TEKNIK PENGUKURAN
DISUSUN OLEH :
Reza Apriyatama (1921201011)
Riza Listianto (1921201002)
Rezi Firmansyah (1921201148)
Nengah Budi Hartane (1921201065)
Narul Ruliya (1921201032)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Fungsi
dan cara kerja alat ukur suhu, tekanan dan aliran” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Mustofa selaku Dosen mata kuliah
Pengukuran Teknik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang fungsi dan cara kerja alat-alat ukur tersebut sehingga kita
dapat menggunakannya dengan lebih baik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
2
Daftar isi
Halaman Judul................................................................................................................1
Kata pengantar.............................................................................................................................2
Daftar isi......................................................................................................................................2
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Manometer
Manometer adalah suatu alat ukur tekakan zat cair di dua titik. Manometer ini adalah
alat ukur tekanan yang sangat sederhana. Pengamat bisa langsung melihat perbedaan tekanan
dari tabung yang sudah diskalakan. Manometer biasanya digunakan untuk pengukuran
tekanan zat cair yang tidak terlalu tinggi atau mendekati tekanan atmosfir. Fungsi
manomometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur
perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer
kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi
cairan setengahnya biasanya berisi minyak, air atau air raksa, dimana pengukuran dilakukan
pada satu sisi pipa, sementara tekanan yang mungkin terjadi karena atmosfir diterapkan pada
tabung yang lainnya.
Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang terukur.
5
Prinsip kerja Manometer
Berdasarkan penjelasan diatas, manometer adalah alat ukur yang sedehana dan simple
dalam proses pengukuran. Prinsipnya adalah :
Pada gambar A adalah manoter tabung U yang diisi zat cair stengahnya. Pada tabung tersebut
diberi skala yang telah dikalibrasi agar hasil pengukuran dapat dipertanggungjawabkan. Pada
gambar B dibagian kiri dari tabung diberi tekanan sehingga cairan pada tabung sebelah kan
naik sejauh tinggi yang ditunjukkan di skala. Nilai dari tekanan adalah penjumlahan hasil
pembacaan diatas dan dibawah angka nol.
2. Barometer
Barometer merupakan alat yang dapat mengukur tekanan udara. Hal ini
memungkinkan peramal cuaca atau ilmuwan memprediksi cuaca lebih akurat hingga cuaca
ekstrim. Jika tekanan udara yang terukur tinggi menunjukkan cuaca yang bersahabat, namun
sebaliknya jika yang terukur tekanan rendah, memungkinkan terjadi badai. Adapun jenis-jenis
barometer yaitu barometer air raksa/merkuri, barometer air, barometer aneroid, barograph dan
yang terbaru adalah digital barometer.
6
Prinsip Kerja Barometer
Prinsip kerja masing-masing jenis barometer berbeda-beda namun salah satu yang
akan dijelaskan adalah barometer air raksa (merkuri) digunakan untuk mengukur tekanan
atmosfer. Barometer air raksa terbuat dari tabung gelas dengan ketinggiansekitar 84 cm dan
tertutup pada ujung atasnya. Sedang ujung tabungsatunya dibiarkan terbuka serta dicelupkan
dalam wadah yang berisi airraksa. Pada suhu dan tekanan normal tinggi air raksa berkisar
pada 76cm. Karena terdapat daerah hampa di bagian atas barometer, kolom merkuri tidak
mengalami tekanan dari ujung atas tabung kaca.Jadi, kolom merkuri di tabung kaca naik atau
turun karena efek tekanan atmosfer pada permukaan wadah air raksa sehingga mencerminkan
tekanan atmosfer total pada tempat tersebut.
7
2.2 Alat Ukur Suhu (Temperature Measurement)
A. Pengertian
Adapun jenis thermometer dapat dibedakan berdasarkan dari bahan penyusunnya yaitu
:
a.Thermometer dengan bahan cair jenisnya seperti thermometer laboratorium, thermomerter
ruang, thermometer klinis dan thermometer six-bellani
b.Thermometer dengan bahan zat padat jenisnya adalah termometr bimetal, thermometer
hambatan dan termokopel
c.Thermometer dengan bahan gas adalah jenis thermometer yang memanfaatkan sifat-sifat
termal gas. Ada dua macam termometer gas yaitu termometer yang volume gasnya dijaga
tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari thermometer. Kemudian
thermometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat
termometrik dari htermometer.
d.Thermometer optis adalah thermometer yang bekerja menggunakan sinar optic/ sinar
inframerah.
B. Prinsip kerja thermometer
Masing-masing jenis thermometer memiliki cara kerja tersendiri, namun secara umum
cara kerja thermometer adalah sebagai berikut :
Ketika temperatur naik, cairan di bola tabung mengembang lebih banyak daripada
gelas yg menutupinya. Hasilnya, benang cairan yg tipis dipaksa ke atas secara kapiler.
Sebaliknya, ketika temperatur turun, cairan mengerut dan cairan yg tipis di tabung bergerak
8
kembali turun. Gerakan ujung cairan tipis yg dinamakan meniscus dibaca terhadap skala yg
menunjukkan temperatur.
Zat untuk termometer haruslah zat cair dengan sifat termometrik artinya mengalami
perubahan fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan, misalnya raksa dan alkohol. zat cair
tersebut memiliki dua titik tetap (fixed points), yaitu titik tertinggi dan titik terendah.
Misalnya, titik didih air dan titik lebur es untuk suhu yang tidak terlalu tinggi. Setelah itu,
pembagian dilakukan di antara kedua titik tetap menjadi bagian-bagian yang sama besar,
misalnya termometer skala Celcius dengan 100 bagian dan setiap bagiannya bernilai 1C.
Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk
mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan besaran aliran fluida yang
diukur atau alat sekundernya adalah manometer pipa U. Venturi Meter memiliki kerugian
karena harganya mahal, memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter throatnya dengan
diameter pipa tidak dapat diubah.
Untuk sebuah venturi meter tertentu dan sistem manometer tertentu, kecepatan aliran
yang dapat diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran berubah maka diameter
throatnya dapat diperbesar untuk memberikan pembacaan yang akurat atau diperkecil untuk
mengakomodasi kecepatan aliran maksimum yang baru.
9
Prinsip Kerja Venturimeter tanpa manometer ini berdasar pada Asas Bernoulli yang
berbunyi: Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida yang paling besar adalah pada
bagian kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah pada bagian kelajuan
alirnya paling besar.
Venturi meter Fluida yang mengalir dalam pipa mempunyai massa jenis ρ. Kecepatan
fluida mengalir pada pipa sebelah kanan, maka tekanan pada pipa sebelah kiri lebih besar.
Perbedaan tekanan fluida di dua tempat tersebut diukur oleh manometer yang diisi dengan
fluida dengan massa jenis ρ’ dan manometer menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian
permukaan fluida di kedua sisi adalah H. Dengan menggunakan persamaan kontinuitas dan
Persamaan Bernouli, diperoleh :Menghitung kelajuan cairan dalam pipa memakai
venturimeter tanpa manometer Persamaan Bernoulli adalah dan kontinuitas A1.v1 = A2.v2,
maka Cairan mengalir pada mendatar maka h1 = h2 sehingga,
P1 – P2 = ½ .ρ.(v22– v12)_____(1)
Maka pada tabung fluida diam, maka tekanan hidrostatisnya : P1 = ρ.g.hA
dan P2 = ρ.g.hB maka P1 – P2 = ρ.g(hA –hB ) = ρ.g.h —– (2)
Keterangan:
v : kelajuan gas, satuan (m/s)
v1 : kecepatan fluida pada pipa yang besar satuannya (m/s) h
: beda tinggi air raksa, satuan (m)
A1 : luas penampang pipa yang besar satuannya (m2)
A2 : luas penampang pipa yang kecil (pipa manometer) satuannya (m2)
ρ : massa jenis gas, satuannya (Kg/m3) ρ’ : massa jenis cairan pada
manometer satuannya (Kg/m3)
B. Flow Nozzle
Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu terpasang diantara dua flensa.
Flow Nozzle biasa digunakan untuk aliran fluida yang kecil. Karena flow nozzle mempunyai
lubang lebih besar dan kehilangan tekanan lebih kecil daripada plat orifice sehinga flow
nozzle dipakai untuk fluida kecepatan tinggi pada temperatur tinggi dan untuk penyediaan air
ketel. Flow nozzle ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk
mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat untuk menunjukkan besaran aliran fluida yang
diukur atau alat sekundernya adalah berupa manometer. Pada flow nozzle kecepatan
bertambah dan tekanan semakin berkurang seperti dalam venturi meter. Dan aliran fluida
akan keluar secara bebas setelah melewati lubang flow nozzle sama seperti pada plat orifice.
Flow nozzle terdiri dari dua bagian utama yang melengkung pada silinder.
10
P1 P2
P1 > P 2
Aliran
fluida
C. Pitot tubes
Nama pitot tubes datang dari konsensip Henry de Pitot pada tahun 1732. Pitot tubes
mengukur besaran aliran fluida dengan jalan menghasilkan beda tekanan yang diberikan oleh
kecepatan fluida itu sendiri dapat dilihat pada Gambar diatas, pitot tubes membutuhkan dua
lubang pengukuran tekanan untuk menghasilkan suatu beda tekanan. Pada pitot tubes ini
biasanya fluida yang digunakan adalah jenis cairan dan gas. Pitot tubes terbuat dari stainless
steel dan kuningan.
Fungsi dari pilot tube untuk mengukur tekanan fluida pada wind tunnel dan
menghitung profil kecepatan aliran pada pipa. Sedangkan aplikasi Pitot Tubediterapkan untuk
mengukur kecepatan pada pesawat (airspeed) ,altimeter pesawat dan mengukur tekanan fluida
pada wind tunnel (terowongan angin).
D. Flat Orifice
Orifice merupakan salah satu komponen dari perangkat primer (primary device) untuk
mengukur aliran dengan menggunakan prinsip mengubah kecepatan aliran, riilnya yaitu
mengubah luasan yang dilalui aliran fluida tersebut (orifice).
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum atau
massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat ini
berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari gagang orifice
adalah untuk memudahkan dalam proses pemasangan dan penggantian. Orifice termasuk alat
ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran (Obstruction Device). Karena geometrinya
sederhana, biayanya rendah dan mudah dipasang atau diganti.
Orifice Plate(Sebuah plat lubang) adalah pelat tipis dengan lubang di tengah. Hal ini
biasanya ditempatkan dalam pipa aliran fluida di mana. Ketika cairan mencapai pelat orifice,
dengan lubang di tengah, cairan dipaksa untuk berkumpul untuk pergi melalui lubang kecil,
titik konvergensi maksimum sebenarnya terjadi tak lama hilir orifice fisik, pada titik kava
disebut contracta (lihat gambar sebelah kanan). Seperti tidak demikian, kecepatan dan
perubahan tekanan. Di luar contracta vena, cairan mengembang dan kecepatan dan tekanan
perubahan sekali lagi. Dengan mengukur perbedaan tekanan fluida antara bagian pipa normal
dan di vena contracta, tingkat aliran volumetrik dan massa dapat diperoleh dari persamaan
Bernoulli.
Prinsip kerja Orifice Meter
12
Gambar 7. Prinsip kerja plate orifice
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu (umumnya di
tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice akan dipaksa untuk
melewati lubang pada orifice. Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan
tekanan. Titik dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum disebut vena
contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan mengalami perubahan
lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan pada pipa normal dan tekanan pada vena
contracta, laju aliran volume dan laju aliran massa dapat diperoleh dengan persamaan
Bernoull
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai
dengan makalah “Fungsi dan cara kerja alat ukur tekanan, suhu dan aliran” penulis
menyimpulkan bahwa pengetahuan tentang fungsi dan cara kerja alat ukur sangat bermanfaat
untuk kita pelajari sehingga kita dapat mengetahui cara menggunakan alat tersebut dengan
benar beserta penerapannya. Karena di setiap pekerjaan kita tak lepas dari yang namanya alat
ukur. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan rinci dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Terima kasih.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://ridhoernandi.blogspot.co.id/2012/04/manometer.html http://artikel-teknologi.com/alat-ukur-
tekanan-pressure-switch/ http://www.slideshare.net/fniken/alat-ukur-tekanan
http://4muda.com/mengenal-lebih-jauh-barometer-prinsip-kerja-barometer-dan-aplikasinya/
http://softilmu.blogspot.co.id/2014/08/pengertian -dan-alat-ukur-suhu.html
http://sjitok.blogspot.co.id/2014/12/makalah -alat-pengukuran-laju-aliran.html http://artikel-
teknologi.com/alat-ukur-aliran-menggunakan-venturi-meter/
15
16