Anda di halaman 1dari 22

INSTRUMENTASIDANTEKNIKPENGUKURAN

“PENGUKURANTEKANAN”

DISUSUN OLEH :

1. Narendra Fauzul Ilmi (062240422540)

2. Felita (062240422531)

3. Anjeli (062240422527)

Kelas : 1 KID.

Pembimbing : Yuniar, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PRODI D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.…………………………………………………………………… 1
BAB I. PENDAHULUAN.……………………………………………………... 2
1.1 Latar Belakang.……………......................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah.………………………………………………………… 3
1.3 Manfaat …………………………………………………………………… 3
BAB II. ISI.……………………………………………………………………... 4
2.1 Pengertian Tekanan.……………………...................................................... 4
2.2 Respon Dinamik …………………………………………………………... 4
2.3 Pengukur Tekanan Secara Efek Listrik …………………………………… 4
a.Pengukur Tekanan Konduktivitas-Thermal Pirani…………………….. 4
b.Pengukur Tekanan Ionisasi……………………………………………. 4
c.Pengukur Tekanan Alfatron……………………………….................... 4
d. Pengukur Tekanan Diskmeter ……………………………………….. 4
e. Pengukur Tekanan Pompa …………………………………………… 4
BAB III. PENUTUP…………………………………………………………… 5
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………... 5
3.2 Saran……………………………………………………………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 6

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Instrumentasi merupakan suatu alat yang sangat penting dalam suatu sistem
pengukuran yang salah satunya pengukuran besarnya tinggi permukaan cairan, alat
ini harus dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan instrumentasi di
pabrik. Alat instrumentasi ini merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil
produksi, dimana alat instrumentasi yang mengukur, mengontrol, mendeteksi,
menganalisa, baik secara manual maupun secara otomatis.

Tekanan (pressure) dinyatakan sebgai gaya (kakas) per satuan luas. Dengan
demikian satuan tekanan sama dengan tegangan (stress), dan pada umumnya
tekanan dapat dianggap sebagai sejenis tegangan juga. Tekanan absolute adalah
tekanan total yang dihasilkan oleh medium, sedangkan tekanan diferensial adalah
beda antara dua tekanan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud pengukuran tekanan?
2. Apa peranti-peranti pengukur tekanan secara listrik?
3. Bagaimana prinsip kerja dari peranti-peranti pengukur tekanan
secara listrik?

1.3 Manfaat
1. Mengetahui definisi tekanan
2. Mengetahui peranti-peranti pengukuran tekanan secara listrik
3. Mengetahui prinsip kerja dari peranti-peranti pengukur tekanan
secara listrik.

3
BAB II
ISI
2.1. Pengertian Tekanan
Tekanan adalah gaya tiap satuan luas yang dihasilkan oleh gas, cairan, atau
benda padat. Tekanan dapat diukur sebagai tekanan absolut, tekanan diferensial atau
tekanan terukur. Tekanan absolut adalah tekanan total yang dihasilkan oleh medium,
sedangkan tekanan diferensial adalah beda antara dua tekanan. Tekanan terukur
adalah suatu tipe khusus dari tekanan diferensial yang dinyatakan sebagai berikut :

Pg = Pa-Ps
Dimana Pg = tekanan terukur
Pa = tekanan absolut
Ps = tekanan atmosfer
Suatu ruang hampa di lain pihak didefinisikan sebagai ruangan gas yang
tekanannya kurang dari tekanan atmosfer. Tekanan dalam ruang hampa ini
merupakan sejenis tekanan diferensial :

V = Pa – Pa
Satuan dasar dari tekanan dalam cgs adalah dyne/cm2. Satu bar setara
dengan 10 pangkat 6 dyne per sentimeter kuadrat dan untuk memudahkan satu
milibar didefinisikan sebagai 1000 dyne per sentimeter kuadrat. Satu torr atau torr
setara dengan 1/760 atmosfer atau satu millimeter kolom air raksa. Harap
diperhatikan, bahwa tekanan yang dihasilkan oleh kolom air raksa, 76 cm tinggi
mempunyai kerapatan 13,5951 gm/cm2 dan sehubungn dengan percepatan yang
disebabkan oleh gravitasi 980,665 cm/det2, didefinisikan sebagai satu atmosfer (
1013,250 mb ).

Tekanan (pressure) adalah gaya yang bekerja persatuan luas, dengan


demikian satuan tekanan identik dengan satuan tegangan (stress). Dalam konsep ini
tekanan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan oleh fluida pada tempat yang
mewadahinya. Tekanan mutlak (absolute pressure) adalah nilai mutlak tekanan
yang bekerja pada wadah tersebut. Tekanan relative atau tekanan pengukuran (gage
pressure) adalah selisih antara tekanan mutlak dan tekanan atmosfer. Tekanan

4
vakum atau hampa (vacuum) menunjukan seberapa lebih tekanan atmosfir dari
tekanan mutlak (Holam, 1985).

Grafik dibawah ini menunjukkan perbedaan diantara ketiga tekanan diatas.

Gambar 1-9 Berbagai Macam Tekanan

Beberapa satuan tekanan yang umum dipakai :


1 atm (atmosfir) = 14,696 psi =
1,01325 x 10*100.000 (Pa)

= 760 mmHg
1 Pa (paskal) = 1 (N/m2)
1 Torr = 1 mmHg
1 Bar = 10*100.000 Pa.

2.2. Respon Dinamik

Respon transien atau tanggapan fana instrumen pengukuran tekanan


bergantung pada dua faktor: (1) respon unsur transduser yang mengindra tekanan,
(2) respon fluida transmisi tekanan dan saluran-saluran penghubung, dan
sebagainya.
Yang terakhir ini sering merupakan faktor yang menentukan respon
frekwensi menyeluruh sistem pengukuran tekanan. Respon ini akhirnya akan harus

5
ditentukan dengan kalibrasi langsung. Perkiraan mengenai perangai tersebut bisa
didapatkan dengan analisa berikut.

Transduser tegangan

Po 2r

L P

Berdasarkan gambar diatas, tekanan yang berfluktuasi itu mempunyai frekwensi


dan amplitudo po dan bekerja pada tabung yang panjangnya L dan jari-jari r. Pada
ujung tabung ini ada sebuah ruang dengan volume V yang berhubungan dengan
transduser peka-tekanan. Massa fluida itu bergetar karena pengaruh gesekan fluida
dalam tabung , yang cenderung meredam gerakan. Jika rumus konvensional untuk
tahanan gesek laminar dalam aliaran tabung digunakan untuk menyatakan tahanan,
maka persamaan untuk rasio tekanan-amplitudo ialah

Dalam persamaan ini, p ialah amplitudo sinyal tekanan yang diberikan pada
transduser .

2.3. Pengukur Tekanan Secera Listrik


Pengukuran tekanan secara listrik umumnya banyak digunakan untuk
pengukuran tekanan yang lebih kecil dari 1 atmosfer. Pengukuran tekanan yang
lebih kecil dari 1 atmosfer paling baik dilakukan dengan metode-metode elektronik
murni. Peranti-peranti pengukuran tekanan secara listrik antara lain :

a. Pengukuran Konduktivitas-Termal Pirani

6
Pada tekanan rendah, konduktivitas termal gas berkurang sesuai dengan
tekanan. Pengukur Pirani adalah ssuatu peranti yang mengukur tekanan melalui
perubahan konduktans termal gas. Pengukur ini dibuat seperti gambar 3.22. Sebuah
filament kawat pijar) yang dipanaskan dengan listrik ditempatkan didalam suatu
ruang hampa. Rugi kalor (heat loss) dari filamen itu tergantung pada konduktivitas
termal gas dan suhu filament. Makin rendah tekanan, makin rendah pula
konduktivitas termal dan karena itu makin tinggi pula suhu filament untuk suatu
masukan energy-listrik. Suhu filament dapat diukur dengan termokopel, tetapi
dalam pengukur jenis pirani pengukuran dilakukan dengan mengamati perubahan
tekanan bahan filament (wolfram, platina, dan sebagainya).

Pengukuran tahanan dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian


jembatan yang sesuai. Rugi kalor dan filament itu merupakan fungsi pula dari suhu
sekitar, dan dalam prakteknya dipakai dua pengukur yang dihubungkan dalam seri,
seperti pada gambar 3.23, untuk mengkompensasi kemungkinan variasi keadaan
sekitar. Pengukur ini divakumkan dan keduanya, baik yang ditutup mati maupun
yang tidak, ditempatkan di dalam, kondisi linkungan yang sama. Rangkaian
jembatan lalu diatur (melalui tahanan R2) sehingga memberikan kondisi nol. Bila
pengukur uji ini dihubungkan dengan kondisi tekanan tertentu, defleksi jembatan
dari posisi nol akan dikompensasi oleh perubahan suhu lingkungan.

7
Gambar 3.23. Susunan pengukur pirani untuk kompensasi perubahan suhu lingkungan

Pengukuran pirani memerlukan kalibrasi empiric dan biasanya tidak cocok


untuk tekanan di bawah 1 µm. limit atasnya ialah kira-kira 1 torr (133 Pa), sehingga
jangkau keseluruhanan ialah antara 0,1 sampai 100 Pa. untuk tekanan yang lebih
tinggi, konduktans termal berubah sedikit saja tekanan. Perlu dicatat bahwa rugi
kalor dari filament merupakan fungsi pula dari rugi konduksi ke pemegang filmen
dan rugi radiasi ke lingkungan. Limit bawah penerapan pengukuran ini adalah pada
titik dimana efek-efek ini lebih besar dari konduksi gas. Respons transier pengukur
pirani tidak baik untuk mendapatkan keseimbangan termal pada tekanan rendah
diperlukan waktu beberapa menit.

b. Pengukur Tekanan Ionisasi


Perhatikan susunan seperti Gambar 3.25, yang serupa dengan metode tabung
vakum biasa. Katode yang dapat memancarkan elektron, yang dipercepat oleh kisi
bermuatan positif. Pada waktu bergerak menuju kisi, elektron itu mengionisasi
molekul gas melalui tubrukan. Plat dijaga pada potensial negatif, sehingga ion – ion
positif terkumpul disana, dan menghasilkan arus ip. Elektron dan ion negatif
terkumpul pada kisi dan menghasilkan arus ig. Ternyata tekanan gas sebanding
dengan rasio arus plat arus arus kisi.

Dimana konstanta proporsionalitas (tetapan kesebandingan) S dinamakan


kepekaan pengukur. Nilai khas untuk nitrogen ialah S = 20 torr-1 (2,67 kPa-1), tetapi
nilai eksaknya harus ditentukan dengan kalibrasi pengukur itu. Nilai S merupakan
fungsi geometri tabung dan jenis gas.

8
Gambar 3.25. Skema Pengukur Ionisasi
Pengukur ionisasi yang konvensional cocok untuk pengukuran antara 1,0
dan 10-5 µm (0,13 sampai 1,3 10-6 Pa), dan keluaran arus biasanya linear dalam
jangkau ini. Pada tekanan yang lebih tinggi ada kemungkinan katode itu terbakar.
Untuk pengukuran tekanan sampai 10-12 torr (0,13 Pa) terdapat pengukur ionisasi
jenis khusus. Untuk dapat melakukan pengukuran pada vakum yang demikian tinggi
diperlukan teknik eksperimen yang sangat tepat (presisi).

c. Alfatron
Alfatron ialah suatu pengukur ionisasi radioaktif yang skemanya ialah
seperti pada Gambar 3-26. Sebuah sumber radium kecil berfungsi sebagai pemancar
partikel-α. Partikel ini mengionisasi gas yang terdapat dalam pengurung, dan tingkat
ionisasi ditentukan dengan mengukur keluaran tegangan (voltase) E0. Tingkat
ionisasi ini merupakan fungsi linear langsung dari tekanan untuk suatu jangkau
tekanan yang cukup luas, yaitu dari linear 10-3 sampai 103 torr (0,1 sampai 105 Pa).
Akan tetapi, karakteristik keluarannya berbeda untuk setiap macam gas. Tekanan
terendah yang dapat diukur dengan alat ini ditentukan oleh perbandingan panjang
lintasan-bebas purata terhadap dimensi ruang-kurung. Pada tekanan yang sangat
rendah, lintas-bebas purata menjadi sangat besar sehingga terdapat hanya beberapa
tubrukan saja dalam pengukur itu, dan dengan demikian tingkat ionisasi sangat
rendah. Keuntungan daripada Alfatron ialah bahwa ia dapat digunakan pada tekanan
atmosfer di samping untuk vakum tinggi dan bahwa di sini tidak ada filamen panas
seperti yang harus digunakan pada pengukur ionisasi yang konvensional.
Akibatnya, di sini tidak ada masalah terbakarnya filamen akibat kesalahan
penggunaan alat itu pada tekanan tinggi ( di atas 10-1 torr atau 13 Pa).

9
Gambar 3.26. Skema Pengukur Alfatron

d. Diskmeter
Metode langsung pengukuran aliran dapat dilakukan dengan
mengukur volume atau massa fluida dalam selang waktu tertentu. Pada selang
waktu yang lama dan diukur secara tepat, serta pengukuran volume atau massa
diukur secara tepat, maka pengukuran ini tidak memerlukan kalibrasi.
Pengukuran laju aliran volume atau massa dengan metode langsung ini cukup
teliti. Akan tetapi apabila fluida yang diukur adalah gas, maka efek
kompresibilitasnya harus diperhitungkan.
Persamaannya adalah :
m = r V A = r (D"/Dt) (2.2.1.1)
dimana :
m : laju massa aliran
(D"/Dt): perubahan volume/perubahan waktu

10
Salah satu jenis pengukuran metode langsung yaitu Positive
Displacement Flowmeters. Positive Displacement Flowmeters sangat akurat
dan memiliki tinggi turndown. PD Flow Meter dapat digunakan pada fluida
yang sangat kental, cairan kotor dan korosif dan pada dasarnya tidak
memerlukan alur aau jaringan pipa yang harus lurus untuk pengkondisian.
Flow meter ini banyak digunakan dalam transfer minyak dan cairan cair
(bensin) dan diterapkan pada gas alam rumah tangga dan metering air.
Argometer diafragma, yang kebanyakan dipakai dalam rumah tanga, adalah
contoh dari satu PD flow meter. Jenis meter ini dalam aplikasinya menarik
dan menahan serta mentransfer fluida dalam rangka mengambil ruang dalam
meteran sehingga berfungsi dari alat ini guna membaca flow rate maupun total
fluida yang mengalir berfungsi sebagaimana mestinya.
Flowmeters PD relatif mahal dan menghasilkan tekanan diferensial
yang tinggi jika dibandingkan dengan semua jenis flowmeter.
PD Flowmeters mengukur laju aliran volume atau aliran cairan atau
gas bergerak dengan membagi media dengan tetap pada volume yang terukur.
Perangkat ini terdiri dari ruang yang menghalangi aliran media dan
mekanisme berputar atau reciprocating yang memungkinkan bagian dari
jumlah volume yang tetap. Jumlah fluida yang melewati ruangan menentukan
volume fluida. Tingkat revolusi atau putaran menentukan laju aliran. Ada dua
tipe dasar PD Flowmeters Sensor-hanya sistem atau transduser yang
berpindah-seperti perangkat yang menyediakan output untuk prosesor,
controller, atau sistem akuisisi data. Sistem sensor yang lengkap memberikan
kemampuan tambahan seperti tampilan terpisahkan dan / atau user interface.
Untuk kedua jenis PD Flow Meters spesifikasi kinerja termasuk tekanan
operasi, temperatur, berat jenis material maksimum, ukuran koneksi, dan
akurasi persen. Yang menentukan apakah PD Flow Meters yang dirancang
untuk memindahkan cairan atau gas didasarkan pada perusahan yang
memproduksi flow meter.
Desain dari aliran PD Flow Meterd dalam ruang masuk dan keluar
selalu berputar berulang-ualang guna mengisi volume kompartemen kosong
dengan cairan atau gas yan mengalir dalam kompartemen yang tersedia.. Laju
aliran dihitung dari tingkat kompartemen ini diisi dan dikosongkan. Jenis
komponen dalam flow meter ini bisa berupa disc nutating, gigi oval, gigi
heliks ayaupun piston atau screw.
Flowmeters disk Nutating didasarkan pada cara kerja seakan akan
seperti anggukan kepala, yang berarti mengangguk atau goyang. Sebuah meter
nutating disk memiliki piringan bundar yang dipasang pada poros dalam ruang
silinder. Dengan melacak gerakan spindle, flowmeter menentukan jumlah
perangkap kali ruangan dan cairan kosong. Informasi ini digunakan untuk
menentukan laju aliran.

11
Nutating Disc Meter

Nutating Disc Meter.


Meter jenis ini mempunyai lempengan berbentuk cakram/disk yang
berada di dalam body meter. Cakram ini menempati satu ruang yang telah
terhitung volumenya. Cakram ini kemudian berputar seiring dengan masuknya
air ke dalam mater. Cakram ini dihubungkan dengan register meter dengan
stick atau tuas untuk mencatat jumlah pemakaian air. Banyaknya putaran
cakram ini menunjukan semakin banyaknya kuantitas air yang masuk dan
tercatat pada meter.
Flowmeters disk Nutating didasarkan pada prinsip kerja seakan akan
seperti anggukan kepala, yang berarti mengangguk atau goyang. Sebuah meter
nutating disk memiliki piringan bundar yang dipasang pada poros dalam ruang
silinder. Dengan melacak gerakan spindle, flowmeter menentukan jumlah
perangkap kali ruangan dan cairan kosong. Informasi ini digunakan untuk
menentukan laju aliran.

II.3 Kelebihan dan Kekurangan Diskmeter


A. Kelebihan dari alat ini antara lain :
1. Harganya relative murah dibandingkan dengan jenis perpindahan positif
yang lain
2. Rugi tekanan tidak terlalu tinggi
3. Dapat digunakan untuk liquid batching sistem

B. Kelemahan dari alat ini antara lain :


1. Ukuran pipa dan kapasitas terbatas untuk ukuran pipayang kecil
2. Dibandingkan dengan jenis perpindahan positif yang lain
3. Fluidanya harus bersih

12
II.4 Aplikasi
Aplikasi Diskmeter yaitu dalam penerapan yang memerlukan
ketelitian tinggi pada kondisi aliran stedi seperti pengukuran aliran dalam pipa
dengan ketelitian 1 % dan untuk kalibrasi meter aliran cair atau zat cair lain,
serta meter air rumah tangga. Biasanya digunakan dalam industri
pertambangan, pulp dan kertas, listrik, minyak bumi, industri kimia, dan
industri petrokimia

II.5 Kalibrasi Diskmeter


Kalibrasi atau peneraan instrumen sangat penting, karena
memungkinkan kita memeriksa instrumen terhadap standar yang diketahui,
untuk mengurangi kesalahan dalam ketelitiannya.
Prosuder kalibrasi melibatkan perbandingan instrumen tersebut dengan :
1. Standar primer
2. Standar sekunder mempunyai ketelian yang lebih dari instrumen yang
dikalibrasi
3. Dengan sumber masukan yang diketahui.
Diskmeter ini harus dikalibrasi, untuk mengetahui keakuratan Diskmeter itu sendiri,
dengan cara kalibrasi sederhana yang dilakukan secara manual, menggunakan air
yang dipompa dari reservoir, mengkalibrasi alat pengukur laju alir ( flow meter )
untuk aliran fluida panas dan aliran fluida dingin dengan menggunakan alat bantu
berupa gelas ukur 1000 ml dan sebuah stopwatch. Flowmeter ini dapat dikalibrasi
dengan :
1. Membandingkan dengan fasilitas pengukuran standar di National Bureau of
standard ( Amerika Serikat )
2. Membandingkan dengan meter aliran yang lain lebih teliti
3. Melakukan kalibrasi langsung dengan pengukur primer seperti menimbang
sejumlah tertentu air dalam tangki dan mencatat waktu yang digunakan
untuk mengalirkan kuantitas tersebut melalui meter itu.

e. Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu
tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan
tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran.
Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan
ketinggian atau hambatan gesek.
Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi
aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan
tekanan dan mengatasi tahanan – tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.

Pompa memiliki dua kegunaan utama :

13
 Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari
aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
 Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas
yangmelewati mesin-mesin dan peralatan)

Pompa juga dapat digunakan pada proses - proses yang membutuhkan tekanan
hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan - peralatan berat.
Dalam operasi, mesin - mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang
besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa
maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi
pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang
diinginkan.

Pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja
positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive
displacement pump).

Pompa Kerja Positif (Positive Displacement Pump)


Disebut juga dengan pompa aksi positif. Energi mekanik dari putaran poros pompa
dirubah menjadi energi tekanan untuk memompakan fluida. Pada pompa jenis ini
dihasilkan head yang tinggi tetapi kapasitas yang dihasilkan rendah.( pompa
putar/Rotary dan pompa torak/Reciprocating)

Pompa Sentrifugal (Dynamic Pump / Sentrifugal Pump)


Merupakan suatu pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan sudu
impeler berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh impeler yang
menaikkan kecepatan fluida maupun tekanannya dan melemparkan keluar volut.
(Pompa sentrifugal)

A. Jenis-jenis pompa Pompa Kerja Positif (Positive Displacement Pump)


1. Pompa Putar (Rotary)
Komponen pompa ini secara garis besar terdiri sebuah rumah pompa dengan
sambungan saluran isap (suction) dan sambungan saluran kempa (discharge) dan
didalam rumah pompa tersebut terdapat komponen yang berputar, yang dapat berupa
roda gigi (gear pumps), atau silinder dengan sudu-sudu (sliding-vane pumps), atau
ulir (screw pumps).

Secara umum prinsip kerja rotary pumps adalah sebagai berikut. Berputarnya elemen
dalam rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga
terjadi aliran cairan dari sumber masuk ke rumah pompa. Cairan tersebut akan
mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar dalam

14
rumah pompa tersebut, cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa
terjadi pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke luar. Untuk memperjelas
hal ini akan dibahas satu-persatu jenis-jenis pompa yang termasuk jenis rotary pumps.

Macam-macam pompa Rotary :


1) Pompa Roda Gigi Luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana. Apabila gerigi roda
gigi berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi ruangan yang ada diantara gerigi
tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar apabila
giginya bersatu lagi.

Saran umum untuk penggunaan gear pumps yaitu: Untuk mencegah terjadinya
kemacetan dan aus saat pompa digunakan maka zat cair yang dipompa tidak boleh
mengandung padatan dan tidak bersifat korosif.
Pompa dengan penggigian luar banyak digunakan untuk memompa minyak pelumas
atau cairan lain yang mempunyai sifat pelumasan yang baik.

Pompa dengan penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair yang
mempunyai kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes, sirop, dan cat.

2.Pompa cuping (lobe pump)


Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya dan
mempunyai 2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau lebih pada masing-masing
rotor. Putaran rotor tadi diserempakkan oleh roda gigi luarnya.

Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang kental (viskositasnya
tinggi) dan mengandung padatan. Pemilihan dua rotor lobe atau tiga rotor lobe
didasarkan atas ukuran padatan yang terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan
kontinyuitas aliran. Dua rotor lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran
padatan yang relatif kasar dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus.

3) Pompa roda gigi dalam


Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan dengan
roda gigi kecil dengan penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang
berbentuk bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi hisap
pompa.

4) Pompa sekrup (screw pump)


Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam rumah pompa yang
diam. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah
stator atau lapisan heliks dalam (internal helix stator). Pompa 2 sekrup atau 3 sekrup
masing-masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas (idler).

15
Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih
rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang dipompa mempunyai
kekentalan tinggi. Pada keadaan kering pompa ini tidak dapat mengisap sendiri,
sehingga sebelum digunakan pompa ini harus terisi cairan yang akan dipompa.
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk memompa zat cair
yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.

Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang konstan asal
kecepatan putarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu alirannya lebih teratur
(tidak terlalu pulsatif). Hal ini sangat berbeda dengan pompa reprocating
(bandingkanlah setelah pembahasan pompa reprocating). Pompa rotary cocok untuk
operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil sampai
sedang.

5) Pompa baling geser (Sliding Vane Pump)


Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi sebuah rotor berbentuk
silinder yang mempunyai alur-alur lurus pada kelilingnya. ke dalam alur-alur ini
dimasukkan sudu-sudu lurus yang menempel pada dinding dalam rumah pompa dan
dapat berputar secara radial dengan mudah. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah
pompa. Ketika rotor berputar tekanan dalam rumah pompa turun sehingga terjadi
kerja isap dan pada saluran pemasukkan terjadi pembesaran ruang kosong, sehingga
cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi rongga kosong dalam rumah pompa.
Pada tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang kosong sehingga pada tempat ini
terjadi kerja kempa. Dengan cara ini secara berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja
kempa. Pompa jenis ini digunakan untuk pompa vakum.

2. Pompa (TORAK)
Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas selama pergerakan
piston sepanjang langkahnya. Volume cairan yang dipindahkan selama 1 langkah
piston akan sama dengan perkalian luas piston dengan panjang langkah.

Menurut cara kerjanya pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerja tunggal dan
kerja ganda. Sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan, dapat
dikelompokkan dalam pompa torak sinder tunggal dan pompa torak silinder banyak.

Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran cairan terjadi sebagai
berikut. Bila batang torak dan torak bergerak ke atas, zat cair akan terisap oleh katup
isap di sebelah bawah dan pada saat yang sama cairan yang ada disebelah atas torak
akan terkempakan ke luar. Jika torak bergerak ke bawah katup isap akan tertutup dan
katup kempa terbuka sehingga cairan tertekan ke atas torak melalui katup kempa.
Dengan gerakan ini maka akan terjadi kerja isap dan kerja kempa secara bergantian.
Aliran cairan yang dihasilkan terputus-putus. Cara kerja pompa torak kerja ganda
pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa torak kerja tunggal, tetapi pada pompa

16
torak kerja ganda terdapat dua katup isap dan dua katup kempa yang masing-masing
bekerja secara bergantian. Sehingga pada saat yang sama terjadi kerja isap dan kerja
kempa. Karena itu aliran zat cair menjadi relatif lebih teratur.

Untuk memperoleh kecepatan aliran zat cair yang lebih konstan dapat digunakan
pompa torak kerja ganda dengan silinder banyak. Pompa torak cocok digunakan untuk
pekerjaan pemompaan dengan daya isap (suction head) yang tinggi disamping itu
pompa torak dapat digunakan untuk memompa udara dalam kapasitas yang besar.

Pompa torak terdiri dari komponen-komponen berikut: 1. torak, 2. silinder, 3. katup,


4. mekanik engkol dan mekanik batang penggerak, 5. lemari roda gigi, dan 6. satu
sungkup udara atau lebih. Bagian ini masing-masing akan dibahas dengan lebih rinci.

1) TORAK
Torak mengatur perpindahan tempat zat cair. Torak terdiri dari sejumlah cakra yang
biasanya terbuat dari besi tuang dan diantaranya dipasang sebuah atau lebih gelang
perapat, yang bertugas merapatkan ruang antara antara torak dan silinder. Gelang
perapat dapat berupa manset atau gelang torak.

Kadang-kadang torak pada penggunaannya tidak diperlengkapi dengan gelang


perapat khusus. Untuk mengurangi rugi bocor biasanya totak dibuat lebih panjang dan
disekelilingnya diberi alur labirin. Oleh karena torak tidak atau hampir tidak
menyinggung silinder maka rugi gesekan tidak besar, sehingga dapat diperoleh
penghematan kerja.

2) SILINDER
Silinder biasanya dilapisi dengan perunggu atau lapisan lain yang dapat diganti.
Bagian sebelah dalam harus dibuat sebulat dan selicin mungkin. Sehingga bila aus
pelapis silinder dapat diganti dengan mudah.

3) KATUP
Katup gunanya untuk membuka dan menutup lubang pemasukkan dan lubang
pengeluaran ke dan dari silinder pada saat yang tepat dan bekerja secara otomatis
karena adanya perbedaan tekanan di atas dan di bawah katup. Sering kali katup
diperlengkapi dengan pegas katup guna menutup katup menurut cara dan pada saat
yang tepat.

4) MEKANIK ENGKOL
Mekanik engkol dan mekanik batang penggerak mengatur supaya gerak putar motor
diubah menjadi gerak bolak-balik torak.

5) LEMARI RODA GIGI

17
Jumlah putaran motor diperlambat oleh suatu transmisi tali. Pada pompa torak yang
berjalan lambat, jumlah putaran cakra-tali yang tinggi diperlambat sampai ke jumlah
putaran poros engkol yang sesuai melalui suatu transmisi roda gigi. Lemari roda gigi
harus diisi minyak sampai ketinggian tertentu. Minyak tidak hanya mengatur
pelumasan roda gigi tetapi juga mengatur pelumasan mekanik engkol.

6) SUNGKUP UDARA
Sungkup udara digunakan agar aliran zat cair stabil (tetap). Tanpa sungkup udara
aliran zat cair sering berubah-ubah hal ini disebabkan karena kecepatan torak sulit
dipertahankan stabil. Ada dua sungkup udara yaitu sungkup udara isap dan sungkup
udara kempa. Pada saat langkah kempa bila ada kenaikkan kecepatan torak sebagian
zat cair dikempakan kedalam sungkup udara kempa. Dengan demikian udara yang
ada didalam sungkup terdesak sehingga tekanannya meningkat, bila kecepatan torak
turun kembali maka air dapat mengalir keluar dari sungkup udara dengan sendirinya.
Jika pompa sudah beroperasi pada waktu yang cukup lama ada kemungkinan pompa
berbunyi gaduh, hal ini disebabkan karena udara sebagian besar telah hilang dari
sungkup udara. Pada saat seperti ini perlu dilakukan penambahan udara ke dalam
sungkup dengan cara membiarkan sebentar pompa menghisap udara atau
mengeluarkan air dari dalam sungkup.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Tekanan dinyatakan sebagai gaya persatuan luas.
2. Pengukuran tekanan terbagi atas dua bagian yaitu pengukuran tekanan diatas 1
atm dan di bawah 1 atm.

3. Pengukuran tekanan diatas 1 atm umumnya pengukuran tekanan secara mekanik


dan pengukuran di bawah 1 atm biasanya menggunakan pengukuran tekanan
listrik.

4. Peranti-peranti pengukuran tekanan secara listrik antara lain pengukur tekanan


Bridgman, pengukur tekanan konduktivitas-thermal pirani, pengukur tekanan
ionisasi, pengukur tekanan Knudsen, dan Alfatron.

5. Pengukur Bridgman, dapat digunakan untuk mengukur tekanan sampai setinggi


100.000 atm.

6. Pengukur Konduktivitas-thermal Pirani, alat yang dapat mengukur tekanan


melalui perubahan konduktivitas termal gas.

7. Pengukur Knudsen, dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut yang


tidak bergantung pada bobot molekul. Alat ini sangat cocok untuk pengukuran
antara 10-5 dan 10 m.

8. Pengukur Ionisasi, cocok untuk pengukuran antara 0,13 sampai 1,3 x 10-6 Pa dan
keluaran arus biasanya linear dalam jangkau ini.

9. Pengukur Alfatron ialah suatu alat pengukur ionisasi radioaktif dan


jangkauannya antara 10-3 sampai 103 torr ,akan tetapi karateristik keluarannya
berbeda untuk setiap macam gas.

3.2 Saran

1. Pembaca dapat menambahkan tinjauan pustaka dari sumber lain untuk lebih
memahami konsep pengukuran tekanan.

19
2. Bila mengukur tekanan yang berada dibawah 1 atm atau dibawah tekanan
atmosfer disarankan untuk menggunakan alat pengukur tekanan secara listrik.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Nama :
Pertanyaan :
Apa kelebihan dan kekurangan dari pengukur tekanan Bridgman ?
- Kelebihan :
1. Bila dikalibrasi dengan baik, pengukur ini dapat digunakan untuk
pengukuran tekanan tinggi dengan ketelitian 0,1 persen.
2. Respon transien pengukuran ini sangat baik
- Kekurangan
1. Setelah beberapa waktu, pengukur ini mengalami perubahan sesuai dengan
umurnya, karena itu harus sering dikalibrasi.

2. Nama :

Pertanyaan :
Apa perbedaan antara pengukur tekanan Knudsen dan Ionisasi?
Jawab :
• Pengukur tekanan Knudsen cocok untuk pengukuran antara 106 sampai 1 Pa
dan digunakan sebagai peranti untuk mengkalibrasi pengukur – pengukur
lain yang bekerja dalam jangkau tersebut. Sedangkan,
• Pengukur Ionisasi cocok untuk pengukuran antara 0,13 sampai 1,3 x 10-6 Pa
dan keluaran arus biasanya linear dalam jangkau ini.

3. Nama :

Pertanyaan :
Apa keuntungan pengukur tekanan Alfatron?
Jawab : keuntungannya, dapat digunakan pada tekanan atmosfer di samping
untuk vakum tinggi dan bahwa di sini tidak ada filamen panas seperti yang harus
digunakan pada pengukur ionisasi yang konvensional.

4. Nama :
Pertanyaan :
Mengapa memakai manganin pada pengukur tekanan Bridgman ? Jawab :
karena manganin merupakan logam yang mempunyai resistivitas tinggi dan
mempunyai koefisien suhu yang rendah. Logam ini biasanya digunakan untuk
rheostat yang presisi karena resistivitasnya tinggi dan nya rendah.

5. Nama :
Pertanyaan :

20
Rumus dari pengukur tekanan Bridgman, Knudsen, Ionisasi harus dihitung
terlebih dahulu atau langsung dari pengukuran listrik itu ?
Jawab : ketiga rumus tersebut memang langsung dari pengukuran listrik itu,
tidak ada perhitungan terlebih dahulu.

6. Nama :
Pertanyaan :
Pengukuran tekanan secara listrik umumnya banyak
digunakan untuk pengukuran tekanan yang lebih kecil dari 1 atm,
mengapa ?
Jawab : karena pengukuran tekanan yang lebih kecil dari 1 atmosfer paling baik
dilakukan dengan metode-metode elektronik murni.

7. Nama :
Pertanyaan : Di slide kalian tidak menjelaskan tentang keuntungan dan kerugian
pengukur tekanan Knudsen. Saya ingin kalian menjelaskan tentang keuntungan
dan kerugian pengukur Knudsen!
Jawab :
- Keuntungan :
• sangat cocok untuk pengukuran antara 10-5 dan 10 µm (106 sampai 1 Pa)
tidak bergantung pada bobot molekul gas.
• dapat digunakan sebagai peranti untuk mengkalibrasi pengukur-pengukur
lain yang bekerja dalam jangkauan tersebut.
- Kerugian :
• Respon transien pengukur ini tidak baik.

8. Nama :
Pertanyaan :
Apa perbedaan dari tekanan Brigman, Konduktivitas-thermal pirani, Knudsen,
Ionisasi, dan Alfatron ?
Jawab :
• Pengukur Konduktivitas-thermal Pirani
Alat yang dapat mengukur tekanan melalui perubahan konduktivitas termal
gas. Alat pengukur ini memerlukan kalibrasi empirik dan biasanya tidak
cocok untuk tekanan dibawah 1 m. Limit atas kira kra 1 torr ( 133 Pa)
sehingga jangkauan keselurhan antara 0,1 samapi 100 Pa.
• Pengukur Bridgman
Dapat digunakan untuk mengukur tekanan sampai setinggi 100.000 atm.
• Pengukur Knudsen
Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut yang tidak bergantung
pada bobot molekul. Alat ini sangat cocok untuk pengukuran antara 10-5 dan

21
10 m dan dapat digunakan untuk kalibrasi pengukur lain yang bekerja pada
dalam jangkauan tersebut. Pengukur Ionisasi
Pengukur Ionisasi cocok untuk pengukuran antara 0,13 sampai 1,3 x 10-6 Pa
dan keluaran arus biasanya linear dalam jangkau ini.
• Pengukur Alfatron
Alftron ialah suatu alat pengukur ionisasi radioaktif dan jangkauannya
antara 10-3 sampai 103 torr ,akan tetapi karateristik keluarannya berbeda
untuk setiap macam gas.

9. Nama :
Pertanyaan : Aplikasi dari pengukuran tekanan Knudsen, Konduktivitasthermal
pirani, Bridgman, Alfatron, dan Ionisasi ?
Jawab :
• Pengukur tekanan Knudsen
Aplikasi : aplikasi ini diterapkan kepada penentuan perilaku gas untuk
menentukan sejauh mana gas berperilaku sebagai partikel independen.
• Pengukur tekanan Konduktivitas-thermal Pirani
Aplikasi : penghantar panas seperti pada hotplate dan penghantar panas
lainnya yang berguna untuk mengetahui perubahan temperature yang terjadi
besar hasilnya nilai konduktivitas termal pada bahan-bahan penghantar serta
elemen volumenya, pemanas gas dalam balon terbang, dan lain-lain.
• Pengukur tekanan Bridgman
Aplikasi : untuk penelitian tentang bahan-bahan pada suhu tinggi dan
tekanan.
• Pengukur tekanan Alfatron
Aplikasi : digunakan untuk megukur tekanan dengan range normal dan
vakum tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Holman, J.P, 1985, Metode pengukuran Teknik (terjemahan), Edisi keempat,


Penerbit Erlangga, Jakarta.

Yuniar, dkk. 2015. Instrumentasi dan Teknik Pengukuran. Jurusan Teknik Kimia.
Politeknik Negeri Sriwijaya.

22

Anda mungkin juga menyukai