SOXHLETASI
soxhletasi.
distilasi sederhana.
10. Siswa dapat menentukan kadar asam lemak bebas (FFA) pada minyak
kemiri.
ataupun dengan cara ekstraksi. Jika diperas dalam kondisi dingin, minyak yang
1
keluar akan berwarna kuning muda serta rasa dan bau yang enak. Namun jika
dipress dalam kondisi yang panas, minyak yang keluar akan berwarna gelap serta
memisahkan padatan dengan pelarut yang juga berupa cairan. Ekstraksi padat
untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein
dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah
soxhlet biji kemiri. Ekstraksi soxhlet, yaitu ekstraksi antara padat dan cair yang
laboratorium akan lebih mudah dengan mengunakan alat ekstraksi yang dikenal
perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu camupran dapat
atas dasar perbedaan titik didih. Senyawa dengan titik didih yang paling rendah
2
akan terpisahkan terlebih dahulu. Air pendingin dimasukkan dari ujung yang
paling dekat dengan adaptor, dan air keluar melalui ujung pendingin yang lain.
senyawa yang sedang dipisahkan. Ujung termometer diletakkan tepat pada posisi
hidrokarbon yang banyak digunakan sebagai pelarut organik yang memiliki sifat
mudah menguap. “n” pada n-heksana mengandung arti normal yang artinya
alam yang akan diambil senyawa non-polarnya dan relatif aman karena tidak
mudah terbakar (flammable) jika n-heksana diletakkan di dekat api karena titik
1998adalahsebagai berikut:
3
Minyakkemiri terutama mengandung asam lenoleat.Minyak yang lekas mengering ini
biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, sebagai pernis atau cat, melapisi kertas
agar anti air.Bahan sabun, bahan campuran isolasi, pengganti karet dan lain-
adalah vitamin, asam sulfate, serta foto sentrol yang bisa membantu menghambat
4
No. Nama Alat / Bahan Spesifikasi Jumlah
5
No. Nama Alat / Bahan Spesifikasi Jumlah
B. Bahan
2. N-hexana 350 ml
6. Ethanol 96% 30 ml
7. Indikator PP 18 tetes
8. Aquadest
V. PROSES PRAKTEK:
6
8. Melakukan operasi ekstraksi pada suhu 70-80°C selama 2 jam (2 jam
dan mengeringkannya
10. Mengukur volume ekstrak minyak kemiri dalam pelarut n-heksana yang
dihasilkan
13. Mengukur volume residu distilasi (cairan dalam labu leher tiga) dan
14. Memanaskan dan menguapkan residu distilasi di dalam oven pada suhu
7
3. Melarutkan NaOH padat dengan sedikit aquades dalam gelas piala lalu
memindahkan larutan pada labu ukur.
4. Menambahkan aquades sampai tanda batas.
5. Lalu mengocok ngocok larutan pada labu ukur sampai homogen.
D. Standarisasi larutan NaOH ±0,1 N
1. Menghitung massa asam oksalat dihidrat padat (H 2C2O4.2H2O) yang harus
ditimbang untuk membuat larutan asam oksalat 0,1 N
2. Menimbang 0,315 secara tepat asam oksalat dihidrat padat yang diperlukan
untuk membuat larutan asam oksalat 0,1 N
3. Mengambil 10 ml larutan asam oksalat 0,1 N dengan pipet volume,
dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer dan menambahkan 2 tetes indicator
phenolphthalein (pp)
4. Mentitrasi dengan larutan standar NaOH sampai terjadi perubahan warna
(dari tidak berwarna menjadi merah muda). Mencatat volume larutan
standar NaOH yang diperlukan untuk titrasi
5. Mengulang titrasi sebanyak 3 kali
6. Menuliskan reaksi yang terjadi antara NaOH dengan asam oksalat
7. Menghitung normalitas larutan standar NaOH yang sebenarnya
dengan larutan NaOH standar sampai terjadi perubahan warna (dari tidak
4. Menghitung kadar asam lemak bebas (ALB) / Free Fatty Acid (FFA)
8
5. Melakukan pengulangan analisis kadar asam lemak bebas (ALB) / Free
6. Menangani limbah yang ada sesuai SOP untuk titrasi asam basa
yang aman
9
1. Berat piknometer kosong =15,636 gram
=9,232 gram
=10,047 gram
Titrasi 1 = 10,8 ml
Titrasi 2 = 10,6ml
Titrasi 3 = 10,5 ml
Alkohol = 10 ml
Titrasi 1 = 5 ml
Titrasi 2 = 4,7 ml
Titrasi 3 = 4,6 ml
10
5 + 4,7 + 4,6
= 4,77 ml
3
VII.ANALISA DATA
9,232 gr
= 10 ml
= 0,9232 gram/ml
ρ minyak
SG = ρ aquadest
0,9232
= 0,9968
= 0,9262
2. Rendemen
44,955
x 100%
= 100,032
= 44,94%
3. Efisiensi Distilasi
volume distilat
x 100%
Efisiensi destilasi = volume cairan awal
230 ml
x 100%
= 320 ml
= 71,875%
V1.N1 = V2.N2
11
N2 x V2
N1 = V1
10 x 0,1
= 10,63
= 0,094 N
N1 x Vminyak x MR H2 C 2 O 4 . 2H2 O
x 100%
= W x 1000
=6,264 %
VIII. KESIMPULAN
disimpulkan bahwa:
1. Minyak kemiri bisa didapatkan dengan cara ekstraksi biji kemiri dengan
2. Kadar asam lemak bebas (FFA) minyak kemiri yang di dapatkan 6,264 %
jenis yang didapatkan tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
5. Minyak kemiri yang didapatkan berwarna kuning bening dan berbau khas
kemiri.
IX. LAMPIRAN
12
Menimbang kemiri sebagai bahan baku ekstraksi sebanyak 100 gram,
kemudian haluskan menggunakan mortal dan alu, lalu timbang kembali untuk
13
Melaksanakan operasi ekstraksi, Rafinat kemiri berwarna putih pucat
selama 2 jam
Setelah proses ekstraksi selesai, dilanjutkan proses destilasi. Destilasi kali ini
3. Standarisasi NaOH
14
Menimbang NaOH sebanyak 0,4 gram MenimbangAsam Oksalat
sebanyak 0,31
15
4. Pengukuran Massa Jenis Minyak Kemiri
21,31 gr
16
5. Pengujian Minyak Kemiri Secara Organoleptik
Mencium aroma minyak kemiri. Minyak kemiri yang didapatkan berbau khas
minyak kemiri dan hasil pengamatan warna minyak kemiri berwarna kuning
bening.
17
Merangkai alat untuk reflaksi Melaksanakan reflaksi selama ±5menit
18
X. DAFTAR PUSTAKA
http://googleweblight.com/?lite_url=http://praktikminyakkemiri.blogspot.com/
2016/02laporanpraktikum-kejuruan.html?m%3D1&ei=vtCli9EJ&lc=id-
ID&s=1&m=995&host=www.google.co.id&ts=1487401596&sig=AJsQQ1C
AG-7mMe_Vyp367gzDT-BT-4BxSw
http://kc12engineer.blogspot.co.id/2014/08/laporan-isolasi-minyak-kemiri.html
19
LEMBAR PENGESAHAN
20