Anda di halaman 1dari 22

GRINDING & SIZING

BY : MARIA KRISTIANI & ANJAR ARIANINGRUM


01 Pengertian Grinding

02 Tujuan Grinding

03 Cara Proses Grinding

04 Sifat Bahan yang Mempengaruhi


Proses Grinding

05 Klasifikasi Alat Grinding


Grinding adalah proses
pengurangan ukuran partikel
bahan olahan dari bentuk
besar/kasar di ubah menjadi
ukuran yang lebih kecil.
Grinding dilakukan dengan
pemecahan dan penghalusan
atau penghancuran (size
reduction) meliputi semua
metode yang digunakan untuk
mengolah zat padat menjadi
ukuran yang lebih kecil

Pengertian Grinding
(Pemecahan/Penggilingan)
Tujuan Grinding
Bahan-bahan baku industri berupa padatan sering kali memiliki
ukuran terlalu besar untuk digunakan langsung, maka dari itu
perlu dilakukan pengecilan ukuran. Industri-industri kimia,
farmasi, makanan dan pertambangan semuanya memerlukan
pengecilan ukuan bahan padatan.
Tujuan pengecilan ukuran tersebut sangat penting dalam industri
dengan alasan sebagai berikut:

1 2
Memfasilitasi pengambilan bahan-bahan Mendapatkan partikel-partikel yang sesuai
yang diinginkan dalam struktur padatan dengan ukuran padatan yang diharapkan

4
3 Bila ukuran partikel produk yang dicampur
Meningkatkan rasio luas permukaan per homogen dan lebih kecil dari sebelumnya
volume maka bahan akan lebih cepat dan lebih
mudah bercampur
01
4 Cara Proses Grinding 02

01 POTONGAN [CUTTING]

Bahan olahan digrinding dengan menggunakan benda


tajam
PUKULAN [IMPACT] 02
Bahan olahan digrinding dengan menggunakan benda
tumpul

03 TEKANAN [COMPRESSION]

Bahan olahan digrinding dengan ditekan arah tegak


lurus dari landasan
GESEKAN [ ATTRITION] 04
Bahan olahan digrinding dengan digesek arah sejajar 04
03 dari landasan
Sifat Bahan yang Mempengaruhi Proses Grinding

Density Bulk Density

Bentuk Partikel Moisture Content

Hardness Friction
Sifat Bahan yang Mempengaruhi Proses Grinding
HARDNESS / KEKERASAN BAHAN
Secara umum kekerasan dinyatakan dengan skala Mohs, di mana
talk diberi skala 1 dan berlian diberi skala 10. Urutan skala yang
menunjukkan tingkat kekerasan semakin naik dari skala Mohs Density
adalah sebagai berikut
Tabel 1. Tingkat kekerasan bahan berdasarkan Bentuk Partikel Moisture Content
skala Mohs
Skala Mohs Bahan Kelas
1 talk lunak
Hardness Friction
talk 2 gipsum lunak kuarsa
3 kalsit lunak
4 fluor sedang
5 apatit sedang

gipsum 6 felspar sedang korundum


7 kuarsa sedang
8 topas keras
9 korundum keras

kalsit 10 berlian keras berlian


Sifat Bahan yang Mempengaruhi Proses Grinding
BAHAN KEKERASAN
BAHAN LUNAK BAHAN KERAS
SEDANG

Kuarsa, granit
Talek, kue kering filter Fluor, fosfat lunak,
tekanan, batuan magnesit, batu kuarsa
sabun, lilin, agregat kapur
talek kristal garam fluor

Apatit, fosfat keras,


Gipsum, garam,
batu kapur keras, topas
garam kristal, batu
kromit, bauksit
bata lunak.
gipsum apatit korundum, safir,
amril
Kalsit, marmer, Felspar, ilmenit korundum
batuan kapur lunak,
barit, kapur, batu
kalsit belerang felspar

berlian
Sifat Bahan yang Mempengaruhi Proses Grinding
HARDNESS / KEKERASAN BAHAN DENSITAS
Hardness menyatakan kekerasan suatu bahan. Densitas menyatakan massa dibagi
Hardness akan menentukan kebutuhan tenaga alat volume benda tersebut. Bahan yang
pemecah yang diperlukan. Bahan dengan skala memiliki densitas besar akan mudah
Mohs kurang dari 4 bersifat lunak, sedang di atas 4bergerak ke bawah dalam unit
bersifat keras. pengolahan bahan kimia. Densitas
akan menentukan jenis bahan yang
BENTUK PARTIKEL dipakai dalam unit pengolahan
sehingga alat tersebut tidak mudah
Kekuatan mekanik medium butiran padatan
rusak.
tergantung pada gesekan antar partikel. Umumnya
partikel bersudut dengan sperisitas rendah
cenderung bergerak dengan gesekan lebih besar
dari pada partikel bulat. Sedangkan partikel bulat
cenderung lebih efektif memadati bersama untuk
membentuk sedimen yang lebih padat.
Sifat Bahan yang Mempengaruhi Proses Grinding
BULK DENSITY (APPARENT DENSITY)

Bulk Density menyatakan total massa MAKA harga bulk densitynya


butiran-butiran atau padatan-padatan adalah X/Y kg/m3.
dibagi total volume yang ditempati oleh jadi volume ruang kosong yang
kumpulan butiran atau padatan tersebut tidak ditempati oleh butrian
Volume = tersebut juga dimasukkan
y dalam perhitungan.
Butiran-butiran padatan yang
memiliki bulk density tinggi akan
Massa = mudah bergerak dari satu
x tempat ke tempat lain dalam
alat unit pengolahan.
Sifat Bahan yang Mempengaruhi Proses Grinding
MOISTURE CONTENT
Moisture content menyatakan kandungan air Perhitungan
dalam bahan. Alat penghancur kasar dan Moisture content = (W1/W) x 100 %
menengah disarankan moisture contentnya tidak Di mana :
boleh lebih dari 4 %, karena akan lengket dan W1 = berat yang hilang setelah pemanasan
menempel pada mesin. Alat penghancur halus W = berat sampel
untuk penghancuran basah dipersyaratkan
moisture contentnya minimum 50 %. Moisture
content dapat ditentukan dengan mengikuti
FRICTION
prosedur di bawah ini.
Prosedur Friction menyatakan ketahanan partikel
a) Ditimbang teliti 3 g sampel yang telah digerus, sehingga tidak tergeser. Benda yang
dimasukkan dalam cawan aluminium yang
mudah bergeser akan mudah dipecah
telah diketahui beratnya
b) Masukkan ke dalam oven pada suhu 100 – 105
dalam alat pemecah.
oC selama 3 jam

c) Dinginkan dalam desikator, dan timbang


sampai berat tetap.
KLASIFIKASI DAN PEMILIHAN ALAT
Penghancur ideal yaitu :

• berkapasitas besar
• input energi yang
dibutuhkan per satuan
produk rendah
• produknya memiliki
distribusi ukuran tunggal
Alat Grinding dibagi 3
Berdasarkan bahan olahan:
Pemecah Kasar
1 Pemecah kasar pada umumnya
bahan olahan untuk dipecah
langsung dari alam mengambil
langsung dari alam
a. Jaw Crusher
b. Cone Crusher

Pemecah Menengah
2 Pemecah menengah pada umumnya
bahan olahan untuk dipecah berasal
dari hasil olahan pemecah kasar
a. Pemecah Putar
b. Pemecah Keping
c. Pemecah Palu
Penggiling
3 a. Ball Mill
b. Raymond Mill
c. Ultrafine Grinding Mill
1.a. PEMECAH RAHANG
Jaw Crusher
Pemecah Rahang merupakan salah satu mesin
yang banyak dipakai di industri dan
pertambangan. Alat ini terutama digunakan
sebagai pemecah primer dan sekunder.
Pemecah rahang terdiri dari satu set rahang
vertikal, yaitu satu rahang tetap dan rahang
lainnya bergerak maju mundur. Rahang bagian
atas terpisah lebih jauh dari pada bagian bawah,
membentuk saluran lancip sehingga bahan
KLIK 1 KLIK 2 dihancurkan semakin kecil ukurannya seiring
dengan pergerakan turun melewati saluran
tersebut, sampai akhirnya keluar lewat bawah
ukurannya menjadi kecil.
1.b. Pemecah Kerucut / Cone Crusher
Alat ini cocok untuk pemecahan
sekunder
You seperti bijih besi, bijih
can Resize without
losing quality
logam non besi, basal, granit, batu
You can Change Fill
kapur,
Color & batu pasir, batu besar dan lain-
Line Color
lain. Karena pemecahan halus
memerlukan daerah kerja yang lebih
luas, maka untuk mengggiling hasil
yang lebih halus bentuk kerucut
memberikan daerah kerja yang lebih
luas dari pada pemecah primer atau
FREE
pemecah rahang.
PPT
Konstruksinya mempunyai sepasang
TEMPLATES
kerucut yang satu diam dan yang
www.allppt.com KLIK 1 KLIK 2
satunya berputar.
2.a. Pemecah Putar
Roller Crusher

Pemecah rol dengan jumlah rol dua atau lebih, berputar


dengan arah berlawanan. Alat ini banyak digunakan
dalam indusri gula tebu, dimana rol digunakan untuk
menghancurkan tebu.
Klik 1
Biasanya pemecahan dari mesin semacam ini tidak
Klik 2
dapat mencapai hasil yang diinginkan bila penggilingan
hanya satu kali, sehingga pemecahan dikerjakan
berkali-kali.
2.b. Pemecah Keping
D i s c M i l l
Pemecah keping dilengkapi dengan plat-plat keping bulat atau disebut
juga cakram yang dapat berputar dengan perantaraan sumbu. Letak
sumbu biasanya horizontal atau vertical. Mesin pemecah semacam ini
ada yang bekerja bertingkat satu dan ada yang bekerja bertingkat lebih
dari satu.

Cara bekerjanya adalah sebagai berikut: Bahan olahan masuk dari


pasangan keping kesatu kemudian diteruskan ke pasangan keping
kedua dan seterusnya sehingga hasil akhir mencapai ukuran butir-butir
yang diinginkan.

Kedua keping itu dapat mengatur jarak sendiri. Jadi bila ada bahan
olahan yang keras dan tak dpt dipecahkan masuk diantara kedua
keping itu atau salah satu pasangan dari keping, maka keping satu
akan mundur sehingga jarak antara pasangan keping itu akan melebar.
KLIK 1 Bilamana bahan olahan yg keras tadi lewat, maka jarak keping-keping
KLIK 2 itu akan kembali seperti semula. Hal ini dilakukan untuk menghindari
kerusakan-
keping diameter 6 – 14 inch
2.c. Pemecah Palu / Hammer Mill
Hammer Mill merupakan alat yang
dapat menggiling berbagai
jenis padat. Dengan didukung martil
dengan permukaan yang dilengkapi
banyak gerigi yang tajam mesin ini
mampu menghancurkan berbagai
jenis bahan baku dengan maksimal.
Bahkan benda yang keras sekalipun
dapat digiling hingga menghasilkan
tepung yang sangat halus. KLIK 1

KLIK 2
KLIK 3
Ball mill adalah alat grinding berupa silinder yang berputar pada sumbu
horizontalnya, dan diisi dengan media penggiling seperti bola-bola baja sebanyak
kira-kira setengah dari isi silinder, batu, porselen atau batangan baja.
Penggiling bola terdiri silinder baja yang setengah bagiannya diisi dengan bola-bola
baja atau silinder.
Prinsip kerja Ball Mill : memutarkan tabung berisi dengan peluru besi seperti bola
– bola yang sudah diisikan di dalam mesin grinding tersebut terbuat dari baja.
KLIK 1 KLIK 2
Proses penghaluskan terjadi karena mesin grinding yang
berputar sehingga ball di dalamnya ikut menggelinding,
menggerus dan menggiling seluruh material di dalam grinding
sampai halus. Jika kecepatan putaran terlalu cepat maka bola –
bola yang ada di dalam mesin grinding akan menempel pada
tabung dan hasil yang dihasilkan tidak akan bagus jadi
pengaturan harus disesuaikan untuk hasil yang maksimum.

3. a. Ball Mill
Cara Kerja mesin adalah sebagai berikut:
Memasukkan material yang akan digiling
secara berkala kedalam
tempat penampungan (grinding
chamber). Karena adanya gaya
sentrifugal dalam rotasi, Roller akan
berayun kearah luar dan menekan keras
Ring.

Klik 1 Klik 2

Kelebihan dari alat Raymond Mill


Kemudian sekop membawa material ke ruang adalah
- Merupakan penggiling yang
antara roller dan ring. Dalam tempat memiliki suspensi dengan tekanan
penampungan penggilingan, ada material yang yang tinggi.
mengandung uap air sampai batas tertentu karena - Efisiensi tinggi dalam keawetan
material
adanya panas yang dihasilkan selama proses - Kecepatan relatif cepat.
penggilingan yang membuat embun menguap.
Selain itu juga disebabkan oleh sendi pipa tidak
Kekurangan dari Raymond Mill adalah
kedap udara, udara luar tersedot kedalam dan - Materi yang harus digiling tidak boleh
membuat sirkulasi massa udara meningkat. basah
- Hanya dapat mengangkut bahan
3.b. Raymond Mill kearah vertikal
3.c. Ultrafine Grinder Mills

KLIK 1xt KLIK 2

Prinsip kerja : Motor menggerakkan pelat penghancur yang berputar, bahan masuk dan jatuh di sekitar pelat penghancur, ke celah
diantara gerinda penggiling dan dinding, dengan gaya sentrifugal bahan kemudian diekstrusi, digiling dan dihancurkan seiring
bertambahnya tekanan giling penghancur. Bubuk hasil penggilingan ditiupkan aliran udara yang dihasilkan oleh blower ke atas
menuju screen yang berada di atas untuk memisahkan bubuk berdasarkan ukuran partkelnya, dimana bubuk kasar akan jatuh untuk
penggilingan kembali, bubuk halus mengalir ke pengumpul yang terhubung ke saluran pengeluaran untuk menjadi produk. Udara
dialirkan melalui pipa di atas kolektor kemudian dibuang ke atmosfer. Maksimum ukuran umpan : ≤10mm. Produk : 200–2500mesh.
Digunakan pada penghancuran : magnesit, bijih mangan, gipsum, kalsit, barit, fluorit, marmer, dan kekerasan Mohs lainnya di
bawah 7 dan kelembaban kurang dari 6%.
KLASIFIKASI DAN PEMILIHAN ALAT
Pedoman pemilihan crusher dan grinder
Operasi Kekerasan Ukuran Ratio Jenis alat
pengeciln bahan Kisaran umpan, in Kisaran hasil, in reduksi
ukuran
Maks. Min. Maks. Min.
Pemecahan :
Primer Keras 60 12 20 4 3:1 Jaw dan Cone
20 4 5 1 4:1
Sekunder Keras 5 1 1 0.2 5:1 Jaw,cone, pemecah
putar; keeping; palu.
1.5 0.25 0.185 0.033 7:1
pemecah putar; keeping;
Lunak 60 4 2 0.4 10 to 1
palu.
Penghalus :
pemecah putar, ball mill,
Kasar Keras 0.185 0.033 0.023 0.003 10 to 1 Raymond mill, ultrafine mill
Halus Keras 0.046 0.006 0.003 0.0003 15 to 1 ball mill, Raymond mill,
ultrafine mill

Anda mungkin juga menyukai