Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH JERUK MANIS


(Citrus sinensis) UNTUK ANTINYAMUK PADA PENGHARUM
RUANGAN (AROMATERAPI)

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :

Fazry perdana ( 1501071)


Bestari Reski (1601091)
Novi astrianti (1601031)
Nur Amalina (1701117)
Reyvia Rahma Ningsih (1601091)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


PEKANBARU
2017
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
BAB 1 ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 4
1.4 Luaran ............................................................................................................ 5
BAB 2 ..................................................................................................................... 6
2.1 Gambaran Umum .......................................................................................... 6
2.2 Gambar Logo Produk .................................................................................... 6
2.3 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja ......................................................... 6
2.4 Gambaran potensi pasar ................................................................................ 7
BAB 3 ..................................................................................................................... 8
3.1 Persiapan Produksi ........................................................................................ 8
3.2 Pelaksanaan Produksi .................................................................................... 9
3.3 Pemasaran Produk ....................................................................................... 10
3.4 Evaluasi Kegiatan ........................................................................................ 10
3.5 Tahap Laporan Akhir dan Persentasi .......................................................... 10
BAB 4 ................................................................................................................... 11
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................... 11
4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 11
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 12
Lampiran ............................................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia berada dalam iklim tropis, dan memiliki garis khatulistiwa


antara 6˚ LU dan 11˚ LS dan antara 95˚ dan 141˚ BT. Parasit dan vektor penyakit
sangat peka terhadap faktor iklim, khususnya suhu, curah hujan, kelembaban,
permukaan air, dan angin. Nyamuk merupakan salah satu vektor penyakit pada
manusia. Indonesia dengan iklim tropisnya merupakan tempat yang baik bagi
perkembangbiakan nyamuk. Nyamuk mengganggu bukan hanya gigitannya yang
menimbulkan rasa nyeri, tetapi beberapa nyamuk mampu menyebarkan penyakit
pada manusia seperti DBD dan malaria. Di banyak negara tropis penyakit ini
merupakan penyebab kematian utama. Penyakit ini terus menyebar luas di negara
tropis dan subtropis. Sekitar 2,5 milyar orang (2/5 penduduk dunia) mempunyai
risiko untuk terkena infeksi virus dengue. (Kementrian Pertanian,2014)

Untuk mengatasi masalah ini, sudah banyak berkembang alternatif, yaitu


dengan menggunakan anti nyamuk (repellant). Tetapi kebanyakan formula produk
anti nyamuk mengandung zat aktif yang memiliki efek samping yang tidak baik
bagi tubuh manusia jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang, seperti
Propoxur, Dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP) dan Diethyltoluamide
(DEET). Untuk menghindari efek negatif tersebut, banyak penelitian yang telah
dilakukan terhadap anti nyamuk yang berasal bahan alam (ekstrak tanaman).
Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai anti nyamuk adalah Jeruk.
Tumbuhan ini mengandung minyak atsiri yang dilaporkan bertindak sebagai
insektisida, penolak lebah, nyamuk dan lalat. ( Chutia dkk., 2009 )

Kulit jeruk merupakan salah satu limbah yang banyak beredar di


lingkungan masyarakat. Limbah ini berasal dari limbah rumah tangga. Pada tahun
2014 jumlah limbah kulit jeruk mencapai 408.987 ton pada tiap tahunnya. Dan
sejauh ini masih minim yang memanfaatkan limbah ini, khususnya limbah rumah
tangga, agar menambah nilai jualnya (Kementrian Pertanian, 2014).

Jeruk manis (Citrus sinensis, Swingle.) mengandung unsur-unsur senyawa


kimia yang bemanfaat, salah satunya adalah senyawa d-limonen. Hasil analisis
menggunakan gas crhomatography mass spectrometer (GC-MS) 2 menunjukan
bahwa ekstrak limonen yang berasal dari kulit jeruk mencapai sekitar 91,15%..
Minyak atsiri jeruk mengandung linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki
fungsi sebagai penenang (sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan pengusir
nyamuk.. Minyak atsiri jeruk juga dapat digunakan sebagai pengharum ruangan,
bahan parfum, dan penambah cita rasa pada makanan (Warta penelitian dan
pengembangan pertanian, 2008). Minyak atsiri jeruk juga bermanfaat bagi
kesehatan, yaitu untuk aromaterapi. Aroma jeruk dapat menstabilkan sistem
syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan,
dan menyembuhkan penyakit. Manfaat bagi kesehatan tersebut karena minyak
atsiri jeruk mengandung senyawa limonen yang berfungsi melancarkan peredaran
darah, meredakan radang tenggorokan dan batuk, serta menghambat sel kanker.
Kegunaan minyak atsiri ini bisa di kembangkan menjadi pengharum ruangan yang
berfungsi ganda, bisa untuk aromaterapi serta juga anti nyamuk. (M. Istiano, dkk.
2001)

Kebutuhan pasar meningkat akan sadarnya pengharum ruangan ini sangat


di butuhkan. Masyarakat akan sangat terbantu sekali dengan adanya produk yang
akan di buat ini. Masyarakat tidak hanya menggunakan pengharum ruangan untuk
mengharumkan ruangan, tetapi bisa untuk memenangkan diri dan untuk
menghilangkan nyamuk di sekitar ruangan tersebut. Oleh karena itu pengharum
ruangan inovatif ini akan dibuat dari minyak atsiri kulit jeruk dan di tambahkan
dengan zat aktif antinyamuk yang aman dah ramah di lingkungan
sekitar.(Kataren S,2009)

Keunggulan dari anti nyamuk pada pengharum ruangan ini bersifat lebih
aman karena tidak mengeluarkan asap, tetapi hanya mengeluarkan aroma yang
membuat tenang badan dan fikiran dan juga memanfaatkan bahan alam yang
tersedia,jadi aman di nikmati oleh kalangan masyarakat di Indonesia. Dan juga
bersifat tahan lama dan tidak ada asap (Agusta, A., 2000).

Berdasarkan alasan tersebut maka peneliti mencoba memanfaatkan limbah


kulit jeruk tersebut sebagai anti nyamuk pada pengharum ruangan. Anti nyamuk
pada pengharum ruangan ini di namakan dengan FYMPO Fresh (Five Young
Make Product Fresh), yang di latar belakangi karena kami berjumlah 5 orang yang
mencoba menyatukan fikiran untuk membuat produk baru yang inovatif serta
efisien untuk masyarakat di Indonesia
.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa kegunaan FYMPO Fresh?
2. Siapa saja target konsumen FYMPO Fresh?
3. Bagaimana cara pembuatan FYMPO Fresh?
4. Bagaimana cara pemasaran FYMPO Fresh?

1.3 Tujuan
Tujuan dari di buat nya proposal ini yaitu :
1. Mengetahui kegunaan dan kelebihan FYMPO Fresh
2. Mengetahui sasaran penjualan FYMPO Fresh
3. Mengetahui dan mamahami proses pembuatan FYMPO Fresh
4. Mengetahui cara pemasaran FYMPO Fresh

1.4 Luaran
FYMPO Fresh diharapkan menjadi inovasi produk pengharum ruangan
yang multifungsi sebagai aromaterapi, pengharum dan pengusir nyamuk(anti-
nyamuk). Usaha FYMPO Fresh diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan
melalui dengan memanfaatkan limbah kulit jeruk menjadi lebih berguna.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Umum


FYMPO Fresh dibuat dari beberapa bahan, yaitu minyak atsiri dari limbah
kulit jeruk (essential oil), Na-cmc, alkohol 96 %, sodium benzoat, propilen glikol ,
aquadest, dan keraginan (agar-agar).

Pada bahan tersebut mempunyai fungsi, diantaranya minyak atsiri (essential


oil) sebagai senyawa kimia yang dapat mengeluarkan aroma dan sebagai anti
nyamuk, untuk mengembangkan gel di pakai aquadest. Na-cmc berfungsi sebagai
surfaktan yaitu untuk melarutkan minyak atsiri dengan aquadest, sodium benzoat
berfungsi sebagai pengawet agar tidak ada tumbuhnya bakteri, propilenglikol
berfungsi untuk meningkatkan kelarutan atau sebagai wetting agent dari produk
tersebut.

Dengan FYMPO Fresh maka konsumen mendapat dua keuntungan sekaligus,


yaitu sebagai pengharum ruangan dan anti nyamuk. FYMPO Fresh yang telah
diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas. Fungsi dari pengemasan salah satu
sebagai pelindung produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi sehingga dengan
demikian dapat sampai ke konsumen dalam keadaan baik. FYMPO Fresh
mempunyai dua kemasan yaitu kemasan dalam dan luar. Kemasan dalam FYMPO
Fresh menggunakan wadah botol kaca dengan tutup berlubang diatasnya.

2.2 Gambar Logo Produk

Gambar 1. Logo Produk FYMPO Fresh

2.3 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja


Tim pelaksana kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan
(PKM-K) ini terdiri atas lima orang. Dimana semuanya merupakan mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau. Rancangan pembagian kerjanya adalah orang
pertama sebagai direktur, orang kedua dibidang administrasi dan keuangan, dan
orang ketiga dibidang marketing, orang keempat dan kelima dibidang produksi.
Diharapkan dengan adanya pembagian kerja ini dapat lebih meningkatkan
kreativitas maupun kinerja dalam mendukung berjalannya bisnis produk FYMPO
Fresh baik dalam perencanaan dan pengembangan produk, analisis pemasaran,
kelayakan usaha dan evaluasi hasil. Produksi FYMPO Fresh akan dilaksanakan di
rumah salah satu anggota dari tim yaitu di Jl. Kamboja No.B7, Pekanbaru, Riau,
Indonesia.

2.4 Gambaran potensi pasar


Target pasar yang dibidik untuk mengawali bisnis ini adalah konsumen
individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu adalah konsumen rumah
tangga yang membeli FYMPO FRESH secara personal di rumah produksi
maupun ditoko cabang yang menjual FYMPO FRESH. Selain itu FYMPO
FRESH juga dipasarkan pada konsumen organisasi. Konsumen organisasi
memasarkan produk FYMPO FRESH pada institusi yang menggunakan produk
pengharum ruangan multifungsi dalam mendukung kinerjanya. Segmentasi pasar
ini juga berpotensi menjadi konsumen tetap menggunakan pengharum ruangan
multifungsi. Konsumen organisasai tersebut meliputi restoran, salon, perhotelan,
rumah sakit dan pariwisata dan instansi pemerintahan.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan menyajikan uraian teknik, cara atau tahapan pekerjaan


dalam menyelesaikan permasalahan dan sekaligus pencapaian tujuan program.
Pemilihan ide produk

Pengembangan ide dan konsep produk

Perancangan usaha dan Pembuatan desain produk

Persiapan alat dan bahan

Pelaksanaan produksi

Pemasaran Produk

Evaluasi Kegiatan

Gambar 2. Diagram Alir Metode Pelaksanaan Kegiatan

3.1 Persiapan Produksi


1. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai bulan Januari hingga
April 2017. Namun dari perencanaan jangka panjang kami, usaha FYMPO
FRESH akan berlanjut diluar alokasi waktu pelaksanaan PKM-K ini agar menjadi
usaha yang berkembang dan berkelanjutan. Progres mendatang, FYMPO FRESH
akan membuka stand bazaar untuk mendukung keberlanjutan usaha ini. Kegiatan
persiapan dan produksi akan dilaksanakan di kampus stifar riau yang beralamat
Jl.kamboja, Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, Riau.

2. Alat dan Bahan


 Alat yang di gunakan:
- Talenan - Pengaduk kaca
- Pisau - Beker glass 250 ml
- Baskom - Pipet tetes
- Saringan - Corong kaca
- Timbangan - Alat Destilasi
- Labu Pemisah - Gelas ukur 5 ml, 10ml, 50 ml dan 100 ml
 Bahan yang digunakan:
- Kulit Jeruk (Minyak Atsiri) - Propilen glikol
- Na-cmc - Alkohol 96 %
- Sodium benzoat - Aquadest
- Keraginan(agar-agar).
- Aquadest

Catatan: Pembelian bahan baku dan peralatan penunjang produksi dilakukan


secara berkala sesuai dengan penjadwalan persediaan.

3.2 Pelaksanaan Produksi


1. Pembuatan minyak atsiri
Kulit jeruk yang sudah diperkecil ukurannya (0,3-0,5 cm)
ditimbang sebanyak 5 kg lalu dimasukkan ke dalam ketel distilasi uap
berkapasitas 10 kg. Proses dari distilasi uap adalah kulit jeruk diletakkan di
atas pelat berlubang dalam ketel distilasi. Ketel tersebut dialirkan uap yang
berasal dari steam boiler. Bahan yang disuling hanya berhubungan dengan
uap dan tidak dengan air panas. Hasil distilasi menunjukkan sebagian
minyak membentuk emulsi dengan fasa cair. Kemudian campuran minyak
dan air dipisahkan dengan menggunakan dekanter atau labu pemisah.
kulit jeruk

pengecilan ukuran

Distilator (Didistilasi selama 4,5,6 dan 7 jam)

Kondensor

Dekanter

Minyak atsiri kulit jeruk
Gambar .3 Diagram penyulingan minyak atsiri kulit jeruk

2. Pembuatan FYMPO FRESH dengan penambahan ekstrak minyak atsiri.


FYMPO FRESH dibuat dengan cara yang cukup mudah, yaitu dengan
menggunakan bahan baku agar-agar, air, propilen glikol,natrium benzoat,na-cmc
serta minyak atsiri. Air 900cc dipanaskan terlebih dahulu setelah itu masukan agar
agar bubuk dan na-cmc aduk rata, aduk terus hingga mendidih, matikan kompor
lalu di dinginkan,masukan propilen glikol,natrium benzoat dan masukan minyak
atsiri 20 tetes (kira kira 1 mL) aduk sampai merata. Setelah dingin masukan
kedalam wadah yang untuk di pasarkan. Setelah padat, tutup botol, dan berikan
label atau logo kemasan dan dimasukan kedalam kotak yang telah disediakan.
3.3 Pemasaran Produk
Produk FYMPO FRESH ini akan diproduksi di rumah salah satu anggota
dari tim pelaksana, yaitu di Jl. Kamboja, Panam, Pekanbaru, Riau. Strategi
pemasaran produk FYMPO FRESH menggunakan konsep AS2D (Ada disana
Ada disini,dimana mana), melalui penjualan secara langsung (offline shop), online
shop, dan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi. Penjualan secara langsung
melalui rumah produksi FYMPO FRESH sendiri. Penjualan secara online shop
dapat dilakukan melalui media sosial seperti twitter, facebook, instagram,
whatsapp dan line. FYMPO FRESH yang dipasarkan dapat digunakan sebagai
anti nyamuk, penenang, pengharum, maupun penghias ruangan.

3.4 Evaluasi Kegiatan


Evaluasi kegiatan mencakup beberapa aspek target evaluasi, yaitu aspek
produksi, produk, dan pemasaran. Evaluasi pada sistem produksi dilakukan
sebulan sekali, untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efektif dan efisien.
Evaluasi pemasaran dilakukan setiap dua minggu sekali untuk mengetahui
pencapaian target penjualan yang telah dicanangkan, keuntungan yang dihasilkan
dan untuk meningkatkan kualitas produk. Sedangkan evaluasi produk dilakukan
setiap kali proses produksi dilakukan untuk mencegah penurunan mutu produk
baik dari segi estetika maupun kualitas bahan. Hasil dari evaluasi digunakan untuk
perbaikan lagi dalam pelaksanaan produksi dan pemasaran FYMPO FRESH.

3.5 Tahap Laporan Akhir dan Persentasi


Tahapan ini berisi pembuatan laporan akhir program dan persiapan materi-
materi persentasi dalam tahapan monev (monitoring dan evaluasi).
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan 372.000
2 Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan 4.618.000
3 Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa 1.800.000
Lain-lain, administrasi, publikasi, seminar, laporan,
4 3.000.000
lainnya sebutkan
Jumlah 9.730.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-K


No. Jenis Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 Persiapan alat,bahan
2 Pencarian bahan
Pembuatan minyak
3
atsiri q
Pengerjaan,pembuatan
4
pengharum ruangan
5 Pemasaran
Evaluasi strategi
6
Daftar Pustaka

 Agusta, A., 2000, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia, ITB, Bandung,
29-30
 Anonim. 2014. Limbah kulit jeruk. Jakarta: Kementrian pertanian
 Anonim. 2008. Fungsi minyak atsiri. Jakarta: Warta penelitian dan
pengembangan pertanian
 Buchbauer, G., W. Jager, L. Jirovetz, J. Ilmberger, and H. Dietrich. 1993.
Therapeutic Properties of Essential Oil and fragrances. American
Chemical Society (ACS) Simposium Series; 525, 160-165.
 Chutia, M., Bhuyan, D. P., Pathak, M. G., Sarma, T. C., Boruah P. 2009.
Antifungal Activity and Chemical Composition of Citrus reticulata Blanco
Essential Oil Against Phytopathogens. North East India: Food Science and
Technology, 42, 777-780
 Istianto M, dkk. 2001. Pengaruh Senyawa Limonen Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Panonychus Citri Mc. (Acarina:Tetranychidae) Pada Kondisi
Laboratorium. Journal Agrosains. 14
 Ketaren S. 2009. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka.
Lampiran
Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Justifikasi Harga Jumlah Biaya


Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Pipet kecil Mengambil 5 4.000 20.000
alkohol
Pipet besar Mengambil 5 8.000 40.000
parfum
Corong Menuang 3 10.000 30.000
formulasi
kedalam
wadah
Sendok Mengaduk 6 3.000 18.000
formulasi
Gelas ukur Mengukur 1 80.000 80.000
10ml bahan
formulasi
Handscoon Melindungi 1 pack 40.000 40.000
tangan
Kain Lap Membersihkan 1 lusin 4.000 48.000
sisa-sisa
pembuatan
FYMPO Fresh
Isi ulang Membuat 2 18.000 36.000
Tabung Gas Formulasi
Panci Membuat 2 30.000 60.000
formulasi
SUB TOTAL (Rp) 372.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Jumlah Biaya
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Wadah Gelas Tempat 100 unit 10.000 1.000.000
Kaca FYMPO
Fresh
Kain Penutup Menutup 100 buah 1.500 150.000
Wadah wadah gelas
kaca
Kulit Jeruk Bahan dasar 50 karung 35.000 1.750.000
minyak atsiri
Kardus Kemasan luar 100 unit 7.000 700.000
packing produk
Label Merk Memberi 9 lusin 2.000 18.000
identitas
FYMPO
Fresh
Pulsa Promosi dan 5 Pekerja 200.000 1.000.000
Melayani
Konsumen
SUB TOTAL (Rp) 4.618.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah Biaya
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Transportasi Pembelian 5x 30.000 150.000
Alat Bahan
Pemasaran 4x 20.000 80.000
Pengiriman 7x 10.000 70.000
Produk ke
Konsumen
Pengadaan 3x 500.000 1.500.000
Bahan baku
SUB TOTAL (Rp) 1.800.000

4. Lain-lain
Justifikasi Harga Jumlah Biaya
Material Volume
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Tenaga Kerja Membeli alat 5 pekerja 500.000 2.500.000
bahan, produksi,
promosi,
pemasaran dan
pembuatan
laporan
Bannner, Mempromosikan 5 bulan 200.000 200.000
brosur dan produk
poster

Administrasi Pencetakan, 5 bulan 300.000 300.000


penggandaan
laporan,
pembelian buku
keuangan
SUB TOTAL (Rp) 3.000.000
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 9.730.000

Anda mungkin juga menyukai