Anda di halaman 1dari 3

Rasa Tanggung Jawab sebagai Aspek Revolusi Mental

Wilson Cornelius
Terima kasih untuk Kepala Sekolah yang terhormat dan guru-guru yang telah
mengizinkan kami datang ke acara sekolah yang luar biasa ini. Sebelum masuk ke inti pidato,
izinkan saya memberi pengantar singkat. Nama saya Wilson Cornelius dan saya adalah Ketua
dari Youth Movement of Mental Revolution. Hari ini saya akan menyampaikan pidato terkait
Sense of Responsibility atau rasa tanggung jawab sebagai Aspek Revolusi Mental.

Dewasa ini, banyak permasalahan yang dihadapi masyarakat kita saat ini misalnya
kriminalitas, pengangguran, kemiskinan, konflik, kesenjangan sosial, korupsi dan lain
sebagainya. Terdapat sebuah faktor yang menyebabkan masalah tersebut adalah kemerosotan
moral. Hal ini menyadarkan kita bahwa salah satu solusi yang bisa digunkan sebagai jalan
penyelesaian dari permasalahan yang disebutkan adalah dengan melakukan revolusi mental.
Gerakan revolusi mental perlu diintensifkan. Ssebuah tonggak yang merupakan aspek penting
dari pengintensifan revolusi mental yang harus dihidupkan kembali adalah rasa tanggung jawab.

Bapak/ibu guru dan hadiri yang berbahagia,

Hidup adalah perjalanan bagi kita untuk membuktikan diri jika kita mampu menjalani
proses hidup dengan tegar dan ikhlas. Dalam rangka menjalani kehidupan ini, kita akan selalu
dipikuli oleh tanggung jawab. Kita harus menjalan tanggung jawab tersebut dengan baik dan
jauh dari penyimpangan etika kehidupan bermasyarakat. Tanggung jawab yang kita miliki ada
berbagai macamnya, yakni tanggung jawab kepada diri kita sendiri, kepada keluarga, kepada
sahabat, kepada masyarakat, bahkan kepada bangsa dan negara, dan masih banyak lagi.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah tentang tanggung jawab untuk menjadikan diri
sendiri sebagai pribadi yang penuh etika, beriman kepada Tuhan dan juga memiliki guna dan
manfaat bagi orang lain. Sebagai makhluk yang diciptakan erat dengan aspek sosial, kita akan
selalu membutuhkan bantuan orang lain, oleh karena itu kita juga harus bersedia memberikan
uluran tangan kepada orang lain seperti halnya teman, kerabat, dan siapapun yang kita kenal.

Kemudian, disamping tanggung jawab terhadap diri sendiri, kita memiliki tanggung
jawab terhadap keluarga. Kita dapat merealisasikan tanggung jawab tersebut dengan selalu
bertanya-tanya, apa yang telah kita berikan maupun lakukan untuk mereka? Sudahkah kita
menjadi pribadi yang baik di hadapan mereka? Sudahkah kita menjadi rumah bagi mereka?
Dengan begitu kita dapat selalu memiliki perilaku yang peduli kepada mereka, dan menunjukkan
cinta kasih untuk mereka. Itulah tanggung jawab terbesar pada keluarga, Tidak hanya terpatok
pada materi dan pemenuhan kebutuhan, namun pemenuhan rasa cita, kasih saying, dan
perlindungan.

Kemudian, mengenai tanggung jawab kepada teman tidak jauh berbeda dengan keluarga.
Sebagai bagian dari diri kita, dalam tanggung jawab pertemanan kita harus mampu
merefleksikan diri kita dalam pertanyaan sudahkah kita menjadi teman dan sahabat yang baik
serta bertanggung jawab? atau kita hanya orang yang ada ketika mereka dalam suka cita dan abai
ketika mereka merasakan lara? Pikirkan tentang itu! Mari kita menjadi seseorang yang mampu
menjunjung tanggung jawab pertemanan. Selalu ada untuk teman dan sahabat kita dalam situasi
apapun, membantu mereka ketika mereka memerlukan dan menginginkan kita, merawat mereka
serta tidak mengesampingkan mereka atas kepentingan pribadi.

Hadirin yang berbahagia,

Mengingat bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Cobang renungkan. Apakah kita
sudah mengerti dan memahami sepenuhnya arti dari kata 'sosial'? Menjadi makhluk yang berada
dalam ketergantungan satu sama lain, itu berarti saya membutuhkan anda dan di sisi lain anda
juga membutuhkan saya, begitulah cara kita menjalani hidup sebagai makhluk sosial. Kita saling
memikirkan, membutuhkan, membantu, dan peduli satu sama lain. Dalam kehidupan
bermasyarakat, kita saling menghindari hal-hal yang bersifat negatif yang seharusnya tidak kita
tanamkan dalam diri kita. Kita saling menumbuhkan perilaku positif yang diawali dengan rasa
tanggung jawab. Jika Anda seorang anak, bertanggung jawablah dengan menjadi anak yang baik
untuk orang tua Anda! Begitu pula sebaliknya, jika Anda adalah orang tua, jadilah orang tua
yang terbaik untuk anak Anda. Jika Anda seorang adik, bertanggung jawablah! Hormati
kakakmu dan patuhi dia. Begitu juga sebaliknya, jika Anda adalah kakak, perlakukan adik Anda
dengan baik! Jika Anda seorang guru, Anda pun juga harus bertanggung jawab. Ajari siswa
Anda dengan kecerdasan dan kasih sayang. Begitu pula sebaliknya, siswa harus menghormati
dan menghargai nasihat guru. Ini juga berlaku jika Anda adalah seorang pemimpin. Anda harus
memikul tanggung jawab dan mengangkatnya dengan sangat tinggi! Anda harus melindungi
bawahan Anda, memenuhi hak mereka, dan menyenangkan mereka. Bawahan pun harus sama,
mematuhi perintah pemimpin dan memperhatikannya. Itulah yang disebut bertanggung jawab
sesuai dengan porsi dan posisi. Kita harus mampu membangkitkan rasa tanggung jawab ini dan
menerapkannya pada semua aspek kehidupan.

Hadirin yang berbahagia,

Sense of responsibility atau rasa tanggung jawab merupakan sebuah sikap, rasa, dan
perilaku terpuji yang menjadikan seseorang merasa berkewajiban menanggung segala hal yang ia
pikul dengan segala resikonya. Marilah kita bersama-sama membangkitkan rasa itu dalam diri
kita masing-masing. Ketika semua orang memiliki rasa tanggung jawab yang penuh dan bulat
sebagai aspek dari revolusi mental, baik itu terhadap dirinya sendiri, terhadap masyarakat,
terhadap bangsa dan negara, maupun terhadap amanah yang dimilikinya, maka pasti semua
permasalahan seperti kejahatan, konflik, dan sebagainya tidak akan pernah terjadi. Oleh karena
itu sekali lagi saya ajak para hadirin untuk mari bersama-sama berevolusi secara mental melalui
kesadaran dan penerapan tanggung jawab sesuai porsi dan posisi.

Terima kasih atas segala antusiasme, penerimaan, waktu, dan kesempatan yang diberikan
kepada saya untuk menyampaikan beberapa patah kata tentang pentingnya rasa tanggung jawab.
Semoga kita semua selalu diberikan kondisi untuk dapat memikul dan menjunjung tanggung
jawab sebagai manusia dalam menjalani kehidupan ini. Demikian, semoga apa yang saya
sampaikan dan kita pelajari pada kesempatan ini dapat bermanfaat bagi hadirin sekalian dan
begitu pula saya. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai