MUQADDIMAH
1. Pendahuluan
Segala puji bagi Allah, tuhan yang maha perkasa yang menggenggam
langit dan bumi beserta isinya, tuhan yang tak pernah lelah menebarkan rahmat
dan cinta kasih-Nya untuk hamba-hamba-Nya yang beriman. Dan berkat nikmat
dan rahmatnya juga kami bisa menyelesaikan program Niha`ie ini yakni “Jurnal
Khidmah Tarbawiyah” dapat kami selesaikan meskipun masih jauh dari
kesempurnaan.
Shalawat beriring salam, selalu tercurah limpahkan kepada seorang
manusia pilihan yang dengan gigih memperjuangkan agama Allah sehingga beliau
berhasil menghijrahkan umat manusia dari lembah kemaksiatan dan dosa menuju
istana kebahagian dalam naungan imam dan islam yakni nabi Muhammad SAW.
Setelah melewati jalan yang panjang dan penuh dengan rintangan dan
tantangan, dengan rasa syukur kepada Dzat yang maha kuasa yang telah
memberikan kesempatan untuk kami bisa menyelesaikan program Niha`ie ini
dengan baik dan lancar. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada :
DR. KH. Ahmad Mansur, SE, M.Pd.I selaku ketua Yayasan Permata Al-
Azhaar
Ustd. Yusuf Hadad Lc, M,Ag
Ustzh. Eka Satria S.Pd, selaku kepala sekolah MA Darul Islah.
Ustzh. Daliem S.Pd, selaku kepala sekolah MTs Darul Islah.
Ustzh. Yuliani, Lc selaku kepala sekolah MI Darul Islah.
DR. Zuhri Abdul Halim, S.Sos.I, M.Pd.I selaku Po Niha`ie.
Ustzh. Muntasiro SE, selaku Ketua Niha`ie serta seluruh jajaran panitia
pelaksanaan program Niha`ie dan beserta staf dewan guru.
Ust. Andi Kus Endang S.Pd, selaku pengasuhan santri Pa
Ustzh. Barratus Sholihah selaku pengasuhan santri Pi
Teman-teman Niha`ie “FICERISGEWORD” class
1
2. Hakekat Khidmah Tarbawiyah
Pentingnya ada Khidmah Tarbawiyah ini akan menjadi sebuah tambahan
dalam wawasan dan untuk menguji mental, dimana saat kita menjadi seorang
guru, dan bagaimana cara kita berinteraksi dengan anak murid, menjadi seorang
guru sangatlah tidak mudah. Apalagi disaat menghadapi anak-anak yang memeng
nakal sangatlah membutuhkan kesabaran dan keikhlasan dalam mengajar. Seorang
guru sangatlah penting untuk menjadi peran utama dalam memberikan contoh
kepada anak didiknya. Maka dari itu seorang guru harus mempunyai ilmu yang
banyak, karna disaat anak-anaknya ingin bertanya kita tidak heran lagi cara
menjawabnya, karena kita bisa menjawabnya.
2
pengalaman yang ada di pondok, menguji kesabaran dalam menghadapi santri
yang nakal, dan bagaimana cara kita berinteraksi sesama guru yang ada disana.
Sedangkan tujuan dan sasaran yang hendak kami capai dalam pelaksanaan
Khidmah Tarbawiyah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah menjadi seorang guru itu mudah atau
sebaliknya.
2. Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan dan mental kita
untuk mengajar di tempat orang.
3. Untuk mengetahui sudah banyaklah ilmu yang kami dapatkan
selama 6 (enam) tahun.
4. Untuk mengetahui kualitas kami ketika berada di tempat orang.
3
BAB II
PERSIAPAN-PERSIAPAN
4
Meskipun sedikit santri di pondok pesantren Ulin Nuha yang
mengikuti ekstrakulikuler, akan tetapi itu semua tak menjadi penghalang bagi
santri yang ingin benar-benar bisa ketika nantinya keluar dari pondok itu
5
tugas kami sangat banyak disana pada saat jam formal kami mengisi
pelajaran yang gurunya berhalangan dan pada saat jam nonformal kami
membantu kegiatan sehari-hari santri disana.
c. Perkenalan Awal Tentang Lokasi Khidmah
Setelah sampai di temat tujuan dimana tempat lokasi ini yang cukup
dekat dari Pondok Pesantren Al-Azhaar. Awalnya kami mengira lokasi Khidmah
ini tidak jauh tapi tak mengurangi rasa semangat kami untuk berkhidmah di
Pondok Pesantren Ulin Nuha dan kami juga menginginkan orang yang kami
kunjungi semuanya bisa menerima kami dengan baik dan Alhamdulillah semua
orang yang kami kunjungi baik dan rama-rama.
Kami diantar oleh Ustz. Muntasiro. S.E sebenarnya yang mengantar kami
adalah Ust Ahmad Aidil Fitri, S.Pd. tetapi karena dia berhalangan jadi yang
mengantar kami Ustz. Muntasiro.S.E. Setelah sampai di lokasi Khidmah kami
disambut oleh Umi. Destianti, S.Pd dan para santri maupun Ustazah disana, kami
disambut dengan penuh kehangatan dan kasih sayang, dan kami diberikan minum
dan makan. Tak terasa adzan pun dikumandangkan kami pun mengikuti sholat
ashar berjama`ah bersama santri pondok Pesantren Ulin Nuha.
Di Pondok Pesantren Ulin Nuha sangatlah enak dan nyaman. Karena para
santrinya yang unik dan ramah. Meskipun tak banyak santri yang tinggal di
Pondok tersebut. Sehingga membuat kami merasa betah dan nyaman saat
berkumpul. Di sana kebanyakana orang Linggau dan Musi Rawas tapi ada juga
orang Muratara
Pada awal kami mengajar sangatlah menyenangkan karena santri yang
kami ajarkan merasa nyaman dengan kami. Yang sangat menyangkan santri kelas
tiga MTs yang tidak pernah mengikuti pelajaran seperti biasanya. Ketika hari
pertama, kami di pesankan oleh bapak Kepala Sekolah, Ust. Ma`i Rebu, S.Pd,
beliau mengatakan bahwa ajarilah santri dengan apa yang kalian ketahui saja.
Akhirnya kami mengajar hanya bermodalkan pengalaman-pengalaman yang telah
kami alami sebelumnya. Tapi tidak keluar dari koridor pengajaran dan agama.
6
satu sama lain dan aku pun hampir tertidur karena lumayan jauh perjalanan
menuju lokasi Khidmah Tarbawiyah dan tak terasa seiring berjalannya waktu
kami pun tiba di Pondok Pesantren Ulin Nuha meskipun yang jauh dari
masyarakat akan tetapi Pondok yang terletak di perbukitan di sertai dengan udara
yang dingin dan sejuk.
a. Saat-saat Pelepasan Kafilah Khidmah
Pada pagi sabtu kami berkumpul di lapangan utama Pondok Pesantren
Al-Azhaar untuk pelepasan kami anak Niha`ie menuju lokasi Khidmah di saat-
saat kami pelepasan kafilah Khidmah rasanya kami sungguh sangatlah sedih dan
bercampur gembira.
Saat pelepasan kami pada hari sabtu di lapangan utama Pondok, yang
dihadiri oleh Ust Wal Ustzh bahkan PO Niha`ie Ust. Zuhri, S.Sos.I., M.Pd.I,
yang melepas kami secara resmi. Suatu kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai
anak Niha`ie karna program ini merupakan suatu pengalaman yang tak akan
terlupakan pengalamannya sampai kapanpun.
b. Saat-saat Pertama kali Sampai Dilokasi Khidmah
Pada saat kami di jalan menuju lokasi Khidmah rasa senang ini tak dapat
di ungkapkan dengan kata-kata, dan rasa semangat kami yang ingin berkhidmah
di pondok itu sangat lah tidak sabar. Dan setelah kurang lebih satu jam lamanya
kami lalui sampailah kami di Pondok Pesantren Ulin Nuha, dan kami disambut
dengan ramah dan lembut olrh Ust. Kadir dan pengabdian dari gontor. Sedikit
bercerita tentang keadaan pondok itu. Setelah itu kami di antar ke kamar kami
masing-masing. Dan di waktu ba`da Isya kami pun perkenalan kepada seluruh
santriwan dan santriwati di masjid Pondok Pesantren Ulin Nuha.
c. Perencanaan Program Dan Penyusunan Program
Tanpa terasa waktu pun bergulir dan hari pun bergulir sampai waktu sore
dan tak terasa pagi pun tiba, setelah kami mandi dan bersiap-siap untuk masuk
kelas, sebelum itu kampi juga menghadap kepala sekolah untuk membagi tugas
mengajar. Dan kami pun di amanatkan oleh kepala sekolah untuk mengisi kelas
yang kosong dan memberikan pengalaman yang telah kami dapatkan, akan tetapi
sangat sedih sekali karna ketika kami berada di pondok itu ternyata seluruh santri
Pondok tersebut libur itulah yang menjadi penghalang kami untuk menjalankan
program yang ada di pondok tersebut.
7
BAB III
8
mendidik dari Nol. Selain mendidik anak MTs, dan SMA di lembaga tersebut
juga membuka sekolah MI atau SD juga boleh bersekolah di lembaga pendidikan
tersebut.
9
Dengan adanya program ini, kami semua merasa sangat senang
karna kami bisa menjadi seorang yang disilin, ikhlas dalam melakukan
pekerjaan apa saja, seperti membantu cara mengajar yang baik. Dan kami
juga merasa banyak sekali pengalaman yang bisa kami dapatkan, dari hal
yang tidak tau, dari yang kecil sampai yang besar.
c. Sarana
Setelah kami melihat lokasi Khidmah Tarbawiyah (PPL) kami,
kami sangat senang dan berterima kasih sekali karena kami telah di
percaya untuk melaksanakan Program Niha`ie ini di Pondok Pesantren
Ulin Nuha dan Alhamdulillah setelah kami melihat fasilitas yang ada di
dalam lembaga itu masih belum lengkap seperi bola volly, bola basket dan
lapangan. Semoga di tahun yang akan datang Pondok Pesantren Ulin Nuha
ini bisa lebih maju lagi.
5. Faktor-faktor Penghambat
Selain berbicara tentang faktor penunjang dalam program-program kami,
sebagaimana dalam setiap kegiatan pasti ada penunjang dan ada
penghambat program. Dan faktor-faktor penghambat itu tidak jauh dengan
faktor penunjang program-program kami adalah :
a. Manusia
Setelah kami berada di lokasi Khidmah ini, kami merasakan tidak
ada santri yang menjadi penghambat program yang ada di pondok
pesantren Ulin Nuha akan tetapi mungkin ada sebagian santri yang
menjadi penghambat program yang ada di Pondok Pesantren Al-Azhaar itu
dikarenakan santri kelas 3 SMA dan 3 MTs yang akan lulus dari Pondok
Pesantren Ulin Nuha.
b. Program
Setiap melakukan kegiatan itu pasti harus adanya program khusus
yang memang harus dilaksanakan dan dikerjakan. Seperti datang ke kelas
10
tepat pada waktunya, senam pagi hari selasa dan jum`at pagi dan lain-lain.
Akan tetapi mungkin santriwan dan santriwati yang berada di dalam
pondok pesantren Ulin Nuha yang kurang disiplin untuk datang tepat
waktunya ke sekolah, dan waktu senam paginya kurang lancar. Bukan
hanya itu saja terkadang dari dewan gurunya pun sama kurangnya rasa
disiplin.
c. Sarana
Alhamdulillah lokasi tempat kami PPL di Pondok Pesantren Ulin Nuha
fasilitasnya cukup baik. Seperti tempat belajar di dalam kelas, bermain di saat
jam istirahat, akan tetapi sayang Pondok tersebut tidak mempunyai gerbang.
Meskipun fasilitas yang agak kurang sarananya kami juga dapat menjalankan
program kami dengan baik.
11
BAB IV
EVALUASI
12
3. Saran-saran Dan Harapan-harapan
Tak banyak saran yang bisa kami berikan kepada Pondok Pesantren Ulin Nuha,
hanya bisa memberiakan saran kepada lembaga Khidmah untuk dapat melengkapi sarana
yang ada, khususnya fasilitas olahraga agar lebih santri bisa bersemangat lagi dalam
bidang olahraga.
Harapan kami semua, agar kepengurusan Pondok Pesantren Ulin Nuha lebih bisa
untuk mengembangkan Pondok tersebut terutama lebih mengutamakan disiplin santri
agar Pondok Pesantren Ulin Nuha lebih baik dan daat terkenal di Curup sebagai lembaga
yang berkualitas lagi.
13
BAB V
PENUTUP
Alhamdulillah rasa syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang mana
atas berkat rahmatnya sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan Jurnal
Khidmah Tarbawiyah (PPL) ini dengan baik, walaupun begitu ada kekurangan
yang terdapat di dalam penulisan.
Dan terimah kasih kepada Ust Wal Ustzh yang telah mengajarkan dan
membimbing kami sehingga kami mengerti bagaimana bisa menjadi guru yang
baik dan bisa menjadi seorang yang mandiri. Semoga tidak bosan menegur
ataupun menasehati kami dikala kami berbuat kesalahan. Tak lupa saran dan
kritikan selalu kami harapkan dari pembaca yang budiman.
14
Lampiran
15