Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Sartika Anggraini.

KELAS : 2 KIB.
NPM : 062140422529.
JURUSAN : Teknologi Kimia Industri.
MK : Bahasa Indonesia.
DOSEN PENGAMPU : A. Rizqi Turama,S.Pd.,M.A.
TANGGAL : 14 Maret 2022.

SOAL
1. Apa bahasa yang menjadi dasar bahasa Indonesia? Mengapa bahasa tersebut dipilih? Kapan
bahasa tersebut dikukuhkan sebagai bahasa Indonesia ?
2. Apa saja ejaan yang pernah berlaku di bahasa Indonesia ?
3. Apa kekuatan hukum menggunakan bahasa Indonesia ?
4. Apa arti bahasa ?
5. Apa sifat – sifat bahasa ?
JAWAB
1. Bahasa yang menjadi dasar yaitu Bahasa Melayu. Bahasa Melayu dipilih karena bahasa
perhubungan (lingua franca) dipakai bukan hanya di Nusantara tetapi di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu di kukuhkan sebagai bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.

2. Ada empat ejaan yang sudah diresmikan pemakaiannya yaitu :


a) Ejaan Van Ophuijsen (1901) adalah jenis ejaan yang pernah digunakan untuk Bahasa
Melayu di Hindia belanda. Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata bahasa
Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf
Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda.
b) Ejaan Soewandi (1947) adalah ketentuan ejaan dalam bahasa Indonesia yang berlaku
sejak 19 Maret 1947. Ejaan ini biasa dikenal sebagai ejaan Soewandi, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan kala itu, yang mengumumkan berlakunya ejaan tersebut.
c) Ejaan Yang Disempurnakan (1972) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku dari
tahun 1972 hingga 2015. Ejaan ini menggantikan Ejaan Republik
atau Ejaan Soewandi. Ejaan ini digantikan oleh Ejaan Bahasa Indonesia sejak tahun 2015.
d) Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan (1975) adalah ejaan bahasa Indonesia
yang berlaku dari tahun 1972 hingga 2015. Ejaan ini menggantikan Ejaan Republik atau
Ejaan Soewandi. Ejaan ini digantikan oleh Ejaan Bahasa Indonesia sejak tahun 2015.

3. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukan sebagai bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus
1945. Dalam UUD 1945 disebutkan bahasa Negara bahasa Indonesia (Bab XV. Pasal 36).

4. Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia
lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu
linguistik. Perkiraan jumlah bahasa di dunia beragam antara 6.000–7.000 bahasa atau alat
komunikasi, dan komunikasi hampir selalu terjadi dalam semacam konteks sosial. Arti bahasa
bisa menjadi identitas bagi sebuah negara atau kelompok. Bahasa menjad alat untuk
mengkomunikasikan pemikiran individu, serta kepercayaan dan praktik budaya komunitas.

5. Sifat – Sifat Bahasa, yaitu :

a) Bahasa Sebagai Sistem 

Hakikat bahasa berdasarkan sifat sebagai sebuah sistem. Dikatakan sebagai sebuah
sistem karena bahasa memiliki susunan yang berpola secara teratur yang terbentuk
oleh unsur ataupun komponen yang saling berhubungan secara fungsional. Karena
disusun dari unsur dan komponen, bahasa dapat dipelajari oleh siapapun yang
memang ingin mempelajarinya. Karena bahasa itu sendiri sebagai sistem yang
terbentuk secara sistematis dan sistemis. Dikatakan sistemis karena terbentuk oleh
sistem fonologi, sintaksis, semantik dan morfologi.

b) Bahasa Sebagai Perlambang

Memberikan isyarat kepada lawan bicara dengan kode. Hanya dengan kode singkat,
lawan bicara pun sudah paham maksud perlambang yang kamu sampaikan, tanpa
harus menjelaskan secara panjang lebar.

c) Bahasa Sebagai Makna

Hakikat bahasa memiliki makna. Jadi dalam berkomunikasi dengan orang lain, setiap
kalimat, pesan atau kata yang mereka ucapkan memuat makna. Meski realitanya, tidak
semua orang setiap kali berbicara memuat makna berfaedah. Setidaknya ada pesan
yang ingin disampaikan. Sementara untuk karya tulis, karya sastra tertulis maupun
secara lisan, bahasa yang digunakan sarat akan makna.
d) Bahasa Bersifat Konvensional 

Bahasa konvensional memiliki ciri mematuhi penggunaan bahasa perlambang yang


sudah ada. Jika menggunakan lambang yang berbeda, maka akan mempengaruhi
makna dan terjadi hambatan dalam berkomunikasi.

e) Bahasa Itu Sistem Bunyi 

hakikat bahasa pada bunyi tidak sembarang bunyi. Jadi bunyi yang dimaksud adalah
bunyi yang diucapkan dari alat ucap manusia berupa fon dan fonem. Setidaknya dari
fon dan fonem yang diucapkan ditangkap oleh gendang telinga dan diantarkan ke
pusat saraf untuk diproses menjadi perlambang bahasa dalam bentuk bunyi.

f) Bahasa Itu Bersifat Arbitrer

Sementara yang disebut dengan arbiter adalah adalah bunyi yang ditimbulkan secara
acak, bisa berbentuk sembarang bunyi atau simbol. Misalnya nama hewan kuda, di
jawa tidak disebut sebagai kuda, tetapi disebut jaran.

Dalam bahasa Belanda disebut dengan paard dan dalam bahasa inggris disebut horse.
Secara hakikat makna menunjuk pada satu jenis hewan yang sama, namun dari segi
sebutan berbeda-beda.

g) Bahasa Bersifat Produktif 

Sifat bahasa sebagai bahasa yang produktif. Maksud dari kata produktif bahasa
memiliki banyak arti dan makna jika digabungkan dengan bahasa yang lain. Bahasa
memiliki kekayaan dan dapat ditafsirkan dalam banyak bentuk. Demi menghasilkan
bahasa yang produktif, dibutuhkan seni menulis, seni mengembangkan dan
mengutarakan imajinasi.

h) Bahasa Bersifat Unik 

Jika kamu memperhatikan, hakikat bahasa itu unik. Apalagi jika melihat dari bahasa
daera yang ada di Indonesia. Bahasa orang jawa dengan bahasa orang Kalimantan
tentu saja memiliki bahasa daera yang berbeda. Tentu saja memiliki arti yang unik-
unik. 

i) Bahasa Bersifat Universal 

Selain unik, hakikat bahasa bersifat universal. Jadi bahasa yang bersifat universal adala
bahasa ibu yang dapat dipahami oleh daerah lain. Oh iya, meskipun setiap daerah
memiliki bahasa masing-masing, bahasa daera tetap bersifat universal. 
j) Bahasa Memiliki Variasi 

Hakikat bahasa dari segi sifat  memiliki variasi yang beragam. Bahasa daera orang
Jogja, dengan bahasa daerah orang Semarang tentu saja berbeda. Meskipun masih
satu pulau (jawa) bahasa Solo dengan bahasa Sunda pun juga memiliki keberagaman
bahasa yang luar biasa.

k) Bahasa Untuk Mengidentifikasi Kelompok Sosial

Salah satu sifat bahasa yang terakhir dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kelompok sosial. Hal ini dapat dilihat dari logat bahasanya. Seperti yang sudah
disinggung di nomor 10, bahwa saat kita mengunjungi ibu kota, dengan mendengar
percakapan menggunakan bahasa Sunda, maka bisa jadi mereka adalah orang dari
Sunda. 

Anda mungkin juga menyukai