Aku tuntut diri ini agar maksimal pada setiap perannya, entah itu
peran sebagai mahasiswa, peran sebagai sekretaris BEM, peran
sebagai mentee, peran sebagai mentor, peran sebagai anak,
bahkan peran sebagai pengguna akun Instagram pun ku coba
tuk maksimalkan. Kenapa?
Tegas
Bagiku yang salah itu salah dan yang benar itu benar. Tidak ada
kompromi untuk sesuatu yang jelas aturan halal dan haramnya.
Namun, tetap fleksibel dengan setiap perbedaan ataupun
sesuatu yang menjadi ikhtilath di kalangan ulam dan
dibebaskan dalam syariat. Dan merasa tidak masalah jika
konsekuensi yang harus dihadapi adalah kurang disenangi,
karena tegasku membuat yang lain merasa tidak bisa curang
dsb. Tegas disini berbeda dengan galak yang menyeramkan.
Disiplin
Karena memahami setiap detiknya akan dimintai
pertanggungjawaban. Maka aku berusaha menggunakan waktu
dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan kontennya. Waktu
kerja dimanfaatkan untuk kerja, waktu istirahat dimanfaatkan
untuk istirahat dsb. Jadi selama kerja tidak menyambinya
dengan hal lain seperti nonton, main ig atau semacamnya.
Sedang mencoba menerapkan mindfulness untuk setiap
aktivitasnya. Oleh karenanya setiap harinya aku juga terbiasa
menjalani hidup yang teratur dan tertata, hanya bisa melakukan
hal-hal random atau dadakan jika memang pada saat itu tidak
ada agenda.
karakter diri
Mandiri
Karena dari kecil dididik mandiri dan tidak bergantung pada
orang lain, setiap hal kecilnya di rumah aku selesaikan sendiri.
Nyapu, ngepel, nyuci, membersihkan kamar mandi, mengangkat
galon, masak, membersihkan debu-debu dsb. Selama masih
bisa dikerjakan sendiri maka aku tidak akan minta tolong orang
lain untuk melakukannya.
Setiap pagi aku bangun jam 02.00 pagi, lalu mengisinya dengan
tahajud dan doa yang cenderung lama pada Allah,
sebagaimana hamba yang sedang curhat dengan Tuhannya
dan itu bisa menghabiskan 1 jam sendiri. Kemudian tilawah 1
jjuz dan murajaah 1-2 juz, baca buku, membuat to do list, nyuci,
masak sarapan dan bekal makan siang, mandi dan kalau masih
ada sisa waktu biasanya dimanfaatkan untuk menulis konten di
media sosial.
Aku tidak bisa memilih lahir dari keluarga seperti apa tapi aku
bisa memilih untuk bisa menerima dan mensyukurinya lebih
dalam hingga Allah ridha untuk terus menambah setiap
nikmatNya untukku.
diri ini
Faqih
Memiliki kemampuan untuk mengetahui seluk beluk keadaan
tertentu, mengukurnya dengan kebijaksanaan sehingga bisa
menempatkan keluasan ilmunya (fatwa/nasehat) yang sesuai
dengan kebutuhan umat, sebagaimana kemampuan seorang
dokter yang mampu mengidentifikasi penyakit pasiennya
sehingga bisa memberikan resep terbaik.
kriteria suami