Anda di halaman 1dari 4

Fluktuasi dalam Dakwah

Muthia Arahmah

(Berjalan dijalan Allah, Berjuang dijalan Allah dan Berakhir dijalan Allah)

Seperti yang kita ketahui bahwa kuliah,organisasi, dan dakwah itu memang ada didalam
kehidupan mahasiswa, terkhususnya mahasiswa aktif dalam kegiatan. Tak luput
kuliah,organisasi dan dakwah selalu berdampingan saat berjalan,tidak sedikit orang yang
petinggi atas yang dulunya sukses karena kuliah terjalin dengan organisasi serta dakwah,
lantas kenapa zaman sekarang ini banyak yang lebih memilih kuliah dibandingkan dengan
dakwah?

Bagi umat muslim, dakwah adalah salah satu yang wajib kita laksanakan, karena berdakwah
untuk menunjukan sebuah jalan yang tidak tau menjadi tau, karena berdakwah, orang akan
mudah terpengaruh, karena berdakwah, ilmu akan mengalir, karena berdakwah aliran ilmu itu
menyesuluri rangkaian tempat. Hingga tempat a,b dan c paham adanya penyampaian yang
berkelanjutan. Begitupula mahasiswa, ya khususnya mahasiswa karena mahasiswa lah yang
menjadi generasi indonesia, mahasiswa lah yang menjadi penegak tiang negara, dan
mahasiswa lah yang menjadi manusia yang nomor satu untuk merubah negara. Lantas dengan
kuliah saja, tidak cukup untuk menimba ilmu. “Waktu adalah cerita jalan yang terus
berkelanjutan, sedangkan uang adalah alat untuk memperoleh cerita”

Kuliah untuk memperoleh ilmu, organisasi untuk bersosialisasi yang tak jauh dengan adanya
ilmu. dan dakwah adalah kegiatan yang wajib untuk umat muslim yang berupa penyampaian
dalam kebenaran diatas Alqur’an dan Assunah.

Kuliah saja tidak mencukupi kebutuhan, kuliah dan organisasi, tidak mencukupi kebutuhan
ilmiah. dan kuliah,organisasi serta dakwah sudah mencukupi kebutuhan hidup berupa
alamiah dan ilmiah. Dunia terisi hingga akhirat juga terisi. Akhirat berjalan, duniapun
mengikutinya. Hingga Jasmani dan Rohani hidup dibathin kita serta dunia berada
digenggaman kita. Lantas apa yang harus kita perbuat? Berdakwalah teman-temanku

Banyak yang masih membutuhkan kita, banyak yang harus kita sampaikan ilmunya yang kita
tau untuk yang tidak pernah tau, terang-terangkanlah. Organisasi dan Kuliah tidak
menghambat kuliahmu, tidak menurunkan ipmu, bahkan tidak menganggu aktifitas mu, jika
niat lillahi ta’ala serta mampu mengatur waktu.
Sebuah kisah yang membuat saya tersadar, dikala bulan menyinari bumi, dan hujan sebagai
penutupnya. Ketika saya baru masuk kuliah, lagi semangat-semangatnya untuk ikut
organisasi dan berdakwah.. hingga waktu saya terisi penuh dengan kegiatan tersebut, lantas
kuliah tetap berjalan seperti biasa. Hingga sudah satu tahun berlanjut dengan ip yang aman-
aman saja, dan saya pun mengubah pola prinsip, untuk kedepannya hanya fokus pada kuliah
saja, ikut organisasi dan dakwah hanya sekedarnya saja, tidak seperti satu tahun silam.
Dengan membawa nama kupu-kupu (kuliah pulang- kuliah pulang) yang sudah saya terapkan
dalam satu semester, tiada berorganisasi, jarang bersosialisasi dan sangat minim untuk
berdakwah. Hingga keputusan yang bulat akan berkelanjutan pada semester 4. Tak lama
kemuduian, air pun surut, tajam menjadi pudar, ego menjadi sadar. Di dinding kamar kos
dengan berbalut kekecewa’an yang Ketika itu Allah memberikan saya cahaya pada
titikkamar, alhasil yang saya lakukan itu salah besar, dengan dasyatnya ip saya turun, dan
beberapa amanah yang harus saya tanggung jawabkan pada semester besok.

Sebuah duri yang ditanam, menjadi layu. Bahkan yang Maha Kuasa tidak mengizinkan
ketika hambanya mengambil jalan yang salah. Saat teguran itu datang dengan cepat,
dengan membawa jawaban yang tepat, hingga hambanya harus memikir cermat.

“kita semua sama, terpenjara dalam kesendirian hanya saja, ada yang terkurung diruang gelap
tanpa cahaya sementara yang lain menghuni kamar berjendela” ungkap –Khalil Gibran-

Yang saya pebuat selama ini hanya menyia-nyiakan waktu saja, hanya memikirkan diri
sendiri, begitu ego nya saya. Banyaknya yang menanti dengan kehadiran saya, walaupun
tidak seindah kata, akan tetapi sangat disayangkan jika satu-persatu akan hilang dari jejaknya
dakwah. Hingga saya menolak, alangkah sombongnya saya, yang wajib tidak tersampaikan.
Saya malu, begitu malu, dengan sahabat seperjuangan saya, beliau seorang mahasiswa yang
sama dengan saya dan satu jurusan hingga beda kelas, beliau adalah aktif organisasi,
walaupun rumah jauh, beliau sangat memegang amanah yang harus dipertanggung jawabkan.
Dengan waktu yang sangat singkat, beliau setiap hari khususnya malam, harus nyetor hapalan
Al-Qur’an disalah satu rumah yang ia tempati yaitu RQ (Rumah Al-Qur’an) waktunya sangat
singkat menurut saya, tapi menurut beliau tidak, selagi ada Allah yang membantunya, hingga
ia pun mengajar ngaji kepada adek-adek, lalu mengisi liqo/mentoring bahkan organisasi-
organisasi nya yang lain ia pegang didalam kampus dan diluar kampus. Itu tidak sama sekali
menganggu aktifitas kuliahnya. Tidak sama sekali. Karena saya dekat dengan beliau, saya
paham betul kondisinya, dengan bercukupan ia tidak lupa bersyukur, dengan letihnya hingga
bolak-balik kekota, ia masih saja semangat untuk berdakwah, sempat saya diceramahkannya,
agar hati saya terbuka kembali untuk berjuang dalam berdakwah. Dengan banyak
kegiatan,waktu yang singkat, hingga prestasi yang ia raih. Itu tak luput atas izin Allah Swt,
hingga ip sangat aman, mesikupun dahulunya ia sama seperti saya, ia memutar balik arah
hingga kembali jalan yang lurus. Hingga saya mendapat pecerahan dengan ligatnya ia
berdakwah.

Begitu juga dengan kisah murobbi saya, ketika beliau berkejar-kejaran menjadi kuda (kuliah-
dagang) hingga dakwah dan organisasi pun diberhentikan, sekejap saja Allah memberikan
jalan keluarnya, sebuah jawaban yang bisa menyadarkan hati hambanya, dengan menurunkan
ip nya, hingga beliau sadar akan kewajibannya. Jika rumah tak berhuni, maka tidak
adalah penghuninya, jika dakwah tidak berjalan, siapa lagi yang meneruskan jejak
para Nabi-Nabi terdahulu. Dengan begitu dakwah itu wajib sangat untuk umat muslim

Mendengar hal itu, bercerita dengan kegiatan diatas. Bahwa dakwah tidak pernah menganggu
kuliah kita, percaya lah, Allah membantu hambanya, ketika hambanya membantu agama
Allah. Itu sudah terbukti dengan kejadian yang saya alami pada saat sekarang. “ketika daun
terjatuh, anginlah yang membangkitkan” satu orang saja yang runtuhnya ukhwah dalam
berdakwah, dengan berbondong-bondongnya teman shalihah yang mengulurkan
tangannya ketangan kita, agar bisa bangkit lagi seperti dahulu.

Jangan pernah takut, jangan pernah ragu, semuanya Allah yang mengatur. “Jika belum terasa
nikmatnya dakwah, tingkatkan ibadah kita” Banyak yang harus kita kembangkan ukhuwah
dalam dakwah, lihat perjuangan nabi-nabi dahulu bagaiamana perjuangannya bersimpah
darah,cerca merca.caci maki, bahkan perang. Itulah yang lebih bermakna

Bahkan nabi muhammad ketika nyawanya mau sampai kedalam tenggorokan, beliau selalu
memanggil ummati,ummati, dan ummati. Dan nabi Muhammad Saw, berwasiatkan untuk
memperteguhkan dan memberi pedoman yaitu Al-Qur’an dan Sunnahnya. Lihat perjuangan
negara palestina ia sungguh berjihad dijalan Allah

Akankah kita mungkin berhenti? Tidak, katakan tidak teman-teman, hidup untuk berjuang
bukan melemahkan, hidup untuk ibadah bukan untuk dunia, hidup untuk menjadi shalih dan
shalihah bukan menjadi musuh. Bukalah hati, lebarkanlah pikiran dan tanggaplah lewat
bathin. Hingga kita bisa merasakan nikmatnya berdakwah

Janji Allah (Q.S Muhammad:7)


Biodata

Assalammu’alaykum warohamatullahi wabarokatuh, perkenalkan nama saya Muthia


Arahmah, tempat tanggal lahir di Bengkulu 29 mey 1999. Saya asli orang minang (padang)
tepatnya Batu sangkar-tanah datar-kumango, dimana saya anak perantau dari kecil, sehingga
saya sekarang menetap diKota Sungai Penuh (Kerinci) Provinsi Jambi. Saya mengawali
pendidikan disebuah Tk Amanah Kota Sungai Penuh, SD Negeri 002 Kota Sungai Penuh,
SMP Negeri 2 Kota Sungai Penuh dan SMA Negeri 1 Kota Sungai Penuh. Hingga kuliah di
Universitas Jambi, dengan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, semester 4.
Nama orangtua saya adalah ayah: Zondri Febrizal dan ibu: Erma wati, serta kakak,abang dan
adek saya: Suryana Rahmawati,Angga Rahmatullah dan Zikra Rahma Dini. Disini saya baru
masuk dalam dunia kepenulisan ketika SMA, itupun masih dalam bayang-bayang. Hingga
pas kuliah, alhamdulillah saya fokus untuk kepenulisan hingga saya diamanahkan untuk
menjadi Team sebuah media online Oerban.com “Jurnalistik” beberapa cerpen dan artikel
sudah saya publish disana. Organisasi dari SMA hingga kuliah masih tetap istiqomah yaitu
Rohis Ar-Rahman,FSI (forum study islam), Kombes (Komunitas berani menulis) dan
KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Dan saya cukup aktif dari
organisasi diatas. Motto hidup saya “Hasbunallah wani’a mal wakil” Instagram
@Muti_rahma99

Anda mungkin juga menyukai