Anda di halaman 1dari 4

Cea adalah :

Cost-Effectiveness Analysis (CEA) adalah tipe analisis yang membandingkan biaya


suatu intervensi dengan beberapa ukuran non-moneter, dimana pengaruhnya terhadap
hasil perawatan kesehatan.
CEA merupakan metode yang paling sering digunakan. Metode ini cocok untuk
membandingkan obat-obat yang pengukuran hasil terapinya dapat dibandingkan (Trisna,
2010). Pada analisis cost-effectiveness, hasil pengobatan tidak diukur dalam unit moneter,
melainkan didefinisikan dan diukur dalam unit alamiah, baik yang secara langsung
menunjukkan efek suatu terapi atau obat (Newby dan Hill, 2003).
Contohnya, memberikan terapi pasien hipertensi dengan dua obat yang berbeda, obat A
dan obat B. Obat A mengurangi tekanan darah rata-rata dengan 20 mm/hg dan obat B
menurunkan tekanan darah rata-rata 40 mm/hg. Jika kedua obat harganya sama, maka obat B
akan menjadi pilihan yang lebih baik untuk mengobati hipertensi (Manan, 2011).
Tabel 2.7 Metode Farmakoekonomi

Metode Deskripsi Aplikasi Satuan Biaya Satuan Hasil

Mencari alternatif Digunakan saat Diasumsikan


CMA Mata uang
biaya terendah manfaatnya sama setara

Mengkur manfaat
Dapat
dalam satuan
membandingkan
CBA moneter dan Mata uang Mata uang
program dengan
menghitung
tujuan yang berbeda
keuntungan bersih

Membandingkan Digunakan untuk


efek terapi antar membandingkan
alternatif yang program yang
CEA diukur dalam unit berbeda luaran klinis Mata uang Unit alamiah
fisik dan dengan menggunakan
menghitung rasio unit manfaat yang
biaya-efektifias sama

CUA Mengukur luaran Digunakan untuk Mata uang Kualitas


pengobatan dalam membandingkan hidup
unit utilitas daripada program yang (QALYs/
unit fisik dan digunakan dalam quality
jangka panjang
dengan efek samping
menghitung rasio adjusted life
yang serius atau
biaya-utilitas years)
dapat menurunkan
morbiditas

Sumber: Trask, 2011

Suatu intervensi dapat dikatakan efektivitas-biaya (cost-effective) apabila memenuhi


syarat sebagai berikut (Afdhal, 2011):
1. Intervensi lebih murah atau setidaknya sama dengan terapi alternatif
2. Intervensi lebih mahal dan lebih efektif dari terapi alternative
3. Intervensi lebih murah dan kurang efektif dari terapi alernatif
Pada penggunaan CEA dilakukan penghitungan rasio biaya rata-rata dan incremental
cost-effectiveness ratio (ICER = rasio inkremental efektivitas-biaya/RIEB). Dengan perhitungan
ICER dapat diketahui besarnya penambahan biaya untuk setiap perubahan satu unit efektivitas
biaya. Berdasarkan nilai ICER ini, keputusan yang diambil apakah manfaat tambahan yang
didapat sepadan dengan anggaran yang harus ditambahkan. Untuk memudahkan pengambilan
kesimpulan alternatif mana yang paling cost-effective, pada kajian CEA bisa digunakan diagram
efektivitas-biaya(Gattani, Patik, & Kushare, 2009).
1. Prinsip Cost Effectiveness Analysis
Prinsip dasar CEA meliputi beberapa langkah (Trask, 2011), yaitu:
a. Mengidentifikasi tujuan dan obyektivitas penelitian
b. Mengidentifikasi perspektif penelitian
c. Mengidentifikasi metode farmakoekonomi yang digunakan
d. Mengidentifikasi desain penelitian yang digunakan
e. Melakukan pemilihan intervensi
f. Mengidentifikasi biaya dan luaran penelitian
g. Melakukan perhiungan diskonto (untuk data yang lebih dari satu tahun)
h. Menginterpretasikan hasil penelitian
i. Menggunakan analisis sensitivitas
j. Membuat rekomendasi dan kesimpulan penelitian

2. Perhitungan dalam Cost Effectiveness Analysis


Hasil dari CEA dinyatakan dalam bentuk rasio, yaitu average cost-effectiveness ratio
(ACER) atau rasio efektivitas-biaya (REB) dan incremental cost-effectiveness ratio (ICER) atau
rasio inkremental efektivitas-biaya (RIEB). ACER sebagai pembanding independen merupakan
perhitungan unuk setiap intervensi, yaitu total biaya dari suatu program atau alternatif (berupa
mata uang) dibagi dengan total luaran klinis. Berikut rumus ACER (Trask, 2011):
total biaya pengobatan
ACER= (2.1)
total luaran klinis
Incremental cost-effectiveness ratio (ICER) adalah rasio atau perbedaan biaya antara
dua alternatif terhadap perbedaan efektivitas antara dua alternative yang sama. Rumus ICER
berikut akan menghasilkan biaya tambahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan biaya tambahan
yang diperoleh dengan beralih dari terapi A ke terapi B (Trask, 2011).
Biaya A−Biaya B
ICER= (2.2)
Efek A−Efek B

3. Analisis Sensitivitas
Satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari CEA aalah analisis sensitivitas dan
perhitungan statistik dengan adanya ketidakpastian dalam analisis farmakoekonomi (Afdhal,
2011). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perubahan nilai biaya atau
efektivitas yang digunakan dalam perhitungan ACER dapat mempengaruhi kesimpulan
(Honneycutt, et al., 2006). Selain itu analisis sensitivitas juga digunakan untuk memperoleh
kekuatan perhitungan dalam perkiraan (Afdhal, 2011).

Apabila biaya suatu pelayanan kesehatan tertentu tidak pasti, ACER harus dihitung
kembali menggunakan nilai tertinggi atau terendah agar pengguna/peneliti dapat mengetahui
adanya perbedaan biaya yang dapat mempengaruhi kesimpulan (Honneycutt, et al., 2006).
Terdapat beberapa cara berbeda dalam melakukan analisis senstivitas, antara lain:

a. Analisis sensitivitas satu arah


Merupakan bentuk paling sederhana dari analisis sensitivitas, yakni hanya ada
satu parameter yang bervariasi dalam suatu model pada satu waktu dan
melakukan pengkajian dampak dari perbahan tersebut (Taylor, 2009).
b. Analisis sensitivitas banyak arah
Pada analisis ini dapat mengetahui hubungan dua atau lebih parameter dari suatu
model yang berubah secara bersamaan. Namun, interpretasi data lebih kompleks
karena banyaknya parameter yang terlibat (Taylor, 2009).
c. Analisis sensitivitas probabilitas
Analisis ini menggunakan perangkat lunak untuk menetapkan distribusi
parameter dalam model melalui kurva penerimaan dalam bidang efektivitas-biaya
(Taylor, 2009).

Anda mungkin juga menyukai