Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH INSTRUMENTASI

“PENGUKURAN PERMUKAAN”

Disusun oleh :
Kelas 2016-A kelompok 6
1. Yogi Trio N 21030116060006
2. Agner Pratama 21030116060043
3. Latifah Hanum 21030116060030
4. Vania Gita 21030116060041
5. Helen Yulianty 21030116060004
6. Riska Andriani 21030116060013
7. Cindy Ferdiwinata S 21030116060017

DEPARTEMEN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI


PROGRAM STUDI DIPLOMA – III TEKNIK KIMIA
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-
Nya,makalah INSTRUMENTASI yang berjudul Pengukuran Permukaan (Level) ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Terima kasih penyusun sampaikan kepada :

1. Heny Kusumayanti, ST, MT ,selaku dosen pembimbing mata kuliah Instrumentasi.


2. Pihak-pihak yang membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang sekiranya ingin tahu lebih luas
mengenai Instrumentasi.

Kritik dan saran dari pembaca tetap penyusun harapkan agar makalah ini lebih
sempurna.

Semarang, 17 September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Manfaat dan Tujuan ................................................................................. 1


BAB II. Tinjauan Pustaka .......................................................................................2
BAB III. Penutup .....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................17

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Instrumentasi merupakan suatu alat yang sangat penting dalam suatu sistem
pengukuran yang salah satunya pengukuran besarnya tinggi permukaan cairan, alat ini harus
dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan instrumentasi di pabrik. Alat
instrumentasi ini merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil produksi, dimana alat
instrumentasi yang mengukur, mengontrol, mendeteksi, menganalisa, baik secara manual
maupun secara otomatis. Diferensial transmitter elektrik merupakan salah satu dari
instrumentasi proses control yang terdapat pada suatu pabrik.
Alat-alat instrumentasi yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan besarnya
tinggi permukaan cairan digunakan diferensial transmitter elektrik yang dilengkapai dengan
instrumentasi lain seperti control valve, pressure gauge, pompa recorder controller dan tangki.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pengukuran permukaan?
2. Apa saja macam-macam metode dari pengukuran permukaan?
3. Apa saja prinsip dari pengukuran permukaan ?
4. Apa saja jenis dari pengukuran permukaan ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pengukuran permukaan
2. Mengetahui macam-macam metode pengukuran temperatur
3. Mengetahui prinsip pengukuran temperatur
4. Mengetahui jenis pengukuran permukaan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN PENGUKURAN

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi
juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti
tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur ketinggian dengan batasan ketinggian tertentu dinamakan dengan level.
Pengukuran permukaan (level) adalah yang berkaitan dengan keterpasangan terhadap
peralatan proses yang berbentuk kolom seperti : Tangki, Drum, Tabung Silinder.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran, dalam pendapat lain pengukuran merupakan suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Level merupakan salah
satu variabel yang banyak dijumpai di industri seperti halnya temperatur (temperature), tekanan
(pressure) dan aliran (flow). Oleh karena itu pengukuran level merupakan salah satu hal yang
penting dalam kaitannya dengan kelangsungan proses secara keseluruhan.
Kegagalan pengukuran level dapat berakibat pada kegagalan suatu proses atau bahkan
dapat menimbulkan faktor yang berbahaya bagi keselamatan. Alat-alat instrumen yang
digunakan untuk mengukur dan menunjukkan tinggi permukaan cairan dikenal dengan istilah
level. Pengukuran level berkaitan dengan keterpasangan terhadap peralatan proses yang
terbentuk kolom seperti tangki, drum, dan tabung silinder. Tujuan dari pada pengukuran dan
pengendalian level adalah untuk mencegah agar peralatan Instrumentasi pada suatu lapangan
tidak mengalami kelebihan/ kekurangan fluida yang akhirnya dapat merusak peralatan –
peralatan instrument tersebut. Prinsip dasar dari pengukuran level yaitu Secara umum
pengukuran level selalu didasarkan pada penentuan batas (interface) dari dua fluida yang
berbeda. Misalnya antara fluida cair satu dengan fluida cair yang lain, antara fluida cair dengan
gas/uap atau antara fluida gas dengan gas. Dengan mengetahui letak batas tersebut, maka level
dari fluida yang bersangkutan akan dapat diketahui.(Anonim. 2011)

2.2 METODE PENGUKURAN

Ada dua cara utama untuk mengukur ketinggian permukaan (level) cairan, yaitu:
1. Pengukuran secara langsung, yang antara lain prinsip bola pelampung dankonduktivitas
2. Pengukuran tidak langsung yang antara lain, menggunakan prinsip pengukuran tahanan
absolute, diagfrahma, system gelembung udara, tekanan differensial, manometer air
raksa dan lain sebagainya.
3
Untuk menentukan tinggi permukaan atau level permukaan zat padat, dapat juga dipergunakan
cara :
1. Listrik.
2. Isotop.
3. Ultrasonik.

2.3 PRINSIP UNTUK MENGUKUR PERMUKAAN (LEVEL)

1. Pengukuran level dengan system hydrostatic head


Prinsip pengukurannya adalah bahwa tekanan pada suatu titik di dalam fluida yang
diketahui massa jenisnya adalah sebanding dengan tinggi kolom fluida. Untuk memudahkan
pengukuran tekanan hidrostatic, digunakan manometer tabung U atau pressure gauge.
Rumus yang digunakan :
P=ρxh
Dimana :
P : Tekanan hidrostatic
ρ : Massa jenis benda cair
h : Tinggi permukaan cairan
2. Jenis gerakan pelampung
Prinsip ini sangat sederhana, yaitu jika pelampung diapungkan pada permukaan fluida
maka pelampung akan naik dan turun mengikuti gerakan permukaan fluida. Selanjutnya
dengan suatu mekanisme, pergerakan pelampung tersebut dapat di translasikan pada macam
alat ukur atau mekanisme control level lain.
3. Jenis perpindahan benda apung
Pengukuran ini menggunakan prinsip dasar hukum Archimedes, yang menyatakan
bahwa total tekanan fluida terhadap benda yang tercelup kedalamnya adalah sama dengan berat
fluida yang dipindahkan dan arah tekanan tersebut ke atas (vertikal). Gaya ke atas tersebut
sering dikenal dengan gaya apung. Sebagai transmitter, sistem perpindahan benda apung
adalah kombinasi dari perpindahan benda apung dengan sistem pneumatik, sehingga sinyal
informasi level yang dikirimkan adalah bentuk tekanan udara.
4. Konduktivitas listrik
Prinsip ini berdasarkan kenyataan bahwa beberapa jenis fluida merupakan konduktor
listrik, sedangkan beberapa jenis yang lain termasuk udara, realtif tidak menghantarkan arus
listrik. Hal ini digunalan untuk mengetahui ada atau tidaknya permukaan fluida melampaui
garis level tertentu.
5. Pengendalian splite range
Jika di pengendalian selektif (selective control) ada dua proses variabel yang
dikendalikan oleh satu control valve, di pengendalian split range ada duacontrol valve untuk
mengendalikan sebauah process variabel. Dengan pengendalian split range, control
valve mampu mengendalikan flow yang kecil sampai flow yang besar. Jadi, ada dua control
4
valve di dalam sebuah loop, untuk low-flow dan high-flow. Namun, pada diagram kotak tetap
hanya ada satu final control element, karena kerja control valve bergantian
(sequencing). Control valve untuk low-flow bekerja pada sinyal 3 – 9 psi (0 - 50 %) dan control
valve untuk high-flow bekerja pada sinyal 9 – 15 psi (50 – 100%).

2.4 JENIS-JENIS PENGUKURAN PERMUKAAN


A. Pengukuran Langsung
Tinggi level dapat dilihat langsung dan diduga kedalamannya tanpa harus mengalami
proses pengubahan bentuk bacaan dari hasil pengukuran, seperti Gambar 1. ini dikarenakan
oleh mekanisme tertentu yang secara langsung dapat diamati. Biasanya metoda pengukuran
langsung ini dipakai oleh industri yang memerlukan tempat penampungan atau tangki yang
berukuran kecil, dan ditunjukkan dalam satuan pengukuran panjang (meter). Dengan
diketahuinya tinggi level maka volume dari cairan yang diukur dapat diketahui bila diinginkan.

Tinggi Cairan

Dilihat langsung

Gambar 1. Pengukuran langsung

Pengukuran level secara visual atau secara langsung dapat dilihat dengan bantuan alat
ukur instrument maka dapatlah diketahui level dari media yang diukur.
1. Pengukuran permukaan dengan gelas penunjuk
Gelas penunjuk ini berhubungan dengan cairan di dalam tangki dan diletakkan
disamping tangi yang berisi cairan. Menurut hukum bejana berhubungan, tinggi tangki dan
pada gelas petunjuk selalu sama. Jadi, dengan mengatur tinggi cairan di dalam tinggi.
Untuk dapat melihat tinggi ini,cairan yang akan diukur harus bening dan tidak boleh keruh
karena akan menggangu penglihatan pada gelas petunjuk. Tentunya gelas petunjuk ini
adalah bila gelas petunjuk ini pecah maka cairan di dalam tangki akan tumpah keluar.
Selain itu biasanya batas ukurnya hanya sampai kira-kira satu meter. Pada gambar 2
5
terlihat cara pengukuran dengan gelas petunjuk baik dalam tangki terbuka maupun
tertutup.

Gambar 2. Pengukuran permukaan dengan gelas penunjuk

2. Pengukuran permukaan dengan pelampung


Ada 3 hal yang penting untuk diperhatikan pada kejadian ini yaitu :
a) Penggeser tidak akan terapung diatas cairan, melainkan sebagian akan terbenam, karena
penggeser itu sendiri mempunya berat tertentu dan terikat pada gantungan (support
arm).
b) Naiknya tinggi permukaan cairan akan membuat penggeser naik, karena adanya gaya
apung yang lebih besar dari cairan. Akan tetapi pergerakan dari penggeser hanya kecil
sekali dibandingkan dengan naiknya tinggi permukaan cairan.
c) Perubahan pada kedudukan penggeser akan mengakibatkan perubahan pada
kedudukan penunjuk dari timbangan.

3. Sight Glass

Gambar 3. Sight glass for an open tank


Disebut juga Gaug glass, digunakan untuk pengukuran level cairan dalam tangki
secara kontinyu. Ketika level cairan dalam tangki bergerak naik atau turun, level cairan
6
dalam sight glass juga bergerak naik dan turun, sehingga level dapat dibaca pada skala.
Cairan dalam sight glass boleh tidak sama dengan cairan dalam tangki.

Gambar 4. High Preessure Sight Glass

Panjang glass ≤ 900 mm. Jika lebih dari 2 sight glass harus disediakan untuk level yang
berbeda. Mampu menahan tekanan 350 psi (steam 2520C) 1000 psi cairan. Untuk tekanan
tinggi, sight glass harusdihubungkan dengan tangki pada bagian atas dan bawah. Jika tidak ada
perbedaan tekanan antara tangki dan sight glass akan menyebabkan kesalahan pembacaan.
Valve dipasang untuk mencegah pecahnya glass.

Kelebihan :
1. Pembacaan langsung sangat memungkinkan
2. Perancangan khusus tersedia untuk penggunaan sampai 316oC dan 1000 psi
3. Glass tahan terhadap korosi

Kekurangan :

1. Hanya dapat dibaca di lokasi tangki


2. Cairan di dalam sight glass mungkin membeku pada musim dingin, sehingga
menyebabkan kesalahan pembacaan
3. Cairan yang mengandung padatan tak larut atau cairan kental (viscous) tidak dapat
diukur levelnya dengan baik
4. Akurasi tergantung pada kebersihan gleass dan cairan
4. Float Type Level Indikator
7

Gambar 5. Float operated liquid level indicator

Pergerakan float ditransmisikan melalui stainless steel atau phosphor bronze flexible
cable ke pointer, dan pointer menunjukkan ketinggian cairan dalam tangki. Dengan
StandardLiquid Level : ½ ft – 60 ft (0,15-1,52 m)

Kelebihan :

1. Memungkinkan membaca level cairan di dalam tangki dari level dasar meskipun
tangki dipasang di daerah bawah tanah
2. Biaya murah, dan perancangannya terpercaya
3. Dapat dioperasikan pada suhu yang relatif tinggi
4. Terdapat berbagai pilihan materian yang tahan korosi untuk merancang tipe ini

Kekurangan :

1. Terbatas untuk pengukuran level menengah (moderate)


2. Bentuknya disesuaikan dengan geometri tangki. (Jayadi.2010)
B. Pengukuran Tidak Langsung
Dalam metoda tidak langsung, perubahan tinggi rendahnya level yang terjadi dialihkan
dengan penggunaan mekanisme tertentu, sehingga besaran sinyal dapat diamati. Gaya pada
cairan menghasilkan gerak mekanik. Pergerakan mekanik ini kemudian dikalibrasikan kedalam
bentuk angka-angka. Mekanisme pengalihan perubahan tinggi rendahnya level yang terjadi
menhadi suatu besaran sinyal, seperti pada Gambar 6.
8

Tinggi Cairan

Gerak Mekanik

Kalibrasi

Gambar 6. Metode Pengukuran Secara tidak langsung

Macam-macam Pengukuran Secara Tidak Langsung

1. Sistem Jebakan Udara

Dalam hal ini tidak ada difragma yang sesuai untuk sesuatu cairan, maka dapat dipakai
sistem jebakan udara. Sistem ini terdiri dari satu kotak dengan lubang di bawahnya. Dan yang
dipasang di ujung pipa yang dicelupkan ke dalam cairan seperti terlihat pada gambar 5 lubang
kotak dibiarkan tanpa diafragma. Karena udara di dalam kotak mendapat tekanan cairan maka
akan terdesak ke atas.
Tekanan ini diteruskan ke pengukur tekanan. Dengan mengetahui besarnya tekanan ini
dapat diketahui tinggi cairan di dalam tangki. Agar kenaikan cairan di dalam kotak tidak terlalu
besar, maka volume kotak dibuat jauh lebih besar dari pada volume pipa diatasnya. Sistem
jebakan udara ini mempunyai kerugian yaitu bila dipakai untuk cairan yang dapat melarutkan
udara. Bila udara larut di dalam cairan maka cairan akan naik ke dalam kotak dan pengukuran
menjadi tidak teliti lagi. Untuk itu maka jebakan udara dan kemudian dicelupkan kembali. Bisa
juga dibuat saluran ke suatu sumber udara seperti pada sistem gelembung udara untuk mengisi
udara kembali. Dengan cara ini jebakan udara tidak perlu lagi diangkat keluar cairan.
9

Gambar 7. Sistem Jebakan Udara

2. Pengukuran Permukaan Dengan Manometer Pipa U


Pada gambar 2.8 terlihat manometer pipa U yang dipakai untuk mengukur permukaan
cairan di dalam tangki terbuka. Dengan mengukur tinggi h dari cairan manometer dapat
dipakai tinggi H dari cairan di dalam tangki, yaitu dengan menggunakan persamaan :

Dimana :

Ρgm = berat jenis cairan manometer


Ρgt = berat jenis cairan di dalam tangki

Untuk mengukur permukaan di dalam tangki tertutup dapat dipakai manometer pipa U
seperti yang terlihat pada gambar 6, pada kaki kiri dari manometer yang dibuat lebih
besar dari pada kaki kanan, dipasang suatu pelampung. Pelampung ini dipakai untuk
mengukur perubahan tinggi cairan di kaki kiri. Tinggi cairan h di dalam tangki dapat
diketahui dengan mengukur perubahan kedudukan pelampung d, dengan persamaan:
10
Dimana :
ρgm = berat jenis manometer
ρgm = berat jenis caira dalam tangki
A1 = luas penampang kaki kanan
A2 = luas penampang kaki kanan
d = perubahan kedudukan pelampung
Bila diinginkan agar cairan di dalam tangki tidak mengadakan kontak langsung
dengan cairan manometer, dipakai cairan pemisah seperti terlihat pada gambar 6.
Untuk mengukur tinggi batas antara dua cairan berlainan di dalam suatu tangki dapat
juga dipakai manometer pipa U.

Dimana :
ρgm = berat jenis cairan manometer
ρg1 = berat jenis cairan yang ringan
ρg2 = berat jenis cairan yang berat
A2 = luas penampang kaki kanan
A1 = luas penampang kaki kiri
d = perubahan kedudukan pelampung
11

Gambar 8. Pengukur Permukaan Tangki Tertutup dengan Pipa U

3. Pengukuran Permukaan Dengan Ultrasonic

Metode pengukuran level dengan menggunakan gelombang ultrasonic atau gelombang


suara lainnya memiliki prinsip kerja yang sama. Suatu sumber gelombang ultrasonic
diletakkan pada bagian atas suatu vessel/tangki. Gelombang ultasonic ini akan merambat
dan terpantul kembali ketika mengenai batas/interface dua fluida yang berbeda. Waktu
tempuh yang digunakan oleh gelombang ultrasonic tersebut dapat dikonvesikan untuk
mengetahui atau mengukur level fluida.

Sumber yang dipasang pada bejana terus-menerus mengirimkan getaran ultrasonic


(getaran yang tidak dapat didengar, mempunyai frekuensi sangat tinggi). Getaran tersebut
terputus bila isi bejana yang berbentuk padat atau cair melewati posisi pemasangan sumber.
Terputusnya getaran diubah menjadi sinyal listrik yang ditunjukkan pada alat ukur atau
diolah dengan cara lain.
12

Metode ini banyak kelemahanya yaitu kemungkinan gangguan-gangguan dari luar


seperti gelombang-gelombang suara dari luar seperti gelombang-gelombang suara dari
sumber-sumber lain, kilat.

Gambar 9. Pengukuran Permukaan Dengan Metode Ultrasonic


4. Pressure Gauge Method

Gambar 10. Open Tank Pressure Indicator

Metode pada pengukuran untuk tanki terbuka atau pada sistem tekanan atmosfer ini
menggunakan prinsip tekanan hidrostatik.
13

5. Air Belows

Gambar 11. Flexible Air Belows

Bellows element dihubungkan dengan press indicator menggunakan pipa. Ketika tangki
kososng, udara tidak tertekan dan menunjukkan tekanan nol. Saat tangki terisi cairan, udara
dalam bellows tertekan, dan pointer bergerak menunjukkan tekanan cairan dalam tangki.
Tekanan ini dikalibrasikan menjadi tinggi cairan (level).

6. Air Purge System

Gambar 12. Air Purge System

Pengukuran dengan metoda ini berupa Bubbler tube. Pengukuran menggunakan cara
ini cocok untuk semua cairan. Jika tangki kosong, udara keluar dari tube, dan tidak ada
tekanan balik sehingga tekanan nol. Jika tinggi cairan bertambah, aliran udara terhambat
oleh ketinggian cairan tersebut, menghasilkan tekanan balik yang menyebabkan pointer
bergerak. Pergerakan pointer dikalibrasikan menjadi besaran tinggi cairan.( Jayadi. 2010)

7. Sistem gelembung suara


Pengukuran permukaan dengan sistem gelembung udara mempunyai beberapa
kerugian,diantaranya adalah:
 Harus menggunakan sumber udara dengan pengatur tekanan yang dapatmengubah
tekanan sedikit demi sedikit supaya pengukuran teliti.
14
 Harus mengamati gelembung-gelembung udara yang pertama kali timbul.

8. Ultrasonic
Metode ini banyak kelemahannya yaitu kemungkinan gangguan-gangguan dari luar seperti
gelombang-gelombang suara dari luar seperti gelombang-gelombang suara dari sumber-
sumber lain.

C. PRINSIP PENGUKURAN LEVEL

Kedua jenis pengukuran tersebut pada dasarnya menggunakan prinsip sebagai berikut :
1. Hidrostatic head
2. Gerakan pelampung
3. Perpindahan bola apung
4. Konduktivitas listrik
1. Pengukuran level dengan sistem hidrostatic head
Prinsip pengukurannya adalah bahwa tekanan pada suatu titik di dalam fluida yang diketahui
massa jenisnya adalah sebanding dengan tinggi kolom fluida.
Untuk memudahkan pengukuran tekanan hidrostatic, digunakan manometer tabung U atau
pressure gauge.
Rumus yang digunakan :
P=ρxh
Dimana :
P : Tekanan hidrostatic
ρ : Massa jenis benda cair
h : Tinggi permukaan cairan
2. Jenis gerakan pelampung
Prinsip ini sangat sederhana, yaitu jika pelampung diapungkan pada permukaan fluida
maka pelampung akan naik dan turun mengikuti gerakan permukaan fluida. Selanjutnya
dengan suatu mekanisme, pergerakan pelampung tersebut dapat di translasikan pada
macam alat ukur atau mekanisme control level lain.

3. Jenis perpindahan benda apung


Pengukuran ini menggunakan prinsip dasar hukum Archimedes, yang menyatakan bahwa
total tekanan fluida terhadap benda yang tercelup kedalamnya adalah sama dengan berat
fluida yang dipindahkan dan arah tekanan tersebut ke atas (vertikal). Gaya ke atas tersebut
15
sering dikenal dengan gaya apung. Sebagai transmitter, sistem perpindahan benda apung
adalah kombinasi dari perpindahan benda apung dengan sistem pneumatik, sehingga sinyal
informasi level yang dikirimkan adalah bentuk tekanan udara.

4. Konduktivitas Listrik
Prinsip ini berdasarkan kenyataan bahwa beberapa jenis fluida merupakan konduktor listrik,
sedangkan beberapa jenis yang lain termasuk udara, realtif tidak menghantarkan arus listrik.
Hal ini digunalan untuk mengetahui ada atau tidaknya permukaan fluida melampaui garis
level tertentu.
a. Pengendalian Splite Range
Jika di pengendalian selektif (selective control) ada dua proses variabel yang dikendalikan
oleh satu control valve, di pengendalian split range ada dua control valve untuk
mengendalikan sebauah process variabel. Dengan pengendalian split range, control valve
mampu mengendalikan flow yang kecil sampai flow yang besar. Jadi, ada dua control valve
di dalam sebuah loop, untuk low-flow dan high-flow. Namun, pada diagram kotak tetap
hanya ada satu final control element, karena kerja control valve bergantian (sequencing).
Control valve untuk low-flow bekerja pada sinyal 3 – 9 psi (0 - 50 %) dan control valve
untuk high-flow bekerja pada sinyal 9 – 15 psi (50 – 100%). (Anonim.2011)
16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Instrumentasi merupakan suatu alat yang sangat penting dalam suatu sistem
pengukuran yang salah satunya pengukuran besarnya tinggi permukaan cairan, alat ini
harus dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan instrumentasi di pabrik.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran. Pengukuran permukaan (level) adalah yang berkaitan
dengan keterpasangan terhadap peralatan proses yang berbentuk kolom
seperti tangki, drum, tabung silinder.
Pengukuran Langsung dan Pengukuran Tak Langsung adalah macam-macam metode
di dalam pengukur permukaan pada zat cair, sedangkan pada zat padat dapat digunakan
metode listrik, isotop, ultrasonik. Di dalam pengukuran secara langsung terdapat jenis-
jenis pengukuran yaitu, menggunakan gelas penunjuk dan pelampung, sedangkan pada
pengukuran secara tidak langsung yaitu, Sistem gelembung suara,Ultrasonic, Sistem
jebakan udara dan Manometer pipa U.
Prinsip dari pengukuran permukaan sendiri yaitu, Pengukuran level dengan system
hydrostatic head, Jenis gerakan pelampung, Jenis perpindahan benda apung,Konduktivitas
listrik dan Pengendalian splite range.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan pengukuran, dalam pendapat lain pengukuran merupakan suatu
proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. . Level
merupakan salah satu variabel yang banyak dijumpai di industri seperti halnya temperatur
(temperature), tekanan (pressure) dan aliran (flow). Oleh karena itu pengukuran level
merupakan salah satu hal yang penting dalam kaitannya dengan kelangsungan proses
secara keseluruhan. Kegagalan pengukuran level dapat berakibat pada kegagalan suatu
proses atau bahkan dapat menimbulkan faktor yang berbahaya bagi keselamatan. Tujuan
dari pada pengukuran dan pengendalian level adalah untuk mencegah agar peralatan
Instrumentasi pada suatu lapangan tidak mengalami kelebihan/ kekurangan fluida yang
akhirnya dapat merusak peralatan – peralatan instrument tersebut. Ada 2 macam
pengukuran yaitu pengukuran langsung dan tidak langsung. Pengukuran langsung meliputi
Pengukuran dengan gelas penunjuk, Pengukuran dengan pelampung, Sight Glass, Float
type level indicator. Dan Pengukuran tidak langsung meliputi Sistem jebakan udara,
ultrasonic, manometer pipa U, air bellows, air purge system, dan pressure gange method.
17

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.Alatukur.http://www.scribd.com/doc/56123524/16/Alat-Ukur-Level-Level-
Measurement-Devices (diakses tanggal 5-09-2017)
Anonim.2012.prinsipdasarpengukuran.http://gadget.lintas.me/article/turbine-
instrument.blogspot.com/prinsip-dasar-pengukuran level_1/1 (diakses tanggal 5-09-2017)
Anonim.2008.teknikinstrumen.http://teknisiinstrument.wordpress.com/tag/pengukuran-
level/ (diakses tanggal 5-09-2017)
Denosan.2011.penjelasanalatukurlevel.http://denosan.com/engineer/mechanical-
engineer/penjelasan-alat-ukur-level. (diakses tanggal 5-09-2017)
Eko,ardian.2011.pengukuranleveltangki.http://ardianeko.wordpress.com/tag/pengukuran-level-
tanki/. (diakses tanggal 5-09-2017)
Jayadi. 2010. Pengukuran level-level measurement. http://jayadi89.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai