Anda di halaman 1dari 20

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 3 MADIUN

KOMPETENSI KEAHLIAN : KIMIA INDUSTRI

NAMA PESERTA : FADHILLA FEBRINA MELATI


NOMOR PESERTA : 03-107-044-5
HARI/TANGGAL : RABU-KAMIS/ 22-23 FEBRUARI 2017

I. JUDUL PRAKTIK : EKSTRAKSI KEMIRI DENGAN METODE

SOXHLETASI

II. TUJUAN PRAKTIK:

1. Siswa dapat melaksanakan operasi ekstraksi kemiri dengan metode

soxhletasi.

2. Siswa dapat melaksanakan pemurnian minyak kemiri dengan metode

distilasi sederhana.

3. Siswa dapat menentukan efesiensi distilasi.

4. Siswa dapat menentukan massa jenis/specific gravity dari minyak kemiri.

5. Siswa dapat melaksanakan uji mutu minyak kemiri secara organoleptic.

6. Siswa dapat menentukan rendemen dari minyak kemiri.

7. Siswa dapat membuat larutan Natrium Hidroksida 0,1 N.

8. Siswa dapat membuat larutan Asam Oksalat 0,1 N.

9. Siswa dapat melaksanakan standarisasi larutan Natrium Hidroksida.

10. Siswa dapat menentukan kadar asam lemak bebas (FFA) pada minyak

kemiri.

III. DASAR TEORI:

Kemiri (aleuritas moluccana) adalah tumbuhan

yangbijinyadimanfaatkansebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Bijikemiri

mengandung 60-66% minyak.Minyak kemiri dapat diperoleh dengan cara dipress

ataupun dengan cara ekstraksi. Jika diperas dalam kondisi dingin, minyak yang

1
keluar akan berwarna kuning muda serta rasa dan bau yang enak. Namun jika

dipress dalam kondisi yang panas, minyak yang keluar akan berwarna gelap serta

bau dan rasanya tidak enak.

Ekstraksi padat cair adalah proses ekstraksi yang dilakukan untuk

memisahkan padatan dengan pelarut yang juga berupa cairan. Ekstraksi padat

cair disebut juga pengurasan (leaching). Sebagaicontoh pembuatan ester(essence)

untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein

dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah

pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji

kopi yang telah dibakar atau digiling.

Metode penelitian yang akan dilakukan

meliputipenentuankandunganairbiji, pengecilan ukuran biji kemiri, dan ekstraksi

soxhlet biji kemiri. Ekstraksi soxhlet, yaitu ekstraksi antara padat dan cair yang

digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan menggunakan

pelarut organik.Ekstraksi padat-cair banyak digunakan dalam dunia usaha untuk

mengisolasi substansi berkhasiat di alam, di mana ekstraksi padat-cair dalam

laboratorium akan lebih mudah dengan mengunakan alat ekstraksi yang dikenal

dengan ekstraktor soxhlet.

Langkah-langkah ekstraksi padat-cair, yaitu pencampuran pelarut dan

badan-bahan yang diekstrak, lalu dipisahkan dengan beberapa fase.Pelarut yang

akan digunakan adalah aseton, etanol, dan n-heksana. Pemisahan

minyakkemiridaripelarutpengekstrak dilakukan dengan distilasi sederhana.

Destilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dari campurannya berdasarkan

perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu camupran dapat

dipisahkan bila zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan titik didih cukup

tinggi.Destilasi digunakan untuk memisahkan dua campuran senyawa atau lebih

atas dasar perbedaan titik didih. Senyawa dengan titik didih yang paling rendah

2
akan terpisahkan terlebih dahulu. Air pendingin dimasukkan dari ujung yang

paling dekat dengan adaptor, dan air keluar melalui ujung pendingin yang lain.

Termometer di pasang sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan titik didih

senyawa yang sedang dipisahkan. Ujung termometer diletakkan tepat pada posisi

ujung pendingin. Analisis terhadap minyak kemiri yang diperoleh meliputi

analisis rendemen, bilangan asam, bilangan iodin, bilangan penyabunan, kadar

air, indeks bias, massa jenis.

N-heksana adalah senyawa dengan rumus kimia C6H14 yang merupakan

hidrokarbon yang banyak digunakan sebagai pelarut organik yang memiliki sifat

mudah menguap. “n” pada n-heksana mengandung arti normal yang artinya

rantai hidrokarbonnya lurus atau linier yang dituliskan CH 3-CH2-CH2-CH2-CH2-

CH3. N-heksana sering digunakan pada saat penelitian untuk proses ekstraksi

untuk mendapatkan minyak. Hal ini dikarenakan n-heksana yang merupakan

pelarut non-polar. N-heksana banyak dipilih untuk proses pengekstrakan bahan

alam yang akan diambil senyawa non-polarnya dan relatif aman karena tidak

mengiritasi kulit dan tingkat toksisitasnya relatif rendah. Namun, n-heksanaakan

mudah terbakar (flammable) jika n-heksana diletakkan di dekat api karena titik

didih n-heksana yang rendah yaitu 69°C.

Mutu dari minyak kemiri ditetapkan dalam SNI 01-4462-

1998adalahsebagai berikut:

No. Parameter Karakteristik


1. Kadar Air < 0,15
2. Massa Jenis 0,9240-0,9290
3. Indeks Bias 1,4730-1,4790
4. Asam Lemak Bebas 0,1-1,5
5. Bilangan Iod 136-167
6. Bilangan Asam Maks. 5
7. Angka Penyabunan 184-202

3
Minyakkemiri terutama mengandung asam lenoleat.Minyak yang lekas mengering ini

biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, sebagai pernis atau cat, melapisi kertas

agar anti air.Bahan sabun, bahan campuran isolasi, pengganti karet dan lain-

lain.Dalam penulisan lontar, bijikemiri yang telah dibakar digunakan untuk

menghitamkan tulisan pada lembaran-lembaran lontar.Kemiri mempunyai sifat untuk

mengatasidan mengobati penyakit diare, disentri,sakit perut, sembelit, demam, dan

juga sariawan.Manfaat kemiri disebabakan karena kandungan yang ada di dalamnya

seperti sponin, falvonoida, dan polifenol.Komponen tersebut merupakan

komponenyang baik bagi manusia.Terdapat kandungan gizi di dalam kemiri seperti

protein, lemak, dan jugakarbohidrat.Kandungannya yang penting di dalam kemiri

adalah vitamin, asam sulfate, serta foto sentrol yang bisa membantu menghambat

terjadinya pembentukan kolesterol.

IV. DAFTAR PERALATAN, KOMPONEN, DAN BAHAN:

No. Nama Alat / Bahan Spesifikasi Jumlah


A. Alat
1. Labu leher 3 500 ml 1 buah

2. Erlenmeyer 500 ml 1 buah

3. Labu ukur 100 ml 1 buah

4. Labu ukur 50 ml 1 buah

5. Aparatus Soxhlet 500 ml 1 buah

6. Kondensor bola Standar 1 buah

7. Hotplate 350 W 1 buah

8. Selang plastik Ukuran disesuaikan 2 buah

9. Bak air 10 liter 1 buah

10. Pompa akuarium Standar 1 buah

4
No. Nama Alat / Bahan Spesifikasi Jumlah

11. Statif Standar 2 buah

12. Klem Standar 2 buah

13. Neraca Digital 1 buah

14. Lumpang Kayu 1 buah

15. Penumbuk Kayu 1 buah

16. Pipa Y Standar 1 buah

17. Pipa bengkok Standar 1 buah

18. Gelas piala 500 ml 1 buah

19. Gelas piala 100 ml 1 buah

20. Gelas piala 50 ml 2 buah

21. Kaca arloji Sedang 2 buah

22. Sendok Teh 1 buah

23. Corong gelas Kaca 40 cm 1 buah

24. Kondensor Liebiegh Standar 1 buah

25. Erlenmeyer 250 ml 3 buah

26. Erlenmeyer Refluks 250 ml 3 buah

27. Oven Standar 1 buah

28. Gelas ukur 500 ml 1buah

29. Gelas ukur 100 ml 1 buah

30. Gelas ukur 50 ml 1 buah

31. Thermometer 100C 1 buah

32. Pengaduk 1 buah

33. Spatula Nikel 1 buah

34. Piknometer 10 ml 1 buah

35. Pipet tetes Panjang 1 buah

36. Pipet volume 10 ml 1 buah

40. Buret 50 ml 1 buah

5
No. Nama Alat / Bahan Spesifikasi Jumlah

45. Ball pipet Standard 1 buah

46. Botol aquadest 1 buah

B. Bahan

1. Biji kemiri Kemiri yang sudah di kupas 100 gr

2. N-hexana 350 ml

3. Kertas saring Kertas 1 buah

4. Natrium Hidroksida 0,40 gr

5. Asam Oksalat 0,315 gr

6. Ethanol 96% 30 ml

7. Indikator PP 18 tetes

8. Aquadest

V. PROSES PRAKTEK:

A. Ekstraksi Minyak Kemiri

1. Menimbang kertas saring

2. Menghaluskan biji kemiri dan menimbang biji kemiri yang telah

dihaluskan sebanyak 100 gram kemudian memasukannya ke dalam

selongsong/kertas saring, pastikan tidak ada kebocoran pada kertas saring

3. Memasukkan selongsong yang berisi kemiri ke dalam soxhlet

4. Merangkai peralatan ekstraksi di atas hot plate

5. Mengambil 350 ml pelarut n-heksana dan memasukkannya ke dalam labu

leher tiga, kemudian ditambahkan batu didih

6. Menyalakan hot plate dan pompa air pendingin

7. Lakukan pengecekan alat, pastikan air pendingin bekerja dengan baik

(mengalir secara kontinyu)

6
8. Melakukan operasi ekstraksi pada suhu 70-80°C selama 2 jam (2 jam

dihitung sejak pelarut mulai mendidih)

9. Menghentikan operasi ekstraksi, mengeluarkan selongsong dari soxhlet

dan mengeringkannya

10. Mengukur volume ekstrak minyak kemiri dalam pelarut n-heksana yang

dihasilkan

11. Melakukan pemurnian minyak kemiri dengan cara distilasi sederhana

12. Mengukur volume distilasi (n-hexane) dan menyimpannya dalam botol

yang telah disediakan

13. Mengukur volume residu distilasi (cairan dalam labu leher tiga) dan

memasukkannya ke dalam gelas piala

14. Memanaskan dan menguapkan residu distilasi di dalam oven pada suhu

85°C untuk menghilangkan pelarut yang tersisa pada minyak kemiri

15. Menimbang selongsong berisi rafinat (kemiri) yang telah dikeringkan

16. Mengukur volume minyak kemiri yang telah dihilangkan pelarutnya

17. Mencatat seluruh rangkaian kegiatan

B. Pengukuruan Massa Jenis Minyak Kemiri

1. Menimbang piknometer kosong

2. Menimbang piknometer yang berisi sampel minyak kemiri

3. Menghitung massa jenis minyak kemiri

4. Membandingkan massa jenis minyak kemiri hasil pengukuran dengan

massa jenis minyak kemiri menurut SNI

C. Pembuatan larutan standar NaOH


1. Menghitung massa NaOH padat yang harus ditimbang untuk membuat
larutan standar NaOH ±0,1 N
2. Menimbang secara tepat NaOH padat yang diperlukan untuk membuat
larutan standar NaOH ±0,1 N

7
3. Melarutkan NaOH padat dengan sedikit aquades dalam gelas piala lalu
memindahkan larutan pada labu ukur.
4. Menambahkan aquades sampai tanda batas.
5. Lalu mengocok ngocok larutan pada labu ukur sampai homogen.
D. Standarisasi larutan NaOH ±0,1 N
1. Menghitung massa asam oksalat dihidrat padat (H 2C2O4.2H2O) yang harus
ditimbang untuk membuat larutan asam oksalat 0,1 N
2. Menimbang 0,315 secara tepat asam oksalat dihidrat padat yang diperlukan
untuk membuat larutan asam oksalat 0,1 N
3. Mengambil 10 ml larutan asam oksalat 0,1 N dengan pipet volume,
dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer dan menambahkan 2 tetes indicator
phenolphthalein (pp)
4. Mentitrasi dengan larutan standar NaOH sampai terjadi perubahan warna
(dari tidak berwarna menjadi merah muda). Mencatat volume larutan
standar NaOH yang diperlukan untuk titrasi
5. Mengulang titrasi sebanyak 3 kali
6. Menuliskan reaksi yang terjadi antara NaOH dengan asam oksalat
7. Menghitung normalitas larutan standar NaOH yang sebenarnya

E. Pengujian Minyak Kemiri Secara Organoleptik

1. Mengamati warna dari minyak kemiri yang diperoleh

2. Membau minyak kemiri yang diperoleh

F. Uji Mutu Kadar Asam Lemak Bebas (FFA) Minyak Kemiri

1. Menimbang dengan teliti 2 gram sampel produk minyak kemiri dalam

labu erlenmeyer 250 ml, tambahkan 10 ml ethanol 96% netral, refluks ± 5

menit (dihitung setelah cairan mendidih).

2. Menambahkan 3 tetes indikator phenolphthalein (PP) kemudian dititrasi

dengan larutan NaOH standar sampai terjadi perubahan warna (dari tidak

berwarna menjadi merah muda).

3. Mencatat volume larutan standar NaOH yang diperlukan untuk titrasi

4. Menghitung kadar asam lemak bebas (ALB) / Free Fatty Acid (FFA)

dalam produk minyak kemiri.

8
5. Melakukan pengulangan analisis kadar asam lemak bebas (ALB) / Free

Fatty Acid (FFA) dalam produk minyak kemiri sebanyak 3×.

6. Menangani limbah yang ada sesuai SOP untuk titrasi asam basa

7. Membersikan dan menyimpanperalatan yang sudah di pakai pada tempat

yang aman

8. Membuat laporan praktik uji mutu produk minyak kemiri

VI. DATA PENGAMATAN

A. Pengamatan Selama Operasi Ekstraksi Biji Kemiri:

1. Warna n-hexana mula-mula bening/ tak berwarna

2. Selama operasi ekstraksi bii kemiri terjadi 20 kali siklus refluks

3. Warna n-hexana setelah operasi ekstraksi bening kekuningan

B. Data Operasi Ekstraksi Biji Kemiri:

1. Berat biji kemiri mula-mula = 100,03 gram

2. Berat kertas saring =6,5gram

3. Volume pelarut (n-hexane) untuk ekstraksi =350ml

4. Suhu ekstraksi =70C - 80C

5. Waktu ekstraksi =2 jam

6. Volume cairan awal distilasi =320 ml

7. Volume pelarut (n-hexane) hasil distilasi =230 ml

8. Volume residu distilasi =62 ml

9. Berat kemiri kering (rafinat) =58,32 gram

10. Suhu pengeringan minyak kemiri dalam oven =80C

11. Volume ekstrak minyak kemiri =51,5 ml

C. Data Uji Mutu Minyak Kemiri

C.1. Uji Mutu Massa Jenis/Specific Gravity Minyak Kemiri:

9
1. Berat piknometer kosong =15,636 gram

2. Berat piknometer + minyak kemiri =24,868 gram

3. Massa minyak kemiri =24,868-15,636 gram

=9,232 gram

4. Volume piknometer =10 ml

5. Berat piknometer + aquadest =25,683 gram

6. Berat aquadest =25,683-15,636 gram

=10,047 gram

C.2. Uji Mutu Minyak Kemiri Secara Organoleptik:

1. Minyak kemiri yang didapatkan berwarna kuning bening

2. Minyak kemiri yang didapatkan berbaukhas minyak kemiri.

C.3. Uji Mutu Kadar Asam Lemak Bebas Minyak Kemiri:

1. Data Standarisasi Larutan NaOH

Titrasi 1 = 10,8 ml

Titrasi 2 = 10,6ml

Titrasi 3 = 10,5 ml

NaOH = 0,4 gram

Asam oksalat = 0,315 gram

10,8 + 10,6 + 10,5


= 10,63 ml
3
2. Data Uji Mutu Kadar Asam Lemak Bebas Minyak Kemiri

Minyak kemiri = 2 gram

Alkohol = 10 ml

MR. Asam Lenoleat = 280

Titrasi 1 = 5 ml

Titrasi 2 = 4,7 ml

Titrasi 3 = 4,6 ml

10
5 + 4,7 + 4,6
= 4,77 ml
3

VII.ANALISA DATA

1. Massa Jenis/Specific Gravity

massa minyak kemiri


ρ = volume minyak

9,232 gr
= 10 ml

= 0,9232 gram/ml

ρ minyak
SG = ρ aquadest

0,9232
= 0,9968

= 0,9262

2. Rendemen

berat minyak kemiri


x 100%
Rendemen = berat biji kemiri

44,955
x 100%
= 100,032

= 44,94%

3. Efisiensi Distilasi

volume distilat
x 100%
Efisiensi destilasi = volume cairan awal

230 ml
x 100%
= 320 ml

= 71,875%

4. Konsentrasi Larutan NaOH Hasil Standarisasi

V1.N1 = V2.N2

11
N2 x V2
N1 = V1

10 x 0,1
= 10,63

= 0,094 N

5. Kadar Asam Lemak Bebas (FFA) Minyak Kemiri

N1 x Vminyak x MR H2 C 2 O 4 . 2H2 O
x 100%
= W x 1000

0,94 x 4,76 x 280


x 100%
= 2 x 1000

=6,264 %

VIII. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan ekstraksi kemiri dengan metode soxhletasi dapat

disimpulkan bahwa:

1. Minyak kemiri bisa didapatkan dengan cara ekstraksi biji kemiri dengan

metode soxhletasi dan dilanjutkan dengan pemurnian produk ekstraksi

dengan cara distilasi sederhana.

2. Kadar asam lemak bebas (FFA) minyak kemiri yang di dapatkan 6,264 %

3. Rendemen minyak kemiri yang didapatkan = 44,94 %

4. Massa jenis minyak kemiriyang didapatkan sebesar 0,9232 gram/ml. Massa

jenis yang didapatkan tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

5. Minyak kemiri yang didapatkan berwarna kuning bening dan berbau khas

kemiri.

IX. LAMPIRAN

1. Ekstraksi Minyak Kemiri

12
Menimbang kemiri sebagai bahan baku ekstraksi sebanyak 100 gram,

kemudian haluskan menggunakan mortal dan alu, lalu timbang kembali untuk

mendapatkan ukuran yang pas.

Menimbang kertas saring

13
Melaksanakan operasi ekstraksi, Rafinat kemiri berwarna putih pucat
selama 2 jam

2. Destilasi Minyak Kemiri

Setelah proses ekstraksi selesai, dilanjutkan proses destilasi. Destilasi kali ini

memisahkan antara minyak kemiri dan pelarut n-hexane.

3. Standarisasi NaOH

Alat untuk proses standarisasi

14
Menimbang NaOH sebanyak 0,4 gram MenimbangAsam Oksalat
sebanyak 0,31

Melaksanakan proses titrasi Hasil standarisasi NaOH

15
4. Pengukuran Massa Jenis Minyak Kemiri

Menimbang berat piknometer kosong. Menimbang berat piknometer +


Aquadest

Berat piknometer kosong adalah 11,59 grBerat piknometer + aquadest adalah

21,31 gr

Menimbang berat piknometer + minyak kemiri.

Berat piknometer + minyak kemiri adalah 20,47 gram.

16
5. Pengujian Minyak Kemiri Secara Organoleptik

Mencium aroma minyak kemiri. Minyak kemiri yang didapatkan berbau khas

minyak kemiri dan hasil pengamatan warna minyak kemiri berwarna kuning

bening.

6. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas

Menimbang minyak kemiri sebanyak 2 gr

17
Merangkai alat untuk reflaksi Melaksanakan reflaksi selama ±5menit

Hasil standarisasi asam lemak bebas

18
X. DAFTAR PUSTAKA

http://googleweblight.com/?lite_url=http://praktikminyakkemiri.blogspot.com/
2016/02laporanpraktikum-kejuruan.html?m%3D1&ei=vtCli9EJ&lc=id-
ID&s=1&m=995&host=www.google.co.id&ts=1487401596&sig=AJsQQ1C
AG-7mMe_Vyp367gzDT-BT-4BxSw

http://kc12engineer.blogspot.co.id/2014/08/laporan-isolasi-minyak-kemiri.html

19
LEMBAR PENGESAHAN

Madiun, 23 Februari 2017


Mengetahui,
Penguji 1 Penguji 2 Peserta Ujian

Ir.ENDAH SUKMAWATI FADHILLA FEBRINA M.


NIP. 196612302000122001 NIS. 053/042.8850

20

Anda mungkin juga menyukai