2.1.1 Leverage
1. Definisi Leverage
“Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (source of funds) oleh
perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar
perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) berarti sumber dana yang
berasal dari pinjaman karena memiliki bunga sebagai beban tetap dengan
lebih besar dari equity dikatakan sebagai perusahaan dengan tingkat leverage
yang tinggi”.
leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana yang memiliki biaya
atau beban tetap yang bersal dari pinjaman dengan maksud agar
10
10
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham sehingga dapat
aset.
2. Jenis-Jenis Leverage
a. Operating Leverage
perusahaan”.
sebagai berikut: “Ukuran bauran relatif dari biaya variabel dan biaya
b. Financial Leverage
saham”.
11
Selanjutnya Rodoni (2010:142) mendefinisikan financial leverage
perusahaan”.
saham.
c. Combined leverage
2008:267).
3. Rasio Leverage
sebagai berikut:
12
“Leverage ratio (rasio solvabilitas) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang digunakan
perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan
dengan modal sendiri”.
Selanjutnya Fahmi (2012:127) mendefinisikan rasio leverage sebagai
terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Dari rasio
ini dapat diketahui besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk
Terdapat beberapa jenis rasio yang ada dalam rasio leverage. Kasmir
Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain:
13
1. Debt to asset tario (debt ratio)
rasio leverage, yaitu Debt to Total Assets atau Debt Ratio, Debt to Equity
Ratio, Times interest earned, Cash flow coverage, Long- term debt to total
utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara
seluruh utang, termasuk utang lacar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna
pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang (Kasmir,
2012:158).
14
Menurut Kasmir, (2012:158), rumusan untuk mencari Debt To Equity
Ratio dapat digunakan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas
sebagai berikut:
ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko
hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Sedangkan dalam Undang-
dari umur perusahaan adalah lama waktu hidup atau ada suatu oraganisasi
atau bentuk usaha yang bergerak dalam bisnis dan memiliki tujuan
15
Menurut Widiastuti (2002) dalam Rahmawati (2012:187) menyatakan
16
Sedangkan Collins dan Porras (2001:17) mengemukakan bahwa:
“Perusahaan termuda yang kami pelajari didirikan pada tahun 1945 dan
menunjukkan bahwa umur perusahaan juga dapat diukur dari tahun pendirian
suatu perusahaan.
berikut: “Besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai
17
Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat diketahui bahwa
perusahaan yang dapat dilahat dari nilai equity, nilai penjualan, jumlah
karyawan dan nilai total aktiva yang merupakan variabel konteks yang
dalam 4 kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan /atau
b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
18
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
d. Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan
usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahu nan lebih
besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara
atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan
ekonomi di Indonesia”.
Tabel 2
Kriteria Ukuran Perusahaan
Kriteria
Ukuran Perusahaan Assets (tidak termasuk
tanah & banguan Penjualan Tahunan
tempat usaha)
Usaha Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta
Usaha Kecil >50 juta – 500 juta >300juta – 2,5 M
Usaha Menengah >10 juta – 10 M 2,5 M – 50 M
Usaha Besar >10 M > 50 M
Sumber : UU No.20 tahun 2008
19
Pernyataan yang dikemukakan oleh Stanley dan Morse tersebut
Dalam peraturan yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia, saham yang
dicatatkan dibuat atas dua papan pencatatan, yaitu papan utama dan papan
Rp100.000.000.000.
20
Sementara itu, untuk menghitung nilai total asset Asnawi (2005:274)
digunakan ukaran aktiva. Ukuran aktiva tesebut diukur sebagai logaritma dari
total aktiva. Logaritma digunakan untuk memperhalus asset karena nilai dari
2.1.4 Profitabilitas
bukan hanya dilihat dari besarnya laba yang diperoleh atau dihasilkan oleh
perusahaan, tetapi hal ini haru dihubungkan dengan jumlah modal yang
karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan
itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan
21
membandingkan laba tersebut, atau dengan kata lain menghitung tingkat
profitabilitasnya.
tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih
dengan itu maka bagi perusahaan pada umumnya usahanya lebih diarahkan
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata
yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
22
bermacam – macam tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang
mengehrankan jika ada beberapa perusahaan yang berbeda – beda dalam cara
1. Jenis Profitabilitas
ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Sutrisno
23
b. ROA (Return on Assets )
Menurut Van Horne (2009), semakin tinggi rasio debt to total asset,
24
terlalu banyak melakukan pendanaan aktiva dari hutang. Dengan adanya
risiko gagal bayar, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Dari uraian diatas, dapat ditarik
profitabilitas juga akan meningkat, tetapi pada titik atau jumlah tertentu
daya yang besar, maka perusahaan dapat melakukan investasi baik untuk
aktiva lancar maupun aktiva tetap dan juga memenuhi permintaan produk.
25
Hal ini akan semakin memperluas pangsa pasar. Dengan adanya penjualan
yang semakin meningkat, perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada
saat proses produksi. Dengan begitu, laba perusahaan akan meningkat. Dari
perusahaan tetap eksis dan mampu bersaing. Menurut Harianto dan Sudomo
menunjukkan tentang apa yang tengah dan yang akan diraih oleh perusahaan.
bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman lebih banyak
intelektual. Dari uraian tersebut, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
26
2.1.6 Penelitian Terdahulu
Pakistan pada periode 1999-2004. Dengan variabel bebas adalah rasio hutang,
bahwa ada hubungan negatif yang kuat antara variabel manajemen modal kerja
dan profitabilitas perusahaan. Ini berarti bahwa jika siklus konversi kas
penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara
likuiditas dan profitabilitas. Selain itu ada hubungan positif antara ukuran
Debt to Equity Ratio (DER), Working Capital Turnover (WTC) dan Return On
27
dengan menganalisis neraca dan laporan laba rugi tahun 1007-2002. Dalam
modal kerja terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
3. I. Falope dan O.T. Ajilore (2009) meneliti tentang manajemen modal kerja dan
periode dan cash conversion cycle memiliki pengaruh yang negative signifikan
manajer dapat menciptakan nilai bagi pemegang saham mereka jika perusahaan
mengelola modal kerja mereka dengan cara yang lebih efisien dengan
mengurangi jumlah hari piutang usaha dan perseidaan untuk minimum yang
wajar.
28
4. Sandhar, Simranjeet Kaur (3013) meneliti tentang studi likuiditas dan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen modal kerja
dalam hal profitabilitas dan likuiditas. Populasi dari penelitian ini adalah semua
profitabilitas random sampilng. Data sekunder yang digunakan dari jurnal dan
internet. Data dianalisis melalui analisis regresi untuk mengetahui dampak dari
rasio likuiditas diukur dengan rasio lancar (CR), rasio cari (LR) dan rasio
diukur dengan pengembalian modal yang digunakan (ROA dan ROI). Hal ini
dan ROI, sedangkan perputaran kas rasio (CTR) berhubungan negatif dengan
ROI. Ini layak untuk disebutkan disini bahwa arah terbalik mengungkapkan
berbanding terbalik atau bahwa harus selalu ada trade-off antara profitabilitas
29
perusahaan terhadap luas pengungkapan laporan keuangan, (2) pengaruh
lebih banyak lagi. (2) peneliti berikutnya menambah kategori perusahaan yang
laporan keuangan.
30
Penelitian-penelitian sebelumnya telah dilakukan dalam mendukung
31
Tabel 3
Penelitian Terdahulu
No Nama Tahun Objek Penelitian Lokasi Variabel Populasi Teknik Sampling Jumlah Sampel Teknik Analisis
1 Abdul 2007 Perusahaan Pakistan Pakistan Rasio hutang, ukuran 94 perusahaan Purposive 470 Analisis Regresi dan
Raheman periode 1999-2004 perusahaan, aset Sampling, korelasi.
dan keuangan. total aktiva.
Mohamed
Nasr
2 Dani 2003 Studi kasus pada PT Bekasi Current Ratio, Debt to 1 perusahaan Purposive Sampling 30 Analisis Regresi
Modern Toolsindo Equyity Ratio (DER), Berganda.
Bekasi Periode 1997- Working Capital Turnover Uji F dan Uji t
2002 (WCT). Return On
Invesment
3 I Falope dan 2009 Perusahaan non- Nigeria average collection period, 5 perusahaan Metode time-series 50 Analisis Regresi
O.T. Ajilore keuangan di Negerian inventory turnover in days, dan cross-section Berganda.
Stock Exchange average payment period Uji F dan Uji t
1996-2005. dan cash conversion cycle.
Leverage, Firm size,
growth
terhadap return on Assets
(ROA)
4 Sandhar, 2010 Perusahaan yang India Likuiditas (rasio lancar 10 perusahaan Random Sampling 40 Korelasi parsial dan
Simranjeet terdaftar di NSE (CR), rasio cair (LR) dan analisis regresi
Kaur (2006-2008) Rasio Perputaran Kas,
Catar, CLTAR
terhadap ROA dan ROI
5 Niko 2010 Perusahaan Surabaya Rasio hutang, ukuran 10 perusahaan Purposive sampling 40 Analisis Regresi dan
Ulfandri manufaktur di BEI perusahaan, aset keuangan korelasi
Daniel 2008 -2010 terhadap total aktiva
32
2.2 Kerangka Konseptual
Leverage
Umur Perusahaan
Gambar 1
Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis
literatur dan kerangka pemkiran yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam
33
BAB III
METODE PENELITIAN
antara dua variabel atau lebih dengan meneliti dan menjelaskan keterkaitan antara
variabel satu dengan variabel yang lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk
pengujian hipotesis terhadap variabel yang diteliti yaitu variabel Leverage, ukuran
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
terdaftar di BEI periode 2009-2013. Data tersebut diperoleh dari data yang
dipublikasikan oleh BEI (http://www.idx.co.id) yang meliputi neraca dan laba rugi
tahunan periode 2009-2013. Selain itu data yang digunakan dalam penelitian ini
juga berasal dari berbagai literatur, seperti ICMD, penelitian lain, referensi pasar
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan dengan cara non probability
sampling metods yang kemudian diteliti dengan dua cara, yaitu purposive
tujuan dan target tertentu dalam memilih sampel secara tidak acak dan Judgment
34
34