Anda di halaman 1dari 22

RANGKUMAN GIZI & DIET

Konsep dasar nutrisi


1. Pengertian gizi dan diet :

-ilmu gizi (nutrition science) adalah “ Ilmu yg mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal”

-Diet merupakan pola makan dengan mengonsumsi makanan yang cara dan sumber
makanannya diatur.

2. Ruang lingkup ilmu gizi dan diet

1. lmu Gizi terkait kesehatan (Gizi kesehatan perorangan/Clinical Nutrition)

 lebih menitikberatkan pada kuratif daripada preventif dan promotifnya

 pendekatan kuratif : pengkajian status nutrisi pasien, antropomotri, radiologi dan tes
laboratoium 

 Suplementasi Oral, enteral dan parenteral, Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-
obatan

2. Ilmu Gizi terkait kesehatan masy (disebut Gizi Kesmas/Public Health Nutrition)

 Gizi Masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat

 lebih ditekankan pada pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif) . 

 Pemilihan bahanpangan dan Bahan Tambahan makanan ( Pewarna, penyedap dan bahan-
bahan kontaminan lainnya

3. Gizi dan pengaruhnya

Fungsi Zat Gizi : 

1. Memberi Energi ( Zat Pembakar ) : Karbohidrat, Lemak, Protein 


2. Pertumbuhan & Pemeliharaan Jaringan Tubuh ( Zat Pembangun ) : Protein,
Mineral, Air 
3. Mengatur Proses Tubuh( Zat Pengatur ) : Protein, Mineral, Air, Vitamin
Indikator penentuan status gizi
- adalah tanda-tanda yang dapat diketahui untuk menggambarkan status gizi
seseorang.
- Sebab-Akibat Kurang Gizi :
Faktor primer
(susunan makanan yang dikonsumsi tidak tepat baik kualitas maupun
kuantitasnya)
-Kurangnya Ketersediaan Pangan Dalam Keluarga, 
-Kemiskinan
-Pengetahuan Rendah & Kebiasaan Makan Yang Salah
Faktor sekunder
(adanya gangguan pada pemanfaatan zat gizi)
-Ggn pencernaan (gigi, alat cerna atau enzim) 
-Ggn penyerapan
-Ggn metabolism
-Ggn eksresi
1. Antropometri
anthropo : manusia dan metri : ukuran. 
Metode antropometri : mengukur fisik dan bagian tubuh manusia atau  menjadikan ukuran
tubuh manusia sebagai metode untuk menentukan status gizi.
Konsep dasar antropometri untuk mengukur status gizi adalah konsep dasar pertumbuhan.
- Berat badan, Beberapa jenis alat timbang yang biasa digunakan untuk mengukur
berat badan adalah dacin untuk menimbang berat badan balita, timbangan detecto,
bathroom scale (timbangan kamar mandi), timbangan injak digital, dan timbangan
berat badan lainnya
- Tinggi badan, Tinggi badan dapat diukur dengan menggunakan microtoise (baca:
mikrotoa). Sedangkan panjang badan diukur dengan infantometer (alat ukur
panjang badan). 
- Lingkar kepala, pengukuran ukuran pertumbuhan lingkar kepala dan pertumbuhan
otak, walaupun tidak sepenuhnya berkorelasi dengan volume otak. Untuk melihat
perkembangan syaraf anak dan pertumbuhan global otak dan struktur internal.
Cara mengukur lingkar kepala dilakukan dengan melingkarkan pita pengukur
melalui bagian paling menonjol di bagian kepala belakang (protuberantia
occipitalis) dan dahi (glabella).
- Lingkar lengan atas (LILA) : gambaran keadaan jaringan otot dan lapisan lemak
bawah kulit. LILA mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang
tidak berpengaruh oleh cairan tubuh. Ukuran LILA digunakan untuk skrining
kekurangan energi kronis yang digunakan untuk mendeteksi ibu hamil dengan
risiko melahirkan BBLR.
Cara ukur pita LILA untuk mengukur lingkar lengan atas dilakukan pada lengan
kiri atau lengan yang tidak aktif. Pengukuran LILA dilakukan pada pertengahan
antara pangkal lengan atas dan ujung siku dalam ukuran cm (centi meter).
Kelebihannya mudah dilakukan dan waktunya cepat, alat sederhana, murah dan
mudah dibawa 

 Kelebihan antropometri untuk menilai status gizi antara lain: 

 Prosedur pengukuran antropometri umumnya cukup sederhana dan aman 


 Untuk melakukan pengukuran antropometri relatif tidak membutuhkan tenaga
ahli, cukup dengan dilakukan pelatihan sederhana. 
 Alat untuk ukur antropometri harganya cukup murah terjangkau, mudah dibawa
dan tahan lama digunakan untuk pengukuran. 
 Ukuran antropometri hasilnya tepat dan akurat. 
 Hasil ukuran antropometri dapat mendeteksi riwayat asupan gizi yang telah lalu. 
 Hasil antropometri dapat mengidentifikasi status gizi baik, sedang, kurang dan
buruk. 
 Ukuran antropometri dapat digunakan untuk skrining (penapisan), sehingga dapat
mendeteksi siapa yang mempunyai risiko gizi kurang atau gizi lebih 

 Metode antropometri mempunyai kekurangan di antaranya adalah: 

 Hasil ukuran antropometri tidak sensitif, karena tidak dapat membedakan


kekurangan zat gizi tertentu, terutama zat gizi mikro misal kekurangan zink.
Apakah anak yang tergolong pendek karena kekurangan zink atau kekurangan zat
gizi yang lain. 
 Faktor-faktor di luar gizi dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas ukuran.
Contohnya anak yang kurus bisa terjadi karena menderita infeksi

2. Biochemical
 Melalui metode biokimia atau laboratorium dapat diketahui: 

 status zat besi dalam darah 


status gula darah dalam darah 
status iodium dalam urin 
status vitamain A dalam plasma darah, dan sebagainya. 
 Specimen : darah, urin, fece

3. Metode klinis : Metode Klinis didasarkan atas perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan asupan zat gizi. (kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada
organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid). 
-Metoda klinis berguna untuk survei klinis secara cepat mendeteksi secara cepat tanda-tanda
klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.
Pemeriksaan klinis meliputi: 

1. Riwayat medis, yaitu catatan mengenai perkembangan penyakit, untuk mengetahui


APakah malnutrisi disebabkan oleh konsumsi makanan atau bukan. 
2. Pemeriksaan fisik,  Melihat dan mengamati gejala malnutrisi meliputi sign (gejala yang
dapat diamati) dan symptom (gejala yang tidak dapat diamati, tetapi dirasakan oleh
penderita), perubahan fisik yang ada kaitannya dengan malnutrisi (kulit atau jaringan
epitel, jaringan yang membungkus permukaan tubuh seperti rambut, mata, muka mulut,
lidah, gigi dan kelenjar tiroid). 
3. Mencakup catatan semua kejadian yang berhubungan dengan gejala/symptom yang
timbul pada penderita beserta faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit.

4. Diet history

 Riwayat Dahulu, (minimal 5 hari Pola makan)

 Intake cairan 
 Penggunaan vitamin
 Masalah yang berhubungan dengan diet
 Diet yg tdk adekuat
 Ggn perubahan citra rasa, pembauan dll
 Makanan yang intoleran
 Makanan yang menimbulkan alergi
 Ketidakmampuan fisik yg berhubungan dgn nutrisi

 Riwayat Sekarang :

 Kesulitan mengunyah / menelan


 Intake makanan yg tdk adekuat
 Pengaturan makanan yg tdk adekuat
 Penyimpanan makanan yg tidak baik
 Riwayat Pengobatan :Aspirin, laxativa, antasida, antihipertensi dll
 Riwayat medik (Overweight, Underweight, Baru mengalami sakit berat, Baru
mengalami pembedahan besar / pd GI tract)

 Faktor yang mempengaruhi pola diet :

1. Kultur, Religius, Status Ekonomi

2. lompok Umur, Rasa lapar

3. Psikologis, kesukaan, gaya hidup.

4. Kepercayaan, periklanan

5. Alkohol dan obat-obatan


Pengaturan nutrisi pada berbagai tingkat usia :
 Batasan bayi

 PERKEMBANGAN PENCERNAAN BAYI

 Pertumbuhan saluran cerna dan hati manusia  SELESAI   pada usia kehamilan 12
minggu

 Adanya kesalahan sebelum 12 mg akan menyebabkan megacolon, volvulus,


atresia, malrotasi

 MP-ASI (Makanan Pendamping ASI)


 Alernatif lain jika tidak ada ASI

A. USIA 0-6 BULAN,

Makanan bayi umur ini hanya ASI, Berikan kolstrum, Berikan ASI dari kedua payudara

 Kebutuhan zat gizi makro anak

 Energi: 550 kkal

 Protein: 12 gr
 Lemak 34 gr

 Karbohidrat 58 gr

 Kebutuhan zat gizi mikro anak

 Vitamin

 Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)

 Vitamin D: 5 mcg

 Vitamin E: 4 miligram (mg)

 Vitamin K: 5 mcg

 Mineral 

 Kalsium: 200 mg

 Fosfor: 100 mg

 Magnesium: 30 mg

 Natrium: 120 mg

 Kalium: 500 mg

 KEBUTUHAN ASI BAYI

B. USIA 7-11 BULAN

 Kebutuhan zat gizi makro anak


o Energi: 725 kkal

o Protein: 18 gr

o Lemak 36 gr

o Karbohidrat 82 gr

o Serat: 10 gr

o Air: 800 mililiter (ml)

 Kebutuhan zat gizi mikro anak

 Vitamin

o Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)

o Vitamin D: 5 mcg

o Vitamin E: 5 miligram (mg)

o Vitamin K: 10 mcg

 Mineral 

 Kalsium: 250 mg

 Fosfor: 250 mg

 Magnesium: 55 mg

 Natrium: 200 mg

 Kalium: 700 mg

 Besi: 7 mg

 Makanan Bayi Umur 7 Bulan


 Makanan bayi umur 12-24 bulan

C. KEBUTUHAN GIZI BALITA.

Balita butuh : 1500 kalori dari protein, untuk tahun pertama butuh energy 100-120 kkal/ kg
berat, Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan untuk balita adalah 60-70% dari total energi.

 NoUsia Zat Gizi Makro Zat Gizi Mikro

1 0-6 Energi : 550 kkal Vitamin:  Vit A: 375 mikrogram (mcg),


bulan Vit D: 5 mcg, Vit E: 4 miligram (mg), Vit
Protein : 12 gr K: 5 mcg

Lemak : 34 gr Mineral: Kalsium: 200 mg, Fosfor: 100


mg, Magnesium: 30 mg, Natrium: 120
Karbohidrat : 58 gr mg, Kalium: 500 mg
2 7-11 Energi : 725 kkal Vitamin : VitA: 400 mikrogram (mcg),
bulan Vit D: 5 mcg, Vit E: 5 miligram (mg), Vit
Protein: 18 gr, Lemak K: 10 mcg
36 gr, Karbohidrat 82
gr, Serat: 10 gr, dan Mineral: Kalsium: 250 mg, Fosfor: 250
Air: 800 mililiter (ml) mg, Magnesium: 55 mg, Natrium: 200
mg, Kalium: 700 mg, dan Besi: 7 mg
3 1-3 Energi: 1125 kkal Vitamin : Vit A: 400 mikrogram (mcg),
tahun Vit D: 15 mcg, Vit E: 6 miligram (mg),
Protein: 26 gr,  dan Vit K: 15 mcg

Lemak 44 gr,  Mineral: Kalsium: 650 mg, Fosfor: 500


mg, Magnesium: 60 mg, Natrium: 1000
Karbohidrat 155 gr, mg, Kalium: 3000 mg, dan Besi: 8 mg
Serat: 16 gr, dan Air:
1200 ml
4 4-6 Energi: 1600 Vitamin : Vit A: 375 mikrogram (mcg),
tahun kkal, Protein: Vit D: 15 mcg, Vit E: 7 miligram (mg),
35 gram (gr), dan Vit K: 20 mcg
Lemak: 62 gr,
Karbohidrat: Mineral: Kalsium: 1000 mg, Fosfor: 500
220 gr, Serat: mg, Magnesium: 95 mg, Natrium: 1200
22 gr,  mg, Kalium: 3800 mg, danBesi: 9 mg

Air: 1500 ml

 USIA BALITA DAPAT DIBAGI MENJADI 2 GOLONGAN yaitu usia 1-3


thn rentan gigi rusak, gangguan gizi. Dan usia 45 thn rentan gangguan gizi dan
infeksi

D. KEBUTUHAN GIZI USIA ANAK SEKOLAH\

 Energi., Sebesar 50% untuk metabolisme basal, 5 – 10 % untuk SDA, 12% untuk
pertumbuhan, 25 % untuk aktivitas fisik dan 10% terbuang melalui feses. Anjuran
pemenuhan energi sehari diperoleh dari 50 -60% karbohidrat, 15 – 35% lemak
dan 10 – 15% protein. 

 Protein, Kualitas protein yang diberikan harus berkualitas baik seperti protein


hewani. 

 Lipid,Merupakan substansi yang terdiri dari lemak, minyak dan kolesterol.


Asupan lemak pada anak sekolah dianjurkan berasal dari sumber lemak essensial
seperti kacang-kacangan, minyak nabati, beras merah.

 Karbohidrat , Sumber utama energi, pertumbuhan dan aktivitas, membentuk


jaringan tubuh bersama protein. 

 Mikronutrient, Digunakan untuk Pertumbuhan sel epitel, metabolisme karbohidrat


dan keseimbangan cairan tubuh 

 Cairan, Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia secara umum. 
Pada anak sekolah 60%-70% berat tubuh adalah air. Kebutuhan rata-rata cairan
untuk anak sekolah adalah 1ml/Kkal/hr.
E. KEBUTUHAN GIZI REMAJA

 Energi , Remaja laki-laki memerlukan 2400 – 2800 Kkal/hari sementara


perempuan memerlukan energi sebesar 2000 – 2200 Kkal/hari.

 Karbohidrat , sumber energi utama dianjurkan sebesar 50 – 60% total kalori.

 Protein , memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak, pengatur fungsi fisiologis
organ tubuh.  remaja laki-laki adalah 66 – 72 g/hr, sedang untuk remaja
perempuan 59 - 69 g/hari atau 14 - 16% dari kalori total. .

 Lemak  sumber energi yang dapat di simpan di dalam tubuh sebagai cadangan
energi. 20- 25% dari kalori total, sumber : minyak, mentega. 

 Serat , Serat dapat memberi rasa kenyang pada waktu lama. Sumber : sayuran-
sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat. 

 Mineral peranannya sangat penting dalam berbagai proses metabolisme di dalam


tubuh. Kebutuhan mineral usia Remaja

 Vitamin dibutuhkan untuk mengatur berbagai proses metabolisme dalam tubuh,


mempertahankan fungsi berbagai jaringan serta mempengaruhi dalam
pembentukan sel-sel baru

F. KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA

 Usia dewasa dibagi menjadi tiga kelompok : 

 19 – 29 tahun : dewasa muda

 30 – 49 tahun : dewasa pertengahan 

 > 50 tahun : masa setengah tua.

 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN GIZI USIA DEWASA

o Perub Fisiologis dan psikologi usia dewasa. Pertumbuhan statis, kebuth


keseimbangan metabolism dinamis sesuai aktifitas 

o Komposisi tubuh. Masa tubuh tanpa lemak Laki > perempuan

o Pematangan fisiologis. Kemampuan reproduksi pada laki-laki berlanjut


sampai beberapa tahun pada usia setengah tua, sedangkan pada perempuan
masa reproduksi berakhir setelah menopause sekitar usia 50 tahun. Pada
usia setengah tua terjadi kehilangan sel-sel secara bertahap yang disertai
dengan berkurangnya metabolisme sel dan sebagian besar system organ
tubuh secara bertahap. 

o Pematangan psikososial

 PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN PADA KELOMPOK DEWASA

 Prinsip Gizi Seimbang 

a. Variasi Makanan

b. Pengaturan makanan

c. Kebutuhan air (2-3 L/hari)

d. Batasi gula dan garam (garam 5gr/hari, gula 30 gr/hari)

 Pola hidup sehat

 Aktifitas fisik

 Pemantauan BB (IMT  18,5 – 24,9)

G. KEBUTUHAN GIZI HAMIL & BUSUI

 Tambahan energi yang dibutuhkan ibu hamil usia dewasa dengan status gizi baik pra
hamil serta aktivitas fisik ringan pada trimester I hampir tidak diperlu-kan energi
tambahan

 Trimester II dibutuhkan 300-350 kkal/hari

 Trimester III dibutuhkan tambahan energi sebesar 450-500 kkal/hari.

 Pada Trimester II Dan III, Kebutuhan Kalori Tambahan Ini Berkisar 300 Kalori Per Hari
Dibanding Saat Tidak Hamil.

 Kebutuhan Protein Bagi Wanita Hamil Adalah Sekitar 60 Gram.  ( 10-15 Gram  Dr
Wanita Yg Tidak Hamil )

 Pada kehamilan yg normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir
trimester 3.

 Kebutuhan untuk trimester i hampir tidak diperlukan energi tambahan, trimester ii


dibutuhkan 300-350 kkal/hari, dan trimester iii dibutuhkan tambahan energi sebesar 450-
500 kkal/hari.
 DAMPAK KURANG GIZI PADA IBU HAMIL

 Pada trimester I : 

o bayi lahir prematur, kematian janin, 

o kelainan pada sistem saraf pusat bayi.

 Pada trimester II dan III : 

o menghambat pertumbuhan janin atau janin tidak berkembang sesuai usia


kehamilannya. 

o kelainan bawaan pada bay

o  keguguran.

 KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

 Pertambahan BBI selama kehamilan

 Jumlah BM ratarata sehari ibu tidak hamil dan hamil (usia 19-29)
 Bumil yang terjangkit ANEMIA

 Bumil yang terjangkit PRE-EKLAMPSIA : sindrom multisistemik yg terjadi pd


saat kehamilan masuk minggu 20 ditandai dengan gejala hipertensi, terdapat
protenuria lebih dari 300 mg/24 jam, gangguan keseimbangan cairan,dll. Maka
solusi penyembuhan dengan terapi diet yang juga harus memperhatikan
kebutuhan energy, protein, lemak, karbohidrat, zat gizi mikro, kebutuhan cairan,
kebutuhan serat,dll.

 BUMIL HIPEREMESIS GRAVIDARUM.

Hiperemesis Gravidarum (HG)  Merupakan karakteristik terjadinya muntah yg


berlebihan (excessive vomitting) dan kehilangan berat badan (umumnya > 5%
dari BB sebelum hamil), ketidak seimbangan cairan dan elektrolit pada awal
kehamilan. HG dapat dicegah dg menghindari faktor pemicu HG, serta terapi gizi
dan diet. Pada pagi hari hindari makanan berlemak untuk menekan rasa mual dan
muntah . dan pengukuran antropometri/pemantauan BB selama kehamilan
sehingga diharapkan kenaikan BB yang signifikan sesuai dg status gizi pra-hamil,
yg diukur berdasarkan IMT ibu pra-hamil.

DIET GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN


 Syarat dan prinsip diet.

 Cara Memesan Diet


 Diet Pasca-Hematemesis Melena

 Diet penyakit saluran cerna bawah

-Syarat dan Prinsip Diet


- Cara Memesan Diet

 Diet Diabetes Militus

-Prinsip Diet : TEPAT JADWAL, TEPAT JUMLAH, TEPAT JENIS.

- Syarat dan prinsip diet :

-Cara memesan diet


 Diet pada pasien gangguan fungsi ginjal

-Syarat dan Prinsip diet

- Cara memesan diet : diet protein rendah 30,45,40

 Diet Penyakit CKD dengan Hemodialisa

-syarat dan prinsip diet


]

-cara memesan diet

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKURANGAN


VITAMIN, ANEMIA DAN CACINGAN,KKP
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh. Masalah- masalah yang dapat ditimbulkan oleh kekukrangan vitamin adalah misalnya
kekurangan vitamin a akan mengakibatkan gangguan penglihatan sedangkan kekurangan vitamin
c akan mengakibatkan sariawan. Beberapa penatalaksanaan yang dapat diberikan terhadap orang
yang mengalami avitaminosis antara lain konsultasi ke dokter mengenai asupan vitamin pada
seseorang, memberikan suplemen vitamin kepada seseorang secara teratur, memperhatikan
asupan gizi makanan pada seseorang.

Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Gejala yang sering kali
muncul pada penderita anemia di antaranya lemah, letih, lesu, mudah lelah, lunglai, wajah
tampak pucat, mata berkunang-kunang, sulit berkosentrasi dan mudah lupa dan sering sakit. Ada
3 penatalaksanaan yang dapat diberikan terhadap orang yang mengalami anemia yaitu secara
primer, sekunder, tersier.

Cacingan merupakan parasit yang tumbuh di dalam tubuh manusia dan mengganggu
tubuh manusia tersebut, akibatnya adalah semua nutrisi yang masuk ke dalam tubuh manusia itu
terserap oleh parasit cacing tersebut. Obat yang mempunyai efek sebagai anti parasit dapat
digunakan untuk pengobatan cacingan ini, ada 2 jenis obat yang biasa digunakan yaitu :

1. Pyrantel pamoat Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya
adalah :

o Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal

2. Mebendazole Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya, sama
dengan dosis diatas, yaitu:

o Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal.

Apabila ada anggota keluarga yang terkena cacingan, sebaiknya pengobatan juga
diberikan untuk seluruh anggota keluarga untuk mencegah/mewaspadai terjadinya penularan
cacingan tersebut. Dan untuk pencegahannya, yaitu

 Ajari anak-anak untuk selalu menggunakan alas kaki ketika bermain diluar rumah.

 Ajari anak-anak untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan

 Minum obat cacing dosis sekali minum setiap 6 bulan sekali khususnya di masa libur
sekolah dimana anak-anak cenderung lebih sering bermain di luar rumah

 Jagalah selalu jari kuku untuk selalu bersih & terawat.

 Hindari kebiasaan menggigit kuku/menggaruk bagian anus (terutama untuk infeksi


cacing kremi).

Kekurangan kalori protein atau kekurangan energi protein adalah keadaan kurang gizi
yang disebabkan rendahnya konsumsi dari energi protein dalam makanan sehari- hari sehingga
tidak memenuhi angka kebutuhan gizi( AKG).( Mansjoer, Arif.2000). Adapun penatalaksanaan
KKP :

 Bila ada dehidrasi atasi dulu

- Perbaiki diet

1) Formula harus mudah dicerna,pekat kalori atau protein modisco I, II, &
III memenuhi syarat tersebut.

2) Bila ada intoleransi, mulailah dengan susu skim yang diencerkan ( 2,5-5-
7,5 ) + glukosa 5 % disusul dengan modisco ½ , I , II , III.

 Vitamin A 100.000-200.000 KI IM 2 kali.

 Vitamin B komplek ,C,AD,tetes PO

 Pengobatan penyakit penyerta atau penyebab.

 Terapi : gentamicin 6 – 7,5 mg/kg/hari dibagi 2 x atau Amikasin 15 mg/kg/hari


dibagi 3 x. 9. PERAN PERAWAT DALAM P

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN DIET


PASIEN
Perawat merupakan profesi yang unik, profesi yang menangani respon manusia
dalam menghadapi masalah kesehatan, dan secara esensial menyangkut kebutuhan dasar
manusia.

Perawat harus dapat mengkaji kapan suati data indikasi adanya masalah, dan
perlakan seperti apa untuk mengatasi masalah kesehatannya dan memenuho kebutuhna
dasarnya.

Keperawatan pada dasarnya adalah human science and human care; dan caring
menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia
yang berbeda dari manusia lainnya (Watson, 1985).

Peran Perawat Sebagai Pendidik

-Peran Edukator

1. Pembelajaran yang merupakan dasar dari semua tahap kesehatan dan tingkat
pencegahan.
2. Perawat harus mampu mengajarkan tindakan peningkatan
kesehatan,pencegahan penyakit,memberikan info yang tepat tentang kesehatan.

3. Peran Pengamat Kesehatan

-Peran Koordinator Pelayanan Kesehatan, Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya


pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan
melalui kerjasama dengan tim kesehatan lain sehingga pelayanan yang diberikan
merupakan kegiatan yang menyeluruh.

-Peran Koordinator, Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan


kesehatan yang diterima oleh keluarga dan bekerja sama dengan keluarga dalam
perencanaan pelayanan keperawatan sebagai penghubung dengan institusi pelayanan
kesehatan lainnya,supervise terhadap asuhan keperawatan yang dilaksanakan anggota
tim.

-Peran Pembaru, Perawat dapat berperan sebagai inavator terhadap individu


keluarga dan masyarakat dalam merubah perilaku dan pola hidup yang berkaitan dengan
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.

-Peran Fasilitator,Perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk


memecahkan masalah kesehatan,diharapkan perawat dapat memberikan solusi mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai