Anda di halaman 1dari 2

Nama:Anisya Devinta Taufik

Kelas:XI.D
Tugas:bahasa indonesia

Teks ceramah tentang “Pergaulan Bebas”

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT., karena dengan limpahan
rahmat dan karunianya kita bisa berkumpul disini dengan keadaan sehat
wal’afiat. Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW., karena atas perjuangan beliau menyiarkan
agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridhoi oleh Allah SWT.
Semoga hadirin sekalian termasuk kedalam umat-Nya yang diberkahi,
Amin ya rabbal alamin.

Alhamdulillah dan rasa syukur kita telah diberi kesempatan pada malam
hari ini untuk berkumpul di masjid besar ini. Hadirin sekalian yang saya
cintai, karena disini mayoritas adalah para anak muda meskipun ada
bapak-ibuk hadirin sekalian.

Maka dari itu disini saya akan sedikit menyinggung tentang pergaulan
bebas yang sudah menjadi momok bagi masyarakat bagi kalangan remaja,
dan semoga bagi yang sudah menjadi orang tua dapat menjaga anaknya
dari pengaruh negatif pergaulan bebas.

Keterbatasan orang tua untuk mengawasi kehidupan putra-putri secara


seluruhnya pasti ada batasannya, mungkin kedua orang tua kita hanya
bisa mengawasi ketika berada dirumah dan ketika kita masih
membutuhkan bantuan ayah ibu kita baik ketika belajar membaca,
berjalan, bermain, berbicara, menulis dan lain sebagainya.

Akan tetapi semua itu sangatlah berbeda ketika kita sudah menginjak
remaja atau baligh dimana jangkauan sosial kita lebih luas, baik itu dari
lingkungan sekolah atau lingkungan bermain. Apalagi kita sudah
merasakan ketertarikan dengan lawan jenis. Pada dasarnya ketertarikan
atau bahasa gaulnya virus merah jambu itu adalah fitrah dari yang Maha
Kuasa, itu naluri normal setiap manusia.

Tanpa rahmat itu kita tidak dapat berkembang biak sampai sekarang ini,
mungkin kita tidak dapat berada disini. Tidak hanya itu dari sebuah cinta
pasti muncul hawa nafsu seksual yang akan menyesatkan keduanya.
Ketika hawa nafsu tersebut muncul tidak masalah bagi para pasangan
yang sudah menikah, akan tetapi bagi mereka yang belum menikah akan
menambah dosa yang begitu besar.
Diamana kita melakukan segala sesuatu yang negatif itu sangan didukung
oleh lingkungan kita, yang satu udah punya pacar satnnya ikut-ikutan biar
gak dikatakan ketinggalan zaman begini dan begitu teman-teman kita. Ya
begitulah remaja sangat rentan sekali dengan ikut-ikutan, ikut-ikutan
padahal mereka sendiri sudah tau kalau itu tidak benar.

Oleh karena itu saudaraku sekalian, selalu ikutilah dan hadir kajian-kajian
yang seperti ini agar kita mendapatkan ilmu serta teman yang positif.
Teman yang selalu mengarahkan akan kebaikan dan mencegah dari
hal-hal yang dapat menimbulkan dosa. Untuk orang tua sekalian semoga
kita dapat menjaga putra-putri kita dari siksaan neraka jahanan dan dosa
di dunia.

Cukup sekian materi yang bisa kami sampaikan, mohon maaf atas
kekurangan dalam penyampaian ceramah kali ini,
Ihdinash Shiroothol Mustaqiim, Wabillaahit Taufiq Walhidayat
Wassalamu’alaikum Warohmatulloohi Wabarakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai