Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

API DAN KEBAKARAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

‛‛ K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN ”

Dosen Pengampu :

Imam Syafa’at, ST.,MT

Disusun oleh :

 Rizky Agung Prayogi 18103011008


 Muhammad Azhiim F.S. 18103011014
 Agung Izzul Haq 18103011016

TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas K3.

Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami mendapat bantuan dari


berbagai pihak. Oleh Karena itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
membantu dan membimbing penulisan ini sehingga dapat selesai tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan


kelemahan karena sedikit banyak disusun berdasarkan pustaka dan data yang telah
dikumpulkan. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan kami terima
dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan masalah .................................................................................. 3

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian API dan Kebakaran ............................................................... 4
B. Klasifikasi API dan Kebakaran .............................................................. 5
C. Penyebab Terjadinya Kebakaran ............................................................. 6
D. Bahaya dan Dampak Kebakaran ............................................................. 7
E. Cara Pemadaman Kebakaran .................................................................. 8
F. Pencegahan Terjadinya Kebakaran ......................................................... 9

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 10
B. Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSAKA ....................................................................................... 11

Iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kamus, kebakaran itu dinyatakan dengan keterangan, kemusnahan oleh
api dan menyebabkan kerugian. Api dinyatakan dengan keterangan: gas bercahaya
yang di akibatkan oleh terjadinya reaksi kimia pembentukan atau penguraian
persenyawaan. Secara sederhana dapat dikatakan kebakaran adalah pembakaran atau
suatu reaksi antara bahan yang dapat terbakar dengan oksigen,dalam keadaan
sedemikian rupa sehingga timbul panas dan api dan menyebabkan kerugian.
Bahaya kebakaran harus dipahami oleh setiap orang karena kebakaran
biasa terjadi dimana-mana, selain merugikan diri sendiri juga orang lain yang berada
disekitar area kebakaran. Kebakaran termasuk masalah yang tidak dikehendaki
kedatangannya. Kebakaran adalah suatu peristiwa yang terjadi  akibat tidak
terkendalinya sumber energi. Penyebab kebakaran beragam dari yang kecil sampai ke
masalah yang besar.
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat kebakaran Pemerintah
mengeluarkan undang-undang UU No. 1 Tahun 1970 “Dengan perundangan
ditetapkan persyaratan keselamatan kerja untuk mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran” yang dikuatkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
RI No.186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
disebutkan dalam Pasal ayat 1 “Pengurus atau Perusahaan wajib mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran, menyelenggarakan latihan
penganggulangan kebakaran di tempat kerja”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu api dan kebakaran?
2. Apa saja klasifikasi kebakaran?
3. Apa penyebab terjadinya kebakaran?
4. Bahaya dan Dampak Kebakaran?
5. Bagaimana cara pemadaman kebakaran?
6. Bagaimana pencegahan agar tidak terjadi kebakaran?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi api dan kebakaran.
2. Untuk mengetahui kalsifikasi api dan kebakaran.
3. Untuk mengetahui penyebab terjadi kebakaran.
4. Untuk mengetahui Bahaya dan Dampak Kebakaran.
5. Untuk mengetahui cara pemadaman kebakaran.
6. Untuk mengetahui cara mencegah agar tidak terjadi kebakaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Api dan Kebakaran


Bekerja di sebuah laboratorium ataupun di perusahaan – perusahaan industri
jelas tak bisa lepas dari kemungkinan kecelakaan kerja atau bahaya yang salah
satunya adalah kebakaran. Aspek bahaya ini menjadikan pekerja laboratorium
ataupun diperusahaan membuat dan menciptakan suatu sistem keselamatan kerja.
Selain itu perlu dipahami pula bagaimana proses terjadinya kebakaran, bahan-bahan
kimia apa saja yang mudah terbakar serta bagaimana cara penanggulangannya secara
benar.
Bahasan ini akan kami uraikan secara lengkap mulai dari definisi api dan
kebakaran. Api adalah suatu fenomena yang dapat diamati dengan adanya cahaya dan
panas serta adanya proses perubahan zat menjadi zat baru melalui reaksi kimia
oksidasi eksotermal. Api terbentuk karena adanya interaksi beberapa unsur/elemen
yang pada kesetimbangan tertentu dapat menimbulkan api. Sedangkan,kebakaran
yaitu peristiwa bencana yang ditimbulkan oleh api, yang tidak dikehendaki oleh
manusia dan bisa mengakibatkan kerugian nyawa dan harta.
Definisi umumnya kebakaran adalah suatu peristiwa terjadinya nyala api yang
tidak dikehendaki, sedangkan defenisi khususnya adalah suatu peristiwa oksidasi
antara tiga unsur penyebab kebakaran.
Ditinjau dari jenis api, dapat dikategorikan menjadi jenis api jinak dan liar.
Jenis api jinak artinya api yang masih dapat dikuasai oleh manusia, sedang jenis api
liar tidak dapat dikuasai. Inilah yang dinamakan kebakaran.
Proses kebakaran atau terjadinya api sebenarnya bisa kita baca dari teori
segitiga api yang meliputi elemen bahan, panas dan oksigen. Tanpa salah satu dari
ketiga unsur tersebut, api tidak akan muncul. Oksigen sendiri harus membutuhkan
diatas 10% kandungan oksigen di udara yang diperlukan untuk memungkinkan
terjadinya proses pembakaran.
Seperti telah dikemukakan diatas reaksi terjadinya api dari tiga jenis unsur yang
disebut sebagai Segitiga Api

1. Fuel (Bahan Bakar)


a. Pengertian bahan bakar
Yang dimaksud bahan bakar ialah semua jenis benda yang dapat terbakar.
b. Jenis bahan bakar
Bahan bakar umumnya dubagi atas 3 jenis antara lain jenis bahan bakar
padat, bahan bakar gas, dan cair.
 Benda Padat
Bahan bakar padat yang terbakar akan meninggalkan sisa berupa abu
atau arang setelah selesai terbakar. Contohnya: kayu, batu bara,
plastik, gula, lemak, kertas, kulit dan lain-lainnya.
 Benda Cair
Bahan bakar cair contohnya: bensin, cat, minyak tanah, pernis,
turpentine, lacquer, alkohol, olive oil, dan lainnya.
 Benda Gas
Bahan bakar gas contohnya: gas alam, asetilen, propan, karbon
monoksida, butan, dan lain-lainnya.
2. Oksigen / O2
Oksigen adalah gas yg tidak dapat terbakar. Oksigen dengan kadar minimum
16% dapat menjadi unsur penting pembentuk api. Sedangkan dalam udara normal
yang kita hirup terdapat kandungan 20% oksigen. Kembali lagi, oksigen itu sendiri
tidak terbakar, ia hanya mendukung proses pembkaran.
3. Source Of Igition (Sumber Nyala)
a. Pengertian Sumber Nyala dan Sumber Panas
o Sumber Panas ialah semua benda atau kejadian yang menimbulkan
panas.
o Sumber Nyala ialah semua benda atau kejadian yang menimbulkan
Panas pada suatu tingkat temperatur tertentu dan telah dianggap
berbahaya bagi timbulnya api/kebakaran.
b. Terjadinya sumber nyala
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya sumber nyala, antara lain :
o Sumber nyala terjadi karena proses/peristiwa Alam
o Sumber nyala terjadi karena proses/peristiwa Kimia
o Sumber nyala terjadi karena proses/peristiwa Listrik
o Sumber nyala terjadi karena proses/peristiwa Mekanik
o Sumber nyala terjadi karena proses/peristiwa Nuklir

Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan


cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api/penyalaan.Tiga unsur
penting dalam kebakaran antara lain ;
 Bahan bakar dalam jumlah yang cukup. Bahan bakar dengan bahan
padat,cair atau uap/gas.
 Zat pengoksidasi/oksigen dalam jumlah yang cukup.
 Sumber nyala yang cukup untuk menyebabkan kebakaran.
Sedang mengenai sumber panas bisa muncul dari beberapa sebab antara lain :
 Sumber Api Terbuka yaitu penggunaan api yang langsung dalam
beraktifitas seperti : masak, las, dll.
 Listrik Dinamis yaitu panas yang berlebihan dari sistem
peralatan/rangkaian listrik seperti : setrika, atau karena adanya
korsleting.
 Listrik Statis yaitu panas yang ditimbulkan akibat loncatan ion negatif
dengan ion positif seperti : peti.
 Mekanis yaitu panas yang ditimbulkan akibat gesekan/benturan benda
seperti : gerinda, getaran mesin, dll.
B. Klarifikasi Kebakaran
Klasifikasi/Pengelompokkan kebakaran tersebut berdasarkan penjelasan pasal 23 &
24 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992 :
1) Kebakaran Kelas A
Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam.
Contoh : Kebakaran kayu, kertas, kain, plastik, dsb.
Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran kelas ini
adalah dengan : pasir, tanah/lumpur, tepung pemadam, foam (busa) dan air.
2) Kebakaran Kelas B
Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar.
Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng.
Alat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut adalah
Tepung pemadam (dry powder), busa (foam), air dalam bentuk spray/kabut
3) Kebakaran Kelas C
Kebakaran instalasi listrik bertegangan. Seperti : Breaker listrik dan alat
rumah tangga lainnya yang menggunakan listrik.
Alat Pemadam yang dipergunakan adalah : Karbondioksida (CO2), tepung
kering (dry chemical). Dalam pemadaman ini dilarang menggunakan air.
4) Kebakaran Kelas D
Kebakaran pada benda-benda logam padat seperti : magnesum, alumunium,
natrium, kalium, dsb.
Alat pemadam yang dipergunakan adalah : pasir halus dan kering, dry
powder khusus.

Tabel Klasifikasi Kebakaran

RESIKO MATERIAL ALAT  PEMADAM


Class A Kayu, Kertas, Kain Dry Chemichal Multiporse dan ABC Soda Acid
Dry Chemichal Foam (serbuk bubuk), BCF 
Bensin, Minyak Tanah,
Class B (Bromoclorodiflour Methane), CO2, dan gas
Varnish
Hallon
Bahan – bahan seperti
Class C asetelin, methane, Dry Chemichal, CO2, gas Hallon dan BCF
propane dan gas alam
Uranium, magnesium
Class D Metal x, metal guard, dry sand dan bubuk pryme
dan titanium
C. Penyebab Terjadinya Kebakaran
Secara umum, kebakaran disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor
manusia dan faktor teknis.
1. Faktor Manusia
Sebagian besar kebakaran yang disebabkan oleh faktor manusia
timbul karena kurang pedulinya manusia tersebut terhadap bahaya
kebakaran dan juga kelalaian. Sebagai contoh:
 Pekerja : Kelalaian, kurangnya disiplin, dsb.
 Merokok di sembarang tempat, seperti ditempat yang sudah ada
tanda “Dilarang Merokok”.
 Menggunakan instalasi listrik yang berbahaya, misalnya
sambungan yang tidak benar, mengganti sekering dengan
kawat.

2. Faktor Teknis

Faktor Teknis lebih disebabkan oleh kurangnya pengetahuan


masyarakat mengenai hal-hal yang memicu terjadinya kebakaran, misalnya:

 Tidak pernah mengecek kondisi instalasi listrik, sehingga


banyak kabel yang terkelupas yang berpotensi terjadi korsleting
yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
 Menggunakan peralatan masak yang tidak aman, misalnya
menggunakan tabung yang bocor, pemasangan regulator yang
tidak benar, dan lain-lain.
 Menempatkan bahan yang mudah terbakar didekat api,
misalnya meletakkan minyak tanah atau gas elpiji didekat
kompor.

3.Faktor Alam

Petir, Gunung meletus, Gempa bumi, dsb

sebagai contoh adalah panasnya matahari yang amat kuat dan terus menerus
memancarkan panasnya sehingga dapat menimbulkan kebakaran.
D. Bahaya dan Dampak Kebakaran
Peristiwa kebakaran memberikan efek bahaya antara lain :
o Asap adalah kumpulan partikel zat carbon ukuran kurang dari 0,5 micron
sebagai dari pembakaran tak sempurna dan bahan yang mengandung karbon.
Efeknya iritasi/rangsangan pada mata, selaput lendir pada hdung, dan
kerongkongan.
o Panas adalah suatu bentuk energi yang pada 300 F dapat dikatakan sebagai
temperatur tertinggi dimana manusia dapt bertahan/bernafas hanya dalam
waktu yang singkat.Efeknya tubuh kehilangan cairan dan tenaga, luka
bakar/terbakar pada kulit dan pernafasan, mematikan jantung.
o Nyala/Flame bisa timbul pada proses pembakaran sempurna dan membentuk
cahaya berliku.
o Gas beracun antara lain :
 Karbon Monoksida tidak berasa, tidak berbau, tidak berasa NAB
50ppm.
 Sulfur Dioksida (SO2) sangat beracun, menyebabkan gejalalambat diri,
kerusakan sistem pernafasan seperti bronchitis.
 Hidrogen Sulfida (H2S) >NAB 10 ppm.
 Ammonia (MH3) >NAB 10ppm.
 Hidrogen Sianida (HCN) >NAB 10ppm.
 Acrolein (C3H4O) >NAB 0,1ppm.
 Gas hasil pembakaran zat sellulosa (kertas, kayu, kain) seperti karbon
monoksida, formaldehida, asam formiat, asam karboksitat,
metilalkohol, asam asetat, dll.
 Gas hasil pembakaran plastik seperti karbon monoksida, asam klorida
dan sianida, nitrogen eksida, dll.
 Gas hasil pembakaran scliena seperti hidrogen sianida, gas amonia.
 Gas hasil pembakaran karet seperti karbon monoksida, sulfur dioksida,
dan asap tebal.
 Gas hasil pembakaran wool seperti karbon monoksida, hidrogen
sulfida, sulfur dioksida, dan hidrogen sianida.
 Gas hasil pembakaran hasil minyak bumi seperti karbon monoksida,
karbon dioksida, axcolin, dan asp tebal.
E. Cara Pemadaman Kebakaran
Terdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi atau memadamkan kebakaran:
o Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkan atau
menjauhkan bahan atau benda-benda yang dapat terbakar
o Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran dengan menurunkan
panas atau suhu. Bahan air yang paling dominan digunakan dalam
menurunkan panas dengan jalan menyemprotkan atau menyiramkan air
ketitikapi.
o Cara isolasi atau lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakaran dengan
mengurangi kadar atau presentase O2 pada benda-benda yang terbakar.

F. Mencegah Dan Menanggulangi Kebakaran


1. Apa yang dimaksud bahaya kebakaran dan penanggulanganya itu ?
Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api
yang tidak terkendali. Sedangkan, Penanggulangan Kebakaran adalah segala
upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya
pengendalian setiap perwujudan energi, pengadaan sarana proteksi kebakaran dan
sarana penyelamatan serta pembentukan organisasi tanggap darurat untuk
memberantas kebakaran.
2. Apa yang dimaksud dengan pencegahan kebakaran ?
Pencegahan Kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan agar tidak
terjadi penyalaan api yang tidak terkendali. Pencegahan kebakaran mengandung
2 pengertian, yaitu:
 Penyalaan api belum ada dan usaha pencegahan ditujukan agar tidak terjadi
penyalaan api. Contoh dari tindakan ini adalah dengan memisahkan bahan
mudah terbakar pada ruang khusus,membuat aturan pencegahan kebakaran,
memasang rambu dilarang merokok, dll.
 Penyalaan api sudah ada dan usaha pencegahan ditujukan agar api tidak
terkendali. Contoh dari tindakan ini adalah mengatur nyala api di dalam
ruang tempa, ketel uap, dapur pemanas, dll.
Pencegahan kebakaran menurut kepmen No.186/Men/1999 adalah mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja yang meliputi :
 Pengendalian setiap bentuk energi.
 Penyediaan sarana deteksi, alarm, memadamkan kebakaran dan sarana
evakuasi.
 Pengendalian penyebaran asap, panas, dan gas.
 Pembentukan unit penanggulangan kebakaran secara berkala.
 Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi
tempat yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.

Dari strategi pemadaman,ada dua cara penting yang perlu diperhatikan yaitu:

 Teknik Pemadam Kebakaran adalah kemampuan mempergunakan alat dan


perlengkapan pemadaman kebakaran dengan sebaik baiknya. Agar
menguasai teknik kebakaran maka seseorang harus mempunyai pengetahuan
tentang penanggulangan kebakaran, terlatih dan terampil mempergunakan
berbagai alat serta perlengkapan kebakaran.
 Taktik Pemadaman Kebakaran adalah kemampuan manganalisis situasi
sehingga dapat melakukan tindakan dengan cepat dan tepattanpa
menimbulkan kerugian yan lebih besar. Taktikini terkait dengan analisis
terhadap unsur – unsur pengaruh angin, warna asap kebakaran, material
utama yang terbakar, lokasi, dll.

Alat Pemadam dan Karakteristiknya

 APAR atau fire extinguishers atau racun api merupakan peralatan reaksi
cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A, B dan
C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat
ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin
timbul dari daerah tersebut, APAR ada berbagai jenis ada APAR Jenis Busa,
APAR Jenis Karbon Dioksida, APAR Jenis Serbuk Kimia Kering (dry
chemical powder), APAR Jenis Gas Halon dan Pasca Halon.
 Hydrant
Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota,
sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran
halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya
ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam
Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.

 Fire Alarm
Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap
orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat.

 Sprinkler
Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan
memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu
tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Api sangat berbahaya bagi manusia maupun alam karena bersifat merusak dan
memusnahkan suatu benda. kebakaran merupakan kecelakaan yg disebabkan oleh
beberapa faktor Karena manusia, alam, maupun kedua – duanya. Kebakaran bisa
dicegah melalui beberapa cara, di antaranya yaitu mengikuti peraturan yang sudah
ditetapkan, misalnya menaruh barang mudah terbakar seperti alkohol atau bahan
bakar bensin ke tempat yang teduh dan jauh dari sumber panas. Jika semua itu kita
lakukan maka kelak kecelakaan seperti kebakaran pun tak akan pernah terjadi.

Penyebab terjadinya kebakaran meliputi tiga unsur, yaitu:

1. Bahan yang mudah terbakar

2. Oksigen

3. Suhu

Terdapat tiga cara untuk mengatasi atau memadamkan kebakaran:

1. Cara penguraian

2. Cara pendinginan

3. Cara isolasi atau lokalisasi

B. Saran

Kita dapat melakukan upaya tindakan preventif untuk mencegah bahaya


kebakaran. Diantaranya adalah :

 Menjauhkan barang mudah terbakar jauh dari sumber panas atau cahaya
matahari.
 Menggunakan peralatan K3 sebagai upaya perlindungan dari segala bahaya
termasuk bahaya kebakaran.
 Menyediakan Fire Extinguisher atau alat pemadam api di setiap ruangan untuk
menghambat penyebaran api jika terjadi kecelaan kebakaran.
 Selalu mengikuti prosedur dalam melakukan pekerjaan dan tidak ceroboh.
DAFTAR PUSAKA

http://tlmmiftahul.blogspot.com/2014/04/k3-kebakaran.html

http://nurwahyudi29.blogspot.com/2017/04/k3-faktor-penyebab-kebakaran-dan.html

https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-api-dan-
kebakaran.html

Anda mungkin juga menyukai