Anda di halaman 1dari 28

Pola Asuh pada

Anak dan
Remaja
RIKA VIRA ZWAGERY, M.PSI, PSIKOLOG
RIKA VIRA ZWAGERY, S.PSI, M.PSI, PSIKOLOG

• DOSEN PS PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN


ULM
• PRAKTISI PSIKOLOG
• TIM AHLI UKPP PS PSIKOLOGI
• ASESSOR ASESSMEN CENTER
• CERTIFIED TRAINER
• SEKRETARIS HIMPSI WILAYAH KALSEL
• KETUA ASOSIASI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
INDONESIA WILAYAH KALSEL
PENDIDIKAN:
MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM)

KONTAK YANG BISA DIHUBUNGI


08125111987

@ZWAGERY

Zwagery@ulm.ac.id
APA POLA ASUH
YANG SAAT INI
PIAN PIAN
LAKUKAN?

4
✘ KALAU ANAK
SALAH APA
YANG PIAN
LAKUKAN?

5
✘ ANAK
PULANG
MALAM. APA
REAKSI PIAN?

6
✘ ANAK MAU
MINTA HP
YANG
BERHARGA
MAHAL. APA
YANG PIAN
LAKUKAN?

7
APA YANG DIMAKSUD
DENGAN POLA ASUH?
Cara atau metode pengasuhan
yang digunakan oleh otangtua
agar anak anaknya dapat
tumbuh menjadi individu
individu yang dewasa secara
sosial
8
Jenis jenis pola asuh

✘ OTORITER ✘ PERMISIF ✘ DEMOKRATIS

9
Jenis-Jenis Pola Asuh Orang Tua

1. Pola Asuh Otoriter


Pola asuh otoriter merupakan cara mendidik anak yang
dilakukan orang tua dengan menentukan sendiri aturan-
aturan dan batasan-batasan yang mutlak harus ditaati oleh
anak tanpa kompromi dan memperhitungkan keadaan anak.
Orang tualah yang berkuasa menentukan segala sesuatu
untuk anak dan anak hanyalah objek pelaksana saja. Jika
anak membantah, orang tua tidak segan-segan akan
memberikan hukuman, biasanya hukumannya berupa
hukuman fisik.
Dampak pola asuh otoriter

 Memiliki keterampilan sosial yang buruk


 Takut berpendapat dan sulit menentukan keputusan
 Tingkat harga diri anak menjadi lebih rendah
 Kurang merasakan aman dan mendapat kasih sayang
 Tidak merasa bahagia sehingga mengganggu kesehatan
mentalnya
 Munculnya masalah perilaku pada anak jika orangtua
cenderung menggunakan kekerasan sebagai hukuman
 Anak akan menganggap bahwa kekerasan merupakan hal
yang normal
 Melampiaskan kemarahan di luar rumah bahkan dapat
berperilaku agresif terhadap teman-temannya
3.Pola asuh permisif

Pola asuh permisif yaitu orang tua


serba membolehkan anak berbuat apa saja.
Orang tua membebaskan anak untuk berperilaku
sesuai dengan keiginannya sendiri. Orang tua
memiliki kehangatan dan menerima apa adanya.
Kehangatan, cenderung memanjakan, dituruti
keinginnannya.
DAMPAK POLA ASUH PERMISIF

✘ KURANGNYA PERHATIAN
✘ KURANGNYA KEDISIPLINAN
✘ KERAS KEPALA
2. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis merupakan suatu


bentuk pola asuh yang memperhatikan dan
menghargai kebebasan anak, namun kebebasan itu
tidak mutlak, orang tua memberikan bimbingan
yang penuh pengertian kepada anak.
Pola asuh ini memberikan kebebasan
kepada anak untuk mengemukakan pendapat,
melakukan apa yang diinginkannya dengan tidak
melewati batas-batas atau aturan-aturan yang telah
ditetapkan orang tua
DAMPAK POLA ASUH DEMOKRATIS

✘ ANAK MEMPUNYAI JIWA BERTANGGUNG


JAWAB
✘ PERCAYA DIRI
✘ KREATIF
✘ INISIATIF
✘ MAMPU MENYESUAIKAN DIRI
✘ PATUH TERHADAP ATURAN
Pola Asuh Anak

1. Orang Tua Memberikan Contoh yang Baik


Anak selalu melihat dan mencontoh apa yang
dilakukan oleh orang tuanya.
2. Komunikasi Efektif
Komunikasi adalah kunci utama dari
setiap hubungan. Komunikasi yang intensif dan
efektif membantu perkembangan anak dari segi
sosialnya.
3. Disiplin
Kedisiplinan sangat dibutuhkan dalam
mengasuh anak. Anda bisa mengajarkannya dari
hal hal kecil seperti merapikan mainannya
setelah digunakan, membersihkan tempat tidur,
menaruh barang pada tempatnya dengan rapi,
atau lainnya. Pola disiplin ini sesuai dengan
tahap usia anak. Pada anak dengan usia sekolah,
orang tua bisa mengajarkannya membuat jadwal
harian dan memberikan reward misal stiker pada
kegiatan yang sudah dilakukan. Penerapan pola
disiplin membentuk anak untuk menjadi pribadi
yang mandiri.
4. Bersifat Terbuka dan Update
Perbedaan generasi orang tua dengan
generasi anak patut dipertimbangkan..
Orang tua harus bersikap terbuka
terhadap keinginan, bakat, dan cita- cita anak.
Orang tua juga harus senantiasa mendukung dan
membantu anak dalam meraih cita- citanya. Semua
itu tentu tidak terlepas dari pengawasan orang tua.
5. Ajarkan Berbagi
Mengajarkan cara dan manfaat berbagi
dengan orang lain juga perlu ditanamkan sejak dini
agar anak tumbuh dengan tidak egois dan juga
memperdulikan orang lain.
6. Orang Tua Harus Tegas
Hal ini hampir mirip dengan melatih
kedisiplinan pada anak..
7. Ayah dan Ibu Harus Kompak
Ayah dan ibu sebaiknya sering
berdiskusi mengenai tumbuh kembang anak.
Tetapkan nilai nilai dalam keluarga secara
bersama. Diskusikan setiap kebutuhan tumbuh
kembang anak Anda. Ayah dan Ibu harus
sependapat dan sejalan dalam mendidik anak.
Jangan sampai salah satu berkata boleh dan
yang satunya berkata tidak. Hal tersebut bisa
membuat anak Anda semakin bingung.
Kekompakan ayah ibu juga melatih anak untuk
baik dalam lingkungan berkelompok dan
kemampuan kerja sama dengan orang lain yang
8. Orang Tua Harus Konsisten
Orang tua harus konsisten terhadap
ppenjelasan yang diberikan pada anak.
9. Berikan Pujian dan Sentuhan Sayang
Apabila anak berbuat baik, berikan pujian,
pelukan, atau ciuman agar anak merasa senang dan
bangga melakukan hal tersebut.
27
SELAMAT
MENJADI
ORANGTUA YANG
PENUH KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai