Mendisiplinkan anak dalam keadaan emosi.
Orang tua itu sendiri tidak disiplin, sehingga si anak pun menirunya.
Aturan-aturan yang penting saat memberikan reward kepada anak :
Hadiah diberikan dengan tujuan tertentu, sebagai dorongan pada anak untuk
tetap mempertahankan tingkah laku atau prestasinya yang baik.
Bila tujuannya ingin mengubah tingkah laku anak sebaiknya jangan memberikan
hadiah barang, kecuali untuk pertama kali dalam jangka waktu yang panjang,
misalnya saat anak masuk sekolah, belikan tas atau buku.
Bila anak sudah terlanjur menyukai hadiah barang, ubahlah dengan sikap yang
sabar, ulet, dan konsisten. Perubahan ke hadiah non-barang pun harus
dilakukan secara bertahap dan jangan memaksa.
Adakan evaluasi seusai hadiah diberikan, apakah ada penguatan perilaku pada
anak.
Jangan berikan pada anak yang masih tergolong balita karena mereka belum
mengerti alasan mengapa mereka dihukum, akibatnya mereka bisa menjadi
frustasi.
Hukuman harus bersifat mendidik.
Informasikan terlebih dahulu akan adanya sanksi tertentu dari perilakunya yang
tidak menyenangkan orang tuanya.
Berikan hukuman dengan tegas. Bila anak merengek jangan langsung lemah
hati dan nyerah.
Perhatikan korelasi antara hukuman dengan perilaku.
Anak bersikap baik bukan karena kesadaran diri, tetapi karena keinginan untuk
mendapatkan barang tersebut.
Menimbulkan dampak psikologis jangka panjang, di mana rasa marah, sakit hati
dan jengkel akan dipendam selamanya oleh si anak.
Baik reward maupun hukuman, janganlah asal-asal diberikan, melainkan harus mapu
membangun / mengukuhkan konsep diri di individu. Waktu diberikannya reward atau
hukuman pun harus langsung pada saat perilaku yang diinginkan / tidak diinginkan itu
terjadi. Jangan menundanya terlalu lama.
Banyak cara menilai kepribadian seseorang. Bila kamu masih dalam tahap
"PeDeKaTe", ada baiknya mengetahui apa makanan kesukaan calon pacar. Dari
situ, kamu bisa mengetahui bagaimana sifat dia yang sesungguhnya.
Bila dia gemar sekali memakan ayam goreng, ayam kuah opor dan berbagai
masakan dari ayam, maka dia adalah tipe orang yang selalu bersikap realistis
dan apa adanya. Dia cenderung berpikir logis dan jarang melibatkan perasaan
dalam melihat suatu perkara.
Anda boleh merasa senang bila dia ternyata gemar sekali makan jamur, apapun
jenisnya. Orang macam ini, kata survei itu, tergolong memiliki tingkat kesetiaan
yang tinggi. Buktinya, 92% orang Inggris dan Skotlandia yang hoobi
mengkonsumsi jamur memang terbukti setia.
Apabila dia gemar sekali makan mie, instant maupun olahan, terutama mie rasa
ayam, maka dia termasuk orang yang independen. Bisa jadi demikian, faktanya,
sebagian besar anak kost, terutama mahasiswa, ternyata doyan makan mie.
Orang yang suka makan minestrone, sejenis sup yang disertai mie kecil-kecil,
katanya sangat perfeksionis.
Sedangkan orang yang suka sekali akan tomat, katanya mempunyai sifat
pemberani dan semangat tinggi. Namun sebagian lagi berpendapat bahwa orang
yang gemar makan sup tomat ternyata mudah tergoda rayuan. Coba ingat-ingat,
dia suka makan apa, ya?
Asertif yang efektif melibatkan apa yang disebut sebagai ‘I messages’ yaitu
Anda sendirilah yang harus bertanggung jawab terhadap perasaan Anda – Anda
menyatakan reaksi Anda daripada apa yang dilakukan orang lain. Misalnya:
daripada berkata, ‘Berani sekali Anda memotong pembicaraan saya...’, seorang
yang asertif akan berkata, ‘Saya merasa terganggu bila Anda memotong
pembicaraan saya...’
Konsekuensi positif:
1. Membuat Anda lebih mudah memberi dan menerima pujian. Hak Anda
dihargai karena Anda juga menghargai hak orang lain.
2. Dapat menghindarkan diri dari orang yang menginginkan pertolongan
yang tidak masuk akal dari Anda.
Konsekuensi negatif:
Masih banyak perbedaan antara cowok dan cewek dalam soal cinta atau
asmara. Karena sifatnya yang "cuek", tidak perdulian dan jarang meneteskan air
mata, tak heran kalau cowok selalu menjadi "kambing hitam" atau pihak yang
dibenci bila sebuah hubungan asmara terpaksa berakhir. Sebaliknya, cewek
selalu nampak lebih menderita akibat putus cinta.
Dalam Liking and Loving: An Invitation to Social Psychology (1973), Zick Rubin,
mengatakan bahwa cowok sebenarnya lebih rapuh, cengeng dan naif soal cinta.
Cowok selalu menjadi pihak yang merasa lebih sakit hati akibat putus cinta.
"Karena hal itu, biasanya cowok akan lebih hati-hati. Itulah kenapa cowok
memiliki pengalaman bercinta lebih sedikit dari cewek, karena setelah putus,
cowok akan sulit untuk jatuh cinta lagi," kata Rubin.
Cowok, kata Rubin, lebih percaya pada romantisme. Cowok bisa memutuskan
apakah dia jatuh cinta atau tidak, hanya dengan mendengar kata hatinya. "Sekali
saja intusisi cowok berkata 'Ini dia soulmate saya' ketika bertemu seorang
cewek, maka ketika itu pula mereka akan jatuh cinta kepada cewek itu," ungkap
Rubin. "Sebaliknya, cewek selalu banyak pertimbangan dalam memutuskan
sesuatu."
Kendati percaya pada romantisme, tapi jangan kaget, karena cowok kerap
merefleksikan cinta mereka dengan cara yang tidak romantis. "Cowok akan lebih
menghargai cewek yang rajin mencuci pirinng dan pakaian ketimbang cewek
yang menghujaninya dengan ciuman. Padahal cewek justru menginginkan
sebaliknya."
Bila disarankan untuk membahagiakan pacar atau istri, maka harap maklum,
karena cowok akan lebih suka mencucikan mobil pacar atau istri daripada
memberi pelukan dan ciuman. Dalam memandang keintiman, misalnya, cewek
menerjemahkan keintiman sebagai ngobrol berdua di tempat redup atau makan
malam di sebuah restoran sepi dengan candle light. Tetapi bagi cowok,
keintiman itu artinya kerja bakti, alias melakukan sesuatu bersama-sama.
Cewek selalu memiliki tenggang rasa dan lebih bisa menjaga hubungan.
Sedangkan cowok selalu "cuek" dan main "hantam kromo". Cewek selalu
memikirkan bagaimana cara membagi penghasilannya dan cowoknya untuk dia
sendiri, keluarga dan teman-teman. Sedangkan cowok, tak pernah mau pusing
dengan masalah duit.
Cewek biasanya lebih cerewet. Cewek juga sering mengeluh soal hubungan dan
masalah yang dihadapi. Sedang cowok tidak begitu peduli dan selalu
menganggap semuanya biasa-biasa saja. Cewek selalu ingin menyelesaikan
masalah dan perbedaan pendapat yang ada dengan tuntas, sedang cowok justru
ingin melupakannya. Begitulah dunia Venus dan Mars!!!