“INDUSTRI DETERJEN”
OLEH:
KELOMPOK VI :
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belekang
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara pebuatan
detergen.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Surfaktan
b. Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari
surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
c. Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai
kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh
Sodium sulfat. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak
mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah
kuantitas. Contoh Sodium sulfat.
d. Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih
menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak
berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan
lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim,
Boraks,Sodium klorida, CarboxyMethylCellulose (CMC).
1. Bahan Aktif
Bahan aktif ini merupakan bahan inti dari deterjen sehingga bahan ini
harus ada dalam pembuatan deterjen. Secara kimia bahan kimia ini dapat
berupa sodium laurylsulfonate. Sodium laurylsulfonate dengan beberapa
nama dagang dengan nama texapone, Emal, luthensol, dan neopelex.
Secara fungsional bahan mempunyai andil dalam meningkatkan daya
bersih. Ciri dari bahan aktif ini mempunyai busa banyak dan bentuknya
jel (pasta).
2. Bahan pengisi
Bahan ini berfungsi sebagai bahan pengisi dari keseluruhan bahan baku.
Pemberian bahan pengisi ini dimaksudkan untuk memperbesar atau
memperbanyak volume. Keberadaan bahan ini dalam deterjen semata-
mata dilihat dari aspek ekonomis. Bahan pengisi deterjendisini
menggunakan sodium sulfat (Na2SO4). Bahan lain sebagai pengisi
deterjen dapat mengguanakan tetra sodium pyroposphate dan sodium
sitrat. Bahan ini berbentuk serbuk, berwarna putih dan mudah larut dalam
air.
3. Bahan penunjang
Salah satu contoh bahan penunjang deterjen adalah soda abu (Na2CO3)
yang berbentuk serbuk putih. Bahan penunjang ini berfungsi sebagai
meningkatkan daya bersih. Keberadaan bahan ini dalam deterjen tidak
boleh terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan efek panas pada tangan
saat mencuci pakaian. Bahan penunjang lainnya adalah STPP (sodium
tripolyposphate) yang juga penyubur tanaman. Ini dapat dibuktikan air
bekas cucian disiramkan ke tanaman akan menjadi subur. Hal ini
disebabkan oleh kandungan fosfat yng merupakan salah satu unsur dalam
jenis pupuk tertentu.
4. Bahan Tambahan (aditif)
a. Texapon
b. Na2SO4 secukupnya
c. NaHCO3 25%
d. NaCO3 7%
e. STPP / CMC secukupnya
f. Parfum secukupnya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan dapat diatas dapat disimpulkan bahwa deterjen dapat dibuat dengan
bahan yang sederhana seperti caustic soda, STTP, CMC, ABS, dengna cara
mencampurkan bahan-bahan ini.
B. Saran
Kami menyarankan agar dalam mata kuliah kimia industry ada praktek, sehingga ada
suatu materi yang menjadi bekal mahasiswa di masyarakat nanti.
DAFTAR PUSTAKA
+ CMC
Diaduk
Dicampur
Diaduk
Dicampur
Terbentuk cream
+ Parfum
Di bungkus