Anda di halaman 1dari 8

1.

Mengapa EBIT pada umumnya dianggap tidak terpengaruh oleh leverage


keuangan? Mengapa EBIT dalam kenyataannya bisa dipengaruhi oleh
leverage keuangan apabila rasio utang sangat tinggi ?
Karena pada dasarnya, leverage keuangan itu merupakan kebijakan perusahaan
yang mendapatkan modal pinjaman dari luar, dimana perusahaan membiayai
kegiatannya dengan menggunakan modal pinjaman serta menanggung suatu beban
tetap yang bertujuan untuk meningkatkan laba per lembar saham. Biasanya
leverage keuangan timbul karena adanya kewajiban-kewajiban finansial yang
sifatnya tetap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kewajiban ini tidak berubah
dengan adanya perubahan tingkat EBIT dan harus dibayar tanpa melihat sebesar
apapun tingkat EBIT yang dicapai perusahaan.
Karena leverage keuangan tidak mempengaruhi risiko atau tingkat pengembalian
yang diharapkan dari aktiva perusahaan, tetapi leverage ini akan mendorong risiko
dari saham biasa dan mendorong pemegang saham untuk meminta tingkat
pengembalian yang tinggi. Leverage keuangan terjadi akibat penggunaan sumber
dana yang berasal dari hutang, sehingga saat rasio hutang sangat tinggi
menyebabkan perusahaan harus menanggung hutang serta dibebani oleh biaya
bunganya dan bisa berpengaruh terhadap EBIT di perusahaannya.

2. Mengapa tingkat utang perusahaan yang memaksimumkan EPS yang


diharapkan pada umumnya lebih tinggi daripada tingkat utang yang
memaksimumkan harga sahamnya?
Karena biasanya earning per share yang diperoleh perusahaan sering mengalami
perubahan atau berfluktuasi. Perubahan dalam menggunakan utang akan
mengakibatkan perubahan laba perlembar saham (EPS = Earning Per Share) dan
karena itu juga nantinya akan mengakibatkan perubahan harga saham. Jadi ketika
perusahaan menginginkan struktur modal yang optimal agar dapat meningkatkan
nilai perusahaan, biasanya akan dilakukan dengan memaksimalkan harga saham
perusahaan, dan struktur ini pada umumnya meminta rasio utang yang lebih rendah
dari pada rasio yang memaksimalkan EPS yang diharapkan.

3. Jelaskan bagaimana laba atau rugi akan diperbesar dalam sebuah perusahaan
dengan leverage operasi yang tinggi dibanding perusahaan dengan leverage
operasi yang lebih rendah ?
Leverage operasi merupakan penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan
untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya tetap dan
variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Operating leverage dapat
mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi
perusahaan. Ukuran leverage operating atau sering disebut dengan Degree of
Operating Leverage (DOL), sebagai presentase perubahan dalam laba operasi akibat
perubahan dalam unit yang dijual. Pertama, menghitungnya dengan
membandingkan persentase perubahan laba operasi terhadap persentase perubahan
penjualan. Laba operasi sama dengan pendapatan minus biaya operasi (biaya tetap
plus biaya variabel). Kedua, membandingkan antara total kontribusi dengan laba
operasi. Total kontribusi (atau margin kontribusi) menunjukkan seberapa besar
penjualan dapat menutupi biaya variabel. Untuk menghitungnya, dikurangi
pendapatan dengan total biaya variabel. Perusahaan menggunakan jumlah sisanya
untuk menutup biaya tetap dan sebagai keuntungan. Ketiga,  membandingkan total
biaya tetap dengan total biaya operasi. Ukuran ini menunjukkan ] seberapa besar
operasi perusahaan tergantung pada biaya tetap. Semakin tinggi biaya tetap, semakin
tinggi pula leverage operasi perusahaan.

4. Dalam topic capital structure decisions, jelaskan yang dimaksud struktur


modal optimal ?
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan
keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga
saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan berbagai variabel yang memengaruhinya.

5. Jelaskan dampak leverage terhadap return ?


Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung
pada kreditur dalam membiayai asset perusahaan. Untuk mengukurnya bisa
menggunakan rasio utang jangka panjang dengan ekuitas (Debt to Equity Ratio).
Debt to Equity Ratio (DER) menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan kewajiban agar untuk membayar hutang dengan ekuitas (modal
sendiri). Semakin tinggi rasio DER, semakin rendah pendanaan perusahaan yang
disediakan oleh pemegang saham. Dengan demikian apabila Debt to Equity Ratio
(DER) perusahaan tinggi, maka harga saham perusahaan akan rendah karena jika
perusahaan memperoleh laba, perusahaan cenderung untuk menggunakan laba
tersebut untuk membayar utangnya dibandingkan dengan membagi dividen. Debt to
equity ratio memberikan jaminan tentang seberapa besar hutang perusahaan
dijamin oleh modal sendiri. Penggunaan hutang yang semakin tinggi, yang
dicerminkan oleh DER yang semakin besar pada perolehan laba sebelum bunga dan
pajak yang sama akan menghasilkan laba per saham yang lebih besar. Jika laba per
saham meningkat, maka akan berdampak pada meningkatnya return saham.

6. Dalam topic working capital manajemen, jelaskan tentang gross working


capital dan net working capital dan konsep modal kerja nol ?
 Modal kerja kotor (gross working capital) adalah semua komponen yang ada di
aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai
dari kas, bank, suratsurat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar
laiinya.
 Modal kerja bersih ( net working capital) merupakan seluruh komponen aktiva
lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar (utang jangka pendek).
Utang lancar meliputi utang dagang , utang wesel, utang bank jangka
pendek(satu tahun), utang gaji, dan utang lancar lainnya.
 Konsep modal kerja nol merupakan selisih antara persediaan ditambah piutang
dikurangi dengan utang jangka pendek. Logikanya adalah sekalipun terjadi
peningkatan persediaan, sebenarnya persediaan itu dapat dibiayai oleh suplier
dalam bentuk utang dagang.

7. Sebutkan kategori utama dari faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan


deviden ?
Posisi Likuiditas Perusahaan
Likuiditas suatu perusahaan termasuk faktor paling penting yang harus
dipertimbangkan sebelum mengambil sebuah keputusan dalam menetapkan
besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Untuk itu,
semakin kuatnya posisi likuiditas dari suatu perusahaan maka akan semakin besar
kemampuannya untuk membayar dividen. Ini berarti, semakin kuat posisi dari
likuiditas suatu perusahaan terhadap prospek sebuah kebutuhan dana di waktu
yang akan datang, maka akan semakin tinggi rasio pembayaran dividennya. Ketika
sebuah perusahaan tidak cukup likuid. Kas yang masuk sedikit. Dan utang jangka
pendeknya harus segera dibayarkan. Dalam kondisi seperti itu, apabila perusahaan
membagikan dividen disaat keuangan tidak likuid, resiko gagal bayar hutang akan
sangat tinggi. Perusahaan akan kesulitan membayar utang dan bahkan kesulitan
dalam melakukan kegiatan operasinal seperti biasa. Hal Ini karena kondisi
keuangan yang sudah tidak bagus, ditambah lagi harus membagikan keuntungan
kepada para pemegang saham.

8. Sebutkan tanggal yang terkait dengan pembagian deviden ?


Tanggal pengumuman.
Cum date/cum dividen.
Ex date/ex dividen.
Recording date.
Payment date.

9. Kendala apa saja yang mempengaruhi kebijakan deviden ?


 Kendala hukum
Melarang perusahaan untuk membayar sebagai dividen tunai bagian dari
"modalhukum" perusahaan, juga tidak dapat perusahaan dengan kewajiban
tertunda danperusahaan yang bangkrut secara hukum atau bangkrut membayar
dividen tunai.
 Kendala kontrak
Hasil dari ketentuan yang membatasi dalam perjanjian pinjaman perusahaan.
 Prospek pertumbuhan
Mempengaruhi kepentingan relatif dari mempertahankan laba daripada
membayarnya dalam bentuk dividen.
 Pertimbangan pemilikStatus pajak pemilik, peluang investasi pemilik, dan
potensi dilusi kepemilikanmerupakan pertimbangan pemilik yang penting.

10.Apakah perbedaan antara deviden saham dan pemecahan saham? Sebagai


pemegang saham, apakah anda lebih suka perusahaan mengumumkan 100%
deviden saham ataukah pemecahan dua untuk satu saham? Anggaplah kedua
tindakan tersebut dapat dilakukan.
Perbedaan mengenai dividen saham dan pemecahan saham yaitu, (1) pada dividen
saham, laba ditahan berkurang dan ada distribusi saham secara pro rata ke
pemegang saham, sedangkan pada pemecahan saham, jumlah lembar saham yang
beredar meningkat, namun jumlah laba ditahan tidak berkurang. Kemudian,
perbedaan selanjutnya adalah (2) pada dividen saham, nilai pari per lembar saham
tetap, sedangkan pada pemecahan saham mengalami penurunan.
Saya lebih memilih pemecahan dua untuk satu saham karena pemecahan saham
merupakan salah satu cara untuk mempertahankan agar sahamnya tetap berada
dalam rentang perdagangan yang optimal, sehingga daya beli investor meningkat
terutama untuk investor kecil.

11.Apakah masuk akal jika perusahaan meminjam uang untuk membayar


deviden ? Jelaskan.
Menurut saya tidak masuk akal, karena apabila perusahaan tidak mampu
menghasilkan laba dengan konsisten, maka sebaiknya manajemen
perusahaan bermain aman untuk tidak membagikan dividen, daripada
meminjam uang untuk membayar deviden . Dalam prakteknya pembagian
dividen di kaitkan dengan laba yang di peroleh oleh perusahaan dan tersedia bagi
pemegang saham.

12.Dari sudut pandang peminjam, mana yang lebih beresiko: kredit jangka
panjang ataukah kredit jangka pendek? Jelaskan. Adakah gunanya melakukan
pinjaman jangka pendek bila suku bunga jangka pendek lebih tinggi daripada
suku bunga jangka panjang?
Yang lebih beresiko adalah kredit jangka pendek karena beberapa alasan
diantaranya :
 Bunga kecil, tapi bayar cicilannya besar
Pinjaman jangka pendek itu bunganya kecil. Dengan bunga yang kecil, cicilan
yang dibayarkan gak terlalu menjadi beban. Faktanya, karena waktu pembayaran
cicilannya pendek, dihitung-hitung besaran cicilan yang kamu bayarkan lebih
besar ketimbang ambil pinjaman jangka panjang.
 Gak menguntungkan sebagai modal usaha
Pinjaman dengan waktu yang singkat buat usaha itu sangat berisiko dan
berpotensi gagal bayar, karena nilai cicilan yang mesti ditanggung lumayan besar
sekalipun tanpa bunga. Apalagi pinjaman buat usaha itu nilainya gak kecil.
Tidak ada gunanya melakukan pinjaman jangka pendek ketika suku bunga jangka
pendek lebih tinggi daripada suku bunga jangka panjang.

13.Jika kredit jangka panjang tidak terlalu beresiko bagi peminjam, mengapa ada
orang atau perusahaan yang menggunakan kredit jangka pendek ?
Karena ada beberapa manfaat dari kredit jangka pendek ini, yaitu :
 Proses Persyaratan Mudah
Biasanya kredit dengan tenor pendek persyaratan dokumennya lebih mudah,
terlebih jika yang dipilih merupakan pinjaman tanpa jaminan.
 Tenor yang Singkat
Salah satu keuntungan pinjaman jangka pendek yang menjadi daya tarik adalah
waktu pelunasan yang relatif lebih cepat, yakni berdurasi antara 3, 6 sampai 12
bulan untuk pinjaman tanpa agunan non-bank atau melalui perusahaan fintech
dan tenor hingga 5 tahun untuk pinjaman dengan agunan yang disediakan bank
 Proses Pencairan Cepat
Kredit jangka pendek ini memiliki waktu pencairan yang cepat. Berkisar antara
satu hingga 48 jam saja atau 1-3 hari dari masa pengajuan.
 Bunga Rendah dan Tetap
Keuntungan pinjaman jangka pendek lain yang menggiurkan adalah bunga yang
rendah, yakni untuk lembaga keuangan bank biasanya berkisar antara 3-7% per-
bulan. Sementara bunga yang dipatok oleh lembaha keungan non bank biasanya
bersifat harian mulai dari 0,5% perhati tergantung kebijakan masing-masing
perusahaan.

14.Mengapa perusahaan melindungi diri untuk mengurangi resiko ?


Karena memulai suatu bisnis membutuhkan keberanian, tekad, dan manajemen
serta strategi bisnis yang baik. Namun, jika perusahaan telah melakukan semua itu,
bukan jaminan perusahaan tersebut akan terhindar dari risiko bisnis. Dalam
perkembangan dan perjalanan bisnis, perusahaan pasti menghadapi kendala dan
kesulitan, baik yang kecil maupun kendala yang besar. Berbagai risiko baik teknis
maupun non-teknis sangat mungkin melanda suatu perusahaan.  Makanya ketika
menjalankan bisnis penting melakukan perlindungan diri untuk melindungi
perusahaan dari risiko yang menghambat pencapaian tujuan dan berbagai hal yang
berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

15.Bagaimana kontrak opsi, future dan forward dapat digunakan untuk


merencanakan strategi perlindungan terhadap resiko ?
Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya risiko investasi di pasar
modal dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti
futures/forwards dan options. Sekuritas derivatif, seperti option dan futures, dapat
digunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging) dari aktiva atau kekayaan
perusahaan. Dari kontrak opsi beli (call option) dan jual (put option) yang
sederhana dapat dikombinasikan dengan strategi menggunakan sekuritas lain
sehingga menghasilkan return atau payoff yang dikehendaki oleh investor. Adapun
untuk keberhasilan strategi-strategi hedging menggunakan kontrak opsi, investor
atau perusahaan tetap harus mencermati pergerakan harga dari underlying
instrument kontrak-kontrak tersebut. Kontrak futures mengalihkan (men-transfer)
risiko perubahan harga barang dari pihak yang tidak menyukai risiko ke pihak lain
yang bersedia menanggung risiko. Short hedging digunakan untuk perlindungan
terhadap penurunan harga spot dan long hedging sebagai perlindungan terhadap
kenaikan harga spot. Kesulitan menemukan underlying instrument yang identik
dengan instrumen yang akan dihedging dapat diatasi dengan adanya cross hedging

16.Mengapa suatu opsi biasanya dijual pada harga yang lebih tinggi daripada
nilai rumusannya ?
Karena adanya nilai waktu (time value). Waktu mempunyai nilai yang positif.
Semakin pendek waktu jatuh tempo opsi, semakin kecil fluktuasi dan harganya
semakin rendah. Demikian juga sebaliknya, semakin panjang waktu jatuh tempo
opsi, semakin besar fluktuasi dan harganya semakin tinggi nilai pasar opsi.

17.Apakah keunggulan dan kelemahan konvertibel bagi si penerbit? Bagi


investor?
 Keunggulan Konvertibel bagi penerbit
- Investor pemegang obligasi cuma punya hak atas bunga (kupon). Jadi,
keuntungan yang diterima hanya bunga obligasi, gak ada keuntungan lain.
- Obligasi lebih murah dari segi biaya penerbitan ketimbang menerbitkan
saham baru.
- Investor obligasi gak punya hak atas internal perusahaan. Hal tersebut
berbeda dari investor saham yang memiliki kepemilikan atas perusahaan.
- Bunga obligasi cenderung lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman kredit
di bank. Itu sebabnya kebanyakan perusahaan memilih penerbitan obligasi
untuk pengembangan bisnis ketimbang pinjaman di bank.
 Kelemahan Konvertibel bagi penerbit
- Perusahaan harus melakukan transparansi dalam pengelolaan perusahaan
baik operasional ataupun keuangan karena peraturan perjanjian obligasi
cukup ketat.
- Pembayaran bunga (kupon) wajib tepat waktu sesuai tanggal yang
dijadwalkan. Jika terlambat dalam pembayaran bunga, penerbit (terutama
perusahaan) akan dinyatakan pailit. Tentunya hal tersebut bakal merusak
bisnis perusahaan.
- Pembayaran pokok pinjaman (pada akhir jatuh tempo) mewajibkan
perusahaan menyediakan dana dalam jumlah besar. Hal ini bakal menyulitkan
perusahaan yang bisnisnya kurang berkembang setelah menerima dana segar
dari obligasi.
- Obligasi yang jatuh temponya jangka panjang akan mengakibatkan biaya
tetap untuk pembayaran bunga. Hal tersebut akan berdampak pada
solvabilitas perusahaan.
 Kelemahan Konvertibel bagi Investor
- Hanya dibutuhkan ketika perusahaan sangat membutuhkannya.
- Menanggung setiap kewajiban yang diberikan dan harus diselesaikan kepada
perusahaan penerbit saham.
- Tidak memiliki hak paksa untuk setiap dividen yang dibagikan.
- Fluktuasi harga saham preferen lebih besar jika dibandingkan harga obligasi.
 Keunggulan Konvertibel bagi Investor
- Membagikan dividen secara bersamaan di akhir tahun dengan menggunakan
sistem akumulasi untuk tahun berikutnya kepada investor atau biasa
disebut cumulative preference share.
- Setiap pemilik saham akan diprioritaskan atas keuntungan perusahaan yang
masih tersisa atau disebut dengan participating preference share.
- Nilai dividen yang didapat oleh setiap pemilik saham preferen lebih besar jika
dibandingkan saham biasa.
- Perusahaan yang melakukan likuiditas akan memberikan uang hasil investasi
kepada pemilik saham preferen terlebih dahulu sebelum kepada pemilik
saham biasa.

18.Untuk maksud mengukur leverage perusahaan, apakah saham preferen harus


diklasifikasikan sebagai utang atau ekuitas? Apakah ada masalah jika
klasifikasi tersebut dilakukan (1) oleh manajemen perusahaan (2) oleh
kreditor (3) oleh investor ekuitas?
19.Salah satu keunggulan leasing yang sering disebut-sebut di masa lalu adalah
tidak tercatatnya kewajiban di neraca, sehingga memungkinkan perusahaan
untuk mendapatkan leverage yang lebih tinggi daripada seharusnya. Hal ini
menimbulkan pertanyaan apakah kewajiban lease dan aktiva lease harus
dikapitalisasi dan disajikan di laporan posisi keuangan. Bahaslah pro kontra
mengenai pengkapitalisasian kewajiban lease dan aktiva yang berkaitan ?

20.Evaluasilah pernyataan berikut : “menerbitkan sekuritas konvertibel


merupakan cara agar suatu perusahaan dapat menjual saham biasa dengan
harga di atas harga pasar yang berlaku”

21. Dua perusahaan terbuka yang besar sedang mengusahakan merger. Tidak ada
sinergi operasi yang diharapkan. Akan tetapi, karena pengembalian dari
kedua perusahaan itu tidak berkorelasi positif secara sempurna, maka deviasi
standar laba perusahaan gabungan tersebut akan menurun. Salah satu
kelompok konsultan berpendapat bahwa pengurangan resiko ini sudah
memadai untuk melakukan merger. Kelompok konsultan lainnya
menganggap bahwa penurunan resiko ini tidak relevan karena para
pemegang saham dapat saja membeli saham kedua perusahaan sehingga
menurunkan resikonya tanpa perlu repot-repot melakukan merger yang
tentunya membutuhkan biaya. Pendapat mana yang benar ?

Anda mungkin juga menyukai