A. TUJUAN
B. TEORI
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri
tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran
antara senyawa alkali dan lemak / minyak.
Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH,
Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines. NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda
kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam
pembuatan sabun keras. KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena
sifatnya yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu soda/natrium karbonat) merupakan
alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat
menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak).
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan
pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan
senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk
menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan
pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium
klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
ALAT
- Gelas Kimia
- Batang Pengaduk
- Hot Plate
- Spatula
- Kaca Arloji
- Magnetic Stirrer
- Gelas Ukur
- Pipet Tetes
- Corong
- Timbangan
BAHAN
- KOH 30 gr
- Gliserin 15 ml
- Minyak Goreng 50 ml
- Farfum/Pewangi 5 tetes
- Pewarna Makanan 10 ml
- Aquadest
D. LANGKAH KERJA
E. DATA PENGAMATAN
LANGKAH PERTAMA LANGKAH KEDUA
LANGKAH KETUJUH
Menambahkan pewangi/parfum 10 ml.
PERLAKUAN KETERANGAN
F. DATA PERHITUNGAN
Menghitung ml minyak
m=ρxv
m
v=
ρ
15
=
0,9
= 16,6 ml
Modal Tetap
TC = FC + VC
= Rp. 132.377.500,- + Rp. 62.632.500,-
= Rp. 195.010.000,-
TC
HPP=
Jumlah produk perbulan
FC
BEP=
P−VC
Rp . 132.377 .500
BEP=
Rp . 41.755−Rp . 35.000
FC
BEP=
1− ( )
VC
P
Rp . 132.377.500
BEP=
1− ( Rp .35.000
41.755 )
BEP=Rp. 144.488 .891,−¿
Modal investasi
PBP=
( vp−bevp ) x keuntungan x harikerja /bulan
H. ANALISA DATA
Pada percobaan praktikum kali ini dilakukan pembuatan sabun atau saponifikasi
menggunakan kalsium hidroksida. Sabun didapat dari reaksi hidrolisis antara basa
kuat yaitu KOH dengan asam – asam lemak yang menghasilkan gliserol dan garam
atau disebut dengan sabun. Sehingga sabun merupakan produk yang berasal dari
garam asam karboksilat yang tinggi.
Langkah pertama yang dilakukan pada proses pembuatan sabun ialah dengan
membuat larutan KOH, Kemudian memanaskan larutan KOH tersebut selama 5-10
menit, lalau menambahkan minyak goreng sebanyak 50 ml dan mengaduk
menggunakan magnetic stirrer hingga larutan menggental. Kemudian menambahkan
gliserin 15 ml dan aquadest 100 ml ke dalam endapan dan tetap dalam pengadukan.
Lalu menambahkan pewarna makanan berwarna merah sebanyak 3-5 tetes dan
pewangi/parfum sebanyak 10 ml dan tetap dalam pengadukan hingga tercampur rata
atau homogen.
Hasil pengamatan pada percobaan praktikum kali ini di dapat yaitu larutan tidak
menyatu dan menghasilkan 3 lapisan (pink muda,pink tua, dan kuning). Kemudian
menghasilkan busa dan memiliki aroma Vanila Milk dengan sedikit aroma minyak.
I. KESIMPULAN
Dari Analisa percobaan praktikum pada kali ini didapat kesimpulan bahwa :
1. Sabun didapat dari reaksi saponifikasi yang merupakan reaksi hidrolisis antara
asam lemak dan basa kuat kemudian menghasilkan gliserol dan garam
(sabun).
4. Minyak goreng jika ditambahkan dengan KOH, gliserin dan aquadest akan
menghasilkan sabun yang ditandai dengan adanya busa.
J. DAFTAR PUSTAKA