Anda di halaman 1dari 4

Sejarah dan Konsep Dasar PLC

Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatanperalatan


elektronika yang mampu menangani kestabilan, akurasi dan mengeliminasi transisi status
yang berbahaya dalam proses produksi. PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an.
Sebuah PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menggantikan rangkaian sederetan relai yang ada pada sistem kontrol proses konvensional.

PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor), kemudian melakukan
proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, berupa menghidupkan atau
mematikan keluaran. Program yang digunakan adalah ladder diagram yang kemudian harus
dijalankan oleh PLC. Dengan kata lain PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada
instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC
banyak digunakan 8 pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan,
perakitan otomatis dan lain-lain. Hampir semua aplikasi memerlukan kontrol listrik
membutuhkan PLC. Alasan utama perancangan PLC adalah untuk mengilangkan beban
ongkos perawatan dan penggantian sistem kontrol mesin berbasis relai.

Progam Logic Controller

Program Logic Controller (PLC) adalah perangkat yang dirancang untuk menggantikan
system control elektrik berbasis relay. PLC mulai digunakan pada tahun 1970-an. Ide
utamanya adalah untuk mensubstitusi relay yang digunakan untuk mengimplementasikan
logika control. Dewasa ini PLC digunkan secara luas dan telah dikembangkan dari unit-unit
kecil yang berdiri sendiri (self contained) yang hanya mampu menangani sekitar 20
input/output menjadi system modular yang dapat menanggani input/output dalam jumlah
besar, menanggani input/output analog maupun digital dan melaksanakan mode kotrol
proporsional-integral-derivatif. Sesuai dengan namanya, PLC dapat dengan mudah deprogram
ulang. PLC serupa dengan computer, namun bedanya computer dioptimalkan untuk tugas
perhitungan dan penyajian data, sedangkan PLC dioptimalkan untuk tugas pengontrolan dan
pengoperasian di dalam lingkungan industr i.

Prinsip kerja PLC


Modul input sinyal-sinyal yang masuk akan diubah menjadi sinyal-sinyal digital.
Kemudian, oleh unit pemroses pusat atau "Central Processing Unit" (CPU) yang ada didalam
PLC ditetapkan di dalam ingatan memorinya.

Selanjutnya, CPU akan mengambil keputusan-keputusan tersebut akan dipindahkan ke


modul output masih dalam bentuk digital. Oleh modul output sinyal-sinyal ini akan diubah
kembali menjadi sinyal-sinyal analog. Sinyal-sinyal analog inilah yang nantinya akan
menggerakkan peralatan output.

Instruksi Dasar Pemograman

PLC memiliki instruksi-instruksi dasar yang perlu diketahui karena dalam penggambaran
ladder instruksi dasar ini selalu digunakan, seperti : LOAD(LD), LOAD NOT (LD NOT),
AND-AND NOT, OR-OR NOT, OUTPUT-OUTPUT NOT, END. Selain instruksi-instruksi
dasar PLC juga memiliki instruksi gabungan AND LD DAN OR LD. Instruksi gabungan
merupakan suatu instruksi yang menggunakan 2 buah instruksi dasar yang menggabungkan 2
blok rangkaian dalam program dengan menggunakan AND LD atau OR LD.

Komponen Dasar PLC

a. Unit prosesor atau central processing unit (CPU) yang di dalamnya berisi mikroprosesor
yang mampu menginterpretasikan sinyal-sinyal masukan dan melakukan tindakantindakan
pengontrolan, sesuai dengan program yang tersimpan di dalam memori, lalu meng
komunikasikan keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal-sinyal kontrol ke
antarmuka keluaran;

b. Unit catu daya yang diperlukan untuk mengubah tegangan arus bolak-balik (ac) dari
sumber menjadi tegangan arus searah(dc) yang dibutuhkan oleh prosesor dan
rangkaianrangkaian di dalam modul-modul antarmuka masukan dan keluaran;

c. Perangkat Pemrograman digunakan untuk memasukan program yang dibutuhkan ke dalam


memori. Programprogramtersebut dibuat dengan menggunakan perangkat pemograman dan
selanjutnya dipindahkan ke dalam unit memori PLC;

d. Unit memori merupakan tempat menyimpan program yang akan digunakan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan yang disimpan mikroprosesor;
e. Bagian masukan dan keluaran merupakan antarmuka dimana prosesor menerima informasi
dari dan mengkomunikasikan informasi kontrol ke perangkat-perangkat diluar. Sinyalsinyal
masukan dapat berasal dari saklar-saklar, sensorsensor, dan sebagainya. Sinyal-sinyal
keluaran bisa diberikan pada alat pengasut motor, katup, lampu, dan sebagainya.

Cara Kerja PLC


PLC beroperasi secara kontinu dalam 4 langkah (disebut 1scan) seperti pada
gambar:

Self test

Input scan

Output scan

Solve logic

Setiap scan terdiri atas:


a. Self Test, PLC memulai setiap scan dengan memeriksa apakah terdapat
kesalahan program yang akan dieksekusi serta mereset watch dog timer.
b. Input Scan, PLC membaca nilai /kondisi dari terminal input/output dan
menyimpannya dalam memori input.
c. Solve Logic. Selanjutnya PLC mengeksekusi program satu demi satu
menggunakan nilai pada memori input dan memperbarui nilai pada
memori output. Pemrograman PLC difokuskan pada bagian ini.
d. Output Scan. Terakhir PLC mengeluarkan nilai dari memori output ke
terminal output dan selanjutnya ke perangkat luar output.

Simulator PLC LogixPro


LogixPro adalah sebuah simulator PLC yang dikembangkan oleh Bill
Simpson dari The Learning Pit Kanada yang mengkombinasikan simulator
simulator PLC dan simulator proses/plant sehingga dapat digunakan untuk
mempelajari pemrogram PLC secara utuh dan terintegrasi.
Rangkaian Selfholding dan Interlock
Rangkaian interlock dapat diartikan sebagai rangkaian yang saling
mengunci. sehingga dibutuhkan 2 atau lebih kontaktor untuk membuat
rangkaian ini. pada prinsipnya, rangkaian interlock bekerja dengan salah satu
channel saja, sehingga tidak semua input dapat dijalankan bersama-sama
walaupun ditekan secara bersamaan. untuk menjalankan input yang lainnya
harus direset terlebih dahulu.

Analisa dari cara kerja rangkaian interlock adalah sebagai berikut:

 MCB dinyalakan maka arus masuk tetapi belum mengaktifkan koil


kontaktor 1.
 Ketika PB ON 1 disebelah kiri ditekan, arus akan melewati K2 NC
disebelah kiri kemudian mengaktifkan koil K1. Dengan aktifnya koil pada
K1, maka semua kontak K1 yang NC akan menjadi NO dan yang NO akan
menjadi NC.( K1.1 menjadi NC dan K1 NC menjadi NO) .
 Ketika PB ON dilepas, maka arus akan tetap mengalir melalui K1.1 dan
tetap mengalirkan arus menuju K1 sedangkan posisi K2 NC tetap karena
K2 tidak aktif.

Sedangkan rangkaian selfholding, yaitu rangkaian yang mengunci sendiri.


prinsipnya sama dengan interlock, tetapi hanya menggunakan satu kontaktor.
Analisa dari cara kerja rangkaian selfholding adalah sebagai berikut:

 L1 akan menyala bila Kontaktor 1 dialiri arus sehingga K1.1 NO akan


menjadi NC bersamaan dengan berubahnya K1 NO menjadi K1 NC.
 Kontaktor 1 akan terus aktif walaupun PB ON dilepas, karena kontaktor 1
selfholding melalui K1.1.

Anda mungkin juga menyukai