Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN SONGKOK TERAHADAP TINGKAT

PENDAPATAN MASYARAKAT
Abdul Ghofur

ABSTRAKSI
Industri Kecil memiliki kedudukan yang sangat potensial dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat di
pedesaan dalam bidang Kerajinan, dimana masyarakat desa sebagai pelaku utama dihadapkan pada tantangan
yang baru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Kemampuan dan Lama Bekerja terhadap tingkat
pendapatan perajin songkok hasan. Pengumpulan data disamping wawancara, obsevasi juga dengan menggunakan
angket yang diisi oleh para perajin songkok hasan yang ada dilokasi tersebut. Metode yang digunakan yaitu
analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi parsial, koefisien korelasi berganda, Uji t, dan Uji F.
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut : Dari hasil regresi linier berganda dihasilkan persamaan
Y =3,659 +0,383 X1+0,246X2. Nilai koefisien korelasi parsial diperoleh r1 = 0,582 dan r2 = 0,514 berarti bahwa
kemampuan pegawai dan lama bekerja terhadap pendapatan pegawai mempunyai pengaruh yang positif karena
koefisien korelasinya mendekati angka satu. Nilai koefisien korelasi berganda Ry,x1x2=0,682 berarti kedua variabel
bebas mempunyai hubungan yang positif mempengaruhi Variabel terikat. Kemampuan dan Lama Bekerja
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pegawai dengan nilai (X1) t-hitung 3,416 > t-tabel 2,052, dan (X2) t-
hitung 2,794 > t-tabel 2,052, secara simultan kemampuan bekerja dan lama bekerja berpengaruh terhadap
pendapatan perajin songkok, karena nilai F hitung 11,757 > F-tabel 3,3541.
Kata kunci : Kemampuan, Lama Bekerja, Pendapatan.

PENDAHULUAN dalam suatu unit usaha tertentu. Secara tidak


Permasalahan ketenagakerjaan masih menjadi langsung akan meningkatkan kesejahteraan dengan
masalah utama di Indonesia. Hal ini terlihat dari memberikan upah terhadap pekerjanya yang berasal
masih dan terus meningkatnya angka pengangguran, dari pendapatan hasil industri kecil tersebut, Menurut
permasalahan upah dan hak tenaga kerja, serta Dumairy (2000;227) istilah industri kecil mempunyai
berbagai masalah ketenaga kerjaan lainnya. Industri dua arti yaitu yang pertama industri dapat berarti
yang berskala kecil merupakan salah satu solusi bagi himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Dan yang
sebagian besar masyarakat lokal untuk mendapat kedua industri kecil dapat pula berunjuk ke suatu
pekerjaan. Hal tersebut disebabkan karena pada sektor ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan
umumnya industri kecil lebih memprioritaskan untuk produktif yang mengelola barang mentah menjadi
mengambil pekerja dari lingkungan sekitarnya dan barang jadi atau barang setengah jadi. Kegiatan
tidak terlalu dituntut untuk memiliki pendidikan pengolahan itu sendiri dapat bersifat masinal, atau
tinggi. Hal yang demikian juga terjadi di Desa bahkan manual dan Usaha Kecil adalah kegiatan
Bojoasri Kec. Kalitengah Kab. Lamongan yang ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi
selama ini dikenal sebagai sentra kerajinan songkok. kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
Kondisi yang demikian menyebabkan banyak serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang
masyarakat desa untuk berkerja di industri kecil – undang. Pembangunan yang menerpa pedesaan ini
kerajinan songkok, meski bersifat industri rumah akhirnya memunculkan arus industrialisasi di
tangga, tapi hal ini membawa imbas positif terhadap pedesaan. Industri di dalam desa sendiri mencakup
kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. industri yang muncul dari warga setempat (inovasi)
Usaha kerajinan merupakan usaha produktif di maupun industri yang dipenetrasikan dari wilayah
sektor non pertanian baik untuk mata pencaharian lain. seperti halnya industri kerajinan songkok yang
utama maupun sampingan. Sebagai salah satu usaha akan peneliti bahas dalam skripsi ini. Harapan
ekonomi, maka usaha skerajinan dikategorikan ke pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi yang
dalam usaha industri kecil atau usaha yang berskala tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan
kecil. Sektor industri kerajinan songkok semakin kesejahteraan masyarakat, ketersediaan sarana
menjadi tumpuan harapan bagi masyarakat desa infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya
bojoasri. Keberadaan suatu industri di suatu wilayah manusia, pemicu sektor ekonomi informal, dan
tentu akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi sampai pada mencegah arus urbanisasi penduduk ke
dengan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat kota karena permasalahan kepadatan penduduk di
sekitarnya. Penyerapan tenaga kerja merupakan kota-kota besar Kelebihan dan kelemahan industri
jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan kecil perseorangan.
Menurut murti sumarni dan john soeprihanto pendapatan adalah harga yang dibebankan kepada
(2010;44) usaha skala kecil perseorangan memiliki para pelanggan dikaitkan dengan unit terjual.
kelebihan seperti: kelebihan Industri Kecil antara lain Sedangkan menurut Sadono Sukirno (2000;47)
(1) Pemilik bebas mengambil keputusan, sehingga Komponen yang utama dari pendapatan nasional
keputusan dapat secara cepat dilaksanakan.(2) adalah Ganjaran untuk bekerja yaitu berupa gaji,
Seluruh keuntungan usaha menjadi hak pemilik usaha upah dan bonus untuk para pekerja yaitu dalam hal
sepenuhnya.(3) Sifat kerahasiaan sepenuhnya dapat ini ditujukan kepada masyarakat desa. Masyarakat
terjamin, baik dalam halkeuangan maupun dalam pedesaan diartikan sebagai manusia yang hidup
masalah proses produksi.(4) Biasanya pemilik usaha bersama, mereka sadar sebagai satu kesatuan dan
lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan mereka merupakan suatu sistem yang hidup bersama.
perusahaan yang menjadi miliknya itu. Sedangkan Masyarakat desa mempunyai hubungan yang lebih
kelemahan Industri Kecil (1) Tanggung jawab erat dari pada masyarakat kota. Sistem kehidupan
pemilik perusahaan tidak terbatas.seluruh harta milik biasanya berkelompok atas dasar sistem
peribadi menjadi jaminan terhadap hutang kekeluargaan. Dalam masyarakat desa biasanya
perusahaan.(2) Sumber keuangan perusahaan tertujuan pada keperluan kebutuhan yang bersifat
perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk primer seperti makanan, pakaian, dan rumah.
memperoleh sumber dana sangat tergantung pada Masyarakat desa terdiri dari individu dan keluarga-
kemampuan pemilik perusahaan saja.(3) keluarga yang membentuk suatu kelompok sosial
Kelangsungan usaha kurang terjamin, sebab jika yang saling berhubungan antara satu sama lain baik
seandainya pemilik meninggal atau terkena hukuman diorganisir maupun tidak untuk mencapai tujuan
penjara, maka perusahaan akan berhenti pula tertentu (kepentingan pribadi atau kelompok) jelas
aktivitasnya.(4) Pengelola manajemenya lebih menunjukkan masyarakat desa hidup berkelompok
kompleks sebab semua aktivitas manajemen seperti, dimana secara normatif mereka diatur oleh norma-
pencarian kredit, pembelanjaan, produksi, ketenaga norma, nilai-nilai dan kelembagaan yang bersifat
kerjaan serta pemasaran, dilakukan oleh pemilik tradisional, sehingga dalam kehidupan sehari-harinya
sendiri. Menurut (Tadjuddin Noer Effendi, 2000;187) unsur kebersamaan, gotong royong yang bersifat
Dampak pembangunan industri terhadap aspek sosial komunal dalam berbagai segi kehidupan masih
ekonomi meliputi mata pencaharian penduduk dari banyak dikalangan mereka.
sektor pertanian menjadi sektor industri dan (http://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarak
perdagangan, dampak lainnya terbukanya at-pedesaan/)
kesempatan kerja yang lebih luas baik bagi Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang. masyarakat, Industri Kecil memiliki peran yang
Untuk mencapai tujuan itu industri perlu dipusatkan sangat strategis mengingat berbagai potensi yang
pada satu kawasan. Pemusatan kegiatan industri dimilikinya. Potensi tersebut antara lain mencakup
disatu kawasan diharapkan dapat berfungsi sebagai jumlah dan penyebarannya, penyerapan tenaga kerja,
pusat pertumbuhan daerah sekitarnya (Pedesaan). penggunaan bahan baku lokal, keberadaannya di
Secara teoritik diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi semua sektor ekonomi, dan ketahanannya terhadap
dikawasan-kawasan industri akan mempunyai evek krisis.
menyebar ke daerah sekitarnya (Pedesaan). Dengan (http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/2010/11/perana
demikian, diharapkan kesejahteraan masyarakat n-industri-kecil terhadap.html)
sekitar kawasan industri akan meningkat dengan Walaupun demikian, sering kali dijumpai
adanya aktivitas industri di daerah. alasan sebenarnya pembuatan kawasan industri di
Menurut Dumairy (2000;114) pendapatan desa tersebut adalah menekan biaya produksi.
adalah jumlah penghasilan baik dari keluarga maupun Desa bojoasri Kecamatan kalitengah,
perorangan dalam bentuk uang, yang diperolehnya Kabupaten Lamongan yang menjadi studi kasus
dari jasa setiap bulan yang baik dari sebelumnya, atau penelitian ini, telah berdiri industri kerajinan
dapat juga diartikan sebagai suatu hasil yang sedikit songkok sejak tahun 1988. Semenjak itu kehadiran
keberhasilan usaha, maka jumlah tersebut akan industri tersebut tentu membawa beragam perubahan
menjadi besar dan meningkat, sedangkan konsumsi pada kondisi sosial ekonomi masyarakat serta
seseorang berbanding lurus dengan pendapatanya, lingkungan di sana. Oleh karenanya, menarik untuk
semakin besar pendapatan masyarakat maka semakin dikaji lebih dalam bagaimana kondisi masyarakat
besar pula pengeluaran konsumsinya. sekarang setelah adanya Industri kerajinan songkok
Menurut Bastian Tito (2011;7) khususnya di desa bojoasri.
menguemukakan pendapatan Lamb Carles W bahwa
METODE PENELITIAN untuk memperoleh informasi dari terwawancara atau
Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada awal interviuwer (Suharsimi arikunto, 2010;198). (3)
bulan januari 2014 sampai dengan Bulan Mei 2014. Dokumentasi yaitu Asal kata dokumen berarti
Penelitian dilaksanakan di Desa Bojoasri, Kecamatan barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan
Kalitengah, Kabupaten Lamongan. metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah benda tertilis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan
menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan lain sebagainya (Suharsimi arikunto, 2010;201).
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta Operasional variabel adalah hal–hal yang
penampilan dari hasilnya (Suharsimi arikunto, menjadi obyek penelitian yang di tetapkan dalam
2010;27). suatu kegiatan penelitian yang menunjukan variasi
Teknik penarikan sampel yaitu dengan cara atau dapat berubah-ubah baik secara kuantitatif
Populasi dan sampel. Populasi diartikan sebagai maupun kualitatif (Suharsimi arikunto, 2010;17).
keseluruan subyek penelitian. Apabila seseorang Sesuai dengan judul dan pembahasan yang terjadi,
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah maka penulis mendefinisikan tentang variabel yang
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian akan diteliti adalah sebagai berikut : (1) Variabel
populasi (Suharsimi arikunto, 2010;173). Yang mana Bebas/Independen Variabel (X) adalah variabel yang
dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan mempengarui atau yang menjadi sebab perubahanya
adalah para pekerja yang bekerja di Industri atau timbulnya variabel dependen (Suharsimi
Kerajinan songkok “Songkok Hasan” di Desa arikunto, 2010;162) Dalam hal ini yang menjadi
Bojoasri Kecamatan Kalitengah Kabupaten variabel bebas adalah industri kerajinan songkok
Lamongan, yang berjumlah 30 responden. Sedangkan yaitu dalam variabel Industri Kerajinan Songkok ini
sampel Menurut (Suharsimi arikunto, 2010;174), terdiri dari: (a) Kemampuan(X1) Menurut Robbin
sampel adalah sebagian dari populasi, Maksutnya jika (2007:57) kemampuan berarti kapasitas seseorang
kita hanya meneliti sebagian kecil dari populasi, individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu
maka penelitianya dinamakan sampel. Apabila pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa
subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini
semua, tetapi jika subyeknya besar atau lebih dari atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Pekerja
100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% yang memiliki kemampuan tinggi akan memeperoleh
atau lebih. Secara umum semakin besar sample maka hasil yang tinggi atau pun sebaliknya. Pada usaha ini
semakin representative. Dalam pemilihan sampel kemampuan sangat di perlukan khususnya dalam
yang mewakili populasi tersebut, teknik yang di penempatan dan perolehan pendapatan. (b) Lama
gunakan adalah sampling, merupakan teknik bekerja (X2) Menurut Foster (2001;43) ukuran
pengambilan sampling yang di gunakan untuk tentang lama bekerja atau masa kerja yang telah
memilih sampel berdasarkan kriteria bahwa ditempuh seseorang, dapat memahami tugas – tugas
responden yang di pilih adalah orang-orang yang suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.
bekerja di Industri Kerajinan Songkok” Songkok Lama bekerja disini merupakan batasan waktu
Hasan” di Kecamatan Kalitengah Kabupaten seberapa lama kah pekerja itu bekerja di Usaha Kecil
Lamongan. Dalam penelitian ini besarnya sampel ini, semakin lama bekerja di harapkan semakin
yang diambil adalah sebanyak 30 responden, karena banyak pula pendapatan dan ilmu yang di peroleh.
objek penelitian ini kurang dari 100 orang, maka oleh (2) Variabel Terikat /Dependen Variabel (Y)
peneliti diambil semuanya. Variabel terikat adalah variabel yang dipengarui atau
Menurut Suharsimi arikunto (2010;203). yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh (Suharsimi arikunto, 2010;162) Dalam penelitian ini
peneliti dalam mengumpulkan data dalam penelitian variabel terikat adalah pendapatan (Y). Pendapatan
ini adalah dengan cara (1) Observasi yaitu teknik adalah jumlah penghasilan yang ditrima oleh
pengumpulan data dengan memperhatikan sesuatu penduduk atas prestasi kerjanya selama satu priode
dengan menggunakan mata. Meliputi kegiatan tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, tahunan
pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan (Sukirno, 2010;35).
menggunakan seluruh alat indera, di dalam artian Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian
penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, ini menggunakan angket atau kousoner. Teknik
kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara analisis data yang digunakan antara lain: (1) Regresi
(Suharsimi arikunto, 2010;199). (2) Wawancara yaitu linier berganda dengan rumus dari Suharsimi arikunto
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (2010;344). (2) Koefisien Korelasi parsial dengan
rumus dari Suharyadi dan Purwanto S.K (2013;237). sebagian besar responden menjawab sangat setuju,
(3) Koefisien Korelasi berganda dengan rumus dari yaitu 5 responden, angka tertinggi kedua responden
Suharyadi (2013:238). (4) Uji thitung dengan rumus menjawab setuju yaitu 13 responden dan kurang
dari Suharyadi dan Purwanto S.K (2013;238). (5) Uji setuju yaitu 6 responden, sisanya menjawab tidak
Fhitung dengan rumus dari Suharyadi dan Purwanto setuju yaitu 5 responden dan sangat tidak setuju yaitu
S.K, 2013;238). 1 responden. Dan pertanyaan (X2.2) yaitu tentang
lama bekerja mempengaruhi jumlah pendapatan yang
PEMBAHASAN diperoleh. Pada variabel ini pertanyaan tersebut di
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 berikan kepada 30 responden, diperoleh bahwa
maret 2014. Pada hari pertama peneliti melakukan sebagian besar responden menjawab sangat setuju,
wawancara pada pimpinan guna menanyakan yaitu 14 responden, angka tertinggi kedua responden
prosedur penyebaran angket. Pada tanggal 11 maret menjawab setuju yaitu 10 responden, dan sisanya
2014 dilanjutka dengan penyebaran angket kepada menjawab tidak setuju, yaitu 6 responden.
para responden yaitu para pekerja di Industri Berdasarkan pertanyaan (Y.1) yaitu tentang
Kerajinan “Songkok Hasan”. Jumlah sample yang pendapatan yang diperoleh di Industri Kerajinan
diambil adalah 30 pekerja. Dari hasil penyebaran “Songkok Hasan” sudah sesuai dengan harapan. Pada
kuesioner, pada para responden diketahui bahwa variabel ini pertanyaan tersebut di berikan kepada 30
sebagian besar responden atau pekerja di Industri responden, diperoleh bahwa sebagian besar
Kerajinan “Songkok Hasan” berjenis kelamin responden menjawab sangat setuju yaitu 12
Perempuan dengan perbandingan sebesar 18 orang responden, sedangkan yang lainya menjawab setuju,
Perempuan, sedangkan untuk laki-laki 12 orang. Hal yaitu 9 responden, dan kurang setuju yaitu 9
ini menunjukan bahwa sebagian besar pekerja di responden. Dan pertanyaan (Y.2) yaitu tentang
Industri Kerajinan “Songkok Hasan” adalah pendapatan yang diperoleh di Industri Kerajinan
Perempuan. Berdasarkan usia responden dapat kita “Songkok Hasan” sudah dapat mencukupi kebutuhan
ketahui karakteristik responden atau para pekerja di sehari – hari. Pada variabel ini pertanyaan tersebut di
Industri Kerajinan “Songkok Hasan”, dapat diketahui berikan kepada 30 responden, diperoleh bahwa
mayoritas pekerja berusia 26-35 tahun yaitu 11 orang, sebagian besar responden menjawab sangat setuju
sedangkan sisanya dengan rincian; pekerja berusia yaitu 18 responden, angka tertinggi kedua responden
antara 20-25 tahun sejumlah 10 orang, 36-45 tahun 5 menjawab setuju, yaitu 10 responden, sedangkan
orang, dan 46-55 tahun 4 orang. sisanya menjawab kurang setuju, yaitu 2 responden
Sedangkan berdasarkan pertanyaan Dari hasil koesioner dari para responden yang
koesioner (X1.1) yaitu tentang kemampuan yang kemudian di olah maka didapatkan hasil penilitian
dimiliki berperan penting dalam pekerjaan. Pada sebagai berikut : (1) Uji Regresi Berganda
variabel ini dari pertanyaan tersebut di berikan Y=3,659+2,383X1+0,246X2 Bentuk persamaan ini
kepada 30 responden, diperoleh bahwa sebagian menggambarkan secara keseluruhan hubungan
besar responden menjawab sangat setuju, yaitu 13 variabel-variabel bebas yaitu : X1 kemampuan dan X2
responden, angka tertinggi kedua responden lama bekerja, dengan variabel terikat yaitu
menjawab setuju yaitu 10 responden, sedangkan pendapatan (Y). Persamaan regresi dapat dijelaskan
sisanya yaitu 6 responden menjawab kurang setuju sebagai berikut : a = 3,659 adalah konstanta yang
dan tidak setuju 1 responden. dan pertanyaan (X1.2) menunjukkan interpretasi dari nilai Y (pendapatan)
yaitu tentang pendapatan yang diperoleh sesuai pada saat nilai X1 (kemampuan) dan X2 (lama
dengan kemampuan yang dimiliki pekerja. Pada bekerja) sama dengan nol. b1 = 0,383 menunjukan
variabel ini pertanyaan tersebut di berikan kepada 30 koefisien regresi untuk kemampuan X1. Hal ini
responden, diperoleh bahwa sebagian besar berarti jika variabel X1 (kemampuan pegawai) naik
responden menjawab sangat setuju yaitu 9 responden, satu satuan maka mempengaruhi peningkatan
angka tertinggi kedua menjawab setuju, yaitu 14 pendapatan masyarakat sebesar = 0,383 b2 = 0,246
responden, sedangkan sisanya yaitu 4 responden menunjukan koefisien regresi untuk X2. Yang berarti
menjawab kurang setuju, 2 responden menjawab jika variabel X2 (lama bekerja pegawai) naik satu
tidak setuju dan 1 responden menjawab sangat tidak satuan maka mempengarui peningkatkan pendapatan
setuju. (Y) masyarakat sebesar = 0,241.(2) Dari uji korelasi
Berdasarkan pertanyaan (X2.1) yaitu tentang parsial didapatkan nilai korelasi (r1 dan r2) sebesar
usia pekerja mempengaruhi pendapatan yang 0,582 (r1) dan 0,514 (r2). Koefisien korelasi antara
diperoleh. Pada variabel ini pertanyaan tersebut kemampuan X1 dengan pendapatan Y masyarakat
diberikan kepada 30 responden, diperoleh bahwa diperoleh r1 = 0,582 yang berarti bahwa kemampuan
pegawai pegawai mempunyai pengaruh yang positif dibandingkan dengan nilai F tabel yaitu 11,757 >
hitung
karenan koefisien korelasinya mendekati angka satu. 3,3541.Dengan ini variabel bebas kemampuan (X1)
Koefisien korelasi antara lama bekerja dengan dilihat dari perhitungan analisis regresi linier
pendapatan masyarakat diperoleh r2 = 0,514 yang berganda b1 = 0,383 X1 dan Uji thitung X1 = 3,416
berarti bahwa lama bekerja dengan pendapatan maka (X1) kemampuan lebih berpengaruh signifikan
pegawai mempunyai pengaruh yang positif karena terhadap tingkat pendapatan (Y) masyarakat di desa
koefisien korelasinya mendekati angka satu. (3) Dari Bojoasri Kecamatan Kalitengah Kabupaten
uji korelasi berganda didapatkan nilai korelasi (R2) Lamongan.
sebesar 0,682 yang berarti bahwa Dari hasil SARAN
perhitungan korelasi berganda menunjukkan bahwa Peneliti menyadari masih terdapat
nilai koefisien korelasi berganda = 0,682, yang keterbatasan yang muncul dalam pelaksanaan
berarti antara kedua variabel bebas yaitu Kemampuan penelitian ini, oleh karena itu hasil penelitian ini
(X1) dan Lama Bekerja (X2) mempunyai hubungan belum dapat dikatakan sempurna, namun demikian
yang positif mempengarui terhadap Variabel terikat diharapkan dapat memberikan kontribusi.
yaitu pendapatan masyarakat (Y). (4) Nilai (X1) Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran
Kemampuan thitung 3,416 > ttabel 2,052 berarti H0 yang dapat dilakukan lebih lanjut, antara lain: (1)
ditolak Ha diterima dengan df = 27 dan taraf nyata Dalam usaha ini, hendaknya memberikan perhatian
0,025 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada yang lebih kepada pekerja, agar hasil kerjanya
pengaruh antara kemampuan pegawai (X1) terhadap semakin baik dan meningkat. Sehingga tujuan yang
tingkat pendapatan masyarakat (Y). Sedangkan untuk ingin di capai oleh usaha ini tercapai, selain itu juga
Lama bekerja (X2) nilai thitung 2,794 > ttabel 2,052 memberikan kepercayaan kepada para pekerja untuk
berarti H0 ditolak. Ha diterima dengan df = 27 dan mengaktualisasikan dirinya, demi perkembangan dan
taraf nyata 0,025 sehingga dapat diambil kesimpulan kemajuan usaha ini di tengah – tengah persaingan
bahwa ada pengaruh antara Lama pekerja (X2) global. (2) Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat
terhadap tingkat pendapatan masyarakat (Y). (5) memberikan masukan atau dapat di jadikan bahan
Nilai Fhitung =11,757 > Ftabel =3,3541 berarti H0 pertimbangan dalam menjalankan usahanya,
ditolak. Ha diterima dengan df = 27 dan taraf nyata utamanya dalam meningkatkan pendapatan. (3)
0,05% sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada Untuk mempertahankan kontinuitas perusahaan,
pengaruh antara kemampuan pegawai (X1) dan lama maka perlu untuk meningkatkan perhatian kepada
bekerja (X2) terhadap tingkat pendapatan masyarakat karyawan karena akan berpengaruh terhadap
(Y). peningkatan produktifitas dan pendapatan karja
karyawan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data, maka hasil DAFTAR PUSTAKA
dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Dumairy, 2000, Perekonomian Indonesia, Jakarta:
Dari hasil penelitian dapat diperoleh Erlangga.
kesimpulan bahwa dari perhitungan anlisis regresi
linier berganda dengan hasil koefisien Sumarni, Murti, John Soeprihanto, 2010 Pengantar
Y=3,659+0,383 X1+0,246X2 Hal ini dapat Bisnis, Yogyakarta.
memberikan implikasi bahwa kedua variabel bebas
(Kemampuan X1 dan Lama Bekerja X2) Hery Saputro Udhin, 2012, Analisis Pengaruh
mempengarui variabel terikat (Pendapatan Y). Secara Pendapatan Nelayan Terahadap Tingkat
parsial variabel bebas kemampuan (X1) berpengaruh Pertumbuhan Ekonomi Di Desa Brondong
secara signifikan terhadap tingkat pendapatan Kabupaten Lamongan, Skripsi, Lamongan.
masyarakat karena mampunyai nilai t hitung yang lebih
besar dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu 3,416 < Imron Ali, 2010, Faktor-faktor Yang Mempengarui
2,052. Sedangakan Lama Bekerja (X2) juga Pendapatan Nelayan Terhadap Tingkat
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan Pertumbuhan Ekonomi Dikelurahan
masyarakat karena nilai t hitung lebih besar Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten
dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu 2,794 > 2,052. Lamongan, Tesis S1 PPS, Lamongan.
Sedangkan Secara simultan variabel bebas
kemampuan (X1) dan lama bekerja (X2) berpengaruh Sihaan, 2009, Pengaruh Persebaran lokasi UMKM
secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan Berbasis Rumah Terhadap Pendapatan
pegawai. Hal ini dibuktikan dengan besarnya nilai F Rumah Tangga atau Home Based
Enterprises (HBE) di Kelurahan Bugangan
jl. Barito Semarang Timur, Skripsi,
Semarang.

Sukirno Sandono, 2000, Makro Ekonomi , Raja


Grafindo Persada, Jakarta

http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/2010/11/peranan
-industri-kecil terhadap.html

http://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarak
at-pedesaan/.html

Arikunto, suharsimi, 2011, Prosedur metode


Penelitian, Yogyakarta.

Pawe, Sartini, 2006, Peranan Industri Rumah


Tangga dalam Peningkatan Pendapatan
Masyrakat Desa Roweren,. Skripsi

Suharyadi dan Purwanto S.K, 2013 Statistik Untuk


Ekonomi Dan Keuangan Modern, Jakarta.

Pedoman Umum Penyusunan Skripsi, FE, 2014


Universitas Islam Lamongan (UNISLA).

Anda mungkin juga menyukai