1
Apa itu Grinding?? SIZING???
SIZE
Memecah
Menghancurkan UKURAN
Mengecilkan ukuran
Sizing
Menyeragamkan Ukuran
2
Mengapa grinding dan sizing itu penting dalam industri?
Sizing
3
Tujuan pengecilan ukuran padatan
4
Pengecilan
1. Mempercepat Pelarutan
Ukuran Luas Permukaan Besar 2. Mempercepat reaksi kimia
3. Mempertinggi reaksi penyerapan
4. Menambah kekuatan warna
5
Mengidentifikasi keadaan fisik, ukuran, dan
kandungan air bahan olahan
6
a) Density/Massa Jenis ( )
Massa
m kg,gr,
Rumus:
V
Density
kg/L,gr/mL,kg/ Volume
m3, L,mL, m3,.
7
Contoh:
1. Suatu benda mempunyai massa 15 gram dan volume 5
cm3. Berapakah density benda tersebut?
8
Jawab
V 5cm3 m 1000 gr
V 40mL
25 gr / mL
9
BENTUK TAK BERATURAN
Water
V = V2 V1
V2
V1
Gelas Ukur
10
b) Bulk Density (b)
menyatakan total massa butiran/padatan dibagi total volume yang ditempati oleh
kumpulan butiran /padatan tersebut
m X
b
V Y
11
Contoh
massa 1 kelereng = 75 gram
Sebuah kotak dengan
massa 4 kelereng (m) = 4 x 75 =
volume 100 cm3 diisi
dengan kelereng. Massa 300 gram
satu butir kelereng adalah Volume kotak (V) = 100 cm3
75 gram. Kotak itu terisi
penuh oleh empat butir m 300
b 3 gram / cm 3
kelereng. Berapakah bulk V 100
density kotak yang berisi
kelereng itu? Jadi, bulk density = 3 gr/cm3
12
Latihan: Diketahui:
Sebuah kolom absorber D = 14 m r = D/2 =
berbentuk tabung dengan 14/2 = 7 m
diameter 14 m dan tinggi satu
meter, diisi dengan absorben. t=1m
Kolom tersebut mampu Jumlah absorben = 7
menampung absorben karung
sebanyak tujuh karung
absorben. Satu karung Massa 1 karung = 11 kg
absorben beratnya 11 kg. Ditanya: b ?
Berapakah bulk density
kolom absorber tersebut?
13
m
b
Jawab: V
22
Vtabung r t (7) 1
2 2
(7) 2 1m 3 22 7 m 3
7
mtotal = jumlah karung x berat 1 karung
= 7 x 11 kg
7 11kg
b b 1
kg
22 7m 3
2 m3
2
14
Bulk Density tinggi Mudah bergerak
15
c) Hardness menyatakan kekerasan suatu
bahan
SkalaMohs
Hard
menyatakan ukuran ketahanan suatu bahan
terhadap goresan dengan membandingkan
kemampuan bahan yang lebih keras untuk
Keras
menggores bahan yang lebih lunak
16
Kekerasan Bahan
Derajat Mohs Jenis Bahan Derajat Mohs Jenis Bahan
1 Talc 6 Feldspar
2 Gypsum 7 Quartz
3 Calcite 8 Topaz
4 Fluorite 9 Corundum, Sapphire
5 Apatite 10 Diamond
17
Bahan dengan skala Mohs kurang dari 4
bersifat lunak, 4 7 : sedang, di atas 7
bersifat keras
18
Tugas
Skala Bahan Rumus Fungsi Gambar
Mohs Kimia
1 Talc Mg3Si4O10(OH)2
10 Diamond
19
1. Talc
Talc adalah mineral paling
lunak dan paling rendah
dalam skala Mohs
Tidak larut dalam air
Kegunaan: kosmetik (seperti
bubuk talc) dan pembuatan
kertas
Komposisi kimia:
Mg3Si4O10(OH)2 atau
H2Mg3(SiO3)4
2. Gypsum
Merupakan mineral sulfat
lunak dengan komposisi
kalsium sulfat dihidrat
(CaSO42H2O)
Dapat digunakan sebagai
pupuk
3. Calcite
Merupakan mineral
karbonat dan merupakan
bentuk paling stabil dari
kalsium karbonat
(CaCO3)
Kegunaan: pemupukan
(mengurangi keasaman
tanah), pemurnian gula
bit, material konstruksi
untuk menstabilkan
tanah
5. Apatite
4. Fluorite
Disebut juga fluor-
spar
Merupakan mineral
yang terdiri atas
calcium fluoride
(CaF2)
Fluorite
fluorescence
kemampuan
memancarkan cahaya
5. Apatite
Apatite = hydroxylapatite = fluorapatite = chlorapatite
Merupakan mineral yang diproduksi oleh organisme
Komposisi kimia : Ca5(PO4)3(OH,Cl,F) atau
Ca10(PO4)6(OH,F,Cl)2, dan formula untuk masing-masing
mineral Ca10(PO4)6(OH)2, Ca10(PO4)6(F)2 dan Ca10(PO4)6(Cl)2.
Kegunaan: sebagai bahan pupuk (sumber fosfor)
6. Feldspar
Feldspar = Orthoclase
Merupakan komponen
kunci penyusun granit
Rumus Kimia:
KAlSi3O8 NaAlSi3O8
CaAl2Si2O8
Kegunaan: sebagai
bahan pembuatan kaca,
keramik, dan sebagai
filler dalam cat
7. Quartz
Memiliki struktur
kristal heksagonal
yang terdiri atas
kristal silikon
dioksida (SiO2)
Kegunaan: perhiasan
8. Topaz
Terbuat dari kombinasi
antara aluminium dan
fluorin
Rumus Kimia:
Al2SiO4(OH-,F-)2
9. Corundum/Sapphire
Merupakan bentuk kristal
dari aluminium oksida
Merupakan mineral dasar
penyusun batuan
Secara alamiah, warna bersih
(tak berwarna)
Pengotor berwarna
Rumus kimia: Al2O3
10. Diamond
Merupakan material
paling keras yang terjadi
secara alamiah
Komposisi kimia: C
d) Brittleness
31
e) Friction
Friction Friksi Gesekan
Menyatakan ketahanan
partikel sehingga tidak
tergeser
Benda yang mudah bergeser
mudah dipecah dalam alat
pemecah
32
F) Moisture Content/Kadar Air
Moisture Uap/air
Content Kandungan/isi
Moisture Content menyatakan kandungan
air dalam bahan
Alat penghancur umpan ukuran besar dan
sedang, disarankan moisture content-nya tidak
lebih dari 4 %, karena akan lengket dan
menempel pada mesin
Alat penghancur ukuran umpan kecil untuk
penghancuran basah dipersyaratkan kadar
airnya minimum 50 %
33
Kadar air 3 4 % sangat menguntungkan dalam
operasi pemecahan bahan dan baik untuk dust control
(kontrol debu)
Bila kadar air lebih dari 4 % bahan akan menjadi
lengket dan ada kemungkinan terjadi gumpalan dalam
alat
Bila kadar air kurang dari 4 % maka akan banyak
menghasilkan debu
34
g) Ukuran dan Jumlah Bahan yang
Dipecah
35
ALAT-ALAT PEMECAH PADATAN
Dalam industri, pengecilan ukuran padatan diperlukan untuk:
1. Memperoleh padatan dengan kisaran ukuran/luas permukaan yang
diinginkan
Untuk proses tertentu, luas permukaan padatan menjadi faktor penting.
Untuk mendapatkan luas permukaan yang besar, padatan dengan ukuran
besar dipecah sehingga menjadi lebih kecil.
Contoh:
dalam proses yang bersifat heterogen (dua fase)
36
Sebelum dipecah Setelah dipecah
Volume A Volume A
Luas permukaan X Luas permukaan Y
Dipecah
38
2. Memisahkan Mineral/Kristal Senyawa Kimia Yang
Tergabung Dalam Bentuk Padatan
Seringkali padatan berukuran besar terdiri dari berbagai campuran
bahan.
Untuk mendapatkan bahan tertentu dari campuran tersebut,
dilakukan pemecahan padatan, untuk selanjutnya dilakukan
pemisahan komponen-komponen penyusunnya.
Misalnya untuk memperoleh bijih tembaga, nikel, dan besi, perlu
dilakukan pemecahan terhadap batu yang mengandung bahan-bahan
tersebut.
39
Sifat-Sifat Pemecahan
40
Kompresi (tekanan)
Kondisi Awal Kondisi Akhir
42
Gesekan (atrisi)
Kondisi Awal Kondisi Akhir
43
Pemotongan
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Grinding Crushing
45
Penghancur Ideal
berkapasitas besar
input energi yang dibutuhkan per satuan produk rendah.
produknya memiliki distribusi ukuran tunggal.
46
Klasifikasi Alat Pemecah
Berdasarkan ukuran umpan:
47
1. Coarse Size Reduction (Kasar)
untuk ukuran padatan umpan dengan ukuran besar: 2 96 inchi
atau lebih
1 inchi = 2,54 cm
2 96 inchi = 5,08 243,84 cm = 5,08 cm 2,4 m
Dikelompokkan menjadi 2:
a. Untuk bahan keras
b. Untuk bahan lunak
48
a. Coarse Size Reduction Umpan Keras
Untuk jenis bahan yang keras (batu-batuan, bijih
mineral, bijih logam, dll)
49
Jaw Crusher
Jaw Rahang
crusher primer????
Jaw Crusher memiliki satu set jaw; yang terdiri dari satu jaw dalam posisi
tetap/stagnan dan satu jaw yang dapat bergerak maju mundur
50
Jaw Crusher
Paling efektif untuk batuan sedimen sampai batuan yang paling keras seperti granit
dan basalt
Untuk hasil ledakan, ukuran feed sampai dengan 90 % dari bukaan feed-nya
Toggle
52
Blake Crusher
53
1. Blake Crusher
Prinsip kerja:
Roda berputar, lengan Pitman bergerak naik turun karena
adanya sumbu eccentric, mengakibatkan toggle bergerak
horisontal (ke kiri dan ke kanan) movable jaw bergerak
menekan dan memecah bongkah-bongkah padatan yang masuk
dan melepaskannya saat movable jaw bergerak menjauhi fixed
jaw.
54
55
2. Dodge Crusher
Prinsip kerja:
Perputaran sumbu eccentric mengakibatkan lengan pitman
bergerak naik turun. Gerakan ini menyebabkan movable jaw
frame sebelah atas bergerak horisontal ke kiri ke kanan
(movable jaw bagian bawah relatif tidak banyak bergerak),
menekan bongkah-bongkah padatan sampai pecah dan
melepaskannya ke bawah.
56
2. Dodge Crusher
57
Perbandingan Blake Crusher dan Dodge Crusher
58
b. Coarse Size Reduction Umpan Lunak
59
1. Hammer Mill
60
Hammer Mill
61
Hammer Mill
62
63
Prinsip kerja:
Roda (flywheel) berputar, akan
memutar toothed roll. Bongkahan
yang masuk akan tergencet pada
wear plate/crushing plate dan pecah.
Gigi-gigi pada roll selanjutnya
akan menggerus partikel padatan
menjadi ukuran yang lebih kecil
lagi.
64
Toothed Rool Crusher
65
b. Intermediate Size Reduction (Sedang)
66
67
68
Banyak digunakan sebagai mesin pemecah batu sekunder dan
tersier
Digunakan untuk umpan berupa pasir dan kerikil serta material
yang memiliki ukuran butir (sebelum dipecah) 20 25 cm yang
tidak lagi memerlukan crusher primer
Ukuran umpan: 0,8 14,3 inchi (< umpan gyratory crusher)
Ukuran produk: 0,5 inchi 20 mesh (0,033 inchi)
69
2. (Smooth) Roll-Crusher
70
(Smooth) Roll-Crusher
Prinsip Kerja:
Dua silinder horisontal diputar dengan arah berlawanan. Umpan
masuk ke celah-celah roll, tergencet dan pecah. Ukuran produk
dapat diatur dengan mengatur jarak antara 2 silinder.
Tidak cocok untuk material keras karena roll-nya mudah koyak
Banyak digunakan untuk penghancuran batu bara, fosfat dan
batuan dengan kandungan silikat rendah
71
3. Disintegrator/Cage Mill
72
Disintegrator/Cage Mill
Prinsip kerja:
Cages (terdiri dari batang-batang silinder panjang) saling
berputar berlawanan arah. Bahan masuk akan terseret
diantara 2 cages, tergerus dan hancur. Dalam satu baris
dapat terdiri atas: 2, 3, 4, 6, dan 8 silinder berurutan.
Hasil gilasan berkali-kali antara cages menyebabkan ukuran
produk dapat sangat kecil.
73
74
3. Fine Size Reduction (Halus)
75
1. Bowl Mill
Prinsip kerja:
Umpan masuk ke dalam mangkok yang
berputar. Di dalam mangkok tersebut,
padatan tergerus oleh roller yang berputar
berlawanan arah dengan arah putaran
mangkok. Partikel yang cukup halus akan
terbawa ke atas oleh udara berkecepatan
tinggi (yang dihembuskan ke dalam roller-
mill) dan keluar ke atas. Di luar, produk
selanjutnya di tangkap menggunakan cyclone
mengikuti gaya sentrifugal (berputar) dan
menumbuk dinding. Padatan yang
menempel pada dinding akan jatuh ke
bawah
76
Bowl Mill
Bowl = mangkok
Alat utamanya berupa sebuah mangkok yang dilengkapi
dengan roll-roll di dalamnya (mangkok dan roll masing-masing
mempunyai alat penggerak terpisah)
Mangkok dilapisi dengan bahan yang memiliki kekerasan >
kekerasan bahan yang digerus.
KENAPA???
77
78
Ball Mill
Prinsip kerja:
Silinder/kompartemen
berputar pada sumbu
horisontalnya. Partikel
padatan didalamnya
akan terlempar dan
tergilas bola-bola
penggilas menjadi
butir-butir yang halus.
79
Ball Mill
80
Ball Mill
81
Ball Mill
82