Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA

PIPA & TUBE

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:

ALDILA MUHAIMAH 062040420423

ADITIA ADIATI HUMAIROH 062140420356

AUREL SHALOM HARINSCA 062140420357

DOSEN PENGAMPU: MEILIANTI, ST., M.T.

DIV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 2

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 3

1.3 Tujuan ....................................................................................................................


3

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Pipa dan Tube ....................................................................................


4

2.2 Schedule Number ..................................................................................................


5

2.3 Berbagai Hal Yang Perlu Diperhatikan

Dalam Proses Perancangan Sistem Perpipaan ...................................................


5

2.4 Standar Pewarnaan Pipa ......................................................................................


6

2.5 Metode Penyambungan Pipa dan Tube ..............................................................


7

BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................


11

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diyakini bahwa tidak ada produk industri lain yang begitu banyak berhubungan
dengan kemajuan umat manusia seperti halnya pipa. Saluran dari satu jenis atau lainnya
untuk mengangkut air sangat dikenal dan digunakan pada zaman kuno, mungkin berabad-
abad sebelum permulaan sejarah yang tercatat. Mesin uap reciprocating dikembangkan untuk
menyediakan sarana: menghilangkan rembesan air dari tambang Comwall, Inggris. Selain
dari perkembangan mesinnya sendiri, tidak perlu diragukan lagi. Kecerdikan diperlukan
untuk menyediakan beberapa jenis pipa yang akan berdiri dengan kepala hidrolik. Pompa
atau perangkat lain untuk pergerakan air telah digunakan selama ratusan tahun sebelum
pengembangan pompa uap.

Sebagian besar perpipaan di masa awal ini dibuat dari kayu gelondongan atau dibuat
dari tongkat kayu yang mirip dengan tongkat barel. Pipa ini memberikan hasil yang sangat
baik. Berbagai jenis terakota atau produk tanah liat lainnya juga digunakan, terutama untuk
drainase seperti yang dilakukan saat ini. Pipa besi cor digunakan pada abad ke-17. Beberapa
dari pipa besi tuang asli yang dilakukan pada tahun-tahun awal itu masih digunakan sampai
sekarang. Pipa timbal juga banyak digunakan di zaman kuno. Itu mungkin pipa pertama yang
terbuat dari logam.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bagaimana perbedaan pipa dan tube di dunia perindustrian?


B. Bagaimana schedule number pada pipa?
C. Mengapa dalam proses perancangan sistem perpipaan, terdapat berbagai hal
yang perlu diperhatikan?
D. Bagaimana standar dalam pewarnaan pipa?
E. Bagaimana metode penyambungan pipa dan tube?

1.3 Tujuan

Untuk memaparkan perbedaan pipa dan tube dalam perindustrian meliputi standar
pewarnaan, metode penyambungan, schedule number, dan lainnya.

3
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Pipa dan Tube

 Diameter
Diameter pipa mengacu pada Diameter Nominal (DN), bukan diameter daripada
bagian dalam pipa. Oleh karena itu, ketika bicara mengenai spesifikasi pipa ada istilah
schedule. Istilah schedule dipergunakan sebagai acuan untuk mengetahui ukuran
standard pipa. Sedangkan diameter tube mengacu pada diameter luar (OD) yang
sebenarnya. Dengan kata lain, OD real dari tube sama dengan OD nominalnya. Oleh
sebab itu untuk standarisasi ukuran tube dikenal istilah OD. Pipa memiliki diameter
hingga yang ukuran besar sekali. Sedangkan ukuran diameter tube sangat terbatas.
Sangat jarang ditemui ukuran diameter tube melebihi 10 inchi, sementara pipa ada
yang memiliki diameter hingga 80 inchi.
 Ketebalan Dinding
Ketebalan dinding tube secara langsung dinyatakan sebagai ukuran ketebalan dalam
unit inchi atau milimeter. Ada alat pengukur ketebalan tube yang disebut gauge, alat
ini dapat mengukur ketebalan 0,035 inchi – 2 inchi. Sedangkan ketebalan dinding pipa
dikenal dengan istilah schedule, standarisasi ini berlaku secara umum. Salah satu
acuan yang menjadi referensi dapat ditemukan dalam petunjuk spesifikasi milik
ASME B36.10. Schedule pipa baja yang sudah umum diantaranya SCH 20, SCH 40
dan SCH 80.
 Fungsi
Fungsi utama pipa adalah sebagai sarana untuk mengalirkan atau mendistribusikan
media baik cair maupun gas. Oleh karena itu dalam penggunaan pipa pertimbangan-
pertimbangan mengenai daya tahan terhadap tekanan. Sedangkan tube lebih sering
dipakai pada perangkat yang membutuhkan diameter luar sebagai faktor
pertimbangannya, misalnya:
a) Sebagai koil pada boiler,
b) Sebagai koil penukar panas pada heat exchanger,
c) Sebagai perlengkapan di bidang medis,
d) Sebagai perangkat untuk penunjang air supply pada peralatan instrument,
e) Sebagai sarana yang mengalirkan sample pada analiser dan lain-lain.
 Material
Pipa biasanya terbuat dari bahan metal keras seperti carbon steel, alloy steel, stainless
steel. Sedangkan tube terbuat dari metal berbahan lentur agar mudah dibengkokkan
seperti dari bahan kuningan, aluminium, tembaga, krom atau stainless steel.

4
2.2 Schedule Number

Schedule number adalah perkiraan dari ungkapan:

Schedule number = 1000P/S

Dimana, P = tekanan internal (psig)

S = tegangan kerja yang diijinkan (psi)

Ungkapan ini didasarkan pada rumus aktual yang digunakan untuk menghitung
kebutuhan ketebalan pipa.

PD
T= +C
2S

Dimana, D = diameter luar pipa

t = tebal pipa dalam

C = penyisihan korosi di dalam

Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM. Dimana disitu diterangkan diameter,
ketebalan serta schedule pipa. Diameter luar (Outside Diameter), ditetapkan sama walaupun
ketebalan (thickness) berbeda untuk tiap schedule. Diameter dalam (Inside Diameter),
ditetapkan berbeda untuk setiap schedule.

Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Schedule 5, 10, 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160.
2. Schedule standard
3. Schedule Extra Strong (XS)
4. Schedule double Extra Strong (XXS)
5. Schedule special

2.3 Berbagai Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Proses Perancangan Sistem
Perpipaan

Dalam proses perancangan sistem perpipaan, terdapat berbagai hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:

1. Faktor maintenace (perawatan) serta kemudahan dalam pengoperasian.


2. Faktor safety.
3. Mudah disesuaikan dengan keperluan yang akan datang.

Ketiga faktor di atas merupakan faktor utama untuk menghindari kemungkinan


kemungkinan yang tidak diinginkan seperti kehilangan fluida saat proses pengaliran (losses),

5
meminimalisir munculnya situasi yang membahayakan dan mengurangi biaya perawatan
pipa.

2.4 Standar Pewarnaan Pipa

Selain Amerika, beberapa negara juga menerapkan standar tersendiri untuk


pewarnaan pipa, seperti Inggris misalnya, mereka mengeluarkan standar BS 1710 yang versi
terbarunya dikeluarkan pada tahun 2014. Menurut standar BS 1710 berikut pewarnaan pipa
berdasarkan isi materialnya:

Isi Pipa Standar Warna

Air Perak abu-abu

Minyak (dari mineral, tumbuhan atau Coklat


binatang)

Gas (semua gas, kecuali udara) Kuning

Asam / Alkalis Ungu

Udara Biru muda

Cairan lainnya Hitam

Keperluan listrik atau ventilasi Oranye

Kemudian Australia juga mengeluarkan standar dengan kode AS 2700 dengan versi
terbarunya dirilis pada tahun 2011, berdasarkan standar tersebut berikut pewarnaan pipanya:

Isi Pipa Standar Warna

Air Hijau

Minyak dan Cairan mudah terbakar Coklat

Gas Coklat muda

Asam / Alkalis Ungu

Udara Biru muda

Cairan lainnya Hitam

Keperluan listrik atau ventilasi Oranye

6
Steam Perak abu-abu

Pipa kebakaran Merah

Keperluan komunikasi Putih

Material berbahaya Kuning emas

Air bersih Biru tua

Adapun standar yang penulis bersama tim HSE lainnya gunakan, sebagaimana telah
disinggung sebelumnya, akan dijabarkan sebagai berikut:

Jenis Cairan Warna Dasar Warna Huruf Warna Dasar &


Tulisan

Cairan pendingin api Merah Putih Putih


(hydran) / fire
quenching fluids

Cairan beracun & Jingga Hitam Hitam


korosoif / toxic and
corrosive fluids

Cairan mudah Kuning Hitam Hitam


terbakar / flammable
fluids

Cairan dapat Coklat Putih Putih


diminum, pendingin,
pengisi boiler, dll. /
potable, cooling,
boiler feed and other
water

Udara bertekanan / Biru Putih Putih


compressed air

Lainnya / others Abu-abu Putih Putih

2.5 Metode Penyambungan Pipa dan Tube

 Joints : merupakan metode penyambungan dimana hanya sebagian kecil dari


material yang disambung dan tidak menggunakan material ketiga.

7
 Fitting : merupakan metode penyambungan pipa dimana digunakan material
Ketiga sebagai penyambung.

Cara penyambungan pipa tergantung dari sifat material pipa dan tebal dindingnya.
Pipa dan tube yang memiliki dinding tebal biasanya disambung dengan jalan : screw fitting,
flange, atau welding (las).

Screw Fitting:

Ujung pipa yang akan disambung diderat atau dibuat ulirnya pada bagian luar dengan
menggunakan suatu alat. Pembuatan ulir ini harus tapered (makin ke ujung makin
mengerucut). Oleh karena itu, dinding pipa dapat menjadi lemah dan sambungan yang terjadi
tidak terlalu kuat.

Untuk itu dipakai sambungan dengan schedule number yang dua kali lebih besar.
Screw fitting jarang digunakan untuk pipa yang besar dari 12, karena kesulitan dalam
membuat ulir dan pipanya terlalu berat. Biasanya screw fitting digunakan untuk pipa antara 3
– 12.

Flange:

Cara flange digunakan untuk menyambung pipa yang lebih panjang dari 2. Selain
dengan cara ini dapat pula digunakan cara welding. Penyambungan flange dilakukan dengan
cara mempertemukan disk (cakram) atau cincin metal dan diikat bersama gasket diantara
kedua flange yang diikat. Flange ini diikat ke pipa dengan cara screw atau welding.

Keuntungan dari penggunaan flange dalam sambungan adalah sambungannya yang


dapat dibuka, dan kerugiannya karena konstruksinya yang akan menjadi berat karena berat
flange itu sendiri. Kekuatan sambungan menggunakan flange ini tergantung dari penggunaan
gasket yang disisipkan diantara kedua flange.

8
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diameter pipa mengacu pada Diameter Nominal (DN), sedangkan diameter


tube mengacu pada diameter luar (OD) yang sebenarnya. Ada alat pengukur ketebalan tube
yang disebut gauge, alat ini dapat mengukur ketebalan 0,035 inchi – 2 inchi. Sedangkan
ketebalan dinding pipa dikenal dengan istilah schedule. Schedule pipa baja yang sudah umum
diantaranya SCH 20, SCH 40 dan SCH 80. Fungsi utama pipa adalah sebagai sarana untuk
mengalirkan atau mendistribusikan media baik cair maupun gas. Sedangkan tube lebih sering
dipakai pada perangkat yang membutuhkan diameter luar sebagai faktor pertimbangannya,
misalnya:

a) Sebagai koil pada boiler,

b) Sebagai koil penukar panas pada heat exchanger,

c) Sebagai perlengkapan di bidang medis,

d) Sebagai perangkat untuk penunjang air supply pada peralatan instrument,

e) Sebagai sarana yang mengalirkan sample pada analiser dan lain-lain.

Pipa biasanya terbuat dari bahan metal keras seperti carbon steel, alloy steel, stainless
steel. Sedangkan tube terbuat dari metal berbahan lentur agar mudah dibengkokkan seperti
dari bahan kuningan, aluminium, tembaga, krom atau stainless steel.

Dalam proses perancangan sistem perpipaan, terdapat berbagai hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:

1. Faktor maintenace (perawatan) serta kemudahan dalam pengoperasian.

2. Faktor safety.

3. Mudah disesuaikan dengan keperluan yang akan datang.

Cara penyambungan pipa tergantung dari sifat material pipa dan tebal dindingnya.
Pipa dan tube yang memiliki dinding tebal biasanya disambung dengan jalan : screw fitting,
flange, atau welding (las).

9
Contoh Soal:

1.

10
DAFTAR PUSTAKA

1.

11

Anda mungkin juga menyukai