Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum WR.

WB
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa, yang senantiasa telah
melimpahkan nikmat dan karunianya kepada kita semua.
Sholawat serta salam kita junjungkan kepada nabi yang tidak pernah ke cukir namun namanya selalu
terukir, nabi yang tidak pernah kejombang namun namanya selalu dikenang, yakni nabiyyina wa habibina
wa syafi”ina wa maulana Muhammad Saw.
Ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak saying, tak sayang maka tak cinta. Perkenalkan Saya
Muhammad Afrizal Imaduddin siswa dari SMP Al-Furqan MQ Tebuireng Jombang.
Diluar sana banyak yang beranggapan bahwa menjadi seorang santri itu tidaklah hebat, menjadi seorang
santri itu tidaklah penting, bahkan dari kalangan santri sendiri masih banyak yang beranggapan seperti
demikian. Di ketika santri pulang ke rumah, berjumpa dengan teman sekolah. Mereka bertanya, Kamu
belajar di mana? kamu ngaji? kamunya nyantri? mana paten? minimal SMPN lah, minoimal Al-ZAytun
lah. Sehingga saudara hal itulah yang membuat mental para santri akan menurun, mentalnya para santri
akan melemah,mengapa? karena mereka tidak tahu jati diri sebenarnya dari seorang santri. Oleh sebab itu,
sebagai warga dari daerah yang memiliki julukan kota santri, kita harus memiliki solusi untuk keluar dari
permasalahan tersebut. Sebagai jawabannya:
“SANTRI BANGKIT JOMBANG MELEJIT”
Hadirin yang berbahagia

Menurut Kh. Mustofa Bisri Santri adalah murid kiai yang dididik dengan kasih sayang untuk
menjadi mukmin yang kuat. dan Menurut Kh. Said Aqil Siroj santri adalah seorang yang
beragama Islam, berakhlak mulia, dan menghormati tokoh agama. Sedangkan santri secara
umum adalah seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren. Namun selain
sebagai seorang yang ahli dalam hal agama, santri juga berperan penting dalam hal kehidupan
bermasyarakat. Santri juga merupakan salah satu generasi penerus bangsa, yang nantinya akan
menjadi pemimpin suatu bangsa, yang nantinya akan menentukan maju atau tidaknya suatu
bangsa, yang nantinya juga akan menentukan nasib dari suatu bangsa. Namun sangat
disayangkan, realitas santri zaman sekarang tidak seperti yang kita ketahui bersama. Dipondok
rajin sembahyang dirumah rajin tiktokan, dipondok baca Al-Qur’an di rumah cuman tidur-
tiduran, Lihat story kuat jam-jaman baca Qur’an mata seperti dilakban, Meninggalkan ibadah
wajib tidak takut kehilangan sinyal seperti dikejar malaikat maut. Begitukah santri zaman
sekarang?katanya mau jadi kebanggan katanya mau mengharumkan nama bangsa? Lantas
mengapa tidak berubah? Bagaimana mungkin kita bisa maju jika para santrinya masih begitu
begitu saja.
Padahal Allah Swt telah berfirman dalam QS. An- Nisa ayat 9 yang berbunyi:

‫َو ْلَي ْخ َش اَّلِذ ْي َن َلْو َت َر ُك ْو ا ِم ْن َخ ْلِفِه ْم ُذ ِّر َّي ًة ِض ٰع ًفا َخ اُفْو ا‬


‫َع َلْي ِه ْۖم َفْلَي َّتُقوا َهّٰللا َو ْلَي ُقْو ُلْو ا َق ْو اًل َس ِد ْي ًد ا‬
Yang artinya: Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka
meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah
mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.

Menurut Professor Dr. Quraisy Shihab ayat tersebut berpesan agar umat islam mewujudkan
generasi pemudanya yang berkualitas, sehingga mampu mengaktualisasikan potensi dirinya
untuk masa depan bangsanya.

Maka dari itu, mari kita wujudkan generasi santri Qurani yang hamilil Qur’an,Lafdhan, Wa
Ma’nan, Wa ‘Amalan. Yakni generasi yang membaca, menghafal, memahami, serta
mengamalkan Al-Quran dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan begitu Rasulullah telah
berhasil mencetak umat yang kuat akidahnya, bagus akhlaknya, serta tinggi peradabannya.

Karna Rasulullah Saw pernah berpesan “sesungguhnya aku telah meninggalkan kepadamu dua
perkara dan jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat yakni Kitab
Allah dan Sunnah Allah” oleh karena itu marilah kita berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-
Sunnah agar tidak tersesat dikemudian hari. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalua tidak sekarang
kapan lagi? Ayo wujudkan kabupaten jombang yang santun, tertib, religious, dan inovatif.

Jalan-jalan ke bank BRI

Tuk Bayar tagihan kartu kredit

Dengan terbentuknya santri yang Qur’ani

Niscayab kabupaten jombang akan melejit

Anda mungkin juga menyukai