101411003
101411009
101411015
101411022
101411029
KELAS : 2 A
D3 TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2011
KATA PENGANTAR
Makalah Instrumentasi dan Pengukuran tentang pengukuran laju alir ini merupakan
makalah hasil studi literatur kami dari bebagai sumber. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah instrumentasi pengukuran dan juga untuk menunjang kami dalam mendalami
mata kuliah ini.
Tiada kata yang patut diungkapkan terlebih dahulu setelah selesainya makalah ini selain
Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Puii dan syukur kehadirat Ilahi penyusun panjatkan
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan
terima kasih penyusun sampaikan kepada para narasumber yang telah menyediakan ilmunya
untuk kami susun dimakalah ini. Banyak pihak turut membantu dan memungkinkan terciptanya
makalah ini, untuk itu penyusun ucapkan terima kasih yang mendalam.
Penyusun berharap makalaah ini memberikan manfaat pada para pembaca makalah ini
khususnya bagi penyusun sendiri. Penyusun mengharapkan apresiasiasi makalah ini, baik berupa
saran maupun kritik. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.
Bandung, Desember 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pengukuran laju alir cairan dan gas merupakan salah satu jenis pengukuran variabel
proses. Pengukuran laju alir cairan dan gas merupakan variabel penting di dalam proses industri.
Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang mengalir
masuk dan keluar proses. Dengan kata lain, pengukuran laju alir menunjukan berapa banyak
fluida yang digunakan atau didistribusikan ke dalam proses.
Saat ini, efisiensi dan biaya dari suatu proses dibantu dengan berbagai variabel
pengendali yang salah satunya adalah variabel laju alir. Biaya merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pemilihan instrumentasi yang tepat dalam suatu penerapan misalnya di industri.
Ketepatan dan ketelitian yang baik pada proses akan berpengaruh pada efisiensi operasi.
Semakin tinggi efisiensi maka laba yang didapatkan akan semakin besar. Pengukuran laju alir
yang tidak akurat akan menyebabkan kesalahan yang fatal dalam proses di industri.
Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau perubahan
energi kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi pipa mempengaruhi
kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah diketahui, kecepatan rata-rata
merupakan indikasi dari laju alirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju alir selain tekanan adalah viskositas, densitas, dan
gaya gesek cairan terhadap dinding dalam pipa.
Banyak metoda yang sudah dikenal untuk pengukuran laju alir cairan dan atau gas. Alat
yang dapat digunakan disesuaikan dengan sifat fluida tertentu, seperti : bersih, jernih, kotor,
basah, kering, erosif, korosif, uap, sluri, multi pase, kental, dan lain-lain. Selain itu dikaitkan
dengan sifat aliran seperti turbulensi dan laminar
1.2
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Tujuan
Mengetahui pengertian pengukuran laju alir.
Mengetahui jenis pengukuran aliran
Mengetahui persamaan yang digunakan dalam pengukuran laju alir
Mengetahui metode pengukuran laju alir
Mengetahui alat ukur laju alir
Mengetahui aplikasi dalam pengukuran laju alir
1.3
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Rumusan Masalah
Pengertian pengukuran laju alir.
Apa saja jenis pengukuran aliran.
Bagaimana persamaan dalam pengukuran laju alir
Macam-macam metode pengukuran laju alir
Apa saja jenis flowmeter yang digunakan untuk mengukur laju alir
Bagaimana aplikasi dalam pengukuran laju alir.
BAB II
PENGUKURAN LAJU ALIR
2.1 Definisi
Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau laju aliran massa atau laju aliran
volume aliran. Ditinjau dari jenis saluran, aliran fluida dibagi menjadi dua, yaitu aliran saluran
tertutup dan aliran saluran terbuka. Dan instrumen pengukuran aliran pun secara umum
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran aliran
tertutup.
2.2 Jenis Pengukuran
2.2.1 Pengukuran Aliran Terbuka
Pengukuran aliran terbuka dapat dilakukan dengan 4 metode yaitu :
a. Metode Langsung
Metode langsung pengukuran aliran dapat dilakukan dengan mengukur volume atau massa
fluida dalam selang waktu tertentu. Pada selang waktu yang lama dan diukur secara tepat, serta
pengukuran volume atau massa diukur secara tepat, maka pengukuran ini tidak memerlukan
kalibrasi. Pengukuran laju aliran volume atau massa dengan metode langsung ini cukup teliti.
Akan tetapi apabila fluida yang diukur adalah gas, maka efek kompresibilitasnya harus
diperhitungkan.
Persamaannya adalah :
m = V A = (/t)
(2.2.1.1)
dimana :
m
: laju massa aliran
(/t): perubahan volume/perubahan waktu
b. Metode pembatasan
Metode pembatasan ini mengukur perbedaan tekanan diantara dua penampang aliran yang
sebanding dengan laju aliran. Perhitungan laju aliran teoritis dapat dilakukan berdasarkan hukum
kontinuitas dan persamaan Bernoulli. Kapasitas aliran sebenarnya dapat ditentukan dengan
memperhitungkan faktor koreksi dari masing-masing alat ukur yang ditentukan secara empiris.
Alat ukur metode tak langsung dengan pembatasan ini dianalisa pada penampang 1 yaitu
sebelum masuk alat ukur, dan penampang 2 yaitu tepat di daerah alat ukur yang biasanya
menimbulkan vena contrakta. Vena kontrakta adalah daerah setelah pengecilan penampang
aliran. Pada daerah ini kapasitas aliran minimum dan tekanan aliran pada penampang tersebut
seragam.
(2.2.1.2)
Persamaan 2.2.1.3 adalah persamaan umum hubungan antara laju aliran massa dengan
penurunan tekanan pada alat ukur tidak langsung. Dengan kondisi penampang yang berbeda,
maka karakteristik aliran juga berbeda sehingga dibutuhkan faktor koreksi untuk angka Reynold
dan perbandingan diameter dari alat ukur, yakni koefisien discharge, KC
(2.2.1.4)
Sedangkan koreksi atas ketidakseragaman kecepatan aliran adalah dengan koefisien
kecepatan. Kedua faktor koreksi ini umumnya digabungkan menjadi sebuah koefisien aliran, K.
Dengan demikian persamaan laju aliran massa sesungguhnya menjadi :
(2.2.1.5)
Beberapa alat untuk mengukur kapasitas aliran dengan metode pembatasan adalah :
1. Orifice
Plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana, sehingga harganya
murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice adalah kerugian headnya tinggi dan
kapasitas pengukuran rendah
2. Nosel
Pemakaian nosel sebagai alat ukur kapasitas dapat dipasang pada instalasi pipa, maupun pada
plenum
3. Venturi
Venturi dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk memperoleh ketentuan sesuai
standar. Harganya mahal karena berat dan kapasitas pengukurannya juga tinggi, serta kerugian
headnya rendah.
4. Elemen Aliran Laminer (LFE)
Alat ini mempunyai bagian pengukuran yang dibagi dalam beberapa laluan yang
diameternya cukup kecil untuk menjamin alirannya laminer berkembang penuh (fully
developed).
Persamaannya adalah :
=
Alat ini juga akan dipengaruhi oleh suhu karena tergantung kepada viskositas. Harganya hampir
sama dengan venturi, namun LFE lebih kecil dan lebih ringan.
c. Metode linier
Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran antara lain : Float
meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik flow meter, magnetik flow meter,
ultrasonic flowmeter.
Float meter memiliki bagian yang terapung dengan bentuk bola atau kerucut. Bagian ini
akan begerak ke atas atau ke bawah akibat gaya dari aliran fluida, sampai tercapai keseimbangan
antara gaya seret dan gaya apung.
Turbin flowmeter mempunyai sudu gerak yang dapat bergerak dengan bebas sehingga laju
rotasinya sebanding dengan laju aliran volume aliran. Kecepatan rotasinya diindera oleh sensor
magnetik ataupun sensor frekuensi modulasi yang dipasang diluar medan aliran. Alat ini dapat
digunakan untuk mengukur aliran fluida yang korosif dan yang beracun.
d. Metode pembagian
Teknik pembagian aliran pada penampang tetap digunakan pada pengukuran aliran
refrigeran ataupun instalasi fluida pada industri, dimana tidak praktis untuk memasang peralatan
seperti nosel, venturi dan lain-lain alat ukur yang terpasang tetap.
Kecepatan aliran diukur tepat di pusat penampang dengan pitot tube ataupun anemometer.
Tabung Pitot dapat dipergunakan untuk mengukur tekanan statik dan tekanan stagnasi dari fluida,
dengan mengetahui kapasitas aliran yang diberikan.
Sebaliknya dengan mengetahui perbedaan tekanan statis dan tekanan stagnasi, maka tekanan
dinamis dapat ditentukan dan pada akhirnya tekanan dinamis fluida dapat dinyatakan dalam
kecepatan fluida. Kapasitas aliran tiap bagian penampang adalah perkalian kecepatan dengan
luas penampang. Kapasitas total adalah jumlah kapasitas tiap bagian.
Tabung pitot yang dipasang didalam pipa berupa silinder kecil dapat juga dipergunakan
untuk menentukan arah aliran dengan sangat peka. Silinder pitot ini dipakai dipesawat terbang
untuk menunjukkan laju naik turun pesawat. Selain itu silinder pitot juga dipasang dalam pipa
untuk mendeteksi aliran-aliran spiral.
Pemakaian pitot tube mengharuskan adanya penetrasi ke dalam aliran sehingga hasilnya
akan tidak akurat apabila responnya terlalu lambat atau timbulnya pergeseran garis arus
(streamline) aliran. Pemakaian thermal anemometer atau anemometer laser Doppler dapat
mengatasi hal tersebut. Thermal anemometer menggunakan elemen yang kecil yang dipanaskan
dengan arus listrik. Perbedaan laju aliran panas dikalibrasikan untuk menyesuaikan dengan
perubahan kecepatan aliran. Karena ukuran elemen yg sangat kecil, yaitu diameternya 0,002 mm
dan panjangnya 0,1 mm maka respon dari fluktuasi aliran sangat cepat bahkan sampai mencapai
50 kHz . Maka dari itu sangat tepat untuk aplikasi pada aliran turbulen. Alat ini banyak
dipergunakan untuk riset dan sinyal yg dihasilkan diolah dengan prosesor digital ataupun
Transformasi Fourier.
Laser Doppler anemometer bekerja berdasarkan efek Doppler dimana frekuensi dari sinar
laser akan tergeser akibat perubahan kecepatan aliran. Karena pengukuran kecepatan langsung
dapat dihitung, tanpa kalibrasi sinyal juga tidak terpengaruh oleh perubahan suhu, massa jenis
ataupun komposisi fluida pada aliran. Kekurangan dari alat ini adalah peralatan optik yang harus
dipakai mahal dan mudah pecah.
Hot Wire Anemometer memanfaatkan efek pendinginan konveksi pada sebuah silinder yang
sengaja dipanaskan dan dipasang tegak lurus terhadap aliran fluida. Pendinginan merupakan
fungsi suhu fluida, suhu kawat dan kecepatan fluida. Kawat dengan diameter antara 0,01 - 0,1
mm dan panjang sekitar 1,5 mm dipasang pada ujung sepasang garpu pada suatu aliran fluida.
Dua metode pengukuran yang digunakan adalah :
1. Hambatan kawat dijaga tetap dengan mengatur aliran arus yang melewati dan kecepatan fluida
ditentukan dari pengukuran arus menggunakan instrumen yang telah dikalibrasi.
2. Aliran arus melewati kawat dijaga tetap dan perubahan hambatan kawat akibat pendinginan
konveksi diukur menurut penurunan tegangan antara ujung-ujungnya. Fluktuasi kecepatan
dideteksi dengan rangkaian elektronik yang dirancang untuk keperluan ini.
Anemometer kawat panas ini umumnya dipergunakan untuk mengukur profil kecepatan
yang gradien kecepatannya besar juga untuk mengukur intensitas turbulensi aliran gas.
Berbagai bentuk bendung berpuncak tajam telah diteliti antara lain ada 3 jenis yaitu :
horisontal lebar penuh, horisontal tidak penuh, bendung bertakik V (V-notch).
Luas penampang aliran fluida tegak lurus bendung sebanding dengan perbedaan kedalaman
antara fluida dan tinggi bendung, ( y1 - zw ), sehingga :
(2.2.2.2)
Jika kecepatan aliran pada hulu diabaikan maka kecepatan fluida melintas bendung dapat
ditentukan dengan persamaan Bernoulli sebagai berikut :
(2.2.2.3)
Kapasitas aliran dapat dihitung dengan melengkapi koefisien discharge secara empiris menjadi :
(2.2.2.4)
Luas penampang aliran fluida melewati bendung takik V adalah sebanding dengan (y 1 2
zw ) ,
(2.2.2.5)
sehingga kapasitas aliran adalah:
(2.2.2.6)
Pemilihan bendung untuk kondisi tertentu tergantung kepada : selang kapasitas aliran yang
akan diukur, akurasi dan pengkalibrasian setelah bendung terpasang.
b. Bendung Berpuncak Lebar (Broad-Crested Weirs)
Aliran melintas bendung berpuncak lebar dapat menimbulkan aliran kritis pada
puncak bendungnya apabila kedalaman air di hilir bendung rendah. Kapasitas aliran dapat
dihitung dengan persamaan untuk aliran dengan angka Fr = 1 yaitu :
(2.2.2.7)
Bila bendungnya panjang dan kedalaman air di hilir rendah akan terjadi aliran terjun
bebas (free overfall).
c. Pintu Air (Sluice Gate)
Pintu air umumnya digunakan untuk mengatur kapasitas discharge/aliran buang.
Untuk yang hilirnya dangkal maka kapasitas aliran dapat dihitung dengan persamaan :
(2.2.2.8)
d. Kritikal Flumes
Pengukuran aliran untuk saluran terbuka dapat ditentukan dengan akurat mempergunakan
bendung. Namun ada beberapa kesulitan dalam prakteknya yaitu :
Bendung dapat dikotori debu atau material endapan
Gangguan karena ujungnya yang tajam
Head lossnya tinggi
Kendala tersebut dapat diatasi dengan mempergunakan pengukur aliran kritikal Parshall
Flume yaitu aliran melalui celah yang sempit.
Parshall Flume dibuat dengan pembagian 3 daerah aliran yaitu, bagian hulu yang dasar datar
dengan dindingnya menyempit (converging walls), bagian tengah atau bagian tenggorok
( throat ) yang dindingnya sejajar dengan dasarnya menurun (downward) , dan bagian keluaran
yang dindingnya membesar (diverging walls) dengan dasar yang menanjak (upward).
Parshall Flume banyak digunakan pada pengukuran aliran irigasi , karena flume tidak perlu
dibersihkan, head yang dibutuhkan relatif rendah dan memberikan hasil pengukuran yang cukup
akurat pada selang kapasitas aliran yang besar.
2.3
Metode Pengukuran
Pengukuran langsung
Perbedaan Tekanan
Variable Area
Elektrik
Jenis Flowmeter
Piston, Oval-gear, Nutating disk, Rotary-vane type.
Orifice plate, Ventury tube, Flow nozzle, Pitot tube.
Rotameter, Movable vane, weir, flume.
Magnetik, Turbin, Elemen.
2.3.1
Kekurangan
Biaya pemeliharaan relatif tinggi
2.3.2
Nutating Disc
Rotating Valve
Oscillating Piston
Oval Gear
Birotor
Rotating Impeller
Reciprocating Piston
Kelebihan
Biaya pengadaannya awal : rendah ~ sedang
Kekurangan
Rugi tekanan (pressure drop) : sedang ~
tinggi
P2
Orifice
P1
P3
Pipa
Vena contracta
D
d
1
2
3
Prinsip Kerja Orifice
Keterangan :
P1 = tekanan upstream
P2 = tekanan downstream (pada vena contracta)
P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah melewati vena contracta)
D = diameter dalam pipa
d = diameter orifice
1.
Persamaan Bernoulli
Karena aliran steam pada pipa horisontal maka h1 = h2, sehingga,
Misalkan,
maka,
(1)
2.
Persamaan Kontinuitas
(2)
Subtitusi pesamaan (2) ke persamaan (1),
(3)
3.
Untuk bilangan Reynold yang besar nilai Cd standar yang sering dipakai adalah 0.6.
Akan tetapi, untuk bilangan Reynold kecil perubahan nilai Cd cukup signifikan.
Dengan memperhitungkan coefficient of discharge maka persamaan (6) akan menjadi,
Dengan maka persamaan menjadi,
Diketahui bahwa rasio diameter persamaan menjadi,
(7)
merupakan velocity of approach factor. Coefficient of discharge dan velocity of approach
factor sering dikombinasikan ke dalam satu koefisien yang disebut flow coefficient K.
(8)
Nilai K juga dapat diperoleh dari grafik pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Diagram Koefisien Orifice (K)
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk bilangan Reynold Re > 10 5nilai K tidak
mengalami perubahan yang signifikan (dinggap konstan). Akan tetapi, untuk bilangan Reynold
kecil terjadi perubahan nilai K yang besar.
Dengan memasukkan persamaan (8) ke persamaan (7), maka persamaan untuk mencari
laju aliran volume dapat disedehanakan menjadi,
(9)
(10)
Sedangkan untuk menghitung laju aliran massa adalah sebagai berikut,
Dengan substitusi persamaan (7) ke persamaan (10) maka laju aliran massa menjadi,
(11)
(12)
Atau dengan substitusi persamaan (9) ke persamaan (10) maka laju aliran massa menjadi,
b.
Eccentric orifice mempunyai profil lubang yang sama dengan concentric orifice. Akan
tetapi, pada eccentric orifice lubang tidak terletak tepat di tengah. Diameter takik (bevel) bagian
bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa (lihat gambar di bawah).
Gambar 4. Eccentric orifice
4. Quadrant Bore Orifice
Quadrant bore orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida dengan viscositas tinggi
dan direkomendasikan untuk bilangan Reynold di bawah 10000. Profil dari lubang Quadrant
bore orifice dapat dilihat pada gambar di bawah. Radius R merupakan fungsi dari . Ketebalan
orifice sebanding dengan kuadran radius R.
Gambar 5. Quadrant bore orifice
5. Segmental Orifice
Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang tinggi. Profil
dari lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar di bawah. Diameter D bagian bawah
hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa. H merupakan tinggi dari lingkaran
lubang. Rasio merupakan diameter lubang D dibagi dengan diameter dalam dari pipa.
Segmental orifice merupakan jenis orifice yang paling sulit dalam proses manufaktur,diperlukan
proses finishing secara manual.
Gambar 6. Segmental orifice
6. Restriction Orifice
Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan presure drop yang
besar. Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan RO atau FO. Restriction orifice dapat
menghasilkan pressure drop sampai 50 % untuk fluida gas. Profil lubang Restriction orifice
berbeda dengan orifice yang lain (lihat gambar di bawah). Profil lubangnya lurus sehingga
tekanan yang hilang secara pemanen cukup besar akibatnya perbedaan tekanan upstream dan
tekanan downstream cukup mencolok.
Gambar 7. Restriction orifice
Profil tekanan suatu fluida yang melewati orifice flowmeter dan restriction orifice dapat
dilihat pada gambar di bawah ini,
Gambar 2.8 Perbandingan Pressure loss orifice flowmeter dan restriction
Dari gambar di atas tampak bahwa terjadi pressure loss yang lebih besar pada restriction
orifice dibandingkan dengan orifice flowmeter.
Kelebihan
Dapat digunakan dalam berbagai ukuran
pipa
Accuracy baik jika plate dipasang dengan
baik
Harga relative murah
Kekurangan
Pressure drop relative tinggi
Tidak dapat digunakan mengukur laju
aliran slurry
b. Tabung Venturi
Sebuah bagian tabung yang berbentuk suatu bagian yang relatif panjang dengan masukan
dan keluaran yang halus. Sebuah tabung Venturi dihubungkan ke pipa yang ada, Pertamatama diameter tabung menyempit kemudian kembali ke diameter pipa asli. Perubahan di
daerah penampang menyebabkan perubahan dalam kecepatan dan tekanan aliran.
Kelebihan
Kekurangan
Rugi tekanan (pressure loss) permanan Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah
relatif rendah daripada orifice atau flow 6 inches.
nozzle
Dapat digunakan untuk mengukur cairan Harga relatif mahal.
yang mengandung endapan padatan
(solids).
c.
Flow Nozzle
Sebuah nosel dengan masukan dipandu halus dan keluaran yang tajamditempatkan dalam pipa un
tuk mengubah aliran medan dan menciptakanpenurunan tekanan yang digunakan
untuk menghitung kecepatan aliran.
Kelebihan
Kekurangan
Pressure loss lebih rendah dibandingkan Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 .
orifice plate.
Dapat digunakan untuk fluida yang Harga lebih tinggi dibanding dengan
mengandung padatan(solids).
orifice
d. Pitot Tube
Sebuah probe dengan ujung terbuka (tabung pitot) dimasukkan ke dalam medan aliran. Bagian
ujung
dari
probe adalah
titik stasioner aliran
(kecepatan
nol). Tekanannya, dibandingkan dengan tekanan statis. Pitottube digunakan untuk menghitung ke
cepatan aliran. Tabung pitot dapat mengukur kecepatan aliran pada titik pengukuran.
Kelebihan
Tidak ada pressure loss.
Kekurangan
Akurasi kurang
Tidak direkomendasikan untuk fluida yang kotor dan lengket
Sensitif pada gangguan pada hulu (upstream)
e.
f.
Elbow
Ketika cairan mengalir melalui siku, kekuatan sentrifugal menyebabkanperbedaan tekanan antara
sisi luar dan bagian dalam siku. Perbedaantekanan ini digunakan untuk menghitung kecepatan ali
ran. Perbedaantekanan yang dihasilkan oleh sebuah flowmeter siku lebih kecil jikadibandingkan
dengan alat ukur perbedaan tekanan lainnya, namun bagianatas dari
flowmeter siku mengakibatkan sedikit penyumbatan pada aliran.
g. Dall Tube
Dall tube merupakan sebuah kombinasi dari tabung Venturi dan pelatorifice, fitur dall tube sama
dengan
bagian
masukan
yang
meruncing dari
tabung venturi namun
memiliki 'bahu' mirip dengan bagian keluar daripelat orifice untuk membuat penurunan tekanan
yang tajam. Dall tubebiasanya digunakan pada aplikasi dengan laju aliran yang lebih besar.
h. V-cone
Sebuah elemen penyumbat yang berbentuk kerucut yang berfungsisebagai pengubah penampang
ditempatkan di pusat pipa untuk menghitung kecepatan aliran dengan mengukur perbedaan
tekanan.
i.
Segmental Wedge
Sebuah bagian berbentuk baji dimasukkan tegak lurus ke salah satu sisipipa, sementara sisi lainn
ya tetap tidak dibatasi. Perubahan di daerahpenampang jalur aliran menciptakan penurunan tekan
an yangdigunakan untuk menghitung kecepatan aliran.
2.3.3 Variable Area Flowmeter
Prinsip operasi dari rotameter (variable area meters) didasarkanpada pelampung (float)
yang berfungsi sebagai penghalang aliran,pelampung tersebut akan melayang dalam suatu
tabung yangmempunyai luas penampang tidak konstan. Luas penampang tabung berubah
tergantung ketinggiannya (semakin tinggi semakin besar).Posisi pelampung akan menyatakan
harga aliran fluida yangmengenainya. Pada posisi tersebut pada pelampung akan
terjadikeseimbangan gaya, yaitu keseimbangan antara berat pelampungdengan gaya tarik aliran
yang mengenainya dan gaya apungpelampung.
Jenis-jenis variable area flowmeter
a. Rotameter
Rotameter adalah variable are flowmeter yang paling banyak digunakan. Argometer
baling-baling bergerak memiliki prinsip operasi yang sama, kecuali "piston bergerak (float)" dari
rotameter merupakan katup terbuka yang berayun dan berat float digantikan oleh gaya pegas
diterapkan pada katup.
Rotameter dipasang secara vertikal dengan ujung sempit di bagian bawah dan penyadap
tabung ke puncak yang lebih luas. Aliran berasal dari bawah dan mendorong pelampung dalam
rotameter sampai titik dimana berat dari float berada dalam keseimbangan dengan gaya yang
diberikan oleh arus. Area annular antara pelampung dan dinding tabung kemudian terkait dengan
laju aliran volume.
Selama kecepatan fluida secara substansial subsonik (V <mach 0,3), persamaan Bernoulli
mampat yang berlaku.
di mana g adalah percepatan gravitasi konstan (9,81 m/s 2 atau 32,2 ft/s2), V adalah kecepatan
fluida, dan z adalah suatu ketinggian di atas arbitrary datum. C tetap konstan sepanjang efisiensi
aliran, tetapi bervariasi dari satu efisiensi ke efisiensi lain. Jika alirannya tak-berotasi, maka C
memiliki nilai yang sama untuk semua arus.
Menerapkan persamaan ini untuk merampingkan bepergian sampai sumbu tabung vertikal
memberi,
di mana subskrip menunjukkan posisi tepat di bawah float, b adalah titik seimbang melayang,
biasanya bagian atas float, V adalah kecepatan aliran, p adalah tekanan, dan kerapatan. Bentuk
pendek dari equationi di atas adalah
dimana hf adalah Hight dari float atau jarak dari bawah ke indikator mengambang yang
tergantung pada desain mengambang.
Dari kontinuitas, volume aliran laju adalah sama dengan laju aliran volume pada b,
yaitu, yang berarti
Harap dicatat bahwa adalah daerah annular antara float dan dinding tabung, bukan luas
penampang silang keseluruhan pada b. Oleh karena itu, kecepatan Vb dapat digantikan dari
persamaan Bernoulli untuk memberi,
Penurunan tekanan sebagian besar dihasilkan dari berat float
di mana f subscript mewakili float, Vf adalah volume, Af adalah area penampang, dan f adalah
kepadatan float.
Pemecahan untuk tingkat aliran volumetrik Q, kita mendapat
Yang ideal, cairan inviscid akan mematuhi persamaan di atas. Jumlah kecil energi diubah
menjadi panas dalam lapisan batas kental cenderung sedikit lebih rendah kecepatan aktual fluida
nyata. Sebuah C koefisien debit biasanya diperkenalkan untuk memperhitungkan viskositas
cairan,
C ditemukan tergantung pada Nomor Reynolds dari aliran.
Untuk desain yang diberikan, bagian lintas daerah Aa (z) dan Ab (z) dari rotameter adalah
fungsi dari z Hight, dan geometri (hf, Af, Vf) dan kepadatan (f) dari float juga dikenal . Jika
kepadatan cairan diukur dan pembacaan posisi (z) dari mengapung di rotameter yang tersedia,
tingkat volume aliran Q dapat dihitung dari rumus ini:
Laju aliran massa dapat dengan mudah ditemukan dengan mengalikan T dengan densitas fluida,
b. Movable Area Vane
c. Weir, flume
2.3.4 Alat ukur laju alir untuk metode Elektrik
a. Magnetic Meters
Prinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan pada hukum induksielektromagnetik
(Faradays Low), yaitu bila suatu fluida konduktifelektrik melewati pipa tranducer, maka fluida
akan bekerja sebagaikonduktor yang bergerak memotong medan magnet yang dibangkitkanoleh
kumparan magnetic dari transducer, sehingga timbul tenganganlistrik induksi. Hubungan ini
dapat dinyatakan sebagai : e = B . l . v
Dimana :
Zero drifting pada kondisi tidak ada flow atau low flow _ problem inipada disain baru
ditingkatkan dengan memotong (cut-off) low flow.
b. Turbine Meters
Teori dasar pada turbine meters adalah relative sederhana, yaitu aliran fluida melalui
meter berbenturan dengan turbine blade yang bebas berputar pada suatu poros sepanjang garis
pusat
dari
turbin housing. Kecepatan
sudut
(angular
velocity)
dari
turbine
rotor adalah berbanding lurus dengan laju aliran (fluidvelocity) yang melaluiturbine. Keluaran
dari meter diukur oleh electrical pickup yang dipasang pada meter body. Frekwensi keluaran dari
electric pick upadalah sebanding dengan laju aliran (flow rate).Accuracy dan range ability dari
alat ukur turbine meter tersebut sangat baik.Rangeability bervariasi dari 100 :1 s/d 200 : 1.
Accuracy sekitar : s/d %.
Flowmeters turbin, seperti kincir
angin,
memanfaatkan kecepatan
sudut mereka
(kecepatan rotasi) untuk menunjukkan kecepatan aliran. Sebuah turbin flowmeter yang baik
membutuhkan pisau aerodinamis / hidrodinamik dengan baik dirancang dan ditempatkan pada
tempat yang cocok untuk kondisi cairan dan aliran dan bantalan yang baik halus dan tahan
lamauntuk bertahan hidup rotasi tinggi kecepatan yang berkelanjutan dari turbin.
Penampang turbin terlihat seperti berikut:
Untuk menyederhanakan derivasi dari rumus, kita mengasumsikan bahwa bilah-bilah turbin yang
lurus dan tipis. Jari-jari rotor (jari-jari pada akar pisau) adalah dan jari-jari dari turbin (jari-jari
diukur pada tepi luar dari bilah) adalah R, lebar pisau adalah c, dan jarak antara tulang adalah S.
Aliran masuk dengan kecepatan V menyebabkan turbin berputar dengan kecepatan sudut.
Jika tidak ada kehilangan kecepatan, kecepatan sudut yang ideal saya dapat berhubungan dengan
V
kecepatan
aliran
dengan
formula
trigonometri
sederhana
di mana adalah sudut antara sumbu pipa (arah aliran masuk) dan bilah-bilah turbin, adalah nilai
akar-mean-kuadrat dari jari-jari dalam dan luar pisau untuk mewakili rata-rata radius
Sekarang, bukan situasi yang ideal, kecepatan aliran itu berubah menjadi V Esetelah melewati
pisau turbin, seperti yang ditunjukkan dalam ilustrasi di atas. Karena perubahan vektor
kecepatan, aliran menerapkan T torsi ke turbin untuk membuatnya berputar.
Kecepatan aliran V kemudian dapat berhubungan dengan kecepatan angular dari turbin.
Sejak turbin berputar pada kecepatan konstan, torsi T yang disebutkan di atas harus digagalkan
dengan jumlah yang sama torsi resistensi. Mengabaikan semua faktor kecil, kontributor paling
penting untuk ini torsi resistensi adalah jumlah dari gaya tarik pada masing-masing pisau Fd
mana Cd adalah koefisien seret, rasio tarik pisau untuk drag dari pelat datar tegak lurus dengan
luas yang sama, dan Re adalah bilangan Reynolds.
Torsi (T) menjadi
dimana n adalah jumlah pisau. Menggunakan ungkapan ini, untuk rasio V dapat ditulis sebagai:
Aliran volum debit Q maka dapat dinyatakan dalam hal kecepatan angular dari turbin
Dalam aplikasi industri, faktor K biasanya diperkenalkan guna mengimbangi faktor diabaikan
dalam analisis di atas.
Kelebihan
o Biaya pengadaannya awal : sedang
o Akurasi baik, handal danproventechnology
o Repeatability yang sempurna
o Rangeability yang sempurna
o Pressure drop rendah
Kekurangan
o Hanya untuk aplikasi fluida yangbersih
o Pada nonlubrication fluids kadang-kadangmenimbulkan masalah.
o Dibutuhkan pipa straight runs (15 xD) pada upstream turbine meter.
o Direkomendasikan menggunakanstrainer.
2.3.5
Coriolis Flowmeters
Prinsip Coriolis menyatakan bahwa jika sebuah partikel di dalamsuatu gerak berputar
mendekati atau menjauhi pusat perputaran,maka partikel menghasilkan gaya internal yang
bekerja pada partikel itu. Gaya internal yang dihasilkan adalah sebanding denganmass flowrate.
Andaikan fluida sedang mengalir ke dalam U-Shapedtube pada kecepatan V dan tabung sedang
bergetar pada kecepatansudut W , maka dengan mempertimbangkan suatu bagian yang kecildari
fluida pada bagian inlet masuk dengan jarak r, maka suatu Gaya(dikenal sebagai coriolies force)
dihasilkan.
Flowmeters Coriolis relatif baru dibandingkan dengan flowmeters lainnya. Mereka tidak
terlihat dalam aplikasi industri sampai 1980-an. Coriolis meter tersedia dalam beberapa desain
yang berbeda. Sebuah konfigurasi yang populer terdiri dari satu atau dua berbentukU, tapal
kuda, atau berbentuk raket tenis (umum berbentuk U) aliran tabung dengan inlet di satu sisi dan
outlet pada sisi lain dalam sensor yang terhubung ke unit elektronik.
Aliran dipandu ke dalam tabung berbentuk U. Ketika kekuatan eksitasi osillating
diterapkan ke tabung menyebabkan ia bergetar, cairan mengalir melalui tabung akan
menimbulkan rotasi atau memutar ke tabung karena percepatan Coriolis bertindak dalam arah
yang berlawanan pada kedua sisi dari kekuatan diterapkan. Misalnya, ketika tabung tersebut
bergerak ke atas selama paruh pertama siklus, cairan yang mengalir ke meter menolak dipaksa
oleh menekan pada tabung. Di sisi berlawanan, cairan yang mengalir keluar dari meter menolak
memiliki gerak vertikal menurun mendorong pada tabung.Tindakan ini menyebabkan tabung
untuk memutar. Ketika tabung bergerak ke bawah pada paruh kedua dari siklus getaran, itu
berputar dalam arah yang berlawanan. Hasil putar ini dalam perbedaan fasa (jeda waktu) antara
sisi masuk dan sisi outlet dan ini perbedaan fasa secara langsung dipengaruhi oleh massa
melewati tabung.
Keuntungan dari Coriolis flowmeters adalah alat ukur ini mengukur tingkat aliran massa
secara langsung yang menghilangkan kebutuhan untuk mengkompensasi perubahan temperatur,
viskositas, dan kondisi tekanan. Perlu diketahui juga bahwa getaran Coriolis flowmeters
memiliki amplitudo yang sangat samll, biasanya kurang dari 2,5 mm (0,1 in), dan frekuensi dekat
frekuensi alami dari perangkat, biasanya sekitar 80 Hz. Akhirnya, getaran biasanya
diperkenalkan oleh kumparan listrik dan diukur oleh sensor megnetic.
Misalkan cairan mengalir ke dalam tabung berbentuk U di V kecepatan dan tabung bervibrasi
pada kecepatan sudut. Pertimbangkan bagian kecil dari fluida yang ada di sisi inlet jauh dari titik
flexture pada jarak r.
Selain itu, kecepatan sudut balik dari tabung U-berbentuk dan perbedaan perpindahan antara
kedua sudut adalah d / 2. Oleh karena itu, jeda waktu antara dua sudut adalah
panas di atas suhu lingkungan yang dirasakan oleh elemen pemanas. Efek-efek variasi dalam
kepadatan yang hampir dieliminasi dengan transfer panas molekul dan koreksi sensor suhu.
b. Conctant power thermall mass flowmeters
Conctant power thermall mass flowmeters adalah termal (kehilangan panas) flowmeter massa
dan membutuhkan tiga elemen aktif. Sebuah elemen pemanas konstan digabungkan ke
RTD. RTD ini dipanaskan dan bertindak sebagai sensor aliran kehilangan panas sementara RTD
kedua beroperasi sebagai sensor suhu lingkungan. Ketika sisa cairan kehilangan panas yang
minimal. Kehilangan panas meningkat dengan kecepatan fluida meningkat. Dalam metode
operasi massa sensor suhu harus mengubah itu, membuatnya lambat untuk merespon perubahan
kecepatan fluida. Selain itu, metode operasi memiliki rentang suhu terbatas berguna karena arus
konstan diterapkan. Kisaran suhu dinamis dapat melebar dengan menerapkan kekuatan lebih
(saat ini) untuk pemanas, tetapi hal ini dapat mengakibatkan panas yang berlebihan diterapkan ke
pemanas ketika cairan yang pada saat istirahat. Efek-efek variasi dalam kepadatan yang hampir
dieliminasi dengan transfer panas molekul dan koreksi sensor suhu. Meter ini biasanya memiliki
menolak rasio 100:1.
c.
o
o
o
o
o
o Membutuhkan catu daya listrik dan kontrol sinyal / pembacaan elektronik atau computer
o Biaya awal, meskipun hal ini tidak masalah ketika meter Arus Misa PERLU untuk akurasi yang
diperlukan atau kemampuan remote control!
arah balok dan mengulangi pengukuran, volume aliran darah dapat diperkirakan. Frekuensi sinar
yang ditransmisikan dipengaruhi oleh gerakan darah di vessel dan dengan membandingkan
frekuensi sinar hulu dengan hilir, aliran darah melalui pembuluh tersebut dapat
diukur. Perbedaan antara dua frekuensi adalah cara untk mengukur volume aliran yang
sebenarnya. Sebuah sensor sinar lebar juga dapat digunakan untuk mengukur aliran independen
dari luas penampang pembuluh darah.
Kelebihan
Tidak ada penghalang di lintasanaliran, sehingga tidak ada pressuredrop.
Dapat digunakan untuk mengukurflow fluida yang korosif dan slurry.
Model portable tersedia untuk analisa dan diagnosa di lapangan.
Kekurangan
Biaya pengadaan awal : tinggi
2.3.7
Vortex Flowmeters
Prinsip kerjanya didasarkan pada pengukuran getaran (vibration) pada downstream
pusaran (vortex) yang disebabkan oleh penghalang yang ditempatkan pada aliran fluida.
Frekwensi getaran dari vortex dapat dihubungkan dengan laju aliran fluida
Dimana :
Q = Volum flowrate
fv = frequency of vortex shedding
D = diameter of the pipe
S = strouhal number
K = K factor
K factor pada umumnya diperkenalkan untuk mengganti kerugian untuk profil yang tidak
seragam dari pipa.
S strouhal number ditentukan secara eksperimen.
w/D
0.1
0.3
0.5
S
0.18
0.26
0.44
Kelebihan
Tidak dibutuhkan maintenance bila digunakan pada aliran fluida yang bersih.
Kekurangan
2.4.2
2.4.3
2.4.5
2.4.6
Meteran ini digunakan untuk pengukur air jika tidak tersedia pipa lurus dan jika meteran
turbin dan sensor pengayuh roda akan mengakibatkan terlalu banyak turbulensi. Pengukur aliran
jenis positive displacement juga digunakan untuk mengukur aliran cairan kental.
2.4.7
BAB III
KESIMPULAN
Pengukuran laju alir cairan dan gas merupakan variabel penting di dalam proses industri.
Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang mengalir
masuk dan keluar proses.
Ketepatan dan ketelitian yang baik pada proses akan berpengaruh pada efisiensi operasi.
Semakin tinggi efisiensi maka laba yang didapatkan akan semakin besar. Pengukuran laju alir
yang tidak akurat akan menyebabkan kesalahan yang fatal dalam proses di industri.
Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau perubahan
energi kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi pipa mempengaruhi
kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah diketahui, kecepatan rata-rata
merupakan indikasi dari laju alirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju alir selain tekanan adalah viskositas, densitas, dan
gaya gesek cairan terhadap dinding dalam pipa.
Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau laju aliran massa atau laju aliran
volume aliran. Instrumen pengukuran aliran secara umum diklasifikasikan menjadi dua bagian,
yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran aliran tertutup.
Pengukuran aliran terbuka dapat dilakukan dengan 4 metode yaitu :
a. Metode Langsung
Metode langsung pengukuran aliran dapat dilakukan dengan mengukur volume atau
massa fluida dalam selang waktu tertentu. Pengukuran laju aliran volume atau massa dengan
metode langsung ini cukup teliti. Akan tetapi apabila fluida yang diukur adalah gas, maka efek
kompresibilitasnya harus diperhitungkan.
b. Metode pembatasan
Metode pembatasan ini mengukur perbedaan tekanan diantara dua penampang aliran yang
sebanding dengan laju aliran. Alat ukur metode tak langsung dengan pembatasan ini dianalisa
pada penampang 1 yaitu sebelum masuk alat ukur, dan penampang 2 yaitu tepat di daerah alat
ukur yang biasanya menimbulkan vena contrakta. Vena kontrakta adalah daerah setelah
pengecilan penampang aliran. Pada daerah ini kapasitas aliran minimum dan tekanan aliran pada
penampang tersebut seragam.
Beberapa alat untuk mengukur kapasitas aliran dengan metode pembatasan adalah :
5. Orifice
Plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana, sehingga harganya
murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice adalah kerugian headnya tinggi dan
kapasitas pengukuran rendah
6. Nosel
Pemakaian nosel sebagai alat ukur kapasitas dapat dipasang pada instalasi pipa, maupun pada
plenum
7. Venturi
Venturi dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk memperoleh ketentuan sesuai
standar. Harganya mahal karena berat dan kapasitas pengukurannya juga tinggi, serta kerugian
headnya rendah.
8. Elemen Aliran Laminer (LFE)
Alat ini mempunyai bagian pengukuran yang dibagi dalam beberapa laluan yang
diameternya cukup kecil untuk menjamin alirannya laminer berkembang penuh (fully
developed).
Persamaannya adalah :
=
Alat ini juga akan dipengaruhi oleh suhu karena tergantung kepada viskositas. Harganya hampir
sama dengan venturi, namun LFE lebih kecil dan lebih ringan.
c. Metode linier
Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran antara lain : Float
meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik flow meter, magnetik flow meter,
ultrasonic flowmeter. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur aliran fluida yang korosif dan
yang beracun.
d. Metode pembagian
Teknik pembagian aliran pada penampang tetap digunakan pada pengukuran aliran
refrigeran ataupun instalasi fluida pada industri, dimana tidak praktis untuk memasang peralatan
seperti nosel, venturi dan lain-lain alat ukur yang terpasang tetap.
Alat ukur yang digunakan berdasarkan metodenya pengukurannya adalah sebagai berikut :
No
1
2
3
4
Metode Pengukuran
Pengukuran langsung
Perbedaan Tekanan
Variable Area
Elektrik
Jenis Flowmeter
Piston, Oval-gear, Nutating disk, Rotary-vane type.
Orifice plate, Ventury tube, Flow nozzle, Pitot tube.
Rotameter, Movable vane, weir, flume.
Magnetik, Turbin, Elemen.
Kekurangan
Rugi tekanan (pressure drop) : sedang ~
tinggi
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
tama diameter tabung menyempit kemudian kembali ke diameter pipa asli. Perubahan di
daerah penampang menyebabkan perubahan dalam kecepatan dan tekanan aliran.
Flow Nozzle
Sebuah nosel dengan masukan dipandu halus dan keluaran yang tajamditempatkan dalam pip
a untuk mengubah aliran medan dan menciptakanpenurunan tekanan yang digunakan
untuk menghitung kecepatan aliran.
Pitot Tube
Sebuah probe dengan ujung terbuka (tabung pitot) dimasukkan ke dalam medan
aliran. Bagian
ujung
dari
probe adalah
titik stasioner aliran
(kecepatan
nol). Tekanannya, dibandingkan dengan tekanan statis. Pitot tube digunakan untukmenghitung ke
cepatan aliran. Tabung pitot dapat mengukur kecepatan aliran pada titik pengukuran.
Averaging Pitot Tube
Elbow
Dall Tube
V-cone
Segmental Wedge
c.
d.
e.
f.
DAFTAR PUSTAKA
Chamidy, N. Harita. Buku Ajar Instrumentasi dan Pengukuran. 2009. Polban : Bandung
Fisher, Control Valve Handbook, Emerson Process Management.
Geankoplis, C.J., Transport Process and Unit Operations, 2nd Ed., Allyn dan Bacon Inc., Boston,
1983
Gunterus, Frans. Falsafah Dasar: Sistem Pengendalian Proses. ElexMedia. Komputindo
Haliday, D dan Resnick, R. 1985. Fisika. Penerjemah: Pantur Silaban dan Erwin Sucipto. Jilid I. Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga
McCabe, W.L.,J.C. Smith, Unit Operations of Chemical Engineering, 3rd., Mc Graw Hill, Kogakusha,
1976
http://www.google-docs.com
http://www.mekflu4.com
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/11/pengukuran-aliran-fluida.html
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Monitoring
%20equipment%20(Bahasa%20Indonesia).pdf
http://www.scribd.com/doc/67657337/Laporan-perancangan-Steam-Orifice
ejournal.unud.ac.id/.../10.cakram%20v2n1%20-%20nataunud.pdf
www.tekkim.uns.ac.id
www.google.com. Pengendalian tekanan
Perhitungan flow meter venturi adalah-mobile-perangkat ramah seperti dari September 5, 2014
Memecahkan untuk:
Debit
Qv di m3 / s
Qm kg / s
Tekanan di N / m2 atau Pa
Klik Menghitung
Volumetrik
Flow,
Q v (m3 / s):
Arus massa,
Q m (kg / s):
Tekanan
Diff, p
(N /
m 2, Pa):
Diameter
tenggoroka
n, d (m):
Pipa
Diameter, D
(m):
Rasio, d /
D:
Kepadatan,
(kg / m 3):
Viskositas
kinematik,
(m 2 / s):
Discharge
Koefisien,
C:
Reynolds
No.
berdasarkan
d, Re d:
Reynolds
No.
berdasarkan
D, D Re:
Tenggoroka
n Velocity,
Vtenggorokan(m
/ s):
Pipa
Will be computed
Will be computed
146.12816
0.15
0.24
Will be computed
998.2
1.0E-6
Will be computed
Will be computed
Will be computed
Will be computed
Will be computed
Velocity,
Vpipa (m / s):
Tenggoroka
n Area,
Atenggorokan(m
Kepadatan di kg / m3
Will be computed
2):
Lokasi
pipa,pipa A Will be computed
(m 2):
Penelitian,
dan
http://www.LMNOen
2014 Lmno Teknik,
Software,
g.com
Ltd
Re D
4x10 4
6x10 4
1x10 5
1.5x10 5
0,957
0,966
0,976
0.982
0,995 [1]
Konvergen mesin
Re d
5x10 4
1x10 5
2x10 5
3x10 5
5x10 5
2x10 5
sampai
1x10 6 [2]
0.970
0,977
0,992
0,998
0,995
0,995
4x10 4
6x10 4
1x10 5
0.96
0.97
0.98
0,985 [3]
Untuk:
Halaman rumah Lmno Teknik (lebih perhitungan)
Nozzle untuk cairan
Lubang untuk cairan (D <5cm)
Lubang untuk cairan (D> 5 cm)
Lubang untuk gas (D <5 cm)
Lubang untuk gas (D> 5 cm)
Perhitungan venturi sederhana (tidak akurat tetapi tidak akan memberikan "Parameter di luar
kisaran" pesan):Bernoulli
Konversi Unit
Informasi lainnya:
Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk mendapatkan
beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau alat
sekundernya adalah manometer pipa U. Venturi Meter memiliki kerugian karena harganya mahal,
memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter throatnya dengan diameter pipa tidak dapat
diubah.
Untuk sebuah venturi meter tertentu dan sistem manometer tertentu, kecepatan aliran yang dapat
diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran berubah maka diameter throatnya dapat
diperbesar untuk memberikan pembacaan yang akurat atau diperkecil untuk mengakomodasi
kecepatan aliran maksimum yang baru.
Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 4 bagian utama yaitu:
Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau
cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.
Inlet Cone: Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan
fluida.
Throat (leher): Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar.
Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari
inlet cone.
Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke bagian outlet cone. Pada
bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan
mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk kerucut
atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk kebagian throat inilah tempattempat pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati
bagian akhir dari venturi meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian
kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal.
Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan fluida yang
meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida yang memasuki meteran dan keberadaan
meteran dalam jalur tersebut tidak akan menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen
dalam tekanan. Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada outlet
cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang permanen dalam sebuah
meteran yang dirancangan dengan tepat.
2.2.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Venturimeter
Kelebihan
o Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas yang sama.
o Dapat pengukur debit besar.
o Jauh dari kemungkinan tersumbat kotoran.
o Mengukur cairan yang mengandung endapan padatan (solid).
Kekurangan
o Lebih mahal harganya.
o Sulit dalam pemasangan karena panjang.
o Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inchi