Anda di halaman 1dari 4

Summary 3

Financial Leverage
DEFINISI
Fiancial leverage adalah penggunaan uang pinjaman (hutang) untuk membiayai pembelian
aset dengan harapan pendapatan atau capital gain dari aset baru akan melebihi biaya
pinjaman, bisa diartikan pula bahwa financial leverage adalah hutang dalam struktur modal
suatu perusahaan.

CARA MENGHITUNG FINANCIAL LEVERAGE


Debt To Equity Ratio
Debt to Equity Ratio atau Rasio hutang terhadap ekuitas digunakan untuk menentukan
jumlah financial leverage suatu entitas, dan ini menunjukkan proporsi hutang terhadap
ekuitas perusahaan.
Ini membantu manajemen perusahaan, pemberi pinjaman, pemegang saham, dan
pemangku kepentingan lainnya memahami tingkat risiko dalam struktur modal perusahaan.
Ini menunjukkan kemungkinan entitas peminjam menghadapi kesulitan dalam memenuhi
kewajiban hutangnya atau jika tingkat leverage berada pada tingkat yang sehat.
Rasio hutang terhadap ekuitas dihitung sebagai berikut:

Debt to equity ratio (DER) = Total hutang /


ekuitas
RASIO LEVERAGE LAINNYA
Rasio leverage umum lainnya yang digunakan untuk mengukur leverage keuangan meliputi:
 Rasio Hutang terhadap Modal
 Rasio Hutang terhadap EBITDA
 Rasio Cakupan Bunga
Sementara Debt to Equity Ratio adalah rasio leverage yang paling umum digunakan, ketiga
rasio di atas juga sering digunakan dalam keuangan perusahaan untuk mengukur leverage
perusahaan.

RISIKO FINANCIAL LEVERAGE


Meskipun financial leverage dapat menghasilkan peningkatan pendapatan bagi
perusahaan, hal itu juga dapat mengakibatkan kerugian yang tidak proporsional. Kerugian
dapat terjadi ketika pembayaran beban bunga untuk aset membebani peminjam karena
pengembalian dari aset tidak mencukupi. Hal ini dapat terjadi ketika aset menurun nilainya
atau tingkat suku bunga naik ke tingkat yang tidak dapat dikelola.
Summary 3

Beberapa risiko yang terjadi adalah seperti:


Volatilitas Harga Saham
Jumlah financial leverage yang meningkat dapat mengakibatkan perubahan besar
dalam keuntungan perusahaan. Akibatnya, harga saham perusahaan akan lebih sering naik
dan turun, dan akan menghambat pembukuan opsi saham yang dimiliki oleh karyawan
perusahaan. Kenaikan harga saham berarti perusahaan akan membayar bunga yang lebih
tinggi kepada pemegang saham.
Kebangkrutan
Dalam bisnis yang memiliki hambatan masuk yang rendah, pendapatan dan
keuntungan lebih cenderung berfluktuasi daripada dalam bisnis dengan hambatan masuk
yang tinggi.
Fluktuasi pendapatan dapat dengan mudah mendorong perusahaan ke dalam
kebangkrutan karena tidak dapat memenuhi kewajiban hutangnya yang meningkat dan
membayar biaya operasionalnya. Dengan hutang yang belum dibayar yang membayangi,
kreditor dapat mengajukan kasus ke pengadilan kebangkrutan agar aset bisnis dilelang untuk
mendapatkan kembali hutang mereka.
Mengurangi Akses ke Lebih Banyak Hutang
Saat meminjamkan uang kepada perusahaan, penyedia keuangan menilai tingkat
leverage keuangan perusahaan. Untuk perusahaan dengan rasio hutang terhadap ekuitas yang
tinggi, pemberi pinjaman cenderung tidak memajukan dana tambahan karena ada risiko gagal
bayar yang lebih tinggi.
Namun, jika pemberi pinjaman setuju untuk memajukan dana ke perusahaan dengan
leverage tinggi, itu akan meminjamkan dengan tingkat bunga yang lebih tinggi yang cukup
untuk mengkompensasi risiko gagal bayar yang lebih tinggi.

LEVERAGE OPERASI
Leverage operasi didefinisikan sebagai rasio biaya tetap terhadap biaya variabel yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Jika biaya tetap melebihi jumlah biaya variabel, maka perusahaan dianggap memiliki
leverage operasi yang tinggi. Perusahaan semacam itu sensitif terhadap perubahan volume
penjualan dan volatilitas dapat memengaruhi EBIT perusahaan dan pengembalian modal
yang diinvestasikan.
Leverage operasi yang tinggi biasa terjadi di perusahaan padat modal
seperti perusahaan manufaktur karena mereka membutuhkan sejumlah besar mesin untuk
memproduksi produk mereka. Terlepas dari apakah perusahaan melakukan penjualan atau
tidak, perusahaan perlu membayar biaya tetap seperti penyusutan peralatan, biaya overhead
pada pabrik, dan biaya pemeliharaan.
Summary 3

MANFAAT FINANCIAL LEVERAGE


• Financial leverage adalah alat penting yang dapat digunakan manajemen perusahaan untuk
membuat keputusan pendanaan dan investasi terbaik.
• Financial leverage menyediakan berbagai sumber pembiayaan dimana perusahaan dapat
mencapai target pendapatannya.
• Financial leverage juga merupakan teknik penting dalam berinvestasi karena membantu
perusahaan menetapkan ambang batas untuk perluasan operasi bisnis. Misalnya, dapat
digunakan untuk merekomendasikan pembatasan ekspansi bisnis setelah pengembalian
investasi tambahan yang diproyeksikan lebih rendah daripada biaya hutang.
• Manfaat financial leverage adalah Untuk dapat mengetahui posisi perusahaan terhadap
kewajiban kepada pihak lainnya
• Sebagai alat menilai seberapa besar dampak hutang perusahaan mengenai manajemen
modal.
• Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh hutang perusahaan terhadap penggelolaan
aktiva.

JENIS-JENIS FINANCIAL LEVERAGE


1. Time Interest Earned Ratio
Rasio time interest earned ratio, merupakan rasio antara laba sebelum pajak dan bunga
(EBIT) dengan beban bunga. Jenis rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi beban tetapnya berupa bunga, atau mengukur seberapa jauh laba dapat berkurang
tanpa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena tidak mampu membayar bunga.
Contoh Rumus : Time Interest Earned Ratio = Debit/interest
2. Rasio Fixed Coverage
Rasio Fixed charge coverage, merupakan rasio yang mengukur berapa besar kemampuan
perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran dividen, bunga, saham
preferen angsuran pinjaman, dan sewa. Karena tidak jarang perusahaan menyewa aktivanya
dari perusahaan leasing dan harus membayar angsuran tertentu.
Contoh Rumus : Fixed change coverage ratio = Laba operasi + pembayaran leasing /
Biaya bunga + pembayaran leasing
3. Debit Ratio
Debit Ratio merupakan debit rasio yang Semakin tinggi rasio yang dimiliki maka semakin
besar resiko yang dihadapi, dan
investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Debit rasio yang tinggi juga
menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.
Contoh Rumus : Debit Ratio = Total kewajiban / total aktiva
Summary 3

Anda mungkin juga menyukai