Anda di halaman 1dari 24

FARMAKOEKONOMI

Cost effectiveness
analysis (CEA)
KELOMPOK 3
S1-VII C
✘ Dhea Ananda 1601095
✘ Izza Ismah 1601020
✘ Livia Nathania 1601104
✘ Nina Rishanti 1601109
✘ Senti Dwi Suryani 1601117
✘ Silvia Mustika Utami 1601119
✘ Sukma Wirdaningsih 1601122
✘ Tutik Rahayu 1601125
✘ Windasari 1601130
✘ Yeni Suryaningsih Utami 1601131

DOSEN PENGAMPU :
Fina Aryani, M. Sc., Apt
2
Pokok Bahasan

Definisi Cost-Effectiveness Analysis

Langkah – langkah dalam melakukan CEA

Penyajian Biaya dan Efektivitas

Jurnal

3
DEFINISI CEA
Bentuk analisis ekonomi yang komperhensif,
dilakukan dengan mendefiniskan, menilai dan
membandingkan sumber daya yang digunakan
(input) dengan konsekuensi dari pelayanan (output)
antara dua atau lebih alternatif

Kajian farmakoekonomi untuk membandingkan


dua atau lebih intervensi kesehatan yang
memberikan besaran efek berbeda

4
Diukur dalam
Biaya intervensi
unit moneter
kesehatan
(uang)

Dalam unit
alamiah/indikator
Hasil dari intervensi kesehatan baik klinis
kesehatan maupun non klinis
(non-moneter).

5
Langkah-langkah CEA

- Identifikasi permasalahan penelitian


Menetapkan masalah - Spesifikasi tujuan penelitian
- Menetapkan perspektif dari sumber daya yang
digunakan

- Pertimbangan analsis keputusan atau model


Identifikasi Alternatif
intervensi terapi
- Identifikasi alternatif dan memilih pembanding
yang sesuai
- Menetapkan perspektif dari sumber daya yang
digunakan 6
Menggambarkan hubungan - Teknik modeling
input dan output - Profil sumber daya yang digunakan

Identifikasi dan pengukuran


- Penilaian biaya
biaya outcome dari intervensi - Penilaian outcome

- Average CEA ratio


Interprestasi dan penyajian - Incremental CEA ratio
hasil
- Analsis Sensitivitas
- Penyajian hasil dalam bentuk
gambar
7
Kelebihan dan kekuranngan CEA

Kelebihan kekurangan
✘ Bahwa peneliti tidak perlu merubah ✘ Alternatif yang dibandingkan
outcome klinik menjadi dalam bentuk hanya mengukur outcome klinik
mata uang yang sama saja
✘ Bahwa unit kesehatan merupakan
outcome yang secara rutin diukur
dalam uji klinik, sehingga familiar bagi
praktisi

8
Dalam metode CEA perlu dilakukan
perhitungan yaitu :
Suatu program atau alternatif dibagi
Rasio Biaya Rerata (Avarage Cost- dengan outcome klinik,
effectiveness Ratio/ACER)
dipersentasikan sebagai rupiah per
outcome klinik spesifik yang
dihasilkan, tidak tergantung dari
pembandingnya.
Rasio Inkremental Efektivitas-biaya
( Incremental Cost-effectiveness Perbandingan dari perbedaan biaya
Ratio/ICER) dibagi perbedaan nilai outcome. Dan
ICER ini digunakan untuk
menjelaskan besarnya biaya
tambahan untuk setiap unit
perbaikan kesehatan 9
Penyajian Biaya dan Efektivitas
Penyajian dan interpretasi dapat dilakukan dengan metode
rasio biaya-efektivitas (C/E rasio) ada atas 2 bentuk yaitu :

1. ACER (Avarage Cost- 2. ICER (Incremental Cost-


Effectiveness Rasio) Effectiveness Rasio).
• ACER adalah • ICER didefinisikan
perbandingan sumber sebagai rasio perbedaan
daya yang digunakan antara biaya dari 2
untuk setiap unit clinical alternatif dengan
benefit. perbedaan efektivitas
antara alternatif
10
Average cost-
effectiveness ratio • ACER = C/E = Biaya/Efek
(ACER)

Rata-rata tambahan
(incremental cost-
effectiveness
ratio/ICER)

“Nilai ACER yang besar menandakan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar
daripada keefektifannya dan semakin rendah nilai ACER maka semakin tinggi
pula nilai efektifitasnya daripada biaya yang dikeluarkan “.

11
Cost-effectiveness Grid

cost-effectiveness Biaya lebih rendah Biaya sama Biaya lebih tinggi

Efektivitas lebih A C
B
randah Perhitungan ICER Dominanted

E
Efektivitas sama D F
Arbitrary

G I
Efektivitas lebih tinggi H
Dominant Perhitungan ICER

12
Keterangan
Terapi baru tersebut cost-effective.
• Jika suatu terapi yang baru lebih efektif dan biaya lebih murah (sel G), lebih efektif
dengan biaya yang sama (sel H), atau efektivitasnya sama dengan biaya yang
lebih murah (sel D)
Terapi baru tidak cost-effective.
• Jika suatu obat baru kurang efektif dan lebih mahal (sel C) efektivitasnya sama
tetapi harganya lebih mahal (sel F), atau efektivitasnya lebih rendah dengan biaya
yang sama (sel B)
Tiga kemungkinan dari suatu terapi obat baru
• lebih mahal tetapi lebih efektif (sel I), lebih murah tetapi kurang efektif (sel A)
atau dengan biaya dan efektivitas yang sama dengan obat standar (sel E). Untuk
sel E, faktor laIn perlu dipertimbangkan untuk menentukan terapi mana yang
lebih baik. 13
Cost-Effectiveness Plane
Cost-Effectiveness Plane, poin pada plane dimana pertemuan axis X dan axis
Y menunjukkan poin awal dari biaya dan efektivitas pembanding standar

14
Keterangan
jika suatu alternative lebih mahal dan lebih efektif dibandingkan standar
• poin akan berada pada kuadran I, memerlukan pertimbangan sumber dana
yang dimiliki, dan semestinya dipilih jika sumberdaya yang tersedia mencukupi.
jika suatu alternative lebih murah dan lebih efektif
• poin akan berada dikuadran II dan alternative tersebut lebih Cost-effectiveness
dibandingkan standar
Jika suatu alternative lebih murah dan kurang efektif
• poin akan berada pada kuadran III dan tradeoff harus dipertimbangkan.

Jika suatu alternative lebih mahal dan kurang efektif


• poin akan berada pada kuadran IV, dan terapi standar lebih Cost-effectiveness
dibandingkan alternative yang dibandingkan. 15
Kritis Jurnal

16
Vonoprazan dibandingkan Lansoprazole untuk Pengobatan
akut Reflux Esofagitis: Sebuah efektivitas: Analisis biaya di
Jepang

17
Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas
biaya dari P-CAB, VPZ vs PPI, lansoprazole (LPZ), untuk
pengobatan medis akut refluks esofagitis.

Alternatif
untuk membandingkan VPZ (vonoprazan) dengan
LPZ(lansoprazol) dalam pengobatan akut refluks esofagitis
di Jepang

18
Penjelasan alternatif
Yang dibandingkan dilihat dari penyembuhan esofagitis,
Jumlah hari tanpa atau dengan obat-obatan dan jumlah
kunjungan dan biaya.

Type penelitian
CEA

Biaya terkait
Biaya medis langsung
19
20
21
Outcome relevan
Outcome klinik dan economic (penyembuhan esofagitis
dan biaya)

Prespektif
Payer

Keterbatasan penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah bahwa model penelitian
tidak termasuk efek samping yang berhubungan dengan
pengobatan atau penghentian.

22
Ekstrapolasikan dalam populasi luas
Dapat diesktrapolasikan karena penelitian ini dilakkan pada
beberapa pelayanan kesehata di Jepang

Kesimpulan
menunjukkan bahwa P-CAB lebih unggul daripada PPI
menggunakan LPZ berkaitan dengan efektivitas biaya dan
jumlah hari yang diperlukan obat-obatan. Dengan
demikian, P-CAB, VPZ, tampaknya menjadi obat pilihan
untuk pengobatan medis akut refluks esofagitis.

23
Thanks!
Any questions?

24

Anda mungkin juga menyukai