Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

METEROLOGI INDUSTRI

OLEH :

NAMA : RAJA BIMA PANE

NIM : 2002122

JURUSAN : TEKNIK MEKANIKA

JUDUL : PENGUKURAN

TANGGAL : 24 Januari 2022

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2021
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengukuran Aliran dan
Alat Ukur Sensor”.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Meterologi Industri yang
di bimbing oleh Dosen Ibu KARTI, MT .

Dalam Penulisan makalah ini, saya pihak penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amiin.

Medan, 24 Januari 2022

Penyusun
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pengukuran Tekanan dan Aliran merupakan salah jenis pengukuran yg di
gunakan dalam Instrumentasi Industri. Pengukuran Tekanan dan Aliran diperlukan
untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang mengalir masuk dan keluar
proses. Dengan kata lain, Pengukuran Tekanan dan Aliran berapa banyak bahan yang
digunakan atau didistribusikan ke dalam proses.
Saat ini, efisiensi dan biaya dari suatu proses dibantu dengan berbagai variabel
pengendali yang salah satunya adalah variabel laju alir. Biaya merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pemilihan instrumentasi yang tepat dalam suatu
penerapan misalnya di industri.
Ketepatan dan ketelitian yang baik pada proses akan berpengaruh pada
efisiensi operasi. Semakin tinggi efisiensi maka laba yang didapatkan akan semakin
besar. Pengukuran laju alir yang tidak akurat akan menyebabkan kesalahan yang fatal
dalam proses di industri.
Maka dari itu Pengukuran Tekanan Dan Aliran Sangat diperlukan karena
Berperan Penting dalam Proses Instrumentasi industri.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui Pengertian Pengukuran Tekanan dan Aliran.
b. Mengetahui Jenis – Jenis Pengukuran Tekanan dan Aliran.
c. Mengetahui Alat Ukur Tekanan dan Aliran.
d. Mengetahui Aplikasi Pengukuran Tekanan dan Aliran.

1.3 Rumusan masalah


a. Pengertian Pengukuran Tekanan dan Aliran.
b. Apa saja Jenis – Jenis Pengukuran Tekanan dan Aliran.
c. Apa saja Alat Ukur Tekanan dan Aliran.
d. Bagaiman Aplikasi Pengukuran Tekanan dan Aliran.
BAB II
Pengukuran Tekanan dan Aliran
2.1 Definisi
2.1.1 Tekanan
Pengukuran tekanan (pressure) adalah pengukuran gaya yang bekerja
persatuan luas, maka pengukuran tekanan didefinisikan sebagai pengukuran
besarnya gaya untuk tiap satuan luas. dengan demikian satuan tekanan
identik dengan satuan tegangan (stress). Dalam konsep ini tekanan
didefinisikan sebagai gaya yang diberikan oleh fluida pada tempat yang
mewadahinya.
2.1.2 Aliran
Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau laju aliran
massa atau laju aliran volume aliran. Ditinjau dari jenis saluran, aliran
fluida dibagi menjadi dua, yaitu aliran saluran tertutup dan aliran saluran
terbuka. Dan instrumen pengukuran aliran pun secara umum
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu pengukuran aliran terbuka dan
pengukuran aliran tertutup.

2.2 Jenis-jenis Pengukuran


2.2.1 Tekanan
a. Pengukuran Tekanan mutlak (absolute pressure) adalah Pengukuran
nilai mutlak tekanan yang bekerja pada wadah tersebut atau Gaya yang
bekerja pada satuan luas, tekanan ini dinyatakan dan diukur terhadap
tekanan nol atau suatu tekanan yang ada diatas nol absolute atau jumlah
dari tekanan atmosfir dengan tekanan relatif. Apabila tekanan relatif
adalah negatif, maka tekanan absolut adalah tekanan atmosfir dikurangi
tekanan relatif.
b. Pengukuran Tekanan relatif atau tekanan terukur adalah Pengukuran
tekanan yang diukur berdasarkan tekanan atmosfer (di atas atau bawah
tekanan atmosfir). Jadi tekanan relatif adalah selisih antara tekanan
absolute dengan tekanan atmosfer (1 atmosfer = 760 mmHg = 14.7
psia). Tekanan ini bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfir.
Tekanan relatif dari zat cair yang berhubungan dengan udara luar
(atmosfir) bertekanan “nol” sehingga tekanan relatif adalah positif bila
lebih besar dari tekanan atmosfir dan negatif apabila lebih kecil.
Tekanan relatif biasa disebut “relative pressure/gage pressure.
c. Pengukuran Vacum pressure (tekanan hampa) adalah Pengukuran
tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer.
d. Pengukuran Differential pressure (tekanan differential) adalah
Pengukuran tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain.
2.2.2 Aliran
a. Pengukuran Kuantitas
Alat -alat uk ur ini mem berik an pet unj uk yang sebanding de

ngan k uant it as t ot al yang --t elah m eng alir dalam , wakt u t


ert en t u. F lu i d a m e ng a l ir m e le wa t i e l em e n pr im e r s
ec ara b er turutan dalam kuantitas yang kurang lebih terisolasi
dengan secara.bergantian mengisi dan mengosongkan bejana
pengukur yang diketahui kapasitasnya. Berapa kali bejana
pengukur diisi d a n d i k o s o ng k a n d i t u n j u k k a n o l e h e
l e m e n s e k u n d er ya n g terdiri dari penghitung dengan
jarum yang dikalibrasikan dengan tepat.
b. Pengukuran Laju Aliran
Laju aliran Q merupakan fungsi luas pipa. A dan
kecepatan V, dari cairan yang mengalir lewat pipa,
yakni,

Q=AV

Tetapi dalam praktek, kecepatannya tidak merata, lebih besar di pusat.


Jadi kecepatan terukur rata -rata dari cairan atau gas dapat
berbeda dari kecepatan rata-rata sebenarnya.
c. Pengukuran deferensial tekanan
Jenis pengukuran aliran yang paling digunakan adalah yang
tergantung pada pengukuran tekanan diferensial. Pada prinsip nya,
beda luas penampang melintang dari aliran dikurangi yang
mengakibatkan naiknya kecepatan, sehingga menaikkan pu la
energy gerakan atau. energi kinetis. Karena energi tidak bisa di
ciptakan atau dihilangkan, kenaikan energi kinetis ini diperoleh dari
energi tekanan, sehingga tekanan fluida berkurang. Bagian
berkurangnya tekanan, yang diketahui atau beda tekanan di ukur,
sehingga memungkinkan dihitungnya kecepatan.

2.3 Alat Ukur Tekanan dan Aliran


2.3.1 Alat ukur tekanan ada dua macam yaitu :
a. Alat ukur tekanan udara tertutup
1. Manometer kolom cairan (U tube)
2. Bourdon Tube
3. Diaphragm Pressure Gage
4. McLeod Gages

b. Alat ukur tekanan udara luar


1. Barometer

Manometer

Manometer adalah suatu alat pengukur tekanan yang menggunakan


kolom cairan untuk mengukur perbedaan tekanan antara suatu titik tertentu
dengan tekanan atmosfer (tekananterukur) , atau perbedaan tekanan antara dua
titik.
Ada tiga jenis manometer yang paling sederhana adalah piezometer,
kemudian manometer pipa U, dan yang lebih rumit adalah manometer
deferensial.

A. Piezometer adalah tabung vertical yang dipasang pada tempat yang mau
diukur, piezometer merupakan manometer paling sederhana. Piezometer
tidak bisa digunakan untuk mengukur tekanan dibawah tekanan atmosfer.

Gambar manometer Piezometer

Persamaan manometer piezometer


0 + h γ = Pa
Pa = h γ
Pa = tekanan ( Pa )
h = ketinggian ( m )
N
γ = Berat Jenis ( 3 )
m

B. Manometer pipa U adalah adalah tabung vertical yang dipasang pada


tempat yang mau diukur, manometer pipa U bisa digunakan untuk
mengukur tekanan dibawah tekanan atmosfer.

a b

Gambar manometer pipa U

Persamaan manometer pipa U


Pa = h γ ( Persamaan untuk gambar a )
Pa = - h γ ( Persamaan untuk gambar a )
Pa = tekanan ( Pa )
h = ketinggian ( m )
N
γ = Berat Jenis ( 3 )
m
C. Manometer deferensial adalah menentuka perbedaan tekanan antara dua
titik X dan Y bila tekanan yang sebenarnya dititik yang manapun dalam
system tidak ditentukan, digunakan untuk mengukur beda tekanan

Gambar. manometer deferensial

Persamaan manometer pipa U


Px + hx γx + a γa – hy γy = Py
Py – Px = hy γy - hx γx - a γa
P = tekanan ( Pa )
h = ketinggian ( m )
N
γ = Berat Jenis ( 3 )
m

Bourdon Tube
Bourdon Tube adalah alat ukur tekanan nonliquid. Alat ukur ini secara
luas digunakan didalam industri proses untuk mengukur tekanan statis pada
beberapa aplikasi. Bentuk dari bourdon tube terdiri dari element (C-type,
helical dan spiral) dan dihubungkan secara mekanikal dengan jarum indicator.
Gambar . Bourdon Tube

Diaphragm Pressure Gage


Diaphragm pressure gage adalah alat ukur tekanan untuk mengukur
perbedaan suatu tekanan yang tidak diketahui dengan suatu tekanan acuan.
Diafragma pada dasarnya adalah lembaran datar dan tipis yang terbuat
dari logam.
Diafragma datar (flat diaphragm) mendefleksi sesuai dengan hukum –
hukum pada umumnya yang dapat diaplikasikan ke lembaran datar untuk
kondisi – kondisi muatan simetris. Bentuk dasar dari diafragma datar adalah
sebuah jaringan datar yang dijepit pada bagian pinggirnya.
Diafragma bergelombang (corrugated diaphragm) terdiri dari
gelombang – gelombang atau lekuk – lekuk bundar. Bentuk ini bertujuan
untuk meningkatkan kekerasan serta daerah efektif daripada diafragma,
dengan demikian memberikan defleksi yang lebih besar daripada diafragma
datar. Bentuk yang bergelombang menyebabkan sensitivitas yang lebih besar
daripada diafragma datar.
Selain kedua macam diafragma diatas ada juga diafragma tunggal
(Single diapraghm), terdapat juga diafragma ganda (double diapraghm) yang
biasa disebut kapsul. Sensitivitas kapsul lebih besar dibandingkan dengan
diafragma tunggal. Bahan – bahan yang biasa dipakai untuk untuk diafragma
adalah alloy metal elastis
Gambar . Pressure Gauge With Horisontal diaphragm

McLeod Gages
McLeod gage adalah alat ukur tekanan rendah (vakum) dimana
tekanan dibawah 10−4torr (10−4mmHg, 1.33×10-2 Pa, 1.93×10−6 psi) yang
bekerja berdasarkan tinggi kolom cairan. Disini dipakai metoda kompresi gas.
Alat ukur ini sering digunakan sebagai kalibrator alat ukur tekanan vakum
lainnya.

Prinsip Kerja McLeod Gages.


Skema McLeod gage dapat dilihat pada gambar 3.68. Alat ini
mempunyai dua kaki, dimana pada kaki yang satu terdapat suatu volume yang
ukurannya jauh lebih besar dari pada volume pipa.Ujung pipa pada kaki
tersebut di atas tertutup.Alat ini mempunyai torak (piston), yang digunakan
untuk mengatur tinggi cairan dalam pipa.Sebelum pengukuran dilakukan torak
ditarik sehingga tinggi cairan berada di bawah lubang yang menghubungkan
kedua pipa (gambar 3.68.a). Kemudian tekanan vakum yang akan diukur
dihubungkan pada pipa lainnya, sehingga tekanan vakum yang diukur mengisi
semua pipa. Setelah pengisian terjadi, torak ditekan sehingga cairan memasuki
semua pipa. Tekanan vakum yang berada pada kaki pertama akan
terperangkap pada pipa yang tertutup (gambar 3.68.b). Torak terus ditekan
sehingga tinggi cairan pada pipa kedua mencapai skala 0, yaitu sama dengan
tinggi pipa tertutup. Tinggi cairan pada kaki pertama akan lebih rendah dari
kaki kedua,karena tekanan vakum di kaki tersebut akan terkompresi menjadi
lebih tinggi dari tekanan vakum yang diukur.
Gambar. Prinsip Kerja McLeod Gages
Hukum boyle, yang diusulkan oleh Robert Boyle pada tahun 1662,
menyatakan bahwa pada sistem isothermal yang tertutup (temperatur
yangtetap), maka produk dari pressure (P) dan volume (V) adalah tetap.
P. V = konstan
Atau setara dengan :
P1.V1 = P2.V2
Umpamakan bahwa tekanan awal dan volume di dalam McLeod Gage diberi
oleh,
P1 = Pi
V1 = V + A·h0
dimana V adalah volume reservoir dan A adalah luas penampang dari tabung
yang disegel (tertutup). Misalkan volume dan tekanan yang akhir pemampatan
diberi oleh persamaan,
P2 = Pgage
V2 = A·h
Menurut Hukum Boyle, maka :
Pi . (V + A.h0) = Pgage . A. h
Untuk bentuk manometer, Pgage = P - Pref = ρ.g.h – Pi, maka tekanan
yang tidak diketahui Pi dapat turunkan menjadi suatu fungsi dari perbedaan
tingginya h.
γ h2
Pi =
V + A (h 0−h)
Selanjutnya, volume dari reservoir pada umumnya lebih besar dari
tabung,
V » A·(h0-h)
Sehingga persamaan dapat disederhanakan menjadi :
2
Pi = γ h
V
Barometer
Barometer alat pengukur tekanan khusus dipakai untuk mengukur
tekanan atmosfir. Suatu tabung gelas berisi cairan dan dicelupkan kedalam bak
yang berisi cairan yang sama. Ujung atas tabung divakumkan dan kemudian
ditutup. Cairan yang biasa dipakai adalah air raksa. Air raksa didalam tabung
akan turun, tetapi tidak terus sampai habis karena adanya tekanan atmosfir
yang mengimbangi tekanan air raksa dalam tabung seperti terlihat pada
gambar 2.23. Dengan mengukur tinggi air raksa h didalam tabung, tekanan
atmosfir dapat ditentukan :

Pa ≈ h (cm Hg)

Gambar. Barometer Air raksa


2.3.2 Jenis Flowmeter Yang Sering Digunakan :

Venturi meter

Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang
berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk
menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah
manometer pipa U. Venturi Meter memiliki kerugian karena harganya mahal,
memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter throatnya dengan diameter
pipa tidak dapat diubah.

Untuk sebuah venturi meter tertentu dan sistem manometer tertentu,


kecepatan aliran yang dapat diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran
berubah maka diameter throatnya dapat diperbesar untuk memberikan
pembacaan yang akurat atau diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan
aliran maksimum yang baru.

Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 4 bagian utama yaitu:


• Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama
seperti diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan
pada bagian ini.
• Inlet Cone: Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan fluida.
• Throat (leher): Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini
berbentuk bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau
menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.
Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan
diteruskan ke bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik
pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan mengalami
penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk
kerucut atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk
kebagian throat inilah tempat-tempat pengambilan tekanan akhir dimana throat
ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari venturi
meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil
berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal.

Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka
tekanan fluida yang meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida
yang memasuki meteran dan keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak
akan menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen dalam
tekanan. Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna
pada outlet cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan
yang permanen dalam sebuah meteran yang dirancangan dengan tepat. Titik
pusat lubang penghalang tidak satu garis pusat dengan pusat penampang pipa.
Pemasangan lubang yang tidak konsentris ini dimaksud untuk mengurangi masalah
jika fluida yang diukur membawa berbagai benda padat (solid).

Flow Nozzle

Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu terpasang diantara
dua flensa. Flow Nozzle biasa digunakan untuk aliran fluida yang kecil.
Karena flow nozzle mempunyai lubang lebih besar dan kehilangan tekanan
lebih kecil daripada plat orifice sehinga flow nozzle dipakai untuk fluida
kecepatan tinggi pada temperatur tinggi dan untuk penyediaan air ketel. Flow
nozzle ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk
mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat untuk menunjukkan besaran
aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah berupa manometer.
Pada flow nozzle kecepatan bertambah dan tekanan semakin berkurang seperti
dalam venturi meter. Dan aliran fluida akan keluar secara bebas setelah
melewati lubang flow nozzle sama seperti pada plat orifice. Flow nozzle
terdiri dari dua bagian utama yang melengkung pada silinder.

Pitot tubes

Nama pitot tubes datang dari konsensip Henry de Pitot pada tahun
1732. Pitot tubes mengukur besaran aliran fluida dengan jalan menghasilkan
beda tekanan yang diberikan oleh kecepatan fluida itu sendiri dapat dilihat
pada Gambar diatas, pitot tubes membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan
untuk menghasilkan suatu beda tekanan. Pada pitot tubes ini biasanya fluida
yang digunakan adalah jenis cairan dan gas. Pitot tubes terbuat dari stainless
steel dan kuningan.

Flat orifice
Orifice adalah plat berlubang yang disisipkan pada laluan aliran fluida
yang diukur, juga merupakan alat primer yang berfungsi untuk mendapatkan
beda tekanan antara aliran pada up stream dan down stream dari orifice itu
sendiri. Orifice merupakan salah satu alat ukur yang digunakan di lapangan
geothermal dan umumnya orifice diletakkan sebelum separator

2.4 Aplikasi Pengukuran Tekanan dan Aliran.


1. Sensor Tekanan
Jelas sekali bahwa alat ini digunakan untuk mengukur besar tekanan gas atau
cairan pada suatu ruang tertentu. Alat ini banyak digunakan pada peralatan
penerbangan, instrumentasi cuaca, sistem hidrolik dan pneumatic, boiler, dan lain
sebagainya.

Pada industri besar, alat ukur tekanan dihubungkan dengan sebuah transmitter
yang akan mengirimkan nilai tekanan berupa sinyal ke sistem kontrol yang ada.
Pressure transmitter ini berfungsi untuk mengubah sinyal mekanis berupa besar
tekanan menjadi sinyal listrik berupa Ampere, sistem ini lazim disebut P/I (baca:
P to I).
Penampakan Pressure Transmitter

2. Sensor Altitude
Sensor altitude adalah alat untuk menentukan ketinggian di atas permukaan air
laut. Alat ini sangat penting digunakan sebagai sistem navigasi di pesawat
terbang, mobil, dan terkadang di sebuah gedung bertingkat sebagai petunjuk
untuk para pejalan kaki.

Sensor ketinggian ini sebenarnya menggunakan prinsip Gauge Pressure Sensor


(baca ini), yang menggunakan tekanan udara permukaan air laut (1 atm) sebagai
titik referensi untuk menentukan ketinggian suatu lokasi. Serta menggunakan
hubungan antara tekanan udara dengan ketinggian di suatu tempat.

Altitude Sensor

3. Sensor Aliran (Flow Sensing)


Untuk mengukur aliran fluida di dalam sebuah pipa, dapat menggunakan
pengembangan dari Pressure Sensor yang digabungkan dengan prinsip venturi
effect. Venturi Effect adalah sebuah fenomena yang terjadi pada aliran fluida yang
mengalir pada pipa berbentuk venturi, yang mana tekanan fluida pada sisi kecil
dan besar venturi ada perbedaan. Perbedaan tekanan (Differential Pressure) yang
terjadi akan berubah-ubah sesuai dengan besar aliran fluida yang ada.

Venturi Effect

Beda tekanan yang ada ditransmisikan oleh sejenis Differential Pressure


Transmitter yang selanjutnya nilainya dikonversikan menggunakan rumusan
venturi effect menjadi besar aliran fluida yang terjadi.

4. Alat Ukur Kedalaman (Depth Sensor)


Alat ukur tekanan juga dapat digunakan untuk mengukur kedalam air laut dimana
alat tersebut berada. Misal pada penyelam, kapal selam, alat-alat selam, mereka
menggunakan alat ini. Prinsip alat ini menggunakan prinsip rumusan berikut:

Dimana P adalah tekanan, ρ adalah massa jenis fluida, g adalah percepatan


gravitasi, h adalah ketinggian kolom fluida yang berada tepat di atas alat sensor.
BAB II
Alat Ukur Sensor

1.Pengertian Sensor
Sensor merupakan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi sesuatu (seperti: suhu,
kecepatan, jarak dll) dan sering berfungsi untuk mengukur magnitude (besaran) sesuatu.
Sensor adalah jenis transduser (mengubah daya menjadi daya yang lain) seperti mengubah
variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor
biasanya dikategorikan melalui pengukur dan memegang peranan penting dalam
pengendalian proses pabrikasi modern. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran,
hidung lidah dan menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi industri. Jadi sensor
sangatlah penting dalam pembuatan alat-alat otomasi misalnya seperti dalam bidang industri,
dan lain-lain.
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis,
panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk
pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Beberapa jenis sensor
yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu,
dan sensor tekanan.

Jenis Sensor
Jenis sensor secara garis besar bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Sensor fisika
2. Sensor Kimia
Sensor fisika adalah sensor yang mendeteksi suatu besaran berdasarkan hokum-hukum fisika.
Yang termasuk kedalam jenis sensor fisika yaitu :
1. Sensor cahaya
2. Sensor suara
3. Sensor suhu
4. Sensor gaya
5. Sensor percepatan
Sensor kimia adalah sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah
besaran kimi menjadi besaran listrik. Biasanya ini melibatkan beberapa reaksi kimia. Yang
termasuk kedalam jenis sensor kimia yaitu :

1. Sensor PH
2. Sensor Gas
3. Sensor oksigen
4. Sensor Ledakan

Macam-macam Sensor serta Fungsi dan Implementasinya :

1. Sensor cahaya

 Sensor cahaya, seperti namanya sensor ini digunakan terhadap objek-objek yang memiliki
bentuk warna atau cahaya, yang diubah menjadi daya yang berbeda-beda.

Sensor cahaya terdiri dari 3 macam kategori:

 Fotovoltaic, prosedur kerja dari sensor ini yaitu, mengubah energi sinar langsung menjadi
energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan
menghasilkan tegangan.
 Fotokonduktif (fotoresistif ), sensor ini memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-
selnya. prinsip kerjanya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima sensor, maka akan
semakin kecil pula nilai tahanannya.
 Fotolistrik, sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak
suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari
pasangan sumber cahaya dan penerima.
Berikut ini merupakan beberepa contoh dari sensor cahaya:

a.LDR (Light Dependent Resistor)

Sensor ini berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik. Prinsip kerja
dari LDR  (Light Dependent Resistor) yaitu, semakin tinggi intensitas cahaya yang mengenai
permukaan LDR (Light Dependent Resistor) maka hambatan listrik yang dihasilkan semakin
besar, dan sebaliknya. Sensor ini dapat diimplementasikan dalam pembuatan lampu otomatis.
Lampu yang secara otomatis hidup dimalam hari, dan mati disiang hari. Lampu hidup
dikarenakan intensitas cahaya yang terbaca oleh sensor sangatlah minim, dan sebaliknya.

b.Fotodiode

Fotodiode ini berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas dioda.
Fotodiode sejenis dengan dioda pada umummya, perbedaannya pada fotodiode ini adalah
dipasangnya sebuah lensa pemfokus sinar untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan
”pn”.
Prinsip kerja : Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” menyebabkan sebuah
elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron berpindah ke luar dari valensi
band meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron bebas dan hole. Contoh
produk yang menggunakan sensor Fotodiode, mungkin kawan_kawan sudah tahu tentang
robot yang satu ini, Line Follower atau lebih jelasnya Line Tracer. Sensor Fotodiode
digunakan untuk menerima input perbedaan warna dari objek garis yang dipantulkan oleh
pancaran lampu LED, sehingga Line Tracer dapat melaju dengan tepat melewati garis.

c.Fototransistor

Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor. Fototransistor sejenis dengan
transistor pada umummya. Perbedaannya terletak pada, fototransistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar
pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”.

2. Sensor Tekanan
Sensor tekanan sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana
mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan
tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas
penampangnya. Contoh produk yang menggunakan sensor Tekanan, seperti: Alat untuk
mendeteksi tekanan darah orang dewasa secara otomatis. Alat tersebut dilakukan dengan
manset yang dipasang di lengan pasien, kemudian dipompa sampai pada tekanan tertentu
yang selanjutnya baru dilakukan pengukuran tekanan darah.

3. Sensor Proximity

Proximity sensor atau yang disebut “ sensor jarak” adalah sebuah sensor yang mampu
mendeteksi keberadaan benda yang berada didekatnya tanpa melakukan kontak fisik secara
langsung. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat
untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan.

Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap
terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar. Contoh pemanfaatan dari
sensor Proximity yaitu pada Smartphone yang pada proses pengaplikasiannya menggunakan
teknik Air Gesture. Dimana penggunanya dapat melakukan manajemen akses ke smartphone
tanpa melakukan kontak fisik ke layar smartphone.

4. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini
menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan
waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan
dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan
jarak atau tinggi objek yang memantulkannya.

Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.
Banyak produk-produk yang pada pemrosesannya menggunakan sensor Ultrasonik.
Misalnya: pada Robot KRCI (kontes robot cerdas indonesia) tergolong semua kontestan
menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga robot dapat melalui rintangan dengan tidak
menyentuh objek-objek yang berada disekitarnya.

5.  Sensor Kecepatan (RPM)

Sensor kecepatan atau velocity sensor adalahsuatu sensor yang dipakai untuk mendeteksi
kecepatan gerak benda guna selanjutnya diolah kedalam format sinyal elektrik. Dalam
kenyataannya ada sejumlah sensor yang dipakai untuk sekian banyak  keperluan ini, sensor-
sensor itu diantaranya:

 Tachometer dan Stroboscope


 Kabel Piezoelectric
 Muzzle velocity
 Encoder Meter

Cara Kerja Sensor Kecepatan

Proses penginderaan sensor kecepatan adalahproses kebalikan dari sebuah motor, dimana
sebuah poros/object yang berputar pada suatui generator bakal menghasilkan sebuah
tegangan yang seimbang dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar tidak jarang pula
diukur dengan memakai sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul ketika
medan magnetis terjadi. Lalu tegangan ini di kirim ke ECM.

Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana
suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan
yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan
menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan
magnetis terjadi. Contohnya pada alat pengukur kecepatan speedometer. Alat tersebut
mengukur kecepatan laju motor dalam kilometer perjam.

6. Sensor Magnet

Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan
magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua
kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor
ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap
ataupun uap. Implementasi dari alat ini seperti, Pengukuran medan magnet berbasis komputer
terdiri dari sensor medan magnet UGN3503, Op-Amp LM358 dan ADC 0804. Prinsip kerja
alat adalah mendekatkan magnet pada sensor.

Keluaran sensor berupa tegangan akan dikuatkan oleh op-amp agar dapat diproses oleh ADC.
Selanjutnya tegangan dikonversi oleh ADC menjadi data digital, kemudian diolah oleh
komputer dengan program visual basic dan hasilnya ditampilkan pada PC.
7. Sensor Penyandi (Encoder)

Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi
sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini
biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang
mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan
membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang
memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara
kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak
yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean  dalam susunan tertentu.

Contoh pengimplementasiannya yaitu sensor ini dapat dibuat menjadi suatu sistem yang
dapat menghitung kekuatan gempa bumi dengan menggunakan sensor incremental rotary
encoder dan diolah oleh mikrokontroler.

8. Sensor Suhu

Sensor Suhu atau Temperature Sensors ialah suatu komponen yang dapat mengolah besaran
panas menjadi besaran listrik sampai-sampai dapat mendeteksi fenomena perubahan suhu
pada obyek tertentu. Sensor suhu mengerjakan pengukuran terhadap jumlah energi
panas/dingin yang didapatkan oleh sebuah obyek sampai-sampai memungkinkan anda untuk
memahami atau mendeteksi fenomena perubahan-perubahan suhu itu dalam format output
Analog maupun Digital. Sensor Suhu pun adalahdari family Transduser.

Contoh peralatan-peralatan listrik maupun elektronik yang memakai Sensor Suhu diantaranya
laksana Thermometer Suhu Ruangan, Thermometer Suhu Badan, Rice Cooker, Kulkas, Air
Conditioner (Pendingin Ruangan) dan masih tidak sedikit lagi.

9. Flow Meter Sensor

Flow meter adalahalat ukur yang dipakai untuk mengukur laju aliran atau Jumlah sebuah
fluida yeng bergerak mengalir dalam sebuah pipa tertutup atau drainase terbuka laksana
channel atau sungai atau parit atau gorong-gorong. Difinisi flow meter itu sebagai di finisi
flow meter sangat sederhana dan cocok dengan peradaban tekhnology faedah dari flow meter
telah dikenal dan berkembang pesat cocok dengan tujuan, guna dan faedah pemasangan flow
meter. Jenis fluida yang melewati atau diukur oleh flow meter dapat berupa sekian banyak 
macam serta spesifikasi cairan, gas maupun solid laksana air mium, air limbah, air lumpur,
susu, madu, kecap, ciaran kimia, air gula, adonan kue, concrete, powder, biji bijian dan lai
lain..

Pada aplikasinya flow meter tidak sedikit digunakan guna mengukur karakter aliran baik
berupa kecepatan aliran, kapasitas aliran maupun volumenya atau dapat juga di hitung mass
flow nya yang berupa berat fluida. Pemilihan jenis serta model dari flow meter tergantung
pada aplikas yang di sesuaikan dengan tujuan, manfaat, tingkat kendala instalasi serta akurasi
yang di inginkan. Karena itu diperlukan rekayasa pemasangan flow meter supaya didapatkan
guna yang optimal, supaya sesuai dengan investasi yang dikeluarkan.

10.   Flame sensor

Flame sensor adalah sensor yang mempunyai faedah sebagai pendeteksi nyala api yang
dimana api itu mempunyai panjang gelombang antara 760nm – 1100nm. Sensor ini memakai
infrared sebagai tranduser dalam mensensing situasi nyala api.
Dalam banyak sekali pertandingan persaingan robot, pendeteksian bakal nyala api misalny
lilin masih tetap jadi di antara aturan yang umum dalam kompetensi lomba yang tidak bakal
pernah ditinggalkan. Dikarena itulah sensor ini memiliki peran yang vital yang bermanfaat
sebagai “mata” untuk robot dalam menuntaskan tugasnya mengejar posisi nyala api.

Biasanya dipakai pada persaingan robot Cerdas Indonesia atau KRCI baik berbentuk laba-
laba maupun laksana tank. Selain tersebut sensor ini tidak jarang juga dipakai untuk
mendeteksi api pada ruangan di perkantoran, apartemen, maupun di perhotelan. Suhu normal
pembacaan normal sensor ini yakni pada 25 – 85°C dengan besar sudut pembacaan pada 60°.
BAB IV
Kesimpulan
Pengukuran Tekanan dan Aliran merupakan variabel penting di dalam proses industri.
Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang mengalir
masuk dan keluar proses.
Ketepatan dan ketelitian yang baik pada proses akan berpengaruh pada efisiensi
operasi. Semakin tinggi efisiensi maka laba yang didapatkan akan semakin besar. Pengukuran
laju alir yang tidak akurat akan menyebabkan kesalahan yang fatal dalam proses di industri.
Pengukuran Tekanan dan Aliran ditentukan dengan mengukur kecepatan dan tekanan
cairan atau perubahan energi kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan
melintasi pipa mempengaruhi kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah
diketahui, kecepatan rata-rata merupakan indikasi dari laju alirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Aliran selain tekanan adalah viskositas, densitas,
dan gaya gesek cairan terhadap dinding dalam pipa.
Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau laju aliran massa atau laju aliran
volume aliran. Instrumen pengukuran aliran secara umum diklasifikasikan menjadi dua
bagian, yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran aliran tertutup.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google-docs.com
http://www.mekflu4.com
http://artikel-teknologi.com/aplikasi-alat-ukur-tekanan/
http://sjitok.blogspot.co.id/2014/12/makalah-alat-pengukuran-laju-aliran.html

Anda mungkin juga menyukai