“PENGUKURAN PERMUKAAN”
Disusun oleh :
Kelas 2016-A kelompok 6
1. Yogi Trio N 21030116060006
2. Agner Pratama 21030116060043
3. Latifah Hanum 21030116060030
4. Vania Gita 21030116060041
5. Helen Yulianty 21030116060004
6. Riska Andriani 21030116060013
7. Cindy Ferdiwinata S 21030116060017
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-
Nya,makalah INSTRUMENTASI yang berjudul Pengukuran Permukaan (Level) ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Terima kasih penyusun sampaikan kepada :
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang sekiranya ingin tahu lebih luas
mengenai Instrumentasi.
Kritik dan saran dari pembaca tetap penyusun harapkan agar makalah ini lebih
sempurna.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pengukuran permukaan
2. Mengetahui macam-macam metode pengukuran temperatur
3. Mengetahui prinsip pengukuran temperatur
4. Mengetahui jenis pengukuran permukaan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi
juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti
tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur ketinggian dengan batasan ketinggian tertentu dinamakan dengan level.
Pengukuran permukaan (level) adalah yang berkaitan dengan keterpasangan terhadap
peralatan proses yang berbentuk kolom seperti : Tangki, Drum, Tabung Silinder.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran, dalam pendapat lain pengukuran merupakan suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Level merupakan salah
satu variabel yang banyak dijumpai di industri seperti halnya temperatur (temperature), tekanan
(pressure) dan aliran (flow). Oleh karena itu pengukuran level merupakan salah satu hal yang
penting dalam kaitannya dengan kelangsungan proses secara keseluruhan.
Kegagalan pengukuran level dapat berakibat pada kegagalan suatu proses atau bahkan
dapat menimbulkan faktor yang berbahaya bagi keselamatan. Alat-alat instrumen yang
digunakan untuk mengukur dan menunjukkan tinggi permukaan cairan dikenal dengan istilah
level. Pengukuran level berkaitan dengan keterpasangan terhadap peralatan proses yang
terbentuk kolom seperti tangki, drum, dan tabung silinder. Tujuan dari pada pengukuran dan
pengendalian level adalah untuk mencegah agar peralatan Instrumentasi pada suatu lapangan
tidak mengalami kelebihan/ kekurangan fluida yang akhirnya dapat merusak peralatan –
peralatan instrument tersebut. Prinsip dasar dari pengukuran level yaitu Secara umum
pengukuran level selalu didasarkan pada penentuan batas (interface) dari dua fluida yang
berbeda. Misalnya antara fluida cair satu dengan fluida cair yang lain, antara fluida cair dengan
gas/uap atau antara fluida gas dengan gas. Dengan mengetahui letak batas tersebut, maka level
dari fluida yang bersangkutan akan dapat diketahui.(Anonim. 2011)
Ada dua cara utama untuk mengukur ketinggian permukaan (level) cairan, yaitu:
1. Pengukuran secara langsung, yang antara lain prinsip bola pelampung dankonduktivitas
2. Pengukuran tidak langsung yang antara lain, menggunakan prinsip pengukuran tahanan
absolute, diagfrahma, system gelembung udara, tekanan differensial, manometer air
raksa dan lain sebagainya.
3
Untuk menentukan tinggi permukaan atau level permukaan zat padat, dapat juga dipergunakan
cara :
1. Listrik.
2. Isotop.
3. Ultrasonik.
Tinggi Cairan
Dilihat langsung
Pengukuran level secara visual atau secara langsung dapat dilihat dengan bantuan alat
ukur instrument maka dapatlah diketahui level dari media yang diukur.
1. Pengukuran permukaan dengan gelas penunjuk
Gelas penunjuk ini berhubungan dengan cairan di dalam tangki dan diletakkan
disamping tangi yang berisi cairan. Menurut hukum bejana berhubungan, tinggi tangki dan
pada gelas petunjuk selalu sama. Jadi, dengan mengatur tinggi cairan di dalam tinggi.
Untuk dapat melihat tinggi ini,cairan yang akan diukur harus bening dan tidak boleh keruh
karena akan menggangu penglihatan pada gelas petunjuk. Tentunya gelas petunjuk ini
adalah bila gelas petunjuk ini pecah maka cairan di dalam tangki akan tumpah keluar.
Selain itu biasanya batas ukurnya hanya sampai kira-kira satu meter. Pada gambar 2
5
terlihat cara pengukuran dengan gelas petunjuk baik dalam tangki terbuka maupun
tertutup.
3. Sight Glass
Panjang glass ≤ 900 mm. Jika lebih dari 2 sight glass harus disediakan untuk level yang
berbeda. Mampu menahan tekanan 350 psi (steam 2520C) 1000 psi cairan. Untuk tekanan
tinggi, sight glass harusdihubungkan dengan tangki pada bagian atas dan bawah. Jika tidak ada
perbedaan tekanan antara tangki dan sight glass akan menyebabkan kesalahan pembacaan.
Valve dipasang untuk mencegah pecahnya glass.
Kelebihan :
1. Pembacaan langsung sangat memungkinkan
2. Perancangan khusus tersedia untuk penggunaan sampai 316oC dan 1000 psi
3. Glass tahan terhadap korosi
Kekurangan :
Pergerakan float ditransmisikan melalui stainless steel atau phosphor bronze flexible
cable ke pointer, dan pointer menunjukkan ketinggian cairan dalam tangki. Dengan
StandardLiquid Level : ½ ft – 60 ft (0,15-1,52 m)
Kelebihan :
1. Memungkinkan membaca level cairan di dalam tangki dari level dasar meskipun
tangki dipasang di daerah bawah tanah
2. Biaya murah, dan perancangannya terpercaya
3. Dapat dioperasikan pada suhu yang relatif tinggi
4. Terdapat berbagai pilihan materian yang tahan korosi untuk merancang tipe ini
Kekurangan :
Tinggi Cairan
Gerak Mekanik
Kalibrasi
Dalam hal ini tidak ada difragma yang sesuai untuk sesuatu cairan, maka dapat dipakai
sistem jebakan udara. Sistem ini terdiri dari satu kotak dengan lubang di bawahnya. Dan yang
dipasang di ujung pipa yang dicelupkan ke dalam cairan seperti terlihat pada gambar 5 lubang
kotak dibiarkan tanpa diafragma. Karena udara di dalam kotak mendapat tekanan cairan maka
akan terdesak ke atas.
Tekanan ini diteruskan ke pengukur tekanan. Dengan mengetahui besarnya tekanan ini
dapat diketahui tinggi cairan di dalam tangki. Agar kenaikan cairan di dalam kotak tidak terlalu
besar, maka volume kotak dibuat jauh lebih besar dari pada volume pipa diatasnya. Sistem
jebakan udara ini mempunyai kerugian yaitu bila dipakai untuk cairan yang dapat melarutkan
udara. Bila udara larut di dalam cairan maka cairan akan naik ke dalam kotak dan pengukuran
menjadi tidak teliti lagi. Untuk itu maka jebakan udara dan kemudian dicelupkan kembali. Bisa
juga dibuat saluran ke suatu sumber udara seperti pada sistem gelembung udara untuk mengisi
udara kembali. Dengan cara ini jebakan udara tidak perlu lagi diangkat keluar cairan.
9
Dimana :
Untuk mengukur permukaan di dalam tangki tertutup dapat dipakai manometer pipa U
seperti yang terlihat pada gambar 6, pada kaki kiri dari manometer yang dibuat lebih
besar dari pada kaki kanan, dipasang suatu pelampung. Pelampung ini dipakai untuk
mengukur perubahan tinggi cairan di kaki kiri. Tinggi cairan h di dalam tangki dapat
diketahui dengan mengukur perubahan kedudukan pelampung d, dengan persamaan:
10
Dimana :
ρgm = berat jenis manometer
ρgm = berat jenis caira dalam tangki
A1 = luas penampang kaki kanan
A2 = luas penampang kaki kanan
d = perubahan kedudukan pelampung
Bila diinginkan agar cairan di dalam tangki tidak mengadakan kontak langsung
dengan cairan manometer, dipakai cairan pemisah seperti terlihat pada gambar 6.
Untuk mengukur tinggi batas antara dua cairan berlainan di dalam suatu tangki dapat
juga dipakai manometer pipa U.
Dimana :
ρgm = berat jenis cairan manometer
ρg1 = berat jenis cairan yang ringan
ρg2 = berat jenis cairan yang berat
A2 = luas penampang kaki kanan
A1 = luas penampang kaki kiri
d = perubahan kedudukan pelampung
11
Metode pada pengukuran untuk tanki terbuka atau pada sistem tekanan atmosfer ini
menggunakan prinsip tekanan hidrostatik.
13
5. Air Belows
Bellows element dihubungkan dengan press indicator menggunakan pipa. Ketika tangki
kososng, udara tidak tertekan dan menunjukkan tekanan nol. Saat tangki terisi cairan, udara
dalam bellows tertekan, dan pointer bergerak menunjukkan tekanan cairan dalam tangki.
Tekanan ini dikalibrasikan menjadi tinggi cairan (level).
Pengukuran dengan metoda ini berupa Bubbler tube. Pengukuran menggunakan cara
ini cocok untuk semua cairan. Jika tangki kosong, udara keluar dari tube, dan tidak ada
tekanan balik sehingga tekanan nol. Jika tinggi cairan bertambah, aliran udara terhambat
oleh ketinggian cairan tersebut, menghasilkan tekanan balik yang menyebabkan pointer
bergerak. Pergerakan pointer dikalibrasikan menjadi besaran tinggi cairan.( Jayadi. 2010)
8. Ultrasonic
Metode ini banyak kelemahannya yaitu kemungkinan gangguan-gangguan dari luar seperti
gelombang-gelombang suara dari luar seperti gelombang-gelombang suara dari sumber-
sumber lain.
Kedua jenis pengukuran tersebut pada dasarnya menggunakan prinsip sebagai berikut :
1. Hidrostatic head
2. Gerakan pelampung
3. Perpindahan bola apung
4. Konduktivitas listrik
1. Pengukuran level dengan sistem hidrostatic head
Prinsip pengukurannya adalah bahwa tekanan pada suatu titik di dalam fluida yang diketahui
massa jenisnya adalah sebanding dengan tinggi kolom fluida.
Untuk memudahkan pengukuran tekanan hidrostatic, digunakan manometer tabung U atau
pressure gauge.
Rumus yang digunakan :
P=ρxh
Dimana :
P : Tekanan hidrostatic
ρ : Massa jenis benda cair
h : Tinggi permukaan cairan
2. Jenis gerakan pelampung
Prinsip ini sangat sederhana, yaitu jika pelampung diapungkan pada permukaan fluida
maka pelampung akan naik dan turun mengikuti gerakan permukaan fluida. Selanjutnya
dengan suatu mekanisme, pergerakan pelampung tersebut dapat di translasikan pada
macam alat ukur atau mekanisme control level lain.
4. Konduktivitas Listrik
Prinsip ini berdasarkan kenyataan bahwa beberapa jenis fluida merupakan konduktor listrik,
sedangkan beberapa jenis yang lain termasuk udara, realtif tidak menghantarkan arus listrik.
Hal ini digunalan untuk mengetahui ada atau tidaknya permukaan fluida melampaui garis
level tertentu.
a. Pengendalian Splite Range
Jika di pengendalian selektif (selective control) ada dua proses variabel yang dikendalikan
oleh satu control valve, di pengendalian split range ada dua control valve untuk
mengendalikan sebauah process variabel. Dengan pengendalian split range, control valve
mampu mengendalikan flow yang kecil sampai flow yang besar. Jadi, ada dua control valve
di dalam sebuah loop, untuk low-flow dan high-flow. Namun, pada diagram kotak tetap
hanya ada satu final control element, karena kerja control valve bergantian (sequencing).
Control valve untuk low-flow bekerja pada sinyal 3 – 9 psi (0 - 50 %) dan control valve
untuk high-flow bekerja pada sinyal 9 – 15 psi (50 – 100%). (Anonim.2011)
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Instrumentasi merupakan suatu alat yang sangat penting dalam suatu sistem
pengukuran yang salah satunya pengukuran besarnya tinggi permukaan cairan, alat ini
harus dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan instrumentasi di pabrik.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran. Pengukuran permukaan (level) adalah yang berkaitan
dengan keterpasangan terhadap peralatan proses yang berbentuk kolom
seperti tangki, drum, tabung silinder.
Pengukuran Langsung dan Pengukuran Tak Langsung adalah macam-macam metode
di dalam pengukur permukaan pada zat cair, sedangkan pada zat padat dapat digunakan
metode listrik, isotop, ultrasonik. Di dalam pengukuran secara langsung terdapat jenis-
jenis pengukuran yaitu, menggunakan gelas penunjuk dan pelampung, sedangkan pada
pengukuran secara tidak langsung yaitu, Sistem gelembung suara,Ultrasonic, Sistem
jebakan udara dan Manometer pipa U.
Prinsip dari pengukuran permukaan sendiri yaitu, Pengukuran level dengan system
hydrostatic head, Jenis gerakan pelampung, Jenis perpindahan benda apung,Konduktivitas
listrik dan Pengendalian splite range.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan pengukuran, dalam pendapat lain pengukuran merupakan suatu
proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. . Level
merupakan salah satu variabel yang banyak dijumpai di industri seperti halnya temperatur
(temperature), tekanan (pressure) dan aliran (flow). Oleh karena itu pengukuran level
merupakan salah satu hal yang penting dalam kaitannya dengan kelangsungan proses
secara keseluruhan. Kegagalan pengukuran level dapat berakibat pada kegagalan suatu
proses atau bahkan dapat menimbulkan faktor yang berbahaya bagi keselamatan. Tujuan
dari pada pengukuran dan pengendalian level adalah untuk mencegah agar peralatan
Instrumentasi pada suatu lapangan tidak mengalami kelebihan/ kekurangan fluida yang
akhirnya dapat merusak peralatan – peralatan instrument tersebut. Ada 2 macam
pengukuran yaitu pengukuran langsung dan tidak langsung. Pengukuran langsung meliputi
Pengukuran dengan gelas penunjuk, Pengukuran dengan pelampung, Sight Glass, Float
type level indicator. Dan Pengukuran tidak langsung meliputi Sistem jebakan udara,
ultrasonic, manometer pipa U, air bellows, air purge system, dan pressure gange method.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Alatukur.http://www.scribd.com/doc/56123524/16/Alat-Ukur-Level-Level-
Measurement-Devices (diakses tanggal 5-09-2017)
Anonim.2012.prinsipdasarpengukuran.http://gadget.lintas.me/article/turbine-
instrument.blogspot.com/prinsip-dasar-pengukuran level_1/1 (diakses tanggal 5-09-2017)
Anonim.2008.teknikinstrumen.http://teknisiinstrument.wordpress.com/tag/pengukuran-
level/ (diakses tanggal 5-09-2017)
Denosan.2011.penjelasanalatukurlevel.http://denosan.com/engineer/mechanical-
engineer/penjelasan-alat-ukur-level. (diakses tanggal 5-09-2017)
Eko,ardian.2011.pengukuranleveltangki.http://ardianeko.wordpress.com/tag/pengukuran-level-
tanki/. (diakses tanggal 5-09-2017)
Jayadi. 2010. Pengukuran level-level measurement. http://jayadi89.blogspot.com